Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran abad 21 yaitu pembelajaran yang di dasari oleh keterampilan 4C (Creative,
Critical Thinking, Communicative, Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Membuat siswa kurang minat pada pembelajaran yang menggunakan buku ajar biasa. siswa merasa
bosan dengan pembelajaran tersebut siswa lebih senang jika pembelajaran itu di tambahkan dengan
menampilkan gambar, alat peraga, dan video pembelajaran akan membuat pembelajaran itu lebih
menyenangkan. Kurangnya minat belajar siswa akan membuat siswa itu jenuh dan dapat
menyebabkan nilai siswa yang awalnya tinggi akan turun. Di indonesia kurikulum saat ini yaitu
kurikulum 2013. Tujuan kurikulum 2013 tersebut akan tercapai dengan baik apabila dalam
pelaksanaan pembelajaran dapat diterapkan dan di kembangkan dengan baik.
Pada pembelajaran kurikulum 2013, peran guru yaitu sebagai fasilitator, selain itu guru akan
menempatkan siswa sebagai subyek pada pembelajaran. Sebab Guru memiliki tugas yaitu untuk
membimbing dan memotivasi siswa untuk lebih aktif. Dengan demikian guru harus dapat
menciptakan kondisi yang menyenangkan untuk siswa dalam setiap proses belajar mengajar Wina
Senjaya (2008).
Penerapan pada kurikulum 2013 menuntut guru untuk menggunakan pendekatan serta model
pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Metode yang akan digunakan oleh guru diharapkan mampu
untuk menciptakan wadah untuk siswa bersaing, membentuk suasana yang membuat siswa itu
nyaman, membentuk siswa yang tadinya pasif menjadi aktif, serta siswa dapat berkreasi dengan
kreativitas yang dimiliki siswa, yang melibatkan siswa mempelajari pengetahuan serta keterampilan
melalui proses terstruktur, pengalaman nyata, dan teliti untuk menghasilkan produk (Sutirman,
2013).
Proses pembelajaran masih bersifat konvensional yaitu cenderung memakai metode dan media
kurang menarik dan masih menggunakan metode ceramah. Pembelajaran tersebut membuat siswa
mudah bosan serta antusias pada pembelajaran tersebut menjadi kurang, karena itu guru perlu
melakukan inovasi terhadap proses pembelajaran. Salah satu inovasi yang dilakukan yaitu
menggunakan metode.
Metode pembelajaran yang menuntut siswa tersebut aktif pada proses pembelajaran yaitu
menggunakan motode proyek (Project Based Learning). Menurut Hasnawati (2015)
menggemukakan bahwa Project Based Learning adalah salah satu metode pembelajaran yang
merancang suatu kegiatan serta dapat menghasilkan produk dari proyek yang dilakukan. Model
pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada siswa melalui kegiatan
pembuatan proyek yang berujung pada terciptanya sebuah produk. Berdasarkan pendapat dapat
disimpulkan bahwa Project Based Learning diharapkan siswa mampu mengembangkan suatu
pengetahuan konsep dan keterampilan berpikir kreatif dengan bekerja secara kolaboratif dan dapat
memberikan suatu solusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi dengan
menemukan hal-hal yang baru dan dapat menciptakan suatu idea atau produk.
Berdasarkan hasil observasi didapatkan pula bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa masih
kurang. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru kurang mengajak siswa untuk
terlibat langsung dalam melakukan kegiatan pengamatan. Kegiatan pengamatan dapat berguna
untuk membuat siswa dapat menemukan masalah-masalah di sekitarnya, serta dapat menumbuhkan
minat siswa untuk membuat produk yang berguna sebagai solusi pemecahan masalah.
Kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pengamatan mengakibatkan tingkat berpikir
kreatif siswa masih kurang dan akan berdampak juga pada hasil belajar siswa yang belum mencapai
KKM. Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran yang disimbolkan dalam
bentuk angka yang kegiatannya dilaksanakan di sekolahan. Berdasarkan hasil observasi yang sudah
dilakukan, maka dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif yang berpengaruh
terhadap hasil belajar dilakukan inovasi dalam pembelajaran. Inovasi diharapkan dapat berdampak
pada tingkat berpikir kreatif siswa. Kemampuan berpikir kreatif dapat diartikan sebagai
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, atau kemampuan yang mampu untuk menempatkan
dan mengombinasikan sejumlah objek secara berbeda yang berasal dari pemikiran manusia yang
bersifat dapat dimengerti, berdaya guna, dan inovatif.
Selanjutnya menurut Supriyadi (1994:20) menyebutkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan siswa dalam menciptakan sesuatu hal yang baru dalam kegiatan belajarnya yang dapat
berupa kemampuan mengembangkan sesuatu yang baru diperoleh dari guru dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat membuat hal yang baru dalam belajarnya. Berdasarkan pendapat dapat
disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap
individu untuk dapat menciptakan dan menemukan sesuatu gagasan yang baru dengan cara
pemikiran yang berbeda, ide dan model yang baru yang kemudian dikombonasikan menjadi hal
yang inovatif dan dapat dimengerti. Penanaman kebiasaan untuk berpikir secara kreatif perlu
dibiasakan pada siswa melalui proses pembelajaran. Guru memegang peran dalam proses
pembelajaran dan dapat berinteraksi secara langsung terhadap peserta didik. Penerapan model
proyek (Project Based Learning) dilakukan dengan berbantuan media pop up book.
Menurut (Arsyad, 2011) Media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
menyalurkan pesan dan informasi materi pembelajaran sehingga dalam diri siswa terjadi proses
belajar dalam rangka mencapai tujuan. Media Pop Up Book dapat memberikan kesan dalam dapat
menarik perhatian siswa serta dapat menambah semangat belajar.
Media Pop Up Book dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh
guru dan dapat menangkap apa yang dijelaskan oleh guru siswa juga dapat aktif dan semangat
membuat kreasi.
Solusi yang cocok pada aktivitas model pembelajaran yang inovatif dan kreatif, diharapkan
siswa menjadi aktif, kreatif, dan senang terhadap pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik. untuk keterampilan tersebut dapat diperoleh peserta didik yaitu
dengan proses pembelajaran yang dialami peserta didik (Warsono & Hariyanto, 2012: 38).
Dari permasalahan di atas, perlu di lakukan suatu penelitian dengan judul “Pengembangan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pop Up untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada
Materi Ekosistem”

B. Identifikasi Masalah
Pada kegiatan belajar mengajar (KBM) sering di jumpai pada kurangnya aktivitas belajar
pada peserta didik yang membuat keadaan tersebut menjadi jenuh. pembelajaran satu arah (berpusat
pada guru) harus juga di tanamkan pembelajaran dua arah (berpusat pada siswa) sehingga, dimana
tidak hanya guru saja yang dominan di dalam kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung,
namun juga melibatkan siswa.
Penerapan model pembelajaran merupakan alternatif yang dipilih pendidik dalam kegiatan
belajar mengajar (KBM). Penggunaan model tersebut adalah suatu pertimbangan yang harus
diketahui oleh setiap guru, sehingga tujuan pada suatu pembelajaran tersebut sesuai dengan yang di
harapkan dan juga tepat pada sasaran.
Suatu alasan pemakaian model pembelajaran berbasik Proyek dengan Pop Up yaitu
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengelola pembelajaran di dalam kelas dengan
melibatkan kerja proyek, melalui tugas tersebut bertujuan untuk membentuk keberanian siswa
menyampaikan pertanyaan serta permasalahan yang menantang, dan menuntut peserta didik untuk
merancang suatu pembelajaran dengan kreativitas dari tugas proyek, dan peserta didik akan bisa
memecahkan masalah.
Berdasarkan pada pemaparan tersebut , penggunaan model pembelajaran berbasik Proyek
dengan Pop Up ini sangat efektif, dapat di gunakan pendidik untuk meningkatkan kreativitas siswa.

C. Batasan Masalah
Mengingat permasalahan pada latar belakang, maka batasan masalah adalah untuk
membatasi suatu permasalahan yang nantinya akan di bahas dan diteliti yaitu sebagai berikut:
1) Model pembelajarannya pada penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis Proyek
dengan Pop Up
2) Subjek penilaian pada peserta didik kelas X SMA Negri 3 Tuban Kabupaten Tuban Tahun
Ajaran 2020/2021.
3) Pembelajaran yang menjadi acuan pada suatu bahan penelitian yaitu pembelajaran Biologi
SMA
4) Kreativitas pada peserta didik akan diukur pada kemampuan intelektual, bakat yang di miliki
serta kecakapan pada hasil belajar,tetapi juga akan didukung dengan faktor afektif dan
faktor kognitif.
5) Yang diukur pada peserta didik yaitu pada aspek psikomotory dan juga kreativitas.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pop Up untuk
Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Ekosistem
2. Bagaimana ke Validan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pop
Up untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Ekosistem
3. Bagaimana ke Efektifan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pop
Up untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Ekosistem
4. Bagaimana ke Praktisan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pop
Up untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Ekosistem
E. Tujuan Masalah
1. Untuk Mendiskripsikan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pop
Up untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Ekosistem
2. Untuk Mendiskripsikan ke Validan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
dengan Pop Up untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Ekosistem
3. Untuk Mendiskripsikan ke Efektifan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
dengan Pop Up untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Ekosistem
4. Untuk Mendiskripsikan ke Praktisan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
dengan Pop Up untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Ekosistem

Anda mungkin juga menyukai