PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada
benda-benda di alam. Gejala-gejala ini pada awalnya adalah apa yang dialami
oleh indra kita, misalnya penglihatan menemukan optika atau cahaya,
pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan indra peraba yang
dapat merasakan panas.
Fisika menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar, karena berhubungan
dengan perilaku dan struktur benda, khususnya benda mati. Menurut sejarah,
fisika
adalah
bidang
pengamatanpengamatan
ilmu
dari
yang
gerakan
tertua,
karena
benda-benda
dimulai
langit,
dengan
bagaimana
lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini telah dimulai
berabad-abad yang lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan Newton.
Galileo merumuskan hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan
Newton mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada
sistem tata surya.
Pada zaman modern seperti sekarang ini, ilmu fisika sangat mendukung
perkembangan teknologi, industri, komunikasi, termasuk kerekayasaan
(engineering), kimia, biologi, kedokteran, dan lain-lain. Ilmu fisika dapat
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
mengenai
fenomenafenomena
yang
bunyi, optika, dan gelombang yang menjadi perbatasan antara fisika klasik
dan fisika modern. Fisika modern berkembang mulai abad ke-20, sejak
penemuan teori relativitas Einstein dan radioaktivitas oleh keluarga Curie.
Berdasarkan pengertian dan berbagai macam bidang ilmu yang ada
dalam fisika, pada kesempatan ini kami akan membahas mengenai salah satu
materi yang berkaitan dengan ilmu dalam fisika yaitu Kinematika dengan
Analisis Vektor.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang didapat ialah
Bagaimana Memahami Kinematika dengan Analisis Vektor ?
C. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas mengenai Kinematika dengan Analisis
Vektor.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini ialah untuk memahami mengenai Kinematika
dengan Analisis Vektor.
BAB II
PEMBAHASAN
fisikawan dapat mencari yang paling efisien dan elegan. Penelitian ini
sangat berguna dalam bidang-bidang seperti robotika, di mana teknisi
ingin tahu bagaimana untuk memecahkan berbagai masalah gerakan, dan
robot itu sendiri dapat diprogram untuk menggunakan persamaan
kinematika untuk membuat keputusan independen tentang gerakan.
Selain menggambarkan pergerakan objek individu ke partikel
terkecil, kinematika juga mempelajari sistem. Sistem terkait memiliki pola
yang sangat berbeda dari gerakan dari objek individu, dan dapat menjadi
sangat kompleks. Misalnya, hewan memiliki serangkaian sendi bahwa
semua dampak gerakan mereka. Dalam bidang-bidang seperti animasi,
mampu secara akurat menggambarkan gerak sangat penting untuk
menciptakan realisme dan gerak dinamis, dan persamaan kinematik
mendasari animasi komputer untuk film, televisi, dan kegiatan lainnya.
B. Posisi Benda pada Suatu Bidang
Posisi suatu benda dapat diketahui dengan menggambarkannya dalam
suatu bidang. Posisi titik materi pada suatu bidang dapat dinyatakan dalam
bentuk vektor. Oleh karena itu terlebih dahulu dibahas tentang vektor satuan
dalam bidang.
1. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor tanpa dimensi yang besarnya satu satuan.
Vektor satuan hanya digunakan untuk menjelaskan arah dalam suatu
bidang atau ruang. Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu satuan.
Dalam sistem koordinat kartesius ada tiga jenis vektor satuan, yaitu i, j, k
yang saling tegak lurus dan masingmasing menyatakan arah sumbu x, y,
dan z positif dalam tiga dimensi.
2. Vektor Posisi
Vektor posisi (r) menyatakan posisi suatu objek yang dinyatakan kedalam
suatu vektor.
= x/t (kecepatan)
Ket :
v
= kecepatan (m/s)
= jarak (m)
= waktu (s)
= v/t (percepatan)
ket :
= percepatan (m/s2)
dengan:
v
= perpindahan (m)
dengan :
v
= kecepatan rata-rata
Tanda garis di atas besaran v menyatakan harga rata-rata, arah kecepatan ratarata v searah dengan perpindahan r .
b. Kecepatan Sesaat
Jika kita mengendarai sepeda motor sepanjang jalan yang lurus sejauh 100
km dalam waktu 2 jam, besar kecepatan rata-ratanya adalah 50 km/jam.
Walaupun demikian, tidak mungkin kita mengendarai sepeda motor
tersebut tepat 50 km/jam setiap saat. Untuk mengetahui situasi ini, kita
memerlukan konsep kecepatan sesaat yang merupakan kecepatan pada
suatu waktu. Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata pada limit selang
waktu t mendekati nol. Secara matematis kecepatan sesaat dituliskan:
dengan:
v
dengan :
r0
dengan
dan
dan
. Karena
dan
, maka
maka persamaan
sehingga
Persamaan
dan
merupakan
posisi partikel yang telah bergerak dalam selang waktu tertentu dan
diperoleh dari integrasi kedua fungsi percepatan.
D. Gerak Parabola
Gerak Parabola atau gerak peluru adalah gerak yang membentuk sudut
tertentu(sudut elevasi) terhadap bidang horizontal. Sehingga bekerja dua
Pada titik A
Kecepatan
Untuk Vx tetap menggunakan rumus seperti kecepatan awal karena
merupakan Gerak Lurus Beraturan, sedangkan untuk Vy kecepatan
dipengaruhi oleh gravitasi yang menarik benda ke bawah(Gerak Lurus
Berubah Beraturan), sehingga kecepatan berkurang.
Waktu
Untuk mencari waktu diturunkan dari persamaan Vy = 0.
Jarak
Horizontal(X)
Merupakan horizontal di mana benda berada pada posisi tertinggi(Ymaks),
rumus diturunkan dari rumus jarak Gerak Lurus Beraturan,
Pada titik C
Untuk gerak parabola pada titik C hampir mirip dengan di titik A, hanya
saja karena di tarik gravitasi sehingga :
Waktu
Waktu yang digunakan benda untuk sampai ke titik terjauh = 2 kali waktu
benda untuk mencapai jarak ketika berada di titik tertinggi
Jarak
Horizontal
Dijabarkan dari rumus jarak Gerak lurus berubah beraturan.
Vertikal
Karena sampai di tanah sehingga y = 0
E. Gerak Melingkar
http://priskachendrana.blogspot.com/2013/08/materi-bab-1-kinematika-dengananalisis.html
http://www.sridianti.com/gambaran-umum-pengertian-kinematika.html
http://fisikazone.com/percepatan-sma-xi/