Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul atau antar
dipol-dipol yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan.
Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah
dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam makromolekul seperti protein dan asam nukleat,
ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian dari molekul yang sama. dan berperan sebagai
penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting.
Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang
mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan
berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan
besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1).
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H 2O), terjadi dua ikatan
hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar
daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling
tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam
florida.
Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah sebuah interaksi tarik-menarik (dipol-dipol) antara atom yang
bersifatelektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat pada atom lain yang juga bersifat
elektronegatif. Jadi, ikatan hidrogen tidak hanya terjadi pada satu molekul, melainkan bisa
antara molekul satu dengan molekul yang lainnya. Ikatan hidrogen selalu melibatkan atom
hidrogen. Inilah gambar ilustrasi ikatan hidrogen:
Sifat Kekuatan Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen bersifat lebih kuat dibandingkan gaya van der Waals, tetapi lebih
lemah dibandingkanikatan kovalen maupun ikatan ion.
Ikatan hidrogen sangat dominan dalam kimia air, larutan air, pelarut hidroksilik,
spesies yang mengandung gugus -OH umumnya, dan penting juga dalam sistem biologi
misalnya sebagai penghubung rantai polipetida dalam rantai protein dan pasangan basa dari
asam nukleat.
Apabila atom hidrogen terikat pada atom lain, terutama F, O, N, atau Cl, sedemikian
sehingga ikatan X-H bersifat sangat polar dengan daerah positif pada atom H, maka atom H
ini dapat berinteraksi dengan spesies negatif lain atau spesies kaya elektron membentuk
ikatan hidrogen (X- - H+Y ; HY = ikatan hidrogen). Walaupun detilnya sangat
bervariasi, tetapi umumnya dipercaya bahwa sifat khas gaya elektrostatik yang besar antara
atom H dan Y. Konsekuensinya, jarak ikatan X-H dengan ikatan hidrogen akan menjadi lebih
panjang, sekalipun tetap sebagai ikatan kovalen tunggal, daripada panjang ikatan normal X-H
tanpa ikatan hidrogen. Demikian juga jarak HY umumnya lebih panjang daripada jarak
ikatan normal H-Y. Dalam hal ikatan hidrogen sangat kuat, jarak XY menjadi sangat
pendek dan panjang ikatan antara X-H dan HY keduanya menjadi pendek dan hampir
sama.
Bukti adanya peran ikatan hidrogen yang mana cukup signifikan adalah perbandingan
sifat fisik titik didih abnormal dari senyawa-senyawa NH3, HF, dan H2O. Kekuatan ikatan
hidrogen dalam molekul-molekul secara berurutan adalah H2O > HF > NH3. Penyimpangan
titik didih NH3, HF, dan H2O dalam hubungannya dengan titik didih senyawa-senyawa
kovalen hidrida dari unsur-unsur dalam golongan yang sama menunjukkan peran ikatan
hidrogen yang sangat jelas seperti gambar berikut ini:
Bukti adanya ikatan hidrogen yang lebih signifikan adalah melalui studi kristalografik
- sinar X, difraksi neutron, demikian juga spekrum infra merah dan Nuclear Magnetic
Resonance (NMR) baik untuk padatan cairan, maupun larutan. Di dalam spektrum
inframerah, untuk senyawa X-H yang mengandung ikatan hidrogen, maka energi vibrasi
- stretching X-H akan menjadi melemah hingga akan muncul pada spektrum dengan
frekuensi yang lebih rendah dan melebar - tumpul.