Anda di halaman 1dari 15

Pembuatan pupuk biogas dari

kotoran sapi

Kelompok VIII
1. Frida Ramadian (06101381722057)
2. Tasya Belina (06101381722058)
Desain atau rancangan
Alamat : Desa Tanjung Aur
kecamatan Kikim Tengah kabupaten
Lahat
KOMPOSISI KIMIA
Komponen %

Metana (CH4) 55-75

Karbon dioksida (CO2) 25-45

Nitrogen (N2) 0-0.3

Hidrogen (H2) 1-5

Hidrogen sulfida (H2S) 0-3

Oksigen (O2) 0.1-0.5


 Proses kimiawi biogas
 Pembentukan biogas dilakukan oleh mikroba pada
situasi anaerob, yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap
hidrolisis, tahap pengasaman, dan tahap metanogenik.
1. Hidrolisis

 Pada tahap hidrolisis, bahan organik di enzimatik secara


eksternal oleh enzim ekstra selular (selulose, amilase,
protease dan lipase) mikroorganisme. Bakteri memutuskan
rantai panjang karbohidrat komplek, protein dan lipida
menjadi senyawa rantai pendek. Sebagai contoh polisakarida
diubah menjadi monosakarida sedangkan protein diubah
menjadi peptida dan asam amino.
 Berdasarkan uraian tersebut, pada proses hidrolisis terjadi
pelarutan bahan-bahan organik mudah larut dan pencernaan
bahan organik yang komplek menjadi sederhana dan
perubahan struktur bentuk primer menjadi bentuk monomer.
2. Pengasaman

 Pada tahap ini bakteri menghasilkan asam, mengubah


senyawa rantai pendek hasil proses pada tahap hidrolisis
menjadi asam asetat (CH3COOH), hidrogen (H2) dan
karbondioksida (CO2). Bakteri tersebut merupakan bakteri
anaerobik yang dapat tumbuh dan berkembang pada
keadaan asam. Untuk menghasilkan asam asetat, bakteri
tersebut memerlukan oksigen dan karbon yang diperoleh
dari oksigen yang terlarut dalam larutan.
 Pembentukan asam pada kondisi anaerobik tersebut
penting untuk pembentuk gas metana oleh mikroorganisme
pada proses selanjutnya. Selain itu, bakteri tersebut juga
mengubah senyawa yang bermolekul rendah menjadi
alkohol, asam organik, asam amino, karbondioksida, H2S,
dan sedikit gas metana.
3. Metanogenik
 Pada tahap ini bakteri metanogenik
mendekomposisikan senyawa dengan berat molekul
rendah menjadi senyawa dengan berat molekul tinggi.
Sebagai contoh bakteri ini menggunakan hidrogen,
CO2 dan asam asetat untuk membentuk metana dan
CO2. Bakteri penghasil asam dan gas metana
bekerjasama secara simbiosis. Bakteri penghasil asam
membentuk keadaan atmosfir yang ideal untuk bakteri
penghasil metana. Sedangkan bakteri pembentuk gas
metana menggunakan asam yang dihasilkan bakteri
penghasil asam. Tanpa adanya proses simbiotik
tersebut, akan menciptakan kondisi toksik bagi
mikroorganisme penghasil asam.
Alat dan bahan
 Air  Cat , Catridge Hp.21
 Starter  Hitam, Catridge Hp.22 ,warna
 Isoltif  Slang gas
 Lem pipa  Gas Holder
 Pipa 1 inci  Kertas A4
 Socket ulir dalam 1 inci  Kertas HVS 14"x11"
 Socket ulir luar 1 inci  Flash/Casset Disk
 Elbow 1 inci  Termokopel
 Sambungan T 1 inci  Leack Detektor
 Pipa 3 inci  Multimeter digital
 Knee 3 inci  PH meter
 Socket ulir dalam 3 inci  Kompor Biogas
 Socket ulir dalam 3 inci  Tang penusuk
 Pipa PVC, D= 12 inci= 30cm  Tang penjepit
 Dov Pipa PVC 12 inci  Flaring
 Besi Siku 3 cm x 4 cm  Feses sapi
Cara Pembuatan

1. Kotoran sapi dicampur dengan air hingga terbentuk lumpur


dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara.
Lumpur dari bak penampungan sementara kemudian di alirkan
ke digester. Pada pengisian pertama digester harus di isi sampai
penuh.kotoran sapi dicampur dengan air hingga terbentuk
lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung
sementara. Lumpur dari bak penampungan sementara
kemudian di alirkan ke digester. Pada pengisian pertama
digester harus di isi sampai penuhGas metan sudah mulai di
hasilkan pada hari 10 sedangkan pada hari ke -1 sampai ke – 8
gas yang terbentuk adalah CO2. Pada komposisi CH4 54% dan
CO2 27% maka biogas akan menyala.
Lanjutan…

Pada hari ke -14 gas yang terbentuk dapat digunakan


untuk menyalakan api pada kompor gas atau
kebutuhan lainnya.
Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan
setiap hari, yaitu sebanyak kurang lebih 20 liter setiap
pagi dan sore hari. Sisa pengolahan bahan biogas
berupa lumpur / sludge secara otomatis akan keluar
dari lubang pengeluaran (outlet) setiap kali dilakukan
pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan
biogas tersebut dapat digunakan sebagai pupuk
kandang/pupuk organik, baik dalam keadaan basah
(cair) maupun kering.
U r a i an Kwt Sat Biaya Jumlah
Bahan Habis Pakai
Isolatif 2 bh Rp 2,000 Rp 4,000
Lem pipa 1 kaleng Rp 25,000 Rp 25,000
Pipa 1 inci 2 btg Rp 13,000 Rp 26,000
Socket ulir dalam 1 inci 2 bh Rp 8,000 Rp 16,000
Socket ulir luar 1 inici 2 bh Rp 8,000 Rp 16,000
Elbow 1 inci 4 bh Rp 5,000 Rp 20,000
Sambungan T 1 inci 2 bh Rp 5,000 Rp 10,000
Pipa 3 inci 1 btg Rp 53,000 Rp 53,000
Knee 3 inci 2 bh Rp 14,000 Rp 28,000
Socket ulir dalam 3 inci 2 bh Rp 4,500 Rp 9,000
Socket ulir dalam 3 inci 2 rim Rp 30,000 Rp 60,000
Pipa PVC, D= 12 inci 2 btg Rp 1,200,000 Rp 2,400,000
Catridge Hp.21 , Hitam 1 bh Rp 250,000 Rp 250,000

Catridge Hp.22 ,warna 1 bh Rp 250,000 Rp 250,000

Slang gas 4 m Rp 65,000 Rp 260,000

Gas Holder 1 bh Rp 220,000 Rp 220,000

Kertas A4 1 bh Rp 30,000 Rp 30,000

Kertas HVS 14"x11" 1 bh Rp 29,000 Rp 29,000

Flash/Casset Disk 1 bh Rp 89,000 Rp 89,000

Sub.Total I Rp 4,370,000
 Referensi
 Metodpel, Evraim. 2012. Proposal PKM Biogas 2012.
(Online).
https://www.academia.edu/7775758/PROPOSAL_PKM_Bi
ogas_2012. ( Diakses pada tanggal 15 Januari 2019).
 Saddema, Sandi. 2019. Definisi, Manfaat dan Cara
Pembuatan Biogas. (Online).
https://sinauternak.com/biogas/. ( Diakses pada tanggal
15 Januari 2019).

Anda mungkin juga menyukai