Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Fungi (jamur) adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal, eukariotik,
berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. Dalam dunia kehidupan fungi
(jamur) merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya berbeda dengan
organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi (Gandjar, 1999). Sehagian besar tubuh fungi terdiri
dari atas benang- benang yang disebut hifa, yang saling berhubungan menjalin semacam jala yaitu
miselium. Miselium dapat dibedakan atas miselium vegetatif yang berfungsi meresap atau menyerap
nutrient dari lingkungan, dan miselium fertile yang berfungsi dalam reproduksi. Fungi tingkat tinggi
maupun tingkat rendah mempunyai ciri khas yaitu berupa benang tunggal atau bercabang cabang yang
disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua golongan yaitu kapang dan khamir. Kapang merupakan fungi
yang berfilamen atau mempunyai miselium, sedangkan khamir merupakan fungi bersel tunggal dan
tidak berfilamen (Medhy, 2013). Fungi (jamur) adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa
atau sel tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual.
Dalam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya
berbeda dengan organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi (Gandjar, 1999). Sebagian besar
tubuh fungi terdiri dari atas benang-benang yang disebut hifa, yang saling berhubungan menjalin
semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan atas miselium vegetatif yang berfungsi
meresap menyerap nutrient dari lingkungan , dan miselium fertile yang berfungsi dalam reproduksi.
Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai ciri khas yaitu berupa benang tunggal atau
bercabang cabang yang disebut hifa. Fungi (jamur) dibedakan menjadi dua golongan yaitu kapang dan
khamir. Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau mempunyai miselium, sedangkan khamir
merupakan fungi bersel tunggal dan tidak berfilamen (Medhy, 2013). Fungsi (jamur) bagi menjadi 2 yaitu
khamir (Yeast) dan kapang (Mold). Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara
pertunasan. Khamir mempunyai sel yang lebih besar dari pada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang
paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar.khamir sangat beragam ukurannya, berkisar antara 1-5
um lebarnya dan panjangnya dari 5:30 um atau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada
yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun
dalam biakan murni terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk. Sel- sel individu,
tergantung kepada umur dan lingkungannya. Khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ
penggerak lainnya. Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan
spora (sel resisten, istirahat atau dorman), Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang
dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 um, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya
berdiameter 1 um. Di sepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama (Coyne, 2009). Ciri-ciri jamur
organisme yang termasuk dalam kelompok jamur, anggotanya mempunyai ciri-ciri umum yaitu
uniseluler atau bersel satu atau multiseluler (benang- benang halus), tubuhnya tersusun atas hifa
Vialinan benang. benang halus), eukariotik (mempunyai membran inti), tidak mempunyai klorofil
sehingga bersifat heterotrof, yaitu secara saprofit, parasit dan simbiosis, dinding selnya tersusun atas zat
kitin, cadangan makanan tersimpan dalam bentuk glikogen dan protein, pencernannya berlangsung
secara ekstraseluler, dimana makanan sebelum diserap di sederhanakan terlebih dahulu oleh enzim
ekstraseluler yang dikeluarkan dari hifa jamur, memiliki keturunan yang bersifat haploid lebih singkat,
reproduksi jamur uniscluler dilakukan secara ascksual dengan membentuk spora. Fungsi (jamur)
multiseluler secara aseksual dengan cara memutuskan benang hifa ( fragmentasi ), zoospore,
endospora, dan konidia. Sedangkan secara seksual melalui peleburan inti jantan dan inti betina sehingga
dihasilkan spora askus atau basidium (Ita,2013 ). Jamur hidup tersebar dan terdapat ditanah, air
vegetasi, badan hewan, makanan, dibangunan, bahkan pada tubuh manusia. Fungi (jamur) dapat
tumbuh dan berkembang pada kelembaban dan pada suhu yang tinggi. Saat ini di Indonesia
diperkirakan terdapat 4250 sampai12.000 jenis jamur. Dari jumlah tersebut dalam kehidupan memiliki
peran masing-masing dihabitatnya baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung bagi manusia.
Fungsi (jamur) merupakan organisme yang mirip tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil. Dalam
klasiffkasi system tiga kingdom, jamur (fungi) dikelompokkan dari kelompok plantae (tumbuhan) karena
jamur tidak berfotosintesis dan dinding selnya bukan dari selulosa (Yamin, 2013).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat

mikroskop, pimes, pipet, cover glass, kaca preparat, ose

3.2 Bahan

Biakan jamur Penisilin sp - Biakan jamur aspergillus sp - Biakan jamur rhizopus sp - Biakan jamur
sacharomyces sp - nacl

3.3 Metode

3.3.1 PEMBUATAN BIAKAN JAMUR

1. siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pembuatan biakan jamur.

2. Siapkan media untuk di ambil jamurnya.

3. Ambil jamur menggunakan kawat ose lalu oleskan di preparat .

4. Tutup dengan objek galass

3.3.2 PEMBUATAN PREPARAT

1. Siapkan preparat

2. Mengoleskan biakan jamur ke kaca preparat menggunakan ose

3. Kemudian tutup dengan cover glass

3.3.3 PENGAMATAN DENGAN MIKROSKOP


Preparat kemudian diamati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x, 40x, dan 100x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Hasil Gambar No. Nama Jamur Hasil pengamatan Kesimpulan Literatur 1. Penisillin Sp. Hasil
Aspergillus pengamatan 2. Niger jamur sesuai dengan literatur Hasil Rhizopus Sp. pengamatan 3. Jamur
sesuai

4.2 Pembahasan Dari pengamatan fungi (jamur) dalam praktikum ini biakan jamur yang dapat diamati
yakni aspergillus niger dan rhizopus Sp. Aspergillus Niger dapat tumbuh dengan cepat, diantaranya
digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan berapa enzim
sepeni amilasc, Pektinase, amiloglukosidase dan sellulase. Aspergillus Niger memerlukan oksigen yang
cukup. Aspergillus Niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospors
tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat. Dari hasil pengamatan
yang dilakukan Aspergillus Niger kelompok I memiliki spesifikasi yang sama dengan teori. Aspergillus
Niger adalah jamur berfilamen haploid. Selain menghasilkan enzim ekstraseluler dan asam sitrat,
Aspergilluas Niger juga digunakan untuk pengelolaan limbah dan biotransformasi. Jamur ini paling scring
ditemukan di lingkungan mesofilik seperti vegetasi yang membusuk atau tanah dan tanaman.
Aspergilluts Niger memiliki sistem mctabolisme yang terdiri dari sitoplasma, mitokondria, dan
pcroksisom. Dalam sistem ini, tergabung metabolisme karbohidrat dan metabolisme asam amino yang
terjadi di dua reaksi, yaitu reaksi anabolik dan katabolik. Aspergillus Niger penting pada produksi asam
sitrat yang banyak digunakan pada berbagai makanan dan minuman ataupun sebagai pengawet dan
peningkat cita rasa, Pengamatan fungi (jamur) selanjutnya yakni Rhizopus Sp. Habitat rhizopus. Sp yaitu
pada tempat yang lembab, hidup sebagai saprofit pada organisme mati misalnya pada bahan makanan
seperti kedelai, roti, buah-buahan (anggur, tomat, stroberi). Dalam pengamatan fungi (jamur) bagian
yang terlihat adalah sporangium, sporangiospora, stolon, rhizoid. Sporangium merupakan tempat
terbentuknya spora. Sporangiospora tempat spora aseksual yang dihasilkan dalam sporangium. Rhizoid
adalah filamen tipis yang ditemukan pada jamur dan tanaman tertentu. Dari hasil pengamatan
kelompok I fungi (jamur) rizopus sp memiliki bagian bagian yang sesuai dengan teori.

BAB V KESIMPULAN

Dari pengamatan fungi (jamur) yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pentingnya mengetahui
macam-macam fungi (jamur) karena dari beberapa fungi (jamur) memiliki ciri-ciri, bentuk koloni,
spesies, dan tempat pertumbuhan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai