Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ORGANGENESIS TURUNAN ENDODERM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Perkembangan Hewan

Dosen Pengampu : Dr. Tabitha Sri Hartati Wulandari, M.Kes.

Oleh

Adelia Visca Berliani (1103180002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat, Karunia,
serta Taufik dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Organgenesis
Turunan Endoderm” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Ibu Dr. Tabitha Sri Hartati Wulandari, M.Kes. selaku Dosen
mata kuliah perkembangan hewan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami selaku penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah perkembangan hewan juga menambah wawasan serta
pengetahuan kami mengenai Organgenesis Turunan Endoderm. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu,kami selaku penulis berharap adanya kritik,saran serta usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami siapapun yang membacanya. Baik
kami sendiri maupun orang lain yang membacanya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir.

Tuban, 15 Juni 2021

Adelia Visca Berliani

Organgenesis Turunan Endoderm 2


DAFTAR ISI

Cover Makalah 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penulis 5
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Organgenesis 6
2.2 Organ Endoderm 6
2.3 Proses Pembentukan Saluran Pencernaan 7
2.4 Pembentukan Kelenjar Pencernaan 8
2.5 Proses Pembentukan Saluran Pernafasan 10
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
Daftar Pustaka 13

Organgenesis Turunan Endoderm 3


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organogenesis adalah suatu proses pembentukan organ yang berasal dari tiga lapisan
germinal embrio yang telah terbentuk terlebih dahulu pada tahap gastrulasi. Masing- masing
lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm akan membentuk suatu bumbung
yang akan berkembang menjadi sistem organ tertentu yang berbeda namun berkaitan satu
dengan yang lain. Pada organogenesis juga terjadi tahap pertumbuhan akhir embrio yaitu
penyelesaian secara halus bentuk definitif menjadi ciri suatu individu.
Lapisan-lapisan tersebut berkembang menjadi turunan jaringan dan organ masing-
masing pada saat dewasa. Misalnya lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor
(jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm
akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan
ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan
berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti
pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam
pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan
lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata. Lapisan
Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat
respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio
dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm
dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.

1.1 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan organgenesis
2. Apa yang dimaksud dengan organ endoderm
3. Apa yang dimaksud dengan proses pembentukan saluran pencernaan
4. Apa yang dimaksud dengan pembentukan kelenjar pencernaan
5. Apa yang dimaksud dengan proses pembentukan saluran pernafasan

Organgenesis Turunan Endoderm 4


1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan organgenesis
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan organ endoderm
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan proses pembentukan saluran pencernaan
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembentukan kelenjar pencernaan
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan proses pembentukan saluran
pernafasan

Organgenesis Turunan Endoderm 5


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ORGANGENESIS


Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini
diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi janin atau fetus (bentuk
definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang spesif.

2.2 ORGAN ENDODERM


Endoderm adalah salah satu lapisan germinal yang terbentuk selama embriogenesis
hewan. Sel-sel yang bermigrasi ke dalam sepanjang arkenteron membentuk lapisan bagian
dalam gastrula, yang berkembang menjadi endoderm.
Sel endoderm akan membentuk lapisan dari banyak sistem organ tubuh termasuk
sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem saluran kemih, dan sistem reproduksi.
 Pencernaan
Lapisan epitel dalam dari sebagian besar saluran pencernaan berasal dari endoderm.
Saluran pencernaan adalah tabung sistem pencernaan Anda yang meliputi mulut,
faring (tenggorokan), esophagus (tabung yang mengarah ke perut), perut, usus, dan
anus. Lapisan mulut dan anus adalah bagian eksternal yang paling dan benar-benar
berasal dari lapisan ektoderm. Namun, sisa dari lapisan gastrointestinal tidak
dikembangkan dari endoderm.
 Pernapasan
Saluran pernapasan berjalan dari hidung ke paru-paru Anda. Jaringan yang melapisi
bagian hidung bagian dalam Anda terbuat dari ektoderm, tapi sisa lapisan saluran
pernapasan berasal dari endoderm. Ini termasuk laring (kotak suara), trakea
(tenggorokan), tabung kecil yang mengarah ke paru-paru, dan permukaan pernafasan
dari paru-paru.

Organgenesis Turunan Endoderm 6


 Kemih
Bagian dari kandung kemih dan uretra dari sistem urin berasal dari endoderm. Ini
saluran kemih menyimpan kandung urine sampai uretra melepaskannya di luar tubuh.
2.3 PROSES PEMBENTUKAN SALURAN PENCERNAAN
Saluran pencernaan primitif terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Usus depan : terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap arkenteron bagian
anterior, yang akan diikuti oleh mesoderm splanknik. Usus depan akan menjadi
rongga mulut, faring, esofagus, lambung dan duodenum.
2. Usus tengah : daerah arkenteron antara usus depan dan usus belakang. Usus tengah
akan menjadi yeyunum, ileum dan kolon.
3. Usus belakang : terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap arkenteron bagian
posterior, yang akan diikuti oleh mesoderm splanknik. Usus belakang akan
menjadi rektum dan kloaka atau anus .

Diagram pembentukan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan (hati & pankreas)
Epitel saluran pencernaan terbentuk dari endoderm, kecuali epitel mulut dan anus – dari
ektoderm. Jaringan-jaringan / struktur-struktur lain penyususn saluran pencernaan
dibentuk oleh mesoderm splanknik
1) Mulut, terbentuk pada bagian anterior usus depan. Invaginasi ektoderm (lekuk
stomodeum) yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus depan menyebabkan
terbentuknya keping oral. Keping oral makin lama makin menipis, akhirnya pecah
menjadi lubang mulut
2) Anus terbentuk pada bagian posterior usus belakang. Invaginasi ektoderm (lekuk
proktodeum) yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus belakang menyebabkan

Organgenesis Turunan Endoderm 7


terbentuknya keping anal. Keping anal makin lama makin menipis, akhirnya pecah
dan menjadi lubang anus
2.4 PEMBENTUKAN KELENJAR PENCERNAAN
1) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah ialah kelenjar pencernaan yang pertama kali mencerna makanan
ketika makanan masuk ke dalam mulut. Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin
yang berguna untuk mengubah zat tepung menjadi gula. Pembentukan kelenjar
ludah dimulai pada awal kehidupan fetus (4-12 minggu) sebagai invaginasi epitel
mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar.
2) Lambung
Kelenjar lambung ialah kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim asam
klorida, renin, pepsin. Enzim pada lambung dihasilkan oleh dinding lambung.
Asam klorida (HCL) dipengaruhi oleh hormon gastrin dan gerak refleks yang
muncul ketika makanan masuk ke dalam lambung.
 Muncul sebagai hasil di latasi fusiform dari usus depan.
 Bentuk dan posisi berubah karena pertumbuhan diferensial dan perubahan organ
sekelilingnya.
 Lambung mengalami rotasi 90 derajat disekitar sumbu longitudinal.
 Sisi kiri menjadi permukaan anterior dan sisi kanan menjadi permukaan
posterior.
 Perbatasan kiri tumbuh lebih cepat dari pada sebelah kanan yang menyebabkan
pembentukan greater and lesser curvatures.
 Ujung pilorus pindah ke kanan dan ujung kardiak pindah ke kiri.

3) Duodenum
 Terbentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian kranial usus tengah
 Daerah kuncup liver menandai junction antara bagian usus dengan stomach
kemudian terjadi kembali rekanalisasi.

Organgenesis Turunan Endoderm 8


 Duodenum membentuk struktur c dan terdapat di sebelah kiri
 Kepala pankreas tumbuh ke arah cekungan duodenum
 Kedua pankreas dorsal &ventral bergabung & berada pada posisi retroperitoneal.
 Selama bulan kedua, lumen duodenum & pankreas menjadi bebas dari sel, tetapi
pada awalnya, duodenum berupa tabung lurus, tetapi karena adanya rotasi
lambung,

4) Hati dan kantung empedu

Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan yang terletak pada rongga perut sebelah
kanan. Pada bagian depan hati terdapat kantung empedu yang berguna untuk
menampung cairan empedu sebelum disalurkan untuk mencerna makanan. Empedu
dibuat dari perombakan sel sel darah merah yang telah mati atau rusak. Hati mampu
memproduksi 0.5 liter cairan empedu setiap harinya. Cairan empedu berguna untuk
mengelmusikan lemak yaitu mengubah ukuran lemak menjadi partikel partikel yang
lebih kecil agar lebih mudah diserap dan di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Tunas (divertikulum) hati timbul sebagai evaginasi ke arah ventaral dari
endoderm di antara bakal lambung dan duodenum. Tonjolan endoderm tersebut
dilapisi oleh mesenkim dan mesoderm splanknik. Tunas hati kemudian bercabang-
cabang membentuk hati, percabangan bagian distal membentuk sel-sel parenkim
sekretori, bagian proksimal membentuk sel-sel duktus hepatikus.
 Sel-sel hati (perenkim hati) dan sel-sel duktus hepatikus terbentuk dari endoderm.
 Jaringan-jaringan lain dari hati dibentuk oleh mesenkim dan mesoderm splanknik.
 Dari bagian akar tunas hati timbul tonjolan yang lain, yaitu tunas kantung
empedu.

Organgenesis Turunan Endoderm 9


5) Kelenjar Pankreas
 Berkembang dari kuncup endoderm dorsal dan ventral yang berasal dari
duodenum
 Kuncup ventral berotasi kekiri dan tinggal dibawah kuncup dorsal berfusi
membentuk pankreas
 Duktus pankreas utama dibentuk oleh penyatuan bagian distal duktus dorsal dari
kuncup dorsal dengan duktus dari kuncup ventral
 Hanya duktus bagian ventral tetap ada sampai dewasa dan yang membawa
enzim kedalam usus halus. Ketika pankreas mulai rudimen baik jaringan
eksokrin maupun endokrin mulai dibentuk
 Bulan ketiga pulau-pulau langerhans berkembang dari endoderm menuju
jaringan pankreas.

 Jaringan ikat kelenjar berkembang dari mesoderm splanknik


 Bulanke-5, sekresi insulin dimulai

2.5 PROSES PEMBENTUKAN SALURAN PERNAFASAN


Saluran pernapasan bagian atas terdiri atas hidung, sinus, faring, laring, trakea,
dan epiglotis. Saluran pernapasan bagian bawah terdiri dari bronkus, bronkiolus, dan
paru. Fungsi utama sistem pernapasan adalah untuk pertukaran gas, yaitu sproses

Organgenesis Turunan Endoderm 10


menukar oksigen ke darah di arteri dan membuang karbondioksida dari darah di
vena. Pertukaran gas normal terjadi dengan tiga proses, yaitu:
1. Ventilasi adalah pergerakan gas dari lingkungan ke dalam dan ke luar paru.
Hal ini dicapai dengan mekanisme inspirasi dan ekspirasi.
2. Difusi merupakan pergerakan gas yang diinhalasi ke dalam alveoli dan
melewati membran kapiler alveolus.
3. Perfusi merupakan pergerakan darah yang teroksigenasi dari paru ke jaringan.
Pengendalian pertukaran gas melibatkan proses kimiawi dan sistem saraf. Sistem
saraf terdiri dari tiga bagian yang berlokasi di pons, medula, dan korda spinalis,
dengan koordinasi irama pernapasan dan mengatur kedalaman pernapasan. Proses
kimiawi melibatkan beberapa fungsi penting seperti mengatur ventilasi alveolus
dengan mempertahankan tekanan normal gas darah dan melindungi terhadap
hiperkapnia serta hipoksi yang disebabkan penurunan oksigen arteri, serta membantu
mempertahankan pernapasan saat terjadi hipoksia.

Organgenesis Turunan Endoderm 11


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Organogenesis mencangkup proses transformasi atau perubahan bentuk serta proses


diferensiasi proses yang terjadi secara terus menerus pada sel, jaringan untuk
membentuk struktur yang spesifik.
2. Diferensiasi sel terjadi melalui interaksi sel yang diperantarai oleh molekul signalling
yang bervariasi.
3. Proses Organogenesis ada dua yaitu Pertumbuhan antara dan Pertumbuhan akhir
4. Endoderm meliputi, pembentukan saluran pencernaan, pembentukan hati,
pembentukan pancreas, pembentukan trakea dan paru-paru, pembentukan kandung
kemih, pembentukan uretra, dan pembentukan alat reproduksi.

3.1 SARAN

Pembahasan tentang Organogenesis dalam makalah ini, masih sangatlah jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu jika ada kesalahan dan kekurangannya, penulis memohon
untuk di benarkan, karena penulis sangat membutuhkan saran yang membantu penulis
demi kemajuan dan keluasan ilmu pengetahuan dan untuk perbaikan penulisan makalah
kedepannya.

Organgenesis Turunan Endoderm 12


DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2008. Embriologi. Biologi FMIPA Universitas Bandar Lampung, Lampung.


Athiroh, N. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan II
(Embriologi). FMIPA Biologi Universitas Islam Malang, malang.
Cahyadi, 2012. Organogenesis. Textbook of Vertebrates Embryology . Edisi kelima.Tata
McGraw Hill,New Delhi.
Kadar, S.K. dkk. 2002. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis, E/9. Jakarta:
EGC
Kurnianingsih. 1997. Biologi Reproduksi. Yogyakarta : Nusa Medika
Purwanto, Rudi, 2010. Biologi. Wahyumedia. Jakarta.
Surjono, T.W. 2001. Perkembangan Hewan. Universitas Terbuka. Jakarta.
Tenzer, Amy., Judani, Titi., dkk. 2003. Buku Ajar Struktur Hewan II. Malang:
Universitas Negeri Malang
Gilbert, F., Scott.2010. Developmental Biology 9th. Sunderland : Sinauer Associates
Inc.
Lestari, U., Amy, T., dkk.2016. Perkembangan Embio Vertebrata. Malang : Universitas
Negeri Malang.

Organgenesis Turunan Endoderm 13

Anda mungkin juga menyukai