BAB I
PENDAHULUAN
Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara gaya, materi, dan
gerak. Metode matematika yang dapat menjelaskan tentang gerak, khususnya memandang gerak
tanpa melihat penyebabnya dalam mekanika dikelompokkan dalam kinematika. Apabila
penyebab gerak itu dapat dilihat, maka dikelompokkan dalam dinamika.
Kinematika ini diberikan sebagai dasar kita untuk mempelajari konsep fisika lebih lanjut utamanya
yang berkaitan dengan gerak yang mengabaikan penyebabnya.
Gerak lurus adalah salah satu pembahasan yang sangat menarik. Geraklurus juga merupakan hal
yang sangat penting dalam fisika. Konsep gerak lurus ini merupakan materi dasar dalam fisika.
Konsep ini juga menjadi materi yang fundamental. Selain itu, materi ini juga memberikan
pengaruh yang besar dalam penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus
2. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
3. Untuk mengetahui rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
4. Untuk mengetahui cara menyelesaikan soal-soal dalam gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan
BAB II
PEMBAHASAN
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan tetap serta
menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu yang sama (Azizah,2005:28)
Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v = tetap) sedangkan
percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ). Secara matematis, persamaan gerak lurus beraturan
adalah
Pada GLB kecepatan rata-ratanya sama dengan kecepatan sesaat ,sehingga kecepatan sesaatnya
Misalkan t1= 0 sebagai waktu awal , t2=t sebagai waktu yang diperlukan , x1= x0 sebagai posisi awal
dan x2= x sebagai posisi setelah waktu t , maka
atau
2.3.1 Grafik Gerak Lurus Beraturan ( GLB)
Jika kecepatan v yang bergerak dengan laju konstan selama selang waktu t sekon, diilustrasikan
dalam sebuah grafik v-t, akan diperoleh sebuah garis lurus, tampak seperti di bawah ini :
Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak tergantung
pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu t (waktu).
Berdasarkan gambar diatas, jarak tempuh merupakan luasan yang dibatasi oleh grafik dengan
sumbu t dalam selang waktu tertentu.
Sementara itu, hubungan jarak yang ditempuh s dengan waktu t, diilustrasikan dalam sebuah
grafik s-t, sehingga diperoleh sebuah garis diagonal ke atas, tampak seperti pada gambar di bawah
ini :
Dari grafik hubungan s-t dapat dikatakan jarak yang ditempuh sbenda berbanding lurus dengan
waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak yang ditempuh. Berdasarkan gambar
tersebut, grafik hubungan antara jarak s terhadap waktu t secara matematis merupakan harga tan
, di mana adalah sudut antara garis grafik dengan sumbu t(waktu).
Jika pada saat t1 = 0 benda telah memiliki kecepatan v0 dan pada saatt2 = t benda memiliki
kecepatan vt, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Benda yang bergerak dengan percepatan tetap menunjukkan kecepatan benda tersebut
bertambah secara beraturan. Oleh karena itu, jika diketahui kecepatan awal dan kecepatan akhir,
maka kecepatan rata-rata benda sama dengan separuh dari jumlah kecepatan awal dan kecepatan
akhir.
Apabila s merupakan perpindahan yang ditempuh benda dalam interval waktu (t), maka
persamaan menjadi sebagai berikut.
Selanjutnya, untuk dapat menentukan kecepatan akhir sebuah benda yang mengalami
percepatan tetap pada jarak tertentu dari kedudukan awal tanpa mempersoalkan selang
waktunya,Anda dapat menghilangkan peubah t dengan mensubstitusikan
persamaan (diperoleh dari persamaan
) ke dalam persamaan
2
<0 <0;x= v0t-
v00
vt= v0-
2.5 Aplikasi GLB dan GLBB
Gerak Vertikal ke Bawah.
Merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal vo.
Rumus GLBB : vt = vo + gt
y = vot + gt2
vt2= vo2 + 2gy
Rumus GLBB : vt = vo - gt
y = vot - gt2
2 2
vt = vo 2 gy
y = jarak yang ditempuh setelah t detik.
tnaik = = tturun =
hmaks =
Syarat - syarat gerak vertikal ke atas yaitu :
a. Benda mencapai ketinggian maksimum jika vt = 0
b. Benda sampai di tanah jika y = 0
a. t = 4s
s=v.t
s = 15 . 4
s = 60 m
t=5s
s=v.t
s = 15 . 5
s = 75 m
b. s = 3 km = 3000 m
t=
t= t = 200 s
Penyelesaian :
Sebelum mesin mobil mati
Vo = 0
a = 2 m/s2
t = 20 s
Vt = Vo + at
Vt = 0 + 2 . 20
Vt = 40 m/s2
Setelah mesin mobil mati
Vo = 40 m/s2
Vt = 0
t = 10s
Vt = Vo + at
Vt = 40 + a. 10
a = -4
S =Vo t + a t2
S = 40. 10 + (-4) .102
S = 200 m
Jadi, mobil tersebut telah menempuh jarak sejauh 200m sejak mulai bergerak hingga berhenti
menempuh jarak 200 m.
2. Lawson mengendarai sebuah mobil dengan kecepatan 15 m/s selama waktu 10 detik. Jika
kecepatan akhirnya adalah 35 m/s, tentukan percepatan mobil tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : V0 = 15 m/s
t = 10 s
Vt = 35 m/s
Ditanya : a. ?
Jawab : Vt = V0 + a . t
35 = 15 + a .10
35 15 = 10 a
10 = 10 a
a = 1 m/s2
3. Sebuah mobil mengurangi kelajuannya menjadi 25 m/s selama 1 menit. Jika perlambatan
mobil tersebut 2 m/s2, berapakah kelajuan mobil mula-mula?
Penyelsaian :
Diketahui : Vt = 25 m/s
t = 1 meneit = 60 s
a = 2 m/s2
Ditanya : V0 . ?
Jawab : Vt = V0 - a . t ( diperlambat )
25 = V0 - 2 . 60
25 = V0 - 120
V0 = 145 m/s
ttitik tertinggi =
ttitik tertinggi = s
hmaks =
hmaks =
hmaks
hmaks = 45 m
2. Sebuah bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal 15 m/s .( g= 9,8m/s2)
Berapakah waktu yang diperlukan untuk mencapai ke tinggian maksimum?
Penyelesaian :
Diketahui :V0 = 15 m/s
g = 9,8m/s2
Ditanya : t ?
Jawab : pada ketinggian maks Vt = 0
Vt = V0 g . t
0= 15 9,8 . t
9,8 . t = 15
t=
t = 1,53 s
3. Dari soal di atas cari berapakah ketinggian maksimum dan kecepatan setelah 2 s?
Penyelesaian :
Diketahui : V0 = 15 m/s
g = 9,8m/s2
Ditanya : hmaks ?
V setelah 2s .. ?
Jawab : hmaks = V0 .t g t2
hmaks = 15 .1,53 9,8. (1,53)2
hmaks = 11,48 m
V Setelah 2s
Vt = V0 g . t
Vt =15 9,8 . 2
Vt = 15 19,6
Vt = 4,6 m/s ( tanda negatif (-) arah ke bawah
g = 10 m/s2
Ditanya : a. .........?
b. .......?
Jawab :
a. waktu jatuh
Waktu jatuh buah mangga memenuhi:
Dengan persamaan yang sama dapat diperoleh waktu jatuh buah kelapa sebesar:
Perbandingannya :
b . Kecepatan jatuh
Dengan persamaan yang sama diperoleh kecepatan jatuh buah kelapa sebesar:
Berarti perbandingan kecepatan jatuh buah mangga dan buah kelapa dapat
diperoleh:
2. Seorang anak sedang duduk pada cabang pohon tiba tiba cabang pohon itu patah , anak
tersebut jatuh membentur tanah setelah 0,5 s.
Jika g = 9,8 m/s2 . tentukan tinggi cabang pohon dari permukaan tanah ?
Penyelesaian :
Diketahui : t = 0,5 s
g = 9,8 m/s2
Ditanya : h... ?
Jawab : ht = g t2
h0,5 = .9,8 . (0,5)2
h0,5 = 1,225 m
3. Dari soal nomor 2 , tentukan kelajuan anak pada saat membentur tanah ?
Pennyelesaian :
Diketahui : t = 0,5 s
g = 9,8 m/s2
Ditanya : Vt... ?
Jawab : Vt = g t
Vt = 9,8 . 0,5 = 4,9 m/s
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari isi makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa:
Gerak lurus merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis lurus.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan
kelajuan tetap.
Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis lurus
dengan percepatan tetap.
3.2 Saran
Pepatah mengatakan tiada gading yang tak retak begitulah makalah yang kami susun diatas bila
terdapat berbagai kesalahan kami dari tim penyusun mohon maaf.
Untuk para pembaca yang akan melakukan kegiatan sejenis untuk mengulangi pembuatan
makalah ini agar data yang didapatkan menjadi lebih akurat dan valid.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel. 2004. Buku Ringkasan rumus & Konsep dasar pelajaran. Bandung: CV. YRAMA WIDYA.
http://pembahasansoal.blogspot.com/2010/10/contoh-soal-dan-jawaban-glb-dan-glbb.html
http://www.scribd.com/doc/66804655/Materi-Pelajaran-Fisika-Tentang-Gerak-Glb-Glbb
http://www.tugasmu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=65&Itemid=78
Indrawati. 2005. Fisika Dasar. Jember: UPT Perpustakaan Universitas Jember .
Lasmi, Ketut. 1998. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: CV. YRAMA WIDYA.
Nufus, Nurhayati dan Furqon As, A. 2009. Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Purwanti, Endang. 2009. Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara.
Sumarsono, Joko. 2009. Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumarsono, Joko dan Damari, Sri. 2009. Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional