DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X / II
A. KOMPETENSI INTI
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KOMPETENSI (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Hukum-hukum dasar kimia
2. Jumlah mol, partikel, massa, dan volume gas
3. Kadar zat dalam senyawa
4. Rumus empiris, moekul, dan air Kristal
5. Konsep mol dalam perhitungan kimia
E. METODE PEMBELAJARAN :
Pendekatan : Scientific
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Laptop
2. LCD Proyektor
3. Bahan ajar
4. Papan tulis
G. SUMBER BELAJAR.
1. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
2. Bahan ajar PPT
3. Unggul Sudarmo. 2015. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga. Jakarta
4. A, Haris Watoni. 2013. Kimia Untuk SMA/MA kelas X. Yrama Widya. Bandung
5. P, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA/MA kelas X. Erlangga. Jakarta.
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pengumpulan Data
Peserta didik di dalam kelompok masing-masing
mengumpulkan data dari percobaan untuk membuktikan
hukum Lavoisier, mendiskusikan hukum Proust, hukum
Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta
mempresentasikan hasil rancangan untuk menyamakan
persepsi.
Pengolahan Data
3.10.6 Menghitung jumlah mol, jumlah partikel, massa, dan volume gas
Pengolahan Data
4.10.1 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai rumus empiris, rumus molekul
dan air kristal
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Contoh: S + O 2 → SO 2 2 gr 32 gr 64 gr
Jika dua unsur dapat membentuk dua senyawa atau lebih, dan massa salah satu unsur sama,
perbandingan massa unsur kedua berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana . Contoh:
Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas-gas hasil reaksi akan berbanding
sebagai bilangan (koefisien) bulat sederhana jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama .
5. Hukum Avogadro
Gas-gas dalam volume yang sama akan mempunyai jumlah molekul yang sama jika
diukur pada suhu dan tekanan yang sama . dalam 1 mol zat mengandung 6,02 x 10 23 partikel
, yang disebut bilangan avogadro .
1.2 Konsep Mol
Ar X =
Mr Y =
c) Pengertian Mol
1 unsur = = =
Pada keadaan tidak standar, volum gas mengikuti persamaan: P.V = n.R.T
Rumus empiris adalah rumus sederhana dari suatu senyawa tetapi tidak
menggambarkan secara pasti jumlah unsur dari tiap senyawa. Cara penentuan Rumus
Empiris dan Molekul
Persentase unsur dalam senyawa adalah besarnya komposisi dari tiap unsur tersebut
didalam suatu senyawa dalam bentuk persen.Sebagai contoh persen komposisi pada air yakni
sebesar 11,19% untuk unsur H dan 88,79% untuk unsur O. Berdasarkan hal tersebut komposisi
unsur akan selalu sama tidak peduli seberapa banyak massa senyawa yang akan diambil.
% A dalam AmBn =
% B dalam AmBn =
Dengan cara yang sama, persamaan diatas dapat digunakan untuk mencari massa
unsur dalam sejumlah massa senyawa sebagai berikut :
Massa Unsur dlm p gram
% A dalam AmBn =
% B dalam AmBn =
Persen massa (%) persen massa menyatakan massa suatu zat (dalam gram) yang
terdapat dalam setiap 100 gram campuran.Persen Volume (%) persen volume menyatakan
volume zat yang terdapat dalam setiap 100 bagian volume campuran.
% massa =
% volume =
Bagian perjuta(bpj) atau Part Per Million (ppm) kadar zat yang sangatt kecil dalam
campuran dapat dinyatakan dengan ukuran bagian perjuta, yaitu kadar zat yang menyatakan
banyaknya bagian zat yang terdapat dalam setiap satu juta bagian campuran.
% ppm/bpj =
Molaritas (M) adalah kemolaran suatu larutan yang menyatakan banyaknya mol zat
terlarut didalam satu liter larutan. Volume satu liter yang dimaksud termasuk volume zat
terlarut dan volume pelarutnya. Secara kuantitatif, molaritas merupakan perbandingan antara
mol zat terlarut tiap liter larutan . M adalah molar dengan satuan mol/ liter.
M=
Molalitas (m) molalitas atau kemolalan menyatakan banyaknya mol zat terlarut
dalam setiap 1000 gram pelarut. Untuk larutan dalam air, pelarut dapat dinyatakan dalam
volume pelarut, sebab massa jenis air adalah 1gram m/L. sehingga didapatkan
Fraksi mol ( X) fraksi mol suatu zat dalam suatu larutan menyatakan perbandingan
banyaknya mol dari zat tersebut terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam larutan.
Bila nA pada mol A bercampur dengan nB pada mol B maka fraksi mol nya dapat dinyatan
dengan
XA = na
nA + nB
XA + XB = 1
XB = nB
nA + nB
Pengenceran Larutan adalah penambahan zat pelarut kembali kedalam suatu larutan.
Oleh karena itu pada pengenceran larutan, nilai molaritas larutan akan menjadi lebih kecil
daripada sebelumnya, sebab peristiwa tersebut jumlah zat terlarutnya tetap ( mol nya tetap),
tetapi volume larutan menjadi lebih besar. Jika dianggap n1 = n2 maka akan berlaku
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x M1 + V2 X M2 = (V x M)campuran
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN
2. Hukum ini sangat berguna bagi ilmu kimia Jika dijawab benar
modern. Hukum Kekekalan Massa dapat terjadi serta menggunakan
jika sebuah reaksi kimia dilakukan di tempat satuan tapi kurang
tertutup dan tidak ada reaksi yang keluar dari lengkap
tempat tersebut. Selain itu, zat yang ada di tempat sistematikanya 8
masih dalam kondisi sama, baik sesudah maupun
sebelum terjadi reaksi kimia.
V/T = konstan,
29/54,9 = 0,966/ n2
n2 = 0,966 x 54,9 / 29
n2 = 1,83 mol
((1x16)/18). 1 kg = 0,889 kg
60 / 30 = 100 / V2
V2 = 200 ml
17. C3H6O)n = 58
(58) n = 58
n=1
RE = C3H6O
18. (NO2)n = 92
(14+32)n = 92
No Butir Nilai
Nama Peserta didik Total Skor
. 1 2 Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rubrik Penilaian
Keterampilan Aspek yang dinilai Indikator
yang di nilai
Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor yang Diperoleh :
Nilai = X4
Skor Maksimum
Konversi Penilaian:
A : 3,67 – 4,00 C+ : 2,01 – 2,33
A- : 3,34 – 3,66 C : 1,67 – 2,00
B+ : 3,01 – 3,33 C- : 1,34 – 1,66
B : 2,67 – 3,00 D+ : 1,01 – 1,33
B. Penilaian Aspek Keterampilan (Portofolio)
Petunjuk Kerja : Lengkapi dan catat hal-hal penting terkait pembelajaran dengan
kreativitas masing-masing.
Instrumen Portofolio
Skor Indikator
Kelengkapan Jumlah
No. Nama Kerapian Konten Nilai
komponen skor
tulisan materi
LKPD
1
2
3
4
5
6
7
Rubrik Instrumen Portofolio
No Indikator Rubrik
Portofolio
1 Melengkapi 1. Tidak melengkapi seluruh LKPD
komponen LKPD
2. Melengkapi sebagian LKPD dan menjawab soal
dengan singkat dan kurang literature.