Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

SEMESTER GANJIL 2021/2022

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah fisika dasar 1

oleh :

Kelompok :

1. Thania Ardilla 2112004


2. Virana Agusti Salsadilla Ibrahim 2112026
3. Yana Evani Kawanti 2112017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BATAM
2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

oleh :

Kelompok :
1. Thania Ardilla 2112004
2. Virana Agusti Salsadilla Ibrahim 2112026
3. Yana Evani Kawanti 2112017

Disetujui tanggal : ……………………..

Nilai Praktikum : ………………………

Dosen Pengampu,

YOPY MARDIANSYAH S.Pd M.Si


LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

IMPULS DAN MOMENTUM

BAB I

DASAR TEORI

1.1 Impuls

Impuls gaya F yang bekerja pada sebuah partikel sama dengan perubahan
momentum partikel. Dari definisi ini kita bisa melihat bahwa impuls adalah sebuah besaran
vektor yang besarnya sama dengan luas daerah dibawah kurva gaya –waktu. Kita asumsikan
bahwa gaya berubah terhadap waktu dan tidak nol selama selang waktu ∆𝑡 = 𝑡𝑓 - 𝑡𝑖. Arah vektor
impuls sama dengan arah perubahan momentum. Impuls memiliki dimensi momentum yaitu
ML/T. Perhatikan bahwa impuls bukanlah besaran dari suatu partikel, melainkan ukuran seberapa
besar suatu gaya eksternal mengubah momentum partikel, itu berarti momentum dipindahkan
kepada partikel tersebut oleh suatu penyebab eksternal (Raymond A. Serway, 2014:389)

Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “Jika tidak ada gaya luar yang
bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total
sesudah tumbukan”. Ketika memperhatikan persamaan ini kita harus menggunakan arah
kecepatan tiap benda. Dengan memperhatikan analisis gaya tumbukan ternyata sesuai dengan
pernyataan hukum Newton III. Kedua benda akan saling menekan dengan gaya F yang sama
besar, tetapi arahnya berlawanan. Akibat adanya gaya aksi dalam selang waktu ∆𝑡 tersebut,
kedua bola akan saling melepaskan diri dengan kecepatan masing – masing sebesar 𝑣1′ dan 𝑣2′ .
penurunan rumus secara umum dapat dilakukan dengan meninjau gaya interaksi saat terjadi
tumbukan berdasarkan hukum Newton III.

𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 │𝐹1 = −𝐹2

Impuls yang terjadi selama interval waktu ∆𝑡 adalah 𝐹1 ∆𝑡 = −𝐹2 ∆𝑡 . kita ketahui
bahwa 𝐼 = 𝐹∆𝑡 = ∆𝑝 , maka persamaan nya menjadi seperti berikut

∆𝑝1 = −∆𝑝2
𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 = 𝑚1 𝑣1 ′ + 𝑚2 𝑣2 ′
Jumlah momentum awal sama dengan jumlah momentum akhir. (Edi, susanto,
2015)

1.2 Momentum

Dalam Fisika, makna momentum didefinisikan lebih jelas, momentum adalah


“kekuatan untuk bergerak” atau “inti dari gerakan” atau bisa dikatakan momentum adalah
“massanya bergerak”. Dua benda yang melesat dengan kecepatan sama ketika menabrak dinding
yang sama belum tentu memiliki daya rusak yang sama, sangat bergantung pada massa nya, kita
sebut keduanya belum tentu memiliki momentum (linier)yang sama. Jadi, momentum selain
bergantung pada kecepatan, juga bergantung pada massa. Dari sudut pandang dinding
momentum benda berarti ukuran kesulitan meredam gerak dari benda, makin besar momentum
benda maka makin sulit meredam gerak benda, sebaliknya makin rendah momentum benda maka
semakin mudah gerakan benda diredam (Mohamad Ishaq, 2007 :102).

1.3 Tumbukan

Pada setiap jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu
berlaku hukum kekekalan energi mekanik, sebab sebagian energi mungkin diubah menjadi
energi bentuk lain, misalnya panas atau bunyi, akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk
benda. Macam tumbukan yaitu:

1. Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak mengalami


perubahan energi. Koefisien restitusi e = 1, berlaku hukum kekekalan
momentum dan hukum kekekalan energi mekanik (karena pada
kedudukan/posisi sama, maka yang diperhitungkan hanya energi
kinetiknya)
2. Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum
kekekalan energi mekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam
bentuk lain, misalnya panas. Koefisien restitusi 0 < e < 1.
3. Tumbukan tidak elastis , yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum
kekekalan energi mekanik dan kedua benda setelah tumbukan melekat dan
bergerak bersama-sama. Koefisien restitusi e = 0. (Endarko, dkk 2008 :
131 – 142)
BAB II

2.1 Alat dan Bahan


1. Set Air Track
2. Sensor Photogate
3. Kisi
4. Glider
5. Beban
2.2 Langkah Percobaan
1. Setting alat
a. Siapkan dua sensor photogate dan hubungkan dengan antarmuka.
b. Posisikan sensor photogate pertama pada jarak 50 cm dan
photogate kedua pada jarak 150 cm.
c. Siapkan glider dengan memberikan beban tambahan dan kisi.
d. Palang glider pada lintasan air track.
e. Nyalakan air track dan atur penyangga air track sehingga air track
benar – benar dalam keadaan lurus, air track dalam keadaan lurus
dapat ditandai dengan glider yang akan diam ketika air track
dinyalakan.
2. Tumbukan 1
a. Posisikan kedua glider pada ujung air track.
b. Siapkan antarmuka untuk memulai melakukan pembacaan data.
c. Dorong perlahan glider dan pastikan kedua glider melakukan
tumbukan di daerah yang berada di antara kedua photogate.
d. Catat waktu yang terbaca oleh sensor.
e. Hitung kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan masing – masing
glider.
f. Lakukan eksperimen dengan memvariasikan massa beban pada
glider.
g. Tahulasikan data yang telah didapatkan pada tabel 1.
h. Dari tabel 1 hitung nilai koefisien restitusi pada masing-masing
variasi dan tahulasikan pada tabel 2.
i. Dari table 1, tentukan momentum sebelum, sesudah dan
momentum total sistem tahulasikan pada tabel 3.
j. Hitung energi kinetik sistem sebelum dan sesudah tumbukan.
Bandingkan kedua nilai energi tersebut. Tahulasikan data pada
tabel 4.
3. Tumbukan 2
a. Posisikan kedua glider pada ujung air track dan glider lainnya
berada diantara kedua photogate. Pastikan glider yang berada
diantara photogate dalam keadaan diam.
b. Dorong perlahan glider yang berada di ujung air track dan biarkan
menumbuk glider yang diam.
c. Catat waktu yang terbaca oleh sensor.
d. Hitung kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan masing-masing
glider.
e. Lakukan eksperimen dengan memvariasikan massa beban pada
glider.
f. Tahulasikan data yang telah didapatkan pada tabel 5.
g. Dari tabel 5 hitung nilai koefisien restitusi pada masing - masing
variasi dan tahulasikan pada tabel 6.
h. Dari tabel 5 tentukan momentum sebelum, sesudah, dan
momentum total sistem. Tahulasikan pada tabel 7.
i. Hitung energi kinetik sistem sebelum dan sesudah tumbukan.
Bandingkan kedua nilai energi tersebut. Tahulasikan data pada
tabel 8.
4. Tumbukan 3
a. Posisikan salah satu glider di ujung air track dan letakan benda
tegar diantara kedua photogate.
b. Dorong perlahan glider yang berada di ujung air track dan biarkan
menumbuk benda tegar yang berada di antara kedua photogate.
c. Catat waktu yang terbaca oleh sensor.
d. Hitung kecepatan sebelum dan sesudah glider.
e. Lakukan eksperimen dengan memvariasikan massa beban pada
glider.
f. Tahulasikan data yang telah didapatkan pada tabel 9.
g. Dari tabel 9 hitunglah nilai koefisien restitusi pada masing - masing
variasi dan tahulasikan pada tabel 10.
h. Dari tabel 9 tentukan momentum sebelum, sesudah, dan
momentum total sistem. Tahulasikan data pada tabel 11.
i. Hitung energi kinetik sistem sebelum dan sesudah tumbukan.
Bandingkan kedua nilai energi tersebut. Tahulasikan data pada
tabel 12.
2.3 Tabel Pengamatan

Tabel 1. Data massa, kecepatan awal dan kecepatan akhir pada tumbukan 1

Glider 1 Glider 2
Variasi Kecepatan Kecepatan Kecepatan Kecepatan
Massa (kg) Massa (kg)
awal (m/s) akhir (m/s) awal (m/s) akhir (m/s)
1 1 -0,677 0,355 2 0,902 -0,656
2 2 -0,307 0,191 1 0,533 -0,355
3 1 -0,113 0,0609 1 0,555 -0,454
4 2 -0,204 0,775 2 0,099 -0,123
5 1 -0 0,620 3 0,722 -0
Tabel 5. Data massa, kecepatan awal dan akhir pada tumbukan 2

Glider 1 Glider 2
Variasi Kecepatan Kecepatan Kecepatan Kecepatan
Massa (kg) Massa (kg)
awal (m/s) akhir (m/s) awal (m/s) akhir (m/s)
1 1 0,34 0 1 0 0,019
2 2 0,34 0 1 0 0,018
3 1 0,34 0 2 0 0,019
4 3 0,49 0 2 0 0,019
5 2 0,66 0 4 0 0,019
Tabel 9. Data massa, kecepatan awal dan akhir pada tumbukan 3

Glider 1
Variasi Kecepatan Kecepatan
Massa (kg)
awal (m/s) akhir (m/s)
1 1 0,284 0,538
2 2 0,134 0,060
3 3 0,676 0,017
4 4 0,676 0
5 4 0,708 0,015
BAB III

HASIL PENGAMATAN

Tabel 2. Data koefisien restitusi pada tumbukan 1

∆𝑉′
𝑒 = −
∆𝑉

(𝑉2 ′ − 𝑉1 ′)
= −
𝑉2 − 𝑉1

𝑉1 ′ − 𝑉2 ′
= − → 0 ≤ 𝑒 ≤ 1
𝑉2 − 𝑉1

Variasi Koefisiensi Restitusi (e)


1 0,640
2 0,65
3 0,769
4 2,963
5 0,858

Tabel 3. Data momentum glider 1, glider 2, dan system sebelum dn sesudah


tumbukan pada tumbukan 1

Momentum sebelum Momentum setelah

𝑃1 = 𝑚1 𝑣1 P1′ = 𝑚1 𝑣1 ′

𝑃2 = 𝑚2 𝑣2 P2′ = 𝑚2 𝑣2 ′

𝑃𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = 𝑃1 + 𝑃2 𝑃𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = 𝑃1 ′ + 𝑃2 ′
Sebelum tumbukan Sesudah tumbukan
Variasi P glider 1 P glider 2 P sistem P glider 1 P glider 2 P sistem
(kg m/s) (kg m/s) (kg m/s) (kg m/s) (kg m/s) (kg m/s)
1 -0,67 1,804 1,134 0,355 -1,312 -0,975
2 -0,614 0,533 -0,081 0,382 -0,355 -0,027
3 -0,113 0,555 0,442 0,060 -0,454 -0,394
4 -0,408 0,198 -0,21 1,555 -0,246 1,304
5 0 2,166 2,166 0,620 0 0,62

Tabel 4. Data energy kinetic sebelum dan sesudah tumbukan pada tumbukan 1
1 1
EKsebelum = 𝑚1 (𝑣1 )² + 2 𝑚2 (𝑣2 )²
2
1 1
EKsetelah = 2 𝑚1 (𝑣1 ′)² + 2 𝑚2 (𝑣2 ′)²

Variasi EK sebelum (J) EK sesudah (J)

1 0,584 0,493

2 0,047 -0,026

3 0,147 -0,101

4 0,781 0,585

5 0,0514 0,1922
Tabel 6. Data koefisien restitusi pada tumbukan 2

𝑉1 ′ − 𝑉2 ′
𝑒 = −
𝑉2 − 𝑉1

Variasi Koefisiensi Restitusi (e)


1 0,055
2 0,052
3 0,055
4 0,038
5 0,028

Tabel 7. Data momentum glider 1, glider 2, dan system sebelum dn sesudah


tumbukan pada tumbukan 2

Momentum sebelum Momentum setelah

𝑃1 = 𝑚1 𝑣1 P1′ = 𝑚1 𝑣1 ′

𝑃2 = 𝑚2 𝑣2 P2′ = 𝑚2 𝑣2 ′

𝑃𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = 𝑃1 + 𝑃2 𝑃𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = 𝑃1 ′ + 𝑃2 ′

Sebelum tumbukan Sesudah tumbukan


Variasi P glider 1 P glider 2 P sistem P glider 1 P glider 2 P sistem
(kg m/s) (kg m/s) (kg m/s) (kg m/s) (kg m/s) (kg m/s)
1 0,34 0 0, 34 0 0,019 0,019
2 0,68 0 0,68 0 0,018 0,018
3 0,34 0 0,34 0 0,038 0,038
4 1,47 0 1,47 0 0,038 0,038
5 1,32 0 1,32 0 0,076 0,076
Tabel 8. Data energy kinetic sebelum dan sesudah tumbukan pada tumbukan 2

1 1
EKsebelum = 𝑚1 (𝑣1 )² + 2 𝑚2 (𝑣2 )²
2
1 1
EKsetelah = 2 𝑚1 (𝑣1 ′)² + 2 𝑚2 (𝑣2 ′)²

Variasi EK sebelum (J) EK sesudah (J)

1 0,0578 0,0001805

2 0,1156 0,000162

3 0,0578 0,000361

4 0,36015 0,000361

5 0,4356 0,000722

Tabel 10. Data koefisien restitusi pada tumbukan 3

𝑉1 ′ − 𝑉2 ′
𝑒 = −
𝑉2 − 𝑉1

Variasi Koefisiensi Restitusi (e)


1 1,883
2 0,211
3 0,025
4 0,676
5 0,021

Tabel 11. Data momentum glider 1, glider 2, dan system sebelum tumbukan pada
tumbukan 3

Momentum sebelum

𝑃1 = 𝑚1 𝑣1
𝑃2 = 𝑚2 𝑣2

𝑃𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = 𝑃1 + 𝑃2

Sebelum tumbukan
Variasi P glider 1 P glider 2 P sistem
(kg m/s) (kg m/s) (kg m/s)
1 0,284 0 0,284
2 0,268 0 0,268
3 2,028 0 2,028
4 2,704 0 2,704
5 2,832 0 2,832

Tabel 12. Data energy kinetic sebelum dan sesudah tumbukan pada tumbukan 3

1 1
EKsebelum = 𝑚1 (𝑣1 )² + 2 𝑚2 (𝑣2 )²
2
1 1
EKsetelah = 𝑚1 (𝑣1 ′)² + 2 𝑚2 (𝑣2 ′)²
2

Variasi EK sebelum (J) EK sesudah (J)

1 0,040328 0,144722

2 0,017956 0,017956

3 0,685464 0,685464

4 0,913952 0,913952

5 1,002528 1,002528
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisa

Analisa yang kami dapatkan selama proses praktikum impuls dan momentum
adalah sebagai berikut,

1. Momentum ialah : Hasil kali massa sebuah benda dengan kecepatan .


Momentum merupakan besaran vektor yang arahnya searah dengan
kecepatannya. Satuan dari momentum adalah kg m/s atau gram cm/s.
2. Impuls adalah: Hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya. Impuls
merupakan Besaran vektor yang arahnya searah dengan arah gayanya.
3. Perubahan momentum adalah akibat adanya impuls dan nilainya sama
dengan impuls.
4.2 Diskusi

Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu benda yang


sedang bergerak. Makin sukar memberhentikan benda, makin besar momentumnya. Kesukaran
memberhentikan suatu benda bergantung pada massa dan kecepatan. Sedangkan impuls
berkaitan dengan perubahan momentum. Impuls juga didefinisikan sebagai hasil kali gaya
dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya pada benda.

Pada setiap jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu
berlaku hukum kekekalan energi mekanik, sebab sebagian energi mungkin diubah menjadi
energi bentuk lain, misalnya panas atau bunyi, akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk
benda. Macam tumbukan yaitu:

1. Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak mengalami


perubahan energi. Koefisien restitusi e = 1, berlaku hukum
kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi mekanik
(karena pada kedudukan/posisi sama, maka yang diperhitungkan
hanya energi kinetiknya).
2. Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku
hukum kekekalan energi mekanik sebab ada sebagian energi yang
diubah dalam bentuk lain, misalnya panas. Koefisien restitusi 0 < e
< 1.
3. Tumbukan tidak elastis , yaitu tumbukan yang tidak berlaku
hukum kekekalan energi mekanik dan kedua benda setelah
tumbukan melekat dan bergerak bersama-sama. Koefisien restitusi
e = 0.
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Momentum merupakan hasil kali massa sebuah benda dengan kecepatan.


Momentum merupakan besaran vektor yang arahnya searah dengan kecepatannya. Impuls
merupakan perubahan momentum yaitu hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya. Impuls
merupakan Besaran vektor yang arahnya searah dengan arah gayanya. Macam-macam
tumbukan:

1. Lenting sempurna, e = 1
2. Lenting sebagian, 0 < e < 1
3. Tak lenting, e = 0
4. Hukum kekekalan momentum: momentum awal = momentum akhir
5.2 Saran

1. Mahasiswa diharapkan lebih fokus saat praktikum berlangsung.


2. Mahasiswa disiplin waktu.
3. Lebih efisien dan terarah dalam pembagian tugas.

4. Diharapkan mahasiswa lebih teliti dalam pencatatan data hasil pengukuran.

5. Dalam pelaksanaan praktikum diharapkan mahasiswa lebih teliti dalam


pembacaan data pada photogate karena data tersebut sangat penting untuk
pencarian nilai impuls dan momentum.
DAFTAR PUSTAKA

Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar. DIY Yogyakarta : Graha Ilmu


Serway, Raymond. 2014. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi keenam jilid 1. Jakarta : Salemba
Teknika
Susanto, Edi.2015. Momentum dan Impuls. Diperoleh dari
:http://blog.unnes.ac.id/edisusanto/wpcontent/uploads/sites/806/2015/11/momentum-
dan-impuls.pdf diakses pada tanggal 27 Januari 2022
Endarko, dkk. 2008. Buku Ajar Fisika Jilid 1 untuk SMK Teknologi. Jakarta : Darminto
LAMPIRAN DATA HASIL PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai