STRUKTUR ATOM
Disusun Oleh:
Kelompok I
1. Panji Mulyotomo
1112096000037
1112096000048
4. Ihya Sulthonuddin
1112096000055
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdullillahhirobil alamin, segalah puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayahnya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ikatan kimia ini tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW dan keluarganya,
sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman amin ya robal alamin.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan
mengenai atom, materi, perkembangan teori atom serta mengetahui keberadaan suatu
elektrom dalam suatu unsur. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Penulis menyadari penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengaharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para mahasiswa UIN Syarif hidayatullah.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya serta
perubahan energi yang menyertainya. Segala sesuatu yang ada di alam terdiri atas materi,
yang bentuknya bermacam-macam. Tiap materi tersusun atas unsur dan tiap unsur tersusun
atas atom. Atom adalah bagian terkecil dari unsur. Jika diteliti lebih dalam lagi, atom
terdiri atas elektron, neutron, dan proton. Berdasarkan pemahaman tersebut penjelasan
mengenai materi beserta struktur atom menjadi penting dan fundamental untuk
pembelajaran kimia.
Teori atom mengalami perkembangan dari massa ke massa. Istilah atom pertama kali
dikemukakan oleh Democritus. Atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a =
tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
Menurut Dalton konsep atom Democritus ini tidak bertentangan dengan Hukum Kekekalan
Massa dan Hukum Kekekalan Energi, sehingga Dalton membuat teori tentang atom yang
salah satunya adalah materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, penjelasan mengenai atom
mengalami penyempurnaan dari massa ke massa dan menghasilkan banyak teori-teori atom
yang baru dari hasil pemikiran dan percobaan para ilmuwan sehingga model atom
mengalami modifikasi menjadi model atom yang sekarang ini dikenal.
1.2.Tujuan
1. Memahami pengertian materi, atom, dan penyusunnya.
2. Mempelajari struktur atom dan perkembangan teori atom.
1.3.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan atom?
2. Bagaimana penjelasan tentang teori atom serta perkembangannya dari massa ke
massa?
3. Bagaimana memprediksi keberadaan suatu elektron dalam atom?
1
BAB II
ISI
2.1. Struktur Atom
Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa partikel
dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron. Adanya partikel-partikel inilah yang
menyebabkan atom mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton
bermuatan positif, dan neutron tidak bermuatan. Atom unsur yang satu berbeda dengan
atom unsur yang lain disebabkan adanya perbedaan susunan partikel subatom yang
menyusunnya.
2.1.1. Elektron
Tahun 1838, Michael Faraday mengemukakan bahwa atom mempunyai muatan listrik.
Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan listrik dan menyala terang pada tekanan
rendah dan tegangan tinggi.
Tahun 1858, Heinrich Geissler dan Julius Plucker membuat percobaan dengan
mengunakan dua plat logam. Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang
bermuatan negatif disebut katode.Kedua plat kemudian ditempatkan dalam tabung gelas
yang dihampakan, dimana kemudian kedalamnya dimasukkan gas bertekanan rendah.
Ketika dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari
katode menuju anode. Sinar itulah yang disebut sinar katode.
Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan partikel sinar katode dengan nama
elektron.
Selanjutnya pada tahun 1897, Joseph John Thomson mengganti katode yang
digunakan Geissler dan Plucker dengan berbagai macam logam yang ternyata
menghasilkan sinar katode yang sama. Hal ini membuktikan bahwa memang betul bahwa
elektron merupakan partikel penyusun atom.. J.J Thomson juga berhasil menemukan
perbandingan antara muatan dengan massa elektron yaitu C g-1. Hasil eksperimen
Thomson ditindak lanjuti oleh Robert Andrew Millikan pada tahun 1908 yang dikenal
dengan Model Percobaan Tetes Minyak Millikan, yang berhasil menemukan muatan
elektron yaitu sebesar 1,6.10-19 Coulumb. Berdasarkan ekperimen tersebut di atas,
Sehingga massa elektron adalah 9,11.10-28 gram, harga ini kira-kira massa atom hidrogen.
Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui beberapa sifat sinar katode yaitu
sebagai berikut :
1) Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati listrik
bertegangan tinggi.
2) Berjalan dalam garis lurus
3) Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas
4) Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
5) Memiliki sifat cahaya dan sifat materi
6) Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode.
2.1.2. Proton
Tahun 1886, Eugene Goldstein membuat percobaan yang sama seperti yang dilakukan
J.J Thomson, tetapi dengan memberi lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas
hidrogen. Dari percobaan ini didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang
bermuatan positif (dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif) yang disebut sinar
anode. Sinar anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton. Beberapa sifat
sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :
1) Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet
2) Merupakan radiasi partikel
3) Bermuatan positif
4) Bergantung pada jenis gas dalam tabung
Apabila muatan proton adalah 1,6022.10-19 C, maka massa proton = 1,6726.10-24 g
Sehingga massa proton adalah 1,6726.10-24 gram, harga ini kira-kira 1.836 x massa
elektron =1,007276.
2.1.3. Neutron
Tahun 1932, James Chadwick melakukan ekperimen/percobaan dengan menembakkan
partikel alfa (a) pada lempeng berilium (Be), ternyata setelah ditembakkan dengan partikel
tersebut, berilium memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak
dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel inti yang
3
massanya sama dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri
nama sebagai neutron. Proton dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal
dengan istilah nukleon.
2.2. Perkembangan Teori Atom
Pemikiran tentang hakikat materi,telah menjadi bagian penting dalam perkembangan
ilmu pengetahuan. Dalam setiap masa, selalu muncul pemikir-pemikir yang berusaha untuk
menyikap rahasia di balik materi alam semesta ini. Karenanya perkembangan pemahaman
manusia tentang atom, sebagai unit pembangun materi, memperlihatkana suatu pola
keteraturan yang luar biasa, sesuai dengan perkembangan daya piker manusia dan
teknologi perangkat penyelidikan.
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya serta
perubahan energy yang menyertainnya. Karena itu materi menjadi subjek utama dalam
bidang ini. Sehingga pemahaman seseorang mengenai materi adalah prasyarat untuk dapat
memahami perubahan yang terjadi padanya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa konsep
struktur atom adalah penting dan fundamental.
Untuk dapat memahami struktur atom secara benar, maka mengikuti perkembangan
pemahamn manusia tentang atom itu sendiri akan sangat bermanfaat. Bagaimana
penyelidikan keberadaan atom dari masa kem masa dapat dirangkum sebagai berikut:
2.2.1 Pemikiran tentang Atom Sebelum Dalton
Era panjang sebelum lahirnya teori atom Dalton, yang dianggap sebagai teori atom
modern utama, berlangsung dari era pemikiran metafisik Yunani sampai zaman
renaissance. Teori atom Dalton dipandang sebagai teori atom modern yang pertama karena
merupakan hasil kesimpulan dari berbagai gejala yang terjadi pada materi. Daltoon juga
meneliti massa relative dari atom-atom dengan membandingkannya dengan massa atom
hydrogen yang diberi massa atom satu, sesuatu yang baru dalam pentelidikan materi.
Walupun beberapa pemikiran sebelumnya juga tidak semata-mata bersifat metafisis, tetapi
teori Dalton-lah yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai gejala yang terjadi
pada materi. Juga teori Dalton-lah yang disusun berdasarkan fakta empiris hasil
eksperimen. Karena itu teori Dalton dianggap sebagai teori modern.
Pandangan manusia tentang atom dan kekosongan diawali oleh Leucippus, lahir 500
tahun sebelum masehi dan rekannya, Democritus, yang lahir 460 tahun sebelum masehi.
4
Semua materi terusun atas atom-atom, yang terlalu kecil untuk dapat dilihat. Atomatom ini tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Alasan Democritus
menyatakan bahwa bagian terkecil dari materi adalah atom yang tidak dapat dibagi
5
lagi, karena jika pembagian dapat berlangsung terus-menerus, maka materi yang telah
terpisah-pisah tidak dapat disusun kembali,, dan kenyataanya tidak demikian. Suatu
proses dapat bersifat reversible.
2.
Terdapat ruang-ruang kosong diantara atom-atom. Kaena adanya ruang kosong ini
menyebabkan atom-atom dapat bergerak. Bergeraknya atom-atom nilah yang
menyebabkan dapat terjadinya perubahan materi dan sifat-sifat materi. Jika tidak ada
ruang kosong (vacuum)maka atom-atom tidak dapat bergerak, dan tidak akan terjadi
perubahan materi.
3.
Atom berwujud padat, dan didalamnya sama sekali tidak terdapat ruang kosong
4.
Atom-atom bersifat homogeny dan tidak mempunyai struktur internal. Pandangan ini
praktis baru terbantahkan pada saat J.J Thomson menemukan elektron
5.
ecara lebih luas. Saat itu, tahun 1624, parlemen Perancis telah menyatakan bahwa siapapun
yang mengajarkan paham yang bertentangan dengan Aristoteles, akan dihukum mati. Pada
tahun 1649, Gassendi mempublikasikan karyanya, Syntagma hilosphiae Epicuri, yang
terbagi menjadi tiga bagian; yaitu Logic, Physic dan Ethics.
Sebelum mendiskusikan tentang atom, terdapat tiga bab dalam buku Gassendi yang
menjelaskan pentingnya ruang kosong. Baru kemudian diikuti penjelasna tentang teori
atom Yunani; bahwa atom tidak dapat diciptakan dan atau dimusnahkan, bahwa atom
berwujud padat, bahwa atom memiliki berat/massa, dan bahwa atom tidak dapat dibagi
lagi. Gassendi juga yakin,bahwa atom bukan hanya suatu pemberhentian geometris
belaka, tetapi atom memiliki ukuran tertentu, walaupun itu sangat kecil.
Suatu perbedaan dengan konsep atom Yunani., dan ini yang menyebabkan dia dapat
memisahkannya dari atheism adalah bahwa menurutnya atom tidak kekal eksistensinya,
tetapi diciptakan oleh Tuhan. Pergerakan ato tidaklah asepipsi (atas kemauannya sendiri)
tetapi dei gratia, merupakan pemberian Tuhan. Menurut Gassendi atom-atom juga dapat
bergabuung membentuk moleculae atau corpuscular. Atom-atom itu bergabung bukan
karena adanya gaya mekanik seperti kancing dan lubangnya (Park,1998)
Terdapat rentang sekitar 150 tahun dari massa Gassendi untuk mrmunculkan John
Dalton dari Inggris.
2.2.2. Teori Atom Dalton
Pada percobaan Goldstein, timbul pertanyaan dari mana asal dan bagaimana cara
terbentuknya sinar positif. Thomson menduga sinar itu dari atom gas dalam tabung.
Percobaan telah menunjukkan bahwa setiap atom mengandung elektron. Jika atom
kehilangan elektron yang bermuatan negatif tentu yang tinggal bermuatan positif. Jumlah
muatan positif yang tinggal tentu sama dengan jumlah muatan elektron yang keluar, karena
pada mulanya atom itu netral.
Elektron sangat ringan sehingga dapat meninggalkan atom jika diberi energi, misalnya
diberi tegangan listrik. Oleh karena itu, diduga elektron berada di bagian luar atom.
Berdasarkan penalaran seperti ini, akhirnya Thomson merumuskan teori yang disebut teori
atom Thomson, yang meyebutkan bahwa atom merupakan sebuah bola kecil bermuatan
positif dan di permukaannya tersebar elektron yang bermuatan negatif (gambar 3). Model
ini juga disebut model roti kismis. Roti digambarkan sebagai atom bermuatan positif dan
kismis sebagai elektronnya. Kelemahan teori atom Thomson ini adalah ia tidak
menjelaskan kedudukan elektron dalam atom, hanya menyatakan berada di permukaan,
karena ditarik oleh muatan positifnya. Mengapa elektron bisa lepas bila diberi energi tidak
dapat dijelaskan oleh Thomson.
2.2.4. Teori Atom Rutherford
Rutherford
dan
kawan-kawannya
melakukan
percobaan
melewatkan
sinar dalam tabung yang berisi gas. Ternyata sinar bergerak lurus tanpa dipengaruhi oleh
gas. Mereka menduga bahwa molekul gas tidak bermuatan dan tidak mengubah arah
sinar yang bermuatan positif. Berdasarkan hal ini Rutherford berhipotesis bahwa
partikel dalam padatan akan berubah arah, karena dalam atom terdapat muatan positif.
Hipotesis ini dibuktikan oleh Geiger dan Marsden, yang menembakkan sinar pada
9
selempeng platina tipis (gambar 4). Hasilnya ditangkap dengan layar yang terbuat dari ZnS
yang dapat berfluoresensi bila kena sinar .
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sinar yang ditembakkan itu ada yang tembus,
membelok, dan memantul. Sinar yang tembus merupakan bagian terbesar, sedangkan yang
membelok sedikit, dan yang memantul sedikit sekali. Gejala ini dijelaskan oleh Rutherford,
bahwa partikel banyak yang tembus disebabkan oleh atom yang mengandung banyak
ruang hampa. Di pusat atom terdapat sebuah partikel bermuatan positif yang disebut inti.
Sinar akan membelok bila mendekati inti, karena saling tolak menolak. Kejadian ini
sedikit jumlahnya karena ukuran inti atom sangat kecil dibandingkan ukuran ruang
hampanya. Jika ada partikel yang menabrak inti, maka akan memantul walaupun tidak
1800. Tumbukan langsung ini sangat kecil kemungkinannya, maka jumlah yang memantul
kecil sekali.
Di luar inti tidak hanya kosong, tetapi terdapat elektron yang berputar
mengelilinginya. Elektron tidak mempengaruhi arah sinar karena elektron sangat kecil dan
ringan. Dengan penalaran seperti itulah Rutherford menggambarkan atom terdiri dari inti
yang bermuatan positif yang merupakan terpusatnya massa, dan di sekitar inti terdapat
elektron yang bergerak mengelilinginya dalam ruang hampa.
Kelemahan teori Rutherford ini adalah ketidakmampuannya menerangkan mengapa
elektron tidak jatuh ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatik inti terhadap elektron.
2.
dapat diamati sebagai pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu . Spektrum
cahaya atau gelombang elektromagnetik pada atom hidrogen dijadikan bukti oleh Bohr
untuk mendukung teorinya.
Kelemahan teori atom Bohr adalah hanya dapat menerangkan spektrum atom dari
atom atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau
ion berelektron banyak.
2.2.6. Teori Mekanika Kuantum
Pada tahun 1927, Erwin Schrodinger mengajukan teori atom yang disebut dengan teori
atom mekanika kuantum yang menyatakan bahwa kedudukan elektron dalam atom tidak
dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat ditentukan adalah probabilitas menemukan
elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom. Daerah dengan probabilitas terbesar
menemukan elektron disebut dengan orbital. Schrodinger memperhitungkan dualisme sifat
elektron, yaitu sebagai partikel sekaligus sebagai gelombang. Temuan Schrodinger
memungkinkan kita untuk menentukan struktur elektronik atom, baik yang berelektron
tunggal maupun yang berelektron banyak.
Pada tahun yang sama, Werner Heisenberg menguatkan teori atom mekanika kuantum
dengan temuannya yang disebut dengan azas ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan
bahwa kedudukan partikel seperti elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti pada saat
yang sama. Orbital adalah suatu daerah dalam ruang berbentuk spesifik dan dalam daerah
11
ini besar kemungkinan ditemukannya elektron. Deangan teori mekanika kuantum, dapat
dibuktikan bahwa elektron yang dapat menempati kulit tertentu, jumlahnya terbatas.
Menurut teori ini, awan-awan elektron disekitar inti menunjukkan tempat
kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital
dengan tingkat energi yang sama akan membentuk subkulit dan beberapa subkulit
bergabung membentuk kulit. Oleh sebab itu, kulit terdiri dari beberapa subkulit dan
subkulit terdiri dari beberapa orbital. Meskipun posisi kulitnya sama tetapi posisi
orbitalnya belum tentu sama. Ciri khas model atom mekanika kuantum, adalah sebagai
berikut :
1.
2.
Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
3.
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu
yang pasti, tetapi boleh jadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
Untuk menentukan lokasi dari suatu orbital dalam atom, diperlukan suatu keterangan
yang menyatakan kulit, subkulit, dan nomor orbital sehingga pada teori ini digunakan
bilangan gelombang yang hingga saat ini digunakan untuk mengetahui keberadaan atom
beserta tingkat energi elektron.
2.3. Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen menunjukkan
bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh bilangan kuantum utama (n), bilangan
kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m). Penyelesaian informasi ini dapat
memberikan informasi mengenai orbital-orbital atom yaitu mengenai besarnya, bentuknya
dan kedudukannya dalam ruang. Selanjutnya, untuk membedakan elektron dalam suatu
orbital yakni berdasarkan arah putarannya dengan bilangan kuantum spin (s).
1.
kedudukan atau jarak relatif elektron terhadap intinya atau bilangan yang menunjukan kulit
atom. Bilangan kuantum utama biasanya menunjukan tingkat energi utama dimana
elektron itu berada. Bilangan kuantum utama biasanya disimbolkan dengan n. Semakin
12
besar harga nsemakin besar ukuran orbital yang dihuni oleh elektron. Kulit atom
dinyatakan dengan lambang K, L, M, N, O, dan seterusnya.
Tabel 1. Tingkat energi tiap kulit berdasarkan bilangan kuantum utama
2.
n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
b.
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
c.
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
d.
b.
c.
d.
dari Li sampai dengan Cs yang terdiri dari empat deret, yaitu tajam (sharp). Utama
(principal), kabur (diffuse) dan dasar (fundamental).
13
3.
subkulit tertentu dan arah momentum sudut elektron terhadap inti. Sehingga nilai bilangan
kuantum magnetik berhubungan dengan bilangan kuantum azimut dan bernilai dari - l
hingga + l (l = nilai bilangan kuantum azimutnya). Bilangan kuantum magnetik menentuka
arah orientasi dari orbital didalam ruang relatif terhadap orbital yang lain. Dengan
demikian untuk setiap satu subkulit terdapat beberapa orbital yang dicirikan dengan nilai
m.
Seperti contohnya, subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum
magnetiknya (m) = 0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 1, 0,
+1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital yang ada pada subkulit p. Subkulit d
mempunyai nilai l = 2 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angkaangka tersebut melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4.
satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui
sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.
Bilangan kuantum spin bukan merupakan hasil dari penyelesaian persamaan
gelombang, tetapi didasarkan pada pengamatan Otto stern dan Walter Gerlach terhadap
spektrum yang dilewatkan pada medan magnet, dan ternyata didapatkan dua spektrum
yang terpisah dengan kerapatan yang sama. Kesimpulan yang diperoleh bahwa terjadinya
pemisahan garis spektrum oleh medan magnet dimungkinkan karena elektron-elektron
tersebut selama mengelilingi inti berputar pada sumbunya dengan arah yang berbeda.
Dapat dimisalkan bumi berotasi pada sumbunya selama mengelilingi matahari.
Berdasarkan hal tersebut diudulkan adanya bilngan kuantum spin untuk menandai arah
putaran (spin) elektron pada sumbunya. Setiap elektron dapat brputar pada sumbunya
sesuai dengan arah jarum jam atau berlawanan dengan jarum jam, maka probabilitas
elektron berputar searah jarum jam adalah , dan probabilitas berputar berlawanan dengan
jarum jam juga mempunyai harga . Untuk membedakan arah putarannya maka diberi
tanda negatif dan positif. Jadi, harga bilangan kuantum spin yaitu atau + .
14
15
LAMPIRAN
PERTANYAAN
1.
2.
Y : 4d1, 5s2
60
62
64
16
Jadi jumlah elektron valensi yang terlibat pada pembentukan senyawa kompleks
dengan ARS, unsur Y paling banyak dan mudah bereaksi. Hal ini disebabkan bahwa
elektron pada orbital 4d1 lebih mudah lepas dan membentuk senyawa kompleks YARS dari pada orbital 5dl. Begitu pula selanjutnya dengan Sm dan Nd.
3.
Y : 4d1, 5s2
60
62
64
Y : 5s2, 4d1
60
62
64
Elektron yang terdapat dalam atom akan mengisi penuh orbital 6s terlebih dahulu
kemudian akan mengisi orbital 4f sesuai dengan tingkatan energi ikatannya. Orbital
6s memeliki tingkatan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan 4f dan 5d.
4.
64
64
elektron atau setengah penuh elektron pada setiap orbital lebih stabil dari pada tidak
17
terisi sama sekali. Pengisian setengah penuh elektron pada orbital 5d l lebih mudah
mengikat 4 seyawa untuk membetuk senyawa kompleks Gd-ARS.
5.
Jadi
Besarnya tetapan pembentukan kompleks () berbandig lurus dengan tetapan
kesetimbangan ion kompleks.
6.
7.
18
8.
19
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia dan Tupamalu. 1988. Struktur Atom dan Molekul Sistem Periodik.
Bandung: ITB Press.
Anonim. Struktur Atom. http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_atom diunduh pada 24 Maret
2015.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jakarta: Erlangga.
Keenan. 1989. Ilmu Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Samin, dkk. 1996. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah, ISSN 0216-3128. Pengaruh
Nomor
Atom
Terhadap
Tetapan
Pembentukan
20
Kompleks
Dengan
Metode