Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Sekadau


Mata Pelajaran : KIMIA Lintas Minat
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti SMA kelas XI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju


reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud
kebesaranTuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif )
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.8 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan yang diterapkan dalam industri.
3.8.1 Menjelaskan factor factor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan
3.8.2 Menyimpulkan arah pergeseran dari persamaan reaksi
3.8.3 Menganalisis peregeseran kesetimbangan terhadap
produk reaksi dalam industri
3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil
reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
3.9.1 Menyebutkan contoh-contoh reaksi kesetimbangan kimia,
misalnya Logam natrium yang dimasukkan ke dalam air,
dan dalam industri pembuatan gas amoniak.
3.9.2 Menjelaskan hubungan kuantitatif antara pereaksi
dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
3.9.3 Menentukan tetapan kesetimbangan (Kc) dan (Kp)
3.9.4 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara
pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan.
3.9.5 Membuat kesimpulan tentang reaksi kesetimbangan
kimia, hubungan Kp dan Kc, hubungan harga K dengan
suhu (T) dalam menentukan jenis reaksi (endoterm atau
eksoterm)
3.9.6 Menyelesaikan perhitungan kesetimbangan Kc dan Kp
3.9.7 Menjelaskan faktor-faktor (tindakan) yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan reaksi.
3.9.8 Merancang dan melakukan percobaan terkait
kesetimbangan kimia, misalnya percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap kesetimbangan, dan pengaruh suhu
terhadap kesetimbangan.
3.9.9 Mempertajam dengan mempresentasikan hasil
pengamatan data dan diskusi tentang kesetimbangan
kimia.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.1 Melakukan percobaan Faktor factor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
4.8.2 Menganalisis data hasil percobaan factor factor yang
mempengaruhi pergerseran kesetimbangan
4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi
dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses mengekplorasi fakta , dan mendiskusikan


kasus/permasalahan dalam kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat :

1. Siswa diharapkan dapat menyadari adanya keteraturan dari sifat


hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan
koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang
adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, teliti,
dan kerjasama) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3. Siswa dapat menjelaskan factor factor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan
4. Siswa dapat menyimpulkan arah pergeseran dari persamaan reaksi
5. Siswa dapat menganalisis peregeseran kesetimbangan terhadap produk
reaksi dalam industry
6. Siswa dapat melakukan percobaan Faktor factor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan.
7. Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan factor factor yang
mempengaruhi pergerseran kesetimbangan
8. Menyebutkan contoh-contoh reaksi-reaksi kesetimbangan kimia.
9. Menjelaskan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari
suatu reaksi kesetimbangan.
10. Menentukan harga Kc dan Kp dari suatu reaksi kesetimbangan.
11. Menjelaskan faktor-faktor (tindakan) yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan reaksi.

D. Materi pembelajaran

1. Materi Fakta
2. Materi Konsep
Amoniak merupakan salah satu zat kimia yang paling banyak diproduksi.
Amoniak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur nitrogen dan hidrogen serta
dikenal memiliki bau menyengat yang khas.
Amoniak umum digunakan sebagai bahan pembuat obat-obatan. Amoniak yang
dilarutkan dalam air dapat digunakan untuk membersihkan berbagai perkakas
rumah tangga. Selain itu, zat ini juga digunakan sebagai campuran pembuat
pupuk untuk menyediakan unsur nitrogen bagi tanaman. Pupuk yang
pembuatannya melibatkan campuran amoniak yaitu urea dan ZA.
Di bidang industri, amoniak dibuat dari gas hidrogen dan gas nitrogen sesuai
persamaan berikut.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Beberapa percobaan menunjukkan data seperti di bawah ini.
Tabel 1. Data persentase amoniak dalam rentang suhu dan tekanan tertentu.
Hasil NH3, %
Suhu
10,0 30,0 50,0 100 300 600 1000
ºC
atm atm atm atm atm atm atm
200 50,7 67,6 74,4 81,5 90,0 95,4 98,3
300 14,7 30,3 39,4 52,0 71,0 84,2 92,6
400 3,9 10,2 15,3 25,1 47,0 65,2 79,8
500 1,2 3,5 5,6 10,6 26,4 42,2 57,5
600 0,5 1,4 2,3 4,5 13,8 23,1 31,4
700 0,2 0,7 1,1 2,2 7,3 12,6 12,9

Tabel 2. Data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang waktu
tertentu.
Waktu (detik) [N2] [H2] [NH3]
0 1 1 0
10 0,306 0,92 0,00352
20 0,28 0,84 0,00293
30 0,241 0,725 0,00218
40 0,193 0,58 0,0014
50 0,193 0,58 0,0014
60 0,193 0,58 0,0014

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa suhu dan tekanan mempengaruhi jumlah


produksi amoniak. Semakin rendah suhu, maka jumlah amoniak yang dihasilkan
semakin besar dan semakin tinggi tekanan, jumlah produksi amonia akan
semakin besar. Berdasarkan data pada tabel 2, diketahui bahwa reaksi antara
nitrogen dan hidrogen membentuk amoniak merupakan reaksi tidak tuntas. Hal
ini dapat diketahui bahwa setelah beberapa waktu, konsentrasi nitrogen,
hidrogen dan amoniak tidak berubah lagi seiring berjalannya waktu. Reaksi
antara nitrogen dan hidrogen membentuk amoniak merupakan reaksi
kesetimbangan. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada fenomena
kesetimbangan kimia dalam industri amoniak.
Kesetimbangan kimia :
 Berdasarkan arah reaksi, jenis reaksi kimia dibedakan menjadi reaksi
ireversibel dan reversibel.
 Bila laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar dan konsentrasi reaktan dan
produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu, maka tercapailah
kesetimbangan kimia (keadaan setimbang).
 Berdasarkan fasa, jenis kesetimbangan kimia dibedakan menjadi
kesetimbangan homogen dan heterogen.
 Tahun 1864, Cato Maximillian dan Peter Wage menemukan adanya suatu
hubungan yang tetap antara konsentrasi komponen dalam kesetimbangan,
yang selanjutnya disebut hukum kesetimbangan atau hukum aksi massa.
aA + bB cC + Dd

Pada suhu yang tetap,


Cc xDd  K
Aa xBb
 Hukum kesetimbangan berbunyi : “Pada reaksi yang setara, hasil kali
konsentrasi setimbang di ruas kanan dibagi dengan hasil kali konsentrasi di
ruas kiri yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya,
mempunyai harga tetap pada suhu tetap.
 Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan fase gas dinyatakan
berdasarkan tekanan parsial gas.
K p  K c RT 
n

 Persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung komponen yang


konsentrasi atau tekanannya berubah selama reaksi berlangsung.
 K ditentukan melalui percobaan, misalnya membekukan kesetimbangan,
menurunkan suhu reaksi secara tiba-tiba sehingga reaksi berhenti.
 Untuk gas, K ditentukan dengan mengukur tekanan campuran.
 Apabila Kc atau Kp >>> (sangat besar) artinya reaksi ke kanan hampir
sempurna dan apabila Kc atau Kp <<< (sangat kecil) artinya reaksi ke kanan
berlangsung sedikit.
 Disosiasi adalah peristiwa penguraian suatu zat menjadi beberapa zat yang
lebih sederhana dan peristiwa penguraiannya merupakan reaksi
kesetimbangan.
Pergeseran kesetimbangan kimia :
- Nilai K memberi informasi tentang posisi kesetimbangan.
- Untuk memprediksi arah reaksi, dapat dilakukan dengan membandingkan nilai
Qc dan Kc
- Perubahan kondisi percobaan dapat mengganggu kesetaraan dan menggeser
posisi kesetimbangan.
- Asas Le Chatelier berbunyi : “Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan
suatu tindakan (aksi), maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang
cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut.”
- Variabel yang memengaruhi kesetimbangan antara lain : (1) konsentrasi, (2)
tekanan dan volum, (3) suhu, dan (4) katalis.
1. Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) adalah hasil
perkalian konsentrasi hasil reaksi dibagi perkalian konsentrasi pereaksi
yang masing-masing dipangkatkan koefisiennya.
2. Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan Parsial (Kp) adalah hasil
perkalian tekanan parsial hasil reaksi dibagi perkalian tekanan parsial
pereaksi yang masing-masing dipangkatkan koefisiennya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesetimbangan Kimia :
1. Konsentrasi
2. Suhu
3. Tekanan dan volume

3. Materi pokok
 Kesetimangan dinamis dan Pergeseran kesetimbangan dan percobaan di
laboratorium.
 Tetapan Kesetimbangan (Kc dan Kp)

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : scientific
Model : Discovery learning

F. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Fase Menyampaikan tujuan dan memotivasi 10 menit
 Guru memberikan salam dan menanyakan khabar
para siswa
 Guru mengingatkan kembali materi kimia yang
pernah dipelajari tentang reaksi kimia
 Guru mengomunikasikan tujuan pembelajaran
produk, proses, psikomotor, keterampilan sosial,
dan karakter.
 Mengajukan pertanyaan yang membuka wawasan
siswa dan mengembangkan rasa ingin tahu
siswa “Ammonia merupakan salah satu zat kimia
yang paling banyak diproduksi. Ammonia banyak
digunakan dalam industri lain terutama dalam
industri pembuatan pupuk, yaitu urea dan ZA.
Dalam industri, ammonia dibuat dari gas nitrogen
dan gas hidrogen. Dalam stoikiometri, reaksi
produksi ammonia menunjukkan bahwa 1 mol
nitrogen bereaksi dengan 3 mol hidrogen
membentuk 2 mol ammonia. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Akan tetapi, dari percobaan diketahui bahwa hasil
seperti itu tidak pernah dicapai. FAKTANYA reaksi
ini tidak pernah menghasilkan 2 mol ammonia tetapi
selalu kurang dari itu. Mengapa hal tersebut dapat
terjadi?
 Mengelompokkan siswa secara heterogen
berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan
akademik serta membagikan LKS

Inti Penggalan 1 65 Menit

Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


a. Guru memberikan fenomena kesetimbangan kimia
dalam industri untuk memunculkan masalah dan
mengembangkan rasa ingin tahu siswa dalam
rangka memotivasi siswa untuk terlibat dalam
pemecahan masalah tesebut.
b. Diberikan data pengaruh suhu dan tekanan
terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri,
siswa diminta mengamati data pengaruh suhu dan
tekanan terhadap jumlah produksi amoniak dalam
industri tersebut
c. Diberikan data persentase nitrogen, hidrogen dan
amoniak pada waktu dan tekanan tertentu, siswa
diminta mengamati data persentase nitrogen,
hidrogen dan amoniak pada waktu dan tekanan
tertentu.
d. Guru mengajukan pertanyaan:
“Apakah yang dapat kalian identifikasi berdasarkan
tabel 1 dan 2 tersebut?”
e. Siswa melaksanakan diskusi ( mengemukakan
pendapat dengan banyak jawaban) dan
bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam LKS
secara disiplin dan bertanggung jawab.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi
masalah)
a. Berdasarkan hasil pengamatan pada data pengaruh
suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi
amoniak dalam industri, siswa diminta untuk
menganalisis pengaruh suhu dan tekanan tersebut.
b. Guru meninta siswa untuk memberikan pertanyaan
berdasarkan hasil analisis tabel yang disajikan
Data collection (Pengumpulan Data)
a. Siswa melaksanakan diskusi ( mengemukakan
pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan
dalam LKS secara disiplin dan bertanggung
jawab
b. Disajikan video pengaruh suhu terhadap reaksi
kesetimbangan disosiasi N2O4
c. Siswa diminta untuk mengidentifikasi dengan teliti
video yang telah diamati
Verification (Pembuktian)
a. Siswa diminta untuk menentukan variabel bebas,
variabel kontrol dan varibel terikat berdasarkan
video yang diamati
b. Guru meminta siswa untuk menentukan variabel
bebas, variabel kontrol dan varibel terikat
berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2
c. Siswa diminta untuk menjelaskan pada suhu dan
tekanan berapakah produksi ammonia optimal serta
menjelaskan bagaimanakah kondisi yang
diupayakan dalam industri amoniak untuk
meningkatkan jumlah produksi amoniak
d. Berdasarkan Tabel 2 siswa diminta untuk
menjelaskan apakah perubahan konsentrasi
nitrogen dan hidrogen habis dengan terbentuknya
ammonia seiring berjalannya waktu
e. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
a. Guru menjelaskan bahwa fenomena yang disajikan
dalam tabel dan video yang telah diamati adalah
contoh fenomena kesetimbangan kimia.Reaksi
pembentukan amoniak dan reaksi yang ditunjukkan
dalam video yang ditampilkan merupakan contoh
dari reaksi kesetimbangan kimia.
b. Siswa membuat simpulan tentang hasil dari
pemecahan masalah yang diajukan
c. Siswa dapat membuat kesimpulan terkait fenomena
kesetimbangan kimia pada produksi amoniak
Penggalan 2

Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


a. Guru melakukan demonstrasi pembakaran kertas,
siswa diminta untuk mengingamatinya dengan
cermat
b. Guru menyajikan beberapa persamaan reaksi kimia
c. Siswa diminta untuk mengamatinya dengan cermat
d. Siswa diminta untuk mengidentifikasi beberapa
persamaan yang telah diberikan
Problem statement (pernyataan/ identifikasi
masalah)
a. Berdasarkan persamaan reaksi yang disajikan
siswa diminta untuk menuliskan hal yang tidak
dipahami berdasarkan identifikasi yang telah
dilakukan
b. Siswa diminta untuk bertanya mengenai hal-hal
yang tidak diketahuinya
Data collection (Pengumpulan Data)
a. Disediakan alat dan bahan serta prosedur
percobaan, siswa diminta untuk melakukan
percobaan mengenai reaksi reversibel dan
ireversibel
b. Siswa melaksanakan diskusi ( mengemukakan
pendapat) serta bekerjasama dalam kelompok
untuk melakukan percobaan reaksi ireversibel dan
reaksi reversibel secara kritis, kreatif dan
bertanggung jawab.

Data Processing (Pengolahan Data)


a. Berdasarkan pengamatan pada percobaan, siswa
diminta menuliskan perubahan yang terjadi pada
percobaan reaksi ireversibel dan reversibel secara
jujur dan teliti.
b. Siswa melaksanakan diskusi ( mengemukakan
pendapat) dan bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan
dalam LKS secara disiplin dan bertanggung
jawab untuk menyimpulkan perbedaan reaksi
ireversibel dengan reaksi reversibel dan
menjelaskan definisi reaksi ireversibel dan reaksi
reversibel.
Verification (Pembuktian)
a. Siswa diminta untuk menjelaskan apakah abu hasil
pembakaran kertas dapat diubah menjadi kertas
seperti semula
b. Siswa diminta untuk menjelaskan apakah hasil
reaksi antara CaCO3 dengan larutan HCl dapat
diubah menjadi serbuk CaCO3 seperti semula
c. Siswa menuliskan persamaan reaksi CuSO4.5H2O
dipanaskan menghasilkan CuSO4 dan air dan
persamaan reaksi CuSO4.5H2O dipanaskan
kemudian ditetesi air
d. Guru menjelaskan bahwa peristiwa pembakaran
kertas merupakan reaksi ireversibel dan reaksi
CuSO4.5H2O merupakan reaksi reversibel
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
a. Siswa dapat menyimpulkan perbedaan reaksi
reversibel dan reaksi ireversibel
Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusinya dan siswa lain
mendengarkan dengan baik serta ditanggapi serta
dievaluasi oleh kelompok lain.
Penutup 1. Guru dan siswa bersama – sama membuat 15 menit
kesimpulan
hasil pembelajaran.
1. Guru memberikan PR tentang bahan –bahan kimia
yang ada dirumah siswa masing –masing secara
individu kepada siswa.
2. Guru menginformasikan tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang
3. Guru mengakhiri pelajaran dan memberikan pesan
untuk selalu belajar dan tetap semangat.

Pertemuan ke-2
1. Pertemuan Kedua Waktu
 Pendahuluan/Kegiatan Awal
o Orientasi :
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran Kesetimbangan Kimia dalam kehidupan.
o Apersepsi ;
 Mengaitkaan materi pembelajaran Kesetimbangan Kimia dalam
kehidupan serta Metode Ilmiah dengan pengalaman peserta didik
dengan tema sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan tema 15
menit
Kesetimbangan Kimia
o Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
Kesetimbangan Kimia dalam kehidupan sehari-hari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
o Pemberian Acuan;
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar. sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
 Kegiatan Inti
o Untuk membahas Kesetimbangan Kimia, peserta didik diminta 65
menyimak serta membaca pada buku pegangan peserta didik dengan menit
cermat.(Mengamati)
o Tiap-tiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang masalah yang
diamati, salah satu dari anggota kelompok diminta memberikan pendapat
tentang Kesetimbangan Kimia dan menanggapi.(Menanya)
o Salah satu siswa diminta menyimpulkan Kesetimbangan Kimia dalam
kehidupan.
o Untuk membahas Kesetimbangan Kimia denganmembaca buku
pegangan siswa dengan cermat. (Mengamati)
o Masing-masing kelompok diminta berdiskusi , kemudian salah seorang
perwakilan dari salah satu kelompok diminta memberikan pendapat
tentang Kesetimbangan Kimia dan diminta menanggapi.(Menanya)
o Peserta didik didorong untuk bertanya mengenai Kesetimbangan Kimia
dalam kehidupan. (menanya)
o Untuk lebih memahami Kesetimbangan Kimia peserta didik diminta
membaca dan mencoba dan melakukan percobaan sederhana dengan
menggunakan metode ilmiah (mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan)
o Masing-masing siswa didorong untuk bertanya, dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.(Menanya)
o Peserta didik diarahkan untuk menyimpulkan tentang Kesetimbangan
Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah (mengkomunikasikan)
o Peserta didik dimintamenjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik. (menalar, mengkomunikasikan)
o Peserta didik didorong untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapapertaanyaan kepada siswa. (menanya)
o Untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, siswa
diminta menyelesaikan Uji Kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik secara individu. (menalar dan
mengkomunikasikan)
o Pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesaimengerjakan soal dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringgkat, untuk penilaian portofolio.
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa
ingin tahu, peduli lingkungan)
 Penutup
o Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat resume tentang
Kesetimbangan Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah. 10
o Peserta didik diberikan PR. menit
o Peserta didik diminta untuk mempelajarai materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
G. Media dan Sumber Belajar

 LCD projector
 Video / animasi (kimia komputasi)
 Internet (webpage / webblog)
 Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Buku-Buku Kimia SMA Kelas XI
 Chang, R., and Overby, J., 2008. General Chemistry: The Essential
Concepts, 6th Ed. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
 Silberberg, M., 2009. Principles of General Chemistry, 2nd Ed. The
McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
 www.glencoe.com. McGraw-Hill Companies, Inc. New York.

H. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Penilaian : Pengamatan, tes tertulis

2. Prosedur Penilaian :

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran
 Terlibat aktif dalam dan saat diskusi
pembelajaran
kesetimbangan
dinamis dan
pergeseran kimia
 Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
 Toleran terhadap
perbedaan
pendapat
2. Pengetahuan
 Mendiskripsikan Pengamatan dan  Selama proses
berbagai masalah tes tertulis diskusi kelompok
tentang dan presentasi
kesetimbangan  Setelah pelaksanaan
kimia diskusi

3. Keterampilan
 Terampil Pengamatan` Penyelesaian tugas
menerapkan (baik individu maupun
konsep/prinsip dan kelompok) dan saat
strategi pemecahan diskusi
masalah yang
relevan yang
berkaitan
kesetimbangan dan
pergerseran kimia
I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar

Tugas
 Membuat laporan praktikum tentang pergerseran kesetimbangan
Observasi
 Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengamatan

J. Daftar Pustaka

Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 2. Erlangga. Jakarta.


Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Jilid 2A. Erlangga. Jakarta.

Mengetahui, Sekadau, 17 Juli 2017


Kepala SMA NEGERI 1 SEKADAU Guru Mata Pelajaran,

(Yohanes Adi Suhadi, S.Pd) (Yudie Harisandi, S.Pd)


NIP. 19781023 200604 1 005

Catatan Kepala Sekolah


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Tes tertulis
1. Buatkan tetapan Kestimbangan (Kc) dari reaksi berikut ini :
a. 5 CO(g) + I2O5(s) I2(g) + 5 CO2(g)
b. 2 NaHCO3(s) Na2CO3(s) CO2(g) + H2O(g)
c. H2O(l) H2O(g)

Jawab :
a. Kc = [I ] [CO ]5[CO]5
b. Kc = [CO2] [H2O]
c. Kc = [H2O]

2. Pada suhu 200 °C, dalam ruang yang bervolume 1 liter terdapat sistem
kesetimbangan berikut.
2 HI(g) H2(g) + I2(g)
Jika pada kesetimbangan terdapat 0,01 mol H2 dan 0,01 mol I2, tentukan harga
Kc dari reaksi tersebut.

Penyelesaian:
Diketahui : Mol H2 = 0,01 mol
Mol I2 = 0,01 mol
Ditanyakan : Harga Kc.
Jawab :

Kc = [0,01 ][0,01 ]
[0,02 ]2

= 10-4
4.10-4

= 0,25.
Jadi, harga Kc reaksi di atas adalah 0,25.

3. Bagaimana pengaruh konsentrasi pada reaksi berikut ini :


N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Jawab :

Jika konsentrasi N2 dan H2 ditambah, maka kesetimbangan bergeser ke arah


NH3 (kanan). Sebaliknya, jika konsentrasi N2 dan H2 dikurangi,
kesetimbanganbergeser ke arah N2 dan H2 (kiri), sehingga konsentrasi N2 dan
H2 bertambah dan terbentuk kesetimbangan baru.
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XI / Ganjil
Bidang Peminatan : MIPA
Tahun Pelajaran :
Materi Ajar : Tetapan Kesetimbangan (Kc dan Kp)
Tanggal/Waktu : ..................../ .........

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-
hari
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif.
1. Kurang baik jikasama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkans udah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan
konsisten.
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

KELAS :

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Sikap
No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran
KB BA SB KB BA SB KB BA SB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Keterangan: KB : Kurang baik BA : Baik SB : Sangat baik
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XI / Ganjil
Bidang : MIPA
Peminatan
Tahun Pelajaran :
Materi Ajar : Tetapan Kesetimbangan (Kc dan Kp)
Tanggal/Waktu : ..................../ .........

Indikator terampil menerapkan konsep dan prosedur metode ilmiah dalam


pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
1. Kurang terampil, jikasama sekali tidak dapat menerapkan konsep dan prosedur
metode ilmiah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Terampil, jikamenunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep dan
prosedur metode ilmiah dalam memcahkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari tetapi belum tepat.
3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep
dan prosedur metode ilmiah dalam memcahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari dan sudah tepat.

Indikator terampil menerapkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium


1. Kurang terampil, jikasama sekali tidak dapat prosedur keselamatan kerja di
laboratorium.
2. Terampil, jikamenunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan prosedur
keselamatan kerja di laboratorium tetapi belum tepat.
3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan prosedur
keselamatan kerja di laboratorium dan sudah tepat.
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

KELAS :
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Keterampilan
Menerapkankan
Menerapkan
Menyajikan prosedur
konsep
No Nama Siswa hasil diskusi keselamatan
dan prosedur
kelompok kerja
metode ilmiah
di laboratorium
KT TR ST KT TR ST KT TR ST
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Keterangan: KT : Kurang terampil TR : Terampil ST : Sangat terampil

Anda mungkin juga menyukai