Oleh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat, Karunia,
serta Taufik dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Organgenesis
Turunan Endoderm” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Ibu Dr. Tabitha Sri Hartati Wulandari, M.Kes. selaku Dosen
mata kuliah perkembangan hewan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami selaku penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah perkembangan hewan juga menambah wawasan serta
pengetahuan kami mengenai Organgenesis Turunan Endoderm. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu,kami selaku penulis berharap adanya kritik,saran serta usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami siapapun yang membacanya. Baik
kami sendiri maupun orang lain yang membacanya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir.
Cover Makalah 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penulis 5
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Organgenesis 6
2.2 Organ Endoderm 6
2.3 Proses Pembentukan Saluran Pencernaan 7
2.4 Pembentukan Kelenjar Pencernaan 8
2.5 Proses Pembentukan Saluran Pernafasan 10
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
Daftar Pustaka 13
PEMBAHASAN
Diagram pembentukan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan (hati & pankreas)
Epitel saluran pencernaan terbentuk dari endoderm, kecuali epitel mulut dan anus – dari
ektoderm. Jaringan-jaringan / struktur-struktur lain penyususn saluran pencernaan
dibentuk oleh mesoderm splanknik
1) Mulut, terbentuk pada bagian anterior usus depan. Invaginasi ektoderm (lekuk
stomodeum) yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus depan menyebabkan
terbentuknya keping oral. Keping oral makin lama makin menipis, akhirnya pecah
menjadi lubang mulut
2) Anus terbentuk pada bagian posterior usus belakang. Invaginasi ektoderm (lekuk
proktodeum) yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus belakang menyebabkan
3) Duodenum
Terbentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian kranial usus tengah
Daerah kuncup liver menandai junction antara bagian usus dengan stomach
kemudian terjadi kembali rekanalisasi.
Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan yang terletak pada rongga perut sebelah
kanan. Pada bagian depan hati terdapat kantung empedu yang berguna untuk
menampung cairan empedu sebelum disalurkan untuk mencerna makanan. Empedu
dibuat dari perombakan sel sel darah merah yang telah mati atau rusak. Hati mampu
memproduksi 0.5 liter cairan empedu setiap harinya. Cairan empedu berguna untuk
mengelmusikan lemak yaitu mengubah ukuran lemak menjadi partikel partikel yang
lebih kecil agar lebih mudah diserap dan di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Tunas (divertikulum) hati timbul sebagai evaginasi ke arah ventaral dari
endoderm di antara bakal lambung dan duodenum. Tonjolan endoderm tersebut
dilapisi oleh mesenkim dan mesoderm splanknik. Tunas hati kemudian bercabang-
cabang membentuk hati, percabangan bagian distal membentuk sel-sel parenkim
sekretori, bagian proksimal membentuk sel-sel duktus hepatikus.
Sel-sel hati (perenkim hati) dan sel-sel duktus hepatikus terbentuk dari endoderm.
Jaringan-jaringan lain dari hati dibentuk oleh mesenkim dan mesoderm splanknik.
Dari bagian akar tunas hati timbul tonjolan yang lain, yaitu tunas kantung
empedu.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1 SARAN
Pembahasan tentang Organogenesis dalam makalah ini, masih sangatlah jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu jika ada kesalahan dan kekurangannya, penulis memohon
untuk di benarkan, karena penulis sangat membutuhkan saran yang membantu penulis
demi kemajuan dan keluasan ilmu pengetahuan dan untuk perbaikan penulisan makalah
kedepannya.