Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH IKATAN KIMIA

STRUKTUR ATOM

Disusun Oleh:
Kelompok I
1. Panji Mulyotomo

1112096000037

2. Henggar Wahyu Siswanti 1112096000038


3. Desi Iftalia

1112096000048

4. Ihya Sulthonuddin

1112096000055

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdullillahhirobil alamin, segalah puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayahnya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ikatan kimia ini tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW dan keluarganya,
sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman amin ya robal alamin.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan
mengenai atom, materi, perkembangan teori atom serta mengetahui keberadaan suatu
elektrom dalam suatu unsur. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Penulis menyadari penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengaharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para mahasiswa UIN Syarif hidayatullah.

Ciputat, April 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Struktur Atom .................................................................................... 2
2.1.1. Elektron ................................................................................... 2
2.1.2. Proton ...................................................................................... 3
2.1.3. Neutron.................................................................................... 3
2.2 Perkembangan Teori Atom ................................................................ 4
2.2.1. Pemikiran Tentang Atom Sebelum Dalton ............................... 4
2.2.2. Teori Atom Dalton ................................................................... 7
2.2.3. Teori Atom J.J. Thomson ......................................................... 8
2.2.4. Teori Atom Rutherford ............................................................ 9
2.2.5. Teori Atom Bohr...................................................................... 10
2.2.6. Teori Mekanika Kuantum ........................................................ 11
2.3 Bilangan Kuantum ............................................................................. 12
2.4 Asas Larangan Pauli .......................................................................... 15
LAMPIRAN .......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 20

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya serta
perubahan energi yang menyertainya. Segala sesuatu yang ada di alam terdiri atas materi,
yang bentuknya bermacam-macam. Tiap materi tersusun atas unsur dan tiap unsur tersusun
atas atom. Atom adalah bagian terkecil dari unsur. Jika diteliti lebih dalam lagi, atom
terdiri atas elektron, neutron, dan proton. Berdasarkan pemahaman tersebut penjelasan
mengenai materi beserta struktur atom menjadi penting dan fundamental untuk
pembelajaran kimia.
Teori atom mengalami perkembangan dari massa ke massa. Istilah atom pertama kali
dikemukakan oleh Democritus. Atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a =
tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
Menurut Dalton konsep atom Democritus ini tidak bertentangan dengan Hukum Kekekalan
Massa dan Hukum Kekekalan Energi, sehingga Dalton membuat teori tentang atom yang
salah satunya adalah materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, penjelasan mengenai atom
mengalami penyempurnaan dari massa ke massa dan menghasilkan banyak teori-teori atom
yang baru dari hasil pemikiran dan percobaan para ilmuwan sehingga model atom
mengalami modifikasi menjadi model atom yang sekarang ini dikenal.
1.2.Tujuan
1. Memahami pengertian materi, atom, dan penyusunnya.
2. Mempelajari struktur atom dan perkembangan teori atom.
1.3.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan atom?
2. Bagaimana penjelasan tentang teori atom serta perkembangannya dari massa ke
massa?
3. Bagaimana memprediksi keberadaan suatu elektron dalam atom?
1

BAB II
ISI
2.1. Struktur Atom
Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa partikel
dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron. Adanya partikel-partikel inilah yang
menyebabkan atom mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton
bermuatan positif, dan neutron tidak bermuatan. Atom unsur yang satu berbeda dengan
atom unsur yang lain disebabkan adanya perbedaan susunan partikel subatom yang
menyusunnya.
2.1.1. Elektron
Tahun 1838, Michael Faraday mengemukakan bahwa atom mempunyai muatan listrik.
Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan listrik dan menyala terang pada tekanan
rendah dan tegangan tinggi.
Tahun 1858, Heinrich Geissler dan Julius Plucker membuat percobaan dengan
mengunakan dua plat logam. Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang
bermuatan negatif disebut katode.Kedua plat kemudian ditempatkan dalam tabung gelas
yang dihampakan, dimana kemudian kedalamnya dimasukkan gas bertekanan rendah.
Ketika dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari
katode menuju anode. Sinar itulah yang disebut sinar katode.
Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan partikel sinar katode dengan nama
elektron.
Selanjutnya pada tahun 1897, Joseph John Thomson mengganti katode yang
digunakan Geissler dan Plucker dengan berbagai macam logam yang ternyata
menghasilkan sinar katode yang sama. Hal ini membuktikan bahwa memang betul bahwa
elektron merupakan partikel penyusun atom.. J.J Thomson juga berhasil menemukan
perbandingan antara muatan dengan massa elektron yaitu C g-1. Hasil eksperimen
Thomson ditindak lanjuti oleh Robert Andrew Millikan pada tahun 1908 yang dikenal
dengan Model Percobaan Tetes Minyak Millikan, yang berhasil menemukan muatan
elektron yaitu sebesar 1,6.10-19 Coulumb. Berdasarkan ekperimen tersebut di atas,
Sehingga massa elektron adalah 9,11.10-28 gram, harga ini kira-kira massa atom hidrogen.

Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui beberapa sifat sinar katode yaitu
sebagai berikut :
1) Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati listrik
bertegangan tinggi.
2) Berjalan dalam garis lurus
3) Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas
4) Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
5) Memiliki sifat cahaya dan sifat materi
6) Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode.
2.1.2. Proton
Tahun 1886, Eugene Goldstein membuat percobaan yang sama seperti yang dilakukan
J.J Thomson, tetapi dengan memberi lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas
hidrogen. Dari percobaan ini didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang
bermuatan positif (dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif) yang disebut sinar
anode. Sinar anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton. Beberapa sifat
sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :
1) Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet
2) Merupakan radiasi partikel
3) Bermuatan positif
4) Bergantung pada jenis gas dalam tabung
Apabila muatan proton adalah 1,6022.10-19 C, maka massa proton = 1,6726.10-24 g
Sehingga massa proton adalah 1,6726.10-24 gram, harga ini kira-kira 1.836 x massa
elektron =1,007276.
2.1.3. Neutron
Tahun 1932, James Chadwick melakukan ekperimen/percobaan dengan menembakkan
partikel alfa (a) pada lempeng berilium (Be), ternyata setelah ditembakkan dengan partikel
tersebut, berilium memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak
dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel inti yang
3

massanya sama dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri
nama sebagai neutron. Proton dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal
dengan istilah nukleon.
2.2. Perkembangan Teori Atom
Pemikiran tentang hakikat materi,telah menjadi bagian penting dalam perkembangan
ilmu pengetahuan. Dalam setiap masa, selalu muncul pemikir-pemikir yang berusaha untuk
menyikap rahasia di balik materi alam semesta ini. Karenanya perkembangan pemahaman
manusia tentang atom, sebagai unit pembangun materi, memperlihatkana suatu pola
keteraturan yang luar biasa, sesuai dengan perkembangan daya piker manusia dan
teknologi perangkat penyelidikan.
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya serta
perubahan energy yang menyertainnya. Karena itu materi menjadi subjek utama dalam
bidang ini. Sehingga pemahaman seseorang mengenai materi adalah prasyarat untuk dapat
memahami perubahan yang terjadi padanya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa konsep
struktur atom adalah penting dan fundamental.
Untuk dapat memahami struktur atom secara benar, maka mengikuti perkembangan
pemahamn manusia tentang atom itu sendiri akan sangat bermanfaat. Bagaimana
penyelidikan keberadaan atom dari masa kem masa dapat dirangkum sebagai berikut:
2.2.1 Pemikiran tentang Atom Sebelum Dalton
Era panjang sebelum lahirnya teori atom Dalton, yang dianggap sebagai teori atom
modern utama, berlangsung dari era pemikiran metafisik Yunani sampai zaman
renaissance. Teori atom Dalton dipandang sebagai teori atom modern yang pertama karena
merupakan hasil kesimpulan dari berbagai gejala yang terjadi pada materi. Daltoon juga
meneliti massa relative dari atom-atom dengan membandingkannya dengan massa atom
hydrogen yang diberi massa atom satu, sesuatu yang baru dalam pentelidikan materi.
Walupun beberapa pemikiran sebelumnya juga tidak semata-mata bersifat metafisis, tetapi
teori Dalton-lah yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai gejala yang terjadi
pada materi. Juga teori Dalton-lah yang disusun berdasarkan fakta empiris hasil
eksperimen. Karena itu teori Dalton dianggap sebagai teori modern.
Pandangan manusia tentang atom dan kekosongan diawali oleh Leucippus, lahir 500
tahun sebelum masehi dan rekannya, Democritus, yang lahir 460 tahun sebelum masehi.
4

Democritus memperluas teori yang dikemukakan Leucippus dan mempostulatkan


penerapannya. Leucippus dikenal hanya menulis sedikit karya dan pandangannya tentang
atom termuat dalam The Great World System. Democritus lebih produktif dalam menulis
dengan sekitar lima puluh dua karya tulis dengan beberapa diantaranya merupakan naskah
pendek. Termauk dalam karyanya itu dia memperluas pandangan Leucippus tentang atom
dan kekosongan, dan delapan karya tentang etik. (Woshnigel,2004)
Teori Leucippus merupakan reaksi terhadap teori Parmenides dan Zeno, dua pemikir
Yunani yang lain merupakan kompromi antara akal sehat dan prinsip. Parmenides dan
muridnya, Zeno, percaya bahwa unsur pembentuk alam semesta adalah yang maha esa,
yang tidak terbatas, meliputi segalanya, massa yang tidak bergerak yang tidak berisi ruang
kosong.
Leucippus menyatakan bahwa teori ini bisa jadi tidak benar, karena pikiran sehat kita
menunjukan bahwa ada gerakan. Ia mendalikan kekosongan itu, ketidakhadiran dari semua
yang ad, adalah hal penting bagi gerakan. Ia juga mendalikan bahwa suatu jumlah tanpa
batas partikel yang disebut atom, yang membentuk segala sesuatu yang ada dan
pengahancuran/pemutusan atom-atom menyebabkan kerusakan materi.
Democritus mengembangkan teori Leucippus dengan mendeduksi Cosmogony, suatu
metode terbentuknya semesta, dengan berpikir bahwa semua materi terdiri dari atom, dan
atom memiliki densitas yang berbeda-beda. Atom-atom akan bergabung membentuk suatu
pusaran atom. Materi yang lebih berat, karena pengaruh gravitasi akan mengumpul dipusat
dan membentuk bumi. Yang lebih ringan, dan lebih baik akan terlempar pada bagian luar
pusaran dan meningkatkan kecepatan revolusi, kemudian membentukheavenly bodies.
Teori ini jelas salah karena memandang bumi sebagai pusat (geosentris), tetapi satu hal
penting dari Leucippus dan Democritu adalah adanya ruang kosong (void), seuatu yang
kemudian akan dibuktikan oleh Ernest Rutherford. Walaupun konsepruang kosong
keduanya berbeda; Leucippus dan Democritus mengatakan ruang kosong harus ada di
antara atom-atom, sedangkan ruang kosong Rutherford berada dalam atom, sebagian besar
volume atom itulah ruang kosong.
Jika dirangkum, maka pandangan Leucippus dan Democritu tentang atom adalah
sebagi berikut :
1.

Semua materi terusun atas atom-atom, yang terlalu kecil untuk dapat dilihat. Atomatom ini tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Alasan Democritus
menyatakan bahwa bagian terkecil dari materi adalah atom yang tidak dapat dibagi
5

lagi, karena jika pembagian dapat berlangsung terus-menerus, maka materi yang telah
terpisah-pisah tidak dapat disusun kembali,, dan kenyataanya tidak demikian. Suatu
proses dapat bersifat reversible.
2.

Terdapat ruang-ruang kosong diantara atom-atom. Kaena adanya ruang kosong ini
menyebabkan atom-atom dapat bergerak. Bergeraknya atom-atom nilah yang
menyebabkan dapat terjadinya perubahan materi dan sifat-sifat materi. Jika tidak ada
ruang kosong (vacuum)maka atom-atom tidak dapat bergerak, dan tidak akan terjadi
perubahan materi.

3.

Atom berwujud padat, dan didalamnya sama sekali tidak terdapat ruang kosong

4.

Atom-atom bersifat homogeny dan tidak mempunyai struktur internal. Pandangan ini
praktis baru terbantahkan pada saat J.J Thomson menemukan elektron

5.

Atom-atom memiliki ukuran, bentuk dan berat yang berbeda-beda.


Konsep ini kalah popular dengan konsep kontinuitas materi yang dikemukakan oleh

Aristoteles. Menurut Aristoteles, atom hanyalah sebuah khayalan semata-mata, unsur


sebagai penyusun materi haruslah bisa dinala oleh indra manusia. Karena itu Aristoteles
menyatakan aada empat unsure penyusun materi yaitu air, tanah, udara dan api yang
tersusun atas empat kualitas yang berlawanan: panas-dingin dan basah-kering. Bahkan
kemudian gereja katolik menguatkan pandangan Aristoteles dan menyamakan ide
atomistic sebagai Godlessness. Akibatnya sungguh dahsyat, pemikiran tentang atom
terhenti sampai abad pertengahan. Sebagai gantinya teori empat unsur dari Aristoteles
lebih banyak dirujuk dan suatu berkah dibalik bencana teori empat unsure melahirkan
cikal-bakal-al-kimia.
Setelah era keemasan Yunani menurun, pusat peradaban beralih ke timur, ilmuwanilmuwan Arab menterjemahkan buku-buku Yunani, dan melanjutkan penyelidikan tentang
hakekat materi. Berdasarkan teori empat unsure dari Aristoteles mereka berusaha
mencampurkan satu unsur dengan unsure lain untuk menghasilkan emas. Ilmuwan Arab
berhasil mengembangkan teknik-teknik analitik seperti penyaringan, destilasi dan filtrasi.
Dari sini mereka menemukan bahwa tanah, ari dan api bukanlah zat dasar penyusun
materi. Sehingga mereka mengembangkan tiga kualita sebagai gantinya, yaitu belerang
yang mewakili sifat mengkilap dan garam sebagai hasil yang selalu terjadi ketika dua zat
dicampurkan (Wospakrik,2005).
Konsep atomos muncul kembali saat Pierre Gassendi (1592-1655) berhasil
memisahkan konsep atomisme dengan atheism. Ini menyebabkan atomisme dapat diterima
6

ecara lebih luas. Saat itu, tahun 1624, parlemen Perancis telah menyatakan bahwa siapapun
yang mengajarkan paham yang bertentangan dengan Aristoteles, akan dihukum mati. Pada
tahun 1649, Gassendi mempublikasikan karyanya, Syntagma hilosphiae Epicuri, yang
terbagi menjadi tiga bagian; yaitu Logic, Physic dan Ethics.
Sebelum mendiskusikan tentang atom, terdapat tiga bab dalam buku Gassendi yang
menjelaskan pentingnya ruang kosong. Baru kemudian diikuti penjelasna tentang teori
atom Yunani; bahwa atom tidak dapat diciptakan dan atau dimusnahkan, bahwa atom
berwujud padat, bahwa atom memiliki berat/massa, dan bahwa atom tidak dapat dibagi
lagi. Gassendi juga yakin,bahwa atom bukan hanya suatu pemberhentian geometris
belaka, tetapi atom memiliki ukuran tertentu, walaupun itu sangat kecil.
Suatu perbedaan dengan konsep atom Yunani., dan ini yang menyebabkan dia dapat
memisahkannya dari atheism adalah bahwa menurutnya atom tidak kekal eksistensinya,
tetapi diciptakan oleh Tuhan. Pergerakan ato tidaklah asepipsi (atas kemauannya sendiri)
tetapi dei gratia, merupakan pemberian Tuhan. Menurut Gassendi atom-atom juga dapat
bergabuung membentuk moleculae atau corpuscular. Atom-atom itu bergabung bukan
karena adanya gaya mekanik seperti kancing dan lubangnya (Park,1998)
Terdapat rentang sekitar 150 tahun dari massa Gassendi untuk mrmunculkan John
Dalton dari Inggris.
2.2.2. Teori Atom Dalton

Gambar 1. John Dalton dan teori atom Dalton


Model atom Dalton dianggap sebagai model atom pertama yang cukup ilmiah. Dalton
menyempurnakan pendapat mengenai model atom yang dikemukakan oleh Leucippos dan
Democritus, yang menyatakan atom merupakan materi yang tak terbagi.
7

Atom menurut Dalton adalah sebagai berikut :


1) Materi terdiri atas partikel terkecil yang disebut atom. Atom tidak dapat dibagi dan
tidak dapat dicipta atau dimusnahkan.
2) Atom suatu unsur mempunyai sifat yang sama dalam segala hal (ukuran, bentuk, dan
massa) tetapi berbeda sifat-sifatnya dari atom unsur lain.
3) Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan, atau penyusunan kembali atom-atom.
4) Atom suatu unsur dapat bergabung dengan atom unsur lain membentuk senyawa
dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Jika ditinjau dari teori modern terdapat beberapa kelemahan teori atom Dalton, yaitu :
1) Dalton menyatakan bahwa atom tidak dapat dibagi lagi. Kini telah dibuktikan bahwa
atom terbentuk dari partikel dasar yakni proton, elektron, dan neutron.
2) Menurut Dalton, atom tidak dapat dicipta atau dimusnahkan. Ternyata dengan reaksi
nuklir satu atom dapat diubah menjadi atom unsur lain.
3) Dalton menyatakan bahwa atom suatu unsur sama dalam segala hal. Sekarang ternyata
ada isotop, yaitu unsur yang sama tetapi massanya berbeda.
4) Perbandingan unsur dalam suatu senyawa menurut Dalton adalah bilangan bulat dan
sederhana. Tetapi kini semakin banyak ditemukan senyawa dengan perbandingan yang
tidak sederhana, misalnya C18H35O2Na.
Teori atom Dalton ditunjang oleh dua hukum alam yaitu hukum Lavoiser dan hukum
Proust.
2.2.3. Teori Atom J.J. Thomson

Gambar 2. J.J Thomson dan model atom Thomson


8

Pada percobaan Goldstein, timbul pertanyaan dari mana asal dan bagaimana cara
terbentuknya sinar positif. Thomson menduga sinar itu dari atom gas dalam tabung.
Percobaan telah menunjukkan bahwa setiap atom mengandung elektron. Jika atom
kehilangan elektron yang bermuatan negatif tentu yang tinggal bermuatan positif. Jumlah
muatan positif yang tinggal tentu sama dengan jumlah muatan elektron yang keluar, karena
pada mulanya atom itu netral.
Elektron sangat ringan sehingga dapat meninggalkan atom jika diberi energi, misalnya
diberi tegangan listrik. Oleh karena itu, diduga elektron berada di bagian luar atom.
Berdasarkan penalaran seperti ini, akhirnya Thomson merumuskan teori yang disebut teori
atom Thomson, yang meyebutkan bahwa atom merupakan sebuah bola kecil bermuatan
positif dan di permukaannya tersebar elektron yang bermuatan negatif (gambar 3). Model
ini juga disebut model roti kismis. Roti digambarkan sebagai atom bermuatan positif dan
kismis sebagai elektronnya. Kelemahan teori atom Thomson ini adalah ia tidak
menjelaskan kedudukan elektron dalam atom, hanya menyatakan berada di permukaan,
karena ditarik oleh muatan positifnya. Mengapa elektron bisa lepas bila diberi energi tidak
dapat dijelaskan oleh Thomson.
2.2.4. Teori Atom Rutherford

Gambar 3. Ernest Rutherford dan model atom Rutherford


Ernest

Rutherford

dan

kawan-kawannya

melakukan

percobaan

melewatkan

sinar dalam tabung yang berisi gas. Ternyata sinar bergerak lurus tanpa dipengaruhi oleh
gas. Mereka menduga bahwa molekul gas tidak bermuatan dan tidak mengubah arah
sinar yang bermuatan positif. Berdasarkan hal ini Rutherford berhipotesis bahwa
partikel dalam padatan akan berubah arah, karena dalam atom terdapat muatan positif.
Hipotesis ini dibuktikan oleh Geiger dan Marsden, yang menembakkan sinar pada
9

selempeng platina tipis (gambar 4). Hasilnya ditangkap dengan layar yang terbuat dari ZnS
yang dapat berfluoresensi bila kena sinar .
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sinar yang ditembakkan itu ada yang tembus,
membelok, dan memantul. Sinar yang tembus merupakan bagian terbesar, sedangkan yang
membelok sedikit, dan yang memantul sedikit sekali. Gejala ini dijelaskan oleh Rutherford,
bahwa partikel banyak yang tembus disebabkan oleh atom yang mengandung banyak
ruang hampa. Di pusat atom terdapat sebuah partikel bermuatan positif yang disebut inti.
Sinar akan membelok bila mendekati inti, karena saling tolak menolak. Kejadian ini
sedikit jumlahnya karena ukuran inti atom sangat kecil dibandingkan ukuran ruang
hampanya. Jika ada partikel yang menabrak inti, maka akan memantul walaupun tidak
1800. Tumbukan langsung ini sangat kecil kemungkinannya, maka jumlah yang memantul
kecil sekali.
Di luar inti tidak hanya kosong, tetapi terdapat elektron yang berputar
mengelilinginya. Elektron tidak mempengaruhi arah sinar karena elektron sangat kecil dan
ringan. Dengan penalaran seperti itulah Rutherford menggambarkan atom terdiri dari inti
yang bermuatan positif yang merupakan terpusatnya massa, dan di sekitar inti terdapat
elektron yang bergerak mengelilinginya dalam ruang hampa.
Kelemahan teori Rutherford ini adalah ketidakmampuannya menerangkan mengapa
elektron tidak jatuh ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatik inti terhadap elektron.

2.2.5. Teori Atom Bohr

Gambar 4. Niels Bohr dan model atom Bohr


Penyempurnaan model atom Rutherford yang berkaitan dengan lintasan elektron
dilakukan oleh murid Rutherford sendiri, yang bernama Niels Bohr.
10

Bohr memiliki pendapat sebagai berikut :


1.

Elektron beredar mengelilingi inti atom dengan tingkat-tingkat energi tertentu.


Semakin dekat ke inti atom, tingkat energi semakin rendah. Dan sebaliknya, semakin
jauh dari inti atom, tingkat energi semakin tinggi. Tingkat-tingkat energi ini
membentuk lintasan elektron yang berupa lingkaran. Peredaran elektron dalam
lintasannya tersebut tidak membebaskan atu menyerap energi, sehingga bersifat stabil.

2.

Perpindahan elektron dapat terjadi dengan cara :


a. Menyerap energi sehingga elektron tersebut berpindah ke tingkat energi yang lebih
tinggi atau lintasan yang lebih luar.
b. Membebaskan energi sehingga elektron tersebut berpindah ke tingkat energi yang
lebih rendah atau lintasan yang lebih dalam.
Energi yang dibebaskan saat elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah

dapat diamati sebagai pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu . Spektrum
cahaya atau gelombang elektromagnetik pada atom hidrogen dijadikan bukti oleh Bohr
untuk mendukung teorinya.
Kelemahan teori atom Bohr adalah hanya dapat menerangkan spektrum atom dari
atom atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau
ion berelektron banyak.
2.2.6. Teori Mekanika Kuantum
Pada tahun 1927, Erwin Schrodinger mengajukan teori atom yang disebut dengan teori
atom mekanika kuantum yang menyatakan bahwa kedudukan elektron dalam atom tidak
dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat ditentukan adalah probabilitas menemukan
elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom. Daerah dengan probabilitas terbesar
menemukan elektron disebut dengan orbital. Schrodinger memperhitungkan dualisme sifat
elektron, yaitu sebagai partikel sekaligus sebagai gelombang. Temuan Schrodinger
memungkinkan kita untuk menentukan struktur elektronik atom, baik yang berelektron
tunggal maupun yang berelektron banyak.
Pada tahun yang sama, Werner Heisenberg menguatkan teori atom mekanika kuantum
dengan temuannya yang disebut dengan azas ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan
bahwa kedudukan partikel seperti elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti pada saat
yang sama. Orbital adalah suatu daerah dalam ruang berbentuk spesifik dan dalam daerah
11

ini besar kemungkinan ditemukannya elektron. Deangan teori mekanika kuantum, dapat
dibuktikan bahwa elektron yang dapat menempati kulit tertentu, jumlahnya terbatas.
Menurut teori ini, awan-awan elektron disekitar inti menunjukkan tempat
kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital
dengan tingkat energi yang sama akan membentuk subkulit dan beberapa subkulit
bergabung membentuk kulit. Oleh sebab itu, kulit terdiri dari beberapa subkulit dan
subkulit terdiri dari beberapa orbital. Meskipun posisi kulitnya sama tetapi posisi
orbitalnya belum tentu sama. Ciri khas model atom mekanika kuantum, adalah sebagai
berikut :
1.

Gerakan elektron memiliki sifat gelombang sehingga lintasannya (orbitnya) tidak


stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi
gelombang.

2.

Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.

3.

Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu
yang pasti, tetapi boleh jadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
Untuk menentukan lokasi dari suatu orbital dalam atom, diperlukan suatu keterangan

yang menyatakan kulit, subkulit, dan nomor orbital sehingga pada teori ini digunakan
bilangan gelombang yang hingga saat ini digunakan untuk mengetahui keberadaan atom
beserta tingkat energi elektron.
2.3. Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron
dalam atom. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen menunjukkan
bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh bilangan kuantum utama (n), bilangan
kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m). Penyelesaian informasi ini dapat
memberikan informasi mengenai orbital-orbital atom yaitu mengenai besarnya, bentuknya
dan kedudukannya dalam ruang. Selanjutnya, untuk membedakan elektron dalam suatu
orbital yakni berdasarkan arah putarannya dengan bilangan kuantum spin (s).
1.

Bilangan Kuantum Utama (m)


Bilangan kuantum utama adalah bilangan bulat positif yang menggambarkan

kedudukan atau jarak relatif elektron terhadap intinya atau bilangan yang menunjukan kulit
atom. Bilangan kuantum utama biasanya menunjukan tingkat energi utama dimana
elektron itu berada. Bilangan kuantum utama biasanya disimbolkan dengan n. Semakin
12

besar harga nsemakin besar ukuran orbital yang dihuni oleh elektron. Kulit atom
dinyatakan dengan lambang K, L, M, N, O, dan seterusnya.
Tabel 1. Tingkat energi tiap kulit berdasarkan bilangan kuantum utama

2.

Bilangan Kuantum Azimut (l)


Bilangan kuantum azimut (l) menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak

sekaligus menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit.


Bilangan kuantum azimuth mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1) untuk setiap
n, dan menunjukan letak elektron dalam subkulit. Setiap kulit terdiri dari subkulit (jumlah
subkulit tidak sama untuk setiap elektron), dan setiap subkulit dilambangkan berdasarkan
pada harga bilangan kuantum azimut (l).
a.

n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K

b.

n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L

c.

n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M

d.

n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N, dan seterusnya

Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:


a.

Subkulit yang mempunyai harga l = 0 ; diberi lambang s (s = sharp)

b.

Subkulit yang mempunyai harga l = 1 ; diberi lambang p (p = principle)

c.

Subkulit yang mempunyai harga l = 2 ; diberi lambang d (d = diffuse)

d.

Subkulit yang mempunyai harga l = 3 ; diberi lambang f (f = fundamental)


Lambang s, p, d dan f diambil dari nama spektrum yang dihasilkan oleh logam alkali

dari Li sampai dengan Cs yang terdiri dari empat deret, yaitu tajam (sharp). Utama
(principal), kabur (diffuse) dan dasar (fundamental).

13

3.

Bilangan Kuantum Magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbital tempat ditemukannya elektron pada

subkulit tertentu dan arah momentum sudut elektron terhadap inti. Sehingga nilai bilangan
kuantum magnetik berhubungan dengan bilangan kuantum azimut dan bernilai dari - l
hingga + l (l = nilai bilangan kuantum azimutnya). Bilangan kuantum magnetik menentuka
arah orientasi dari orbital didalam ruang relatif terhadap orbital yang lain. Dengan
demikian untuk setiap satu subkulit terdapat beberapa orbital yang dicirikan dengan nilai
m.
Seperti contohnya, subkulit s mempunyai nilai l = 0 maka bilangan kuantum
magnetiknya (m) = 0. Angka nol ini melambangkan satu-satunya orbital yang ada pada
subkulit s. Sub kulit p mempunyai nilai l = 1 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 1, 0,
+1. Angka-angka tersebut melambangkan 3 orbital yang ada pada subkulit p. Subkulit d
mempunyai nilai l = 2 maka bilangan kuantum magnetiknya = - 2, - 1, 0, + 1, + 2. Angkaangka tersebut melambangkan 5 orbital yang ada pada subkulit d dan demikian seterusnya.
4.

Bilangan Kuantum Spin (s)


Bilangan kuantum spin menunjukkan arah perputaran elektron pada sumbunya. Dalam

satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui
sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.
Bilangan kuantum spin bukan merupakan hasil dari penyelesaian persamaan
gelombang, tetapi didasarkan pada pengamatan Otto stern dan Walter Gerlach terhadap
spektrum yang dilewatkan pada medan magnet, dan ternyata didapatkan dua spektrum
yang terpisah dengan kerapatan yang sama. Kesimpulan yang diperoleh bahwa terjadinya
pemisahan garis spektrum oleh medan magnet dimungkinkan karena elektron-elektron
tersebut selama mengelilingi inti berputar pada sumbunya dengan arah yang berbeda.
Dapat dimisalkan bumi berotasi pada sumbunya selama mengelilingi matahari.
Berdasarkan hal tersebut diudulkan adanya bilngan kuantum spin untuk menandai arah
putaran (spin) elektron pada sumbunya. Setiap elektron dapat brputar pada sumbunya
sesuai dengan arah jarum jam atau berlawanan dengan jarum jam, maka probabilitas
elektron berputar searah jarum jam adalah , dan probabilitas berputar berlawanan dengan
jarum jam juga mempunyai harga . Untuk membedakan arah putarannya maka diberi
tanda negatif dan positif. Jadi, harga bilangan kuantum spin yaitu atau + .

14

2.4. Asas Larangan Pauli


Dengan adanya bilangan kuantum, suatu elektron mempunyai posisi ruang yang
berbeda dari yang lainnya. Pada tahun 1925, seorang Ilmuan dari Austria, Wolfgang Pauli
mengemukakan teori yang dikenal dengan nama azas larangan pauli.
Menurut azas larangan pauli, dalam suatu sistem, baik atom atau molekul, tidak
terdapat dua elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama. Hal ini
berarti bahwa setiap orbital maksimum hanya dapat ditempati oleh 2 elektron. Oleh sebab
itu W. Pauli (1924) mengemukakan Azas Larangan Pauli Tidak boleh ada elektron dalam
satu atom yang memiliki ke empat bilangan kuantum yang sama. Dalam hal ini, dua buah
elektron dapat mempunyai bilangan kuantum n, l, dan m yang sama, tetapi bilangan
kuantum s tidak mungkin sama sebab yang mungkin atau - . Sehingga, setiap orbital
dapat diisi oleh maksimal dua elektron (sepasang elektron).

15

LAMPIRAN
PERTANYAAN
1.

Pertanyaan Rahma Dina Safitri


Aplikasi yang dijelasakan bahwa unsur Y, Nd, Sm dan Gd dapat berpengaruh
terhadap tetapan pembentukan kompleks jika direaksikan dengan ARS. Bagaimana
dengan unsur-unsur kimia yang lainnya?
Jawaban Ihya Sulthonuddin
Jurnal apalikasi yang telah dijelaskan hanya menjelaskan pembuktian pengaruh
nomor atom dari unsur lantanida (Y, Nd, Sm dan Gd) terhadap tetapan pembentukan
senyawa kompleks dengan ARS membentuk kompleks lantanida-ARS. Sebenarnya
sebelum jurnal aplikasi ini dilakukan oleh Samin (1996), sudah ada penelitian yang
dilakukan oleh Hulanicki (1983) mengenai pengaruh nomor atom dari unsur Y dan
Gd terhadap tetapan pembentukan senyawa kompleks dengan ARS.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Samin (1996) menujukan nilai tetapan
pembentukan kompleks yang sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hulanicki (1983). Ini menunjukan bahwa ada pengaruh nomor atom dengan tetapan
pembentukan senyawa kompleks.
Untuk unsur lain yang dapat membentuk senyawa kompleks lantanida-ARS adalah
unsur golongan lantanida itu sendiri. Dan unsur transisi lainnya dapat membentuk
kompleks dengan ARS.

2.

Pertanyaan Pak Dede


Tolong jelaskan mengapa Y yang memiliki nomor atom lebih rendah justru memiliki
tetapan pembentukan kompleksnya lebih besar dibandingkan dengan Gd, Nd dan Sm
yang memiliki nomor atom lebih besar?
Jawaban Ihya Sulthonuddin
Y memiliki tetapan pembentukan kompleksnya lebih besar dibandingkan Gd, Nd dan
Sm dikarenakan konfigurasi elektron valensinya :
39

Y : 4d1, 5s2

60

Nd : 4f4, 5d0, 6s2

62

Sm : 4f6, 5d0, 6s2

64

Gd : 4f7, 5dl, 6s2

16

Jadi jumlah elektron valensi yang terlibat pada pembentukan senyawa kompleks
dengan ARS, unsur Y paling banyak dan mudah bereaksi. Hal ini disebabkan bahwa
elektron pada orbital 4d1 lebih mudah lepas dan membentuk senyawa kompleks YARS dari pada orbital 5dl. Begitu pula selanjutnya dengan Sm dan Nd.
3.

Pertanyaan Pak Dede


Mengapa dalam penulisan konfigurasi elektronnya demikian?
39

Y : 4d1, 5s2

60

Nd : 4f4, 5d0, 6s2

62

Sm : 4f6, 5d0, 6s2

64

Gd : 4f7, 5dl, 6s2

Mengapa kulit atom sebelumnya tidak terisi penuh terlebih dahulu?


Jawaban Ihya Sulthonuddin
Penulisan konfigurasi elektron diatas telah disesuaikan dengan aturan yang berlaku
yakni aturan aufbau. Penulisan konfigurasi elektron diatas berdasarkan tingkatan
kulit atom.
Jika penulisan konfigurasi elektron berdasarkan tingkatan energi ikatannya maka
konfigurasi elektronnya sebagai berikut :
39

Y : 5s2, 4d1

60

Nd : 6s2, 4f4, 5d0

62

Sm : 6s2, 4f6, 5d0

64

Gd : 6s2, 4f7, 5dl

Elektron yang terdapat dalam atom akan mengisi penuh orbital 6s terlebih dahulu
kemudian akan mengisi orbital 4f sesuai dengan tingkatan energi ikatannya. Orbital
6s memeliki tingkatan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan 4f dan 5d.
4.

Pertanyaan Pak Dede


Mengapa konfigurasi elektron Gd seperti ini 64Gd : 4f7, 5dl, 6s2?
Mengapa konfigurasi elektron Gd tidak seperti ini 64Gd : 4f8, 5d0, 6s2 saja yang sama
dengan konfigurasi elektron Sm 62Sm : 4f6, 5d0, 6s2
Jawaban Ihya Sulthonuddin
Konfigurasi elektron Gd seperti ini
lebih stabil dibandingkan dengan

64

64

Gd : 4f7, 5dl, 6s2 lebih menguntungkan dan

Gd : 4f8, 5d0, 6s2 dikarenakan pengisian penuh

elektron atau setengah penuh elektron pada setiap orbital lebih stabil dari pada tidak

17

terisi sama sekali. Pengisian setengah penuh elektron pada orbital 5d l lebih mudah
mengikat 4 seyawa untuk membetuk senyawa kompleks Gd-ARS.
5.

Pertanyaan Pak Dede


Faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya tetapan pembentukan kompleks ()
seperti yang telah dijelsakan dalam jurnal tersebut?
Jawaban Ihya Sulthonuddin
Faktor yang mempengaruhi besarnya tetapan pembentukan kompleks () adalah
konsentrasi ion akhir dan tetapan kesetimbangan ion kompleks. Ini sesuai dengan
persamaan :

Jadi
Besarnya tetapan pembentukan kompleks () berbandig lurus dengan tetapan
kesetimbangan ion kompleks.
6.

Pertanyaan Pak Dede


Pada penjelasan proton. Eugene membuat percobaan yang sama seperti yang
dilakukan oleh Thomson, akan tetapi dengan memberi lubang pada katode dan
mengisi tabung dengan gas hidrogen. Lalu apa maksud dan tujuan Eugene memberi
lubang pada katode?
Jawaban Desi Iftalia
Pemberian lubang tersebut bertujuan untuk dapat melihat berkas sinar yang
dipantulkan oleh plat katode yang bermuatan positif. Ini artinya ada partikel-partikel
yang bermuatan positif yang sama dengan plat katode. Partikel tersebut tertampung
dalam tabung dibalik lubang katode. Partikel tersebut dinamai proton.

7.

Pertanyaan Pak Dede


Bagaimana penjelasan mengenai atom suatu unsur dapat bergabung dengan atom
unsur lain membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana?
Jawaban Panji Mulyotomo
Sebagai contoh dari teori atom Dalton, molekul H2O tersusun atas unsur O dan H.
Untuk dapat berikatan membentuk senyawa, atom O akan mengikat 2 atom H
sehingga perbandingan kedua atom ini merupakan bilangan bulat sederhana yakni 1
atom O dan 2 atom H.

18

8.

Pertanyaan Pak Dede


Mengenai bilangan kuantum. Jika suatu unsur memiliki nomor atom 8 maka
bagaimana penjelasan bilangan kuantumnya?
Jawaban Henggar Wahyu Siswanti
Konfigurasi elektronnya 1 s2, 2 s2, 2 p4
Bilangan kuantum utama (n) = 2
Bilangan kuantum azimut (l) = 1
Bilangan kuantum magnetik (m) = 1
Bilangan kuantum spin (s) = 1/2

19

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia dan Tupamalu. 1988. Struktur Atom dan Molekul Sistem Periodik.
Bandung: ITB Press.
Anonim. Struktur Atom. http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_atom diunduh pada 24 Maret
2015.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jakarta: Erlangga.
Keenan. 1989. Ilmu Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Samin, dkk. 1996. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah, ISSN 0216-3128. Pengaruh
Nomor

Atom

Terhadap

Tetapan

Pembentukan

Spektrofotometri Sinar Tampak. Yogyakarta: BATAN.

20

Kompleks

Dengan

Metode

Anda mungkin juga menyukai