PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.2 Sifat
Nama
Dimetilmetanamida
DMF
3
Kelarutan dalam air Bercampur
log P −0.829
Tekanan uap 516 Pa
λmaks 270 nm
Absorbansi 1.00
Indeks bias (nD) 1.4305 (pada 20 °C)
Viskositas 0.92 mPa s (pada 20 °C)
Struktur
Momen dipol 3.86 D
Termokimia
Kapasitas kalor (C) 146.05 J K−1 mol−1
Entalpi −240.6–−238.2 kJ mol−1
pembentukan
standar (ΔfHo)
Entalpi −1.9428–−1.9404 MJ mol−1
pembakaran
standar ΔcHo298
Bahaya
Piktogram GHS
Langkah P280, P305+351+338, P308+313
perlindungan GHS
4
Senyawa terkait
alkanamida terkait N-Metilformamida
DMF terdeuterasi
Senyawa terkait N-Nitroso-N-metilurea
ENU
2.3 Struktur
5
20 °C) sangat mirip dengan air, flotasi atau stratifikasi yang signifikan di
permukaan air dalam kasus kerugian kecelakaan tidak diharapkan.
2.4 Reaksi
DMF dihidrolisis oleh asam kuat dan basa, terutama pada suhu yang
tinggi. Dengan natrium hidroksida, DMF diubah menjadi format dan
dimetilamina. DMF mengalami dekarbonilasi mendekati titik didihnya untuk
menghasilkan dimetilamina. Distilasi karenanya dilakukan di bawah tekanan
rendah pada suhu yang lebih rendah.
2.5 Produksi
6
Meskipun saat ini tidak praktis, DMF dapat dibuat dari karbon
dioksida superkritis menggunakan katalis berbasis-rutenium.
2.6 Aplikasi
Penggunaan utama DMF adalah sebagai pelarut dengan tingkat penguapan yang
rendah. DMF digunakan dalam produksi serat akrilik dan plastik. Senyawa ini
juga digunakan sebagai pelarut dalam penggandengan peptida untuk obat-obatan,
dalam pengembangan dan produksi pestisida, dan dalam pembuatan perekat,
sintetis kulit, serat, film, serta pelapisan permukaan. Penggunaan lain senyawa ini
diantaranya:
7
DMF menembus sebagian besar plastik serta membuat
mereka membengkak. Karena sifat ini DMF sesuai untuk sintesis
peptida fasa padat serta sebagai komponen pengupas cat.
DMF digunakan sebagai pelarut untuk mendapatkan
kembali olefin seperti 1,3-butadiena melalui distilasi ekstraktif.
DMF juga digunakan sebagai bahan baku penting dalam pembuatan
pelarut pewarna. Senyawa ini dikonsumsi selama reaksi.
Gas asetilena murni tidak dapat dikompresi dan disimpan tanpa
bahaya ledakan. Asetilena industri secara aman dikompresi dengan
adanya dimetilformamida, yang membentuk larutan terkonsentrasi
yang aman.
2.7 Keamanan
2.8 Toksisitas
8
karsinogenisitasnya terhadap manusia, dan United States Environmental
Protection Agency tidak menganggapnya sebagai risiko kanker.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
5. Reaksi termasuk penggunaan natrium hidrida dalam DMF sebagai pelarut
agak berbahaya; dekomposisi eksotermik telah dilaporkan pada suhu serendah
26 °C.
6. DMF dihidrolisis oleh asam kuat dan basa, terutama pada suhu yang tinggi.
Dengan natrium hidroksida, DMF diubah menjadi format dan dimetilamina.
DMF mengalami dekarbonilasi mendekati titik didihnya untuk menghasilkan
dimetilamina.
7. Senyawa ini tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen bagi manusia (A4),
tetapi diduga menyebabkan cacat bawaan.
8. Penggunaan utama DMF adalah sebagai pelarut dengan tingkat penguapan
yang rendah. DMF digunakan dalam produksi serat akrilik dan plastik.
Senyawa ini juga digunakan sebagai pelarut dalam
penggandengan peptida untuk obat-obatan, dalam produksi pestisida, dan
dalam pembuatan perekat.
3.2 Saran
Saran dari penulis yaitu marilah kita terus belajar agar ilmu dapat selalu
bertambah.
10