kemurnian suatu zat. Apabila suatu zat padat tercampur oleh bahan pengotor, maka
Komponen dalam suatu system merupakan jumlah minimum dari spesis yang
yang secara kimia independen yang diperlukan untuk menyatakan komposisi setiap
fase dalam suatu system ,jika suatu system mengandung satu atau lebih
kemurniannya salah satunya dengan jalan penentuan titik leburnya. Selain itu
penentuan titik lebur dari suatu bahan obat juga digunakan dalam pembuatan
sediaan obat (terutama untuk obat yang diberikan melalui rektal), dan diperlukan
pada penentuan cara penyimpanan suatu sediaan obat agar tidak mudah rusak
Melihat kegunaan dari penentuan titik eutektikum atau titik lebur suatu zat
padat ini, maka diadakan praktikum ini dengan maksud agar mahasiswa memahami
Agar dapat mengetahui dan memahami cara penentuan titiklebur dari suatu
zat padat secara mikro dengan membandingkan titik lebur asam salisilat dengan
mentol dan menentukan kecepatan titik lebur antara asam salisilat dengan mentol
Menentukan titik lebur dari zat padat yaitu asam salisilat dengan
Dalam percobaan kita mengenalnya dengan nama titik eutektikum yaitu suatu
campuran dispersi padat yang memiliki suhu lebur paling rendah. Pada titik tersebut
Titik eutektikum adalah suatu sistem dispersesi padat yang memiliki suhu
lebur paling rendah.Pada titk tersebut terjadi kesetimbangan antara fase padat dan
fase cairnya.Dalam bidang analisa titik lebur suatu senyawa dipilih sebagai tetapan
Fasa adalah bagian yang serba sama dari suatu system, yang dapat
dpisahkan secara mekanik, serbasama dalam halkomposisi dan sifat kimia dan sifat-
sifat fisika.
Jika suatu sistem mengandung satu atau lebih komponen dalam satu atau
lebih fasa pada keadaan kesetimbangan, ada hubungan umum yang harus di
penuhi antara lain jumlah fasa (p), komponen (c), dan derajat bebas (f). persamaan
f= c-p+2
keteragan :
c = jumlah komponen
tekanan, kadar, refraksi indeks, bobot jenis, dan viskositas). Semakin banyak jumlah
komponen semakin banyak variable, oleh karena itu c bertanda (+).Semakin banyak
jumlah fase semakin banyak pula syarat kesetimbangan dan jumlah persamaan,
kemurnian suatu zat. Apabila suatu zat padat tercampur oleh bahan pengotor, maka
tentu saja akan mempengaruhi besarnya titik lebur zat murni (2).
Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zatcairsama
dengan tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam vacuum
akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada di dalam
tekanan atmosphere Titik didih suatu cairan ialah suhu pada saat tekanan uap
jenuh cairan itu sama dengan tekanan luar (tekanan yang dikenakan pada
permukaan cairan). Apabila tekanan uap sama dengan tekanan luar, maka
gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong diri ke permukaan
menuju fase gas. Oleh karena itu, titik didih suatu cairan bergantung pada tekanan
luar (3).
Titik lebur sebuah benda adalah suhu dimana benda tersebut akan meleleh
dan berubah wujud yang sebelumnya merupakan benda padat akan menjadi benda
cair. Titik lebur bersifat karakteristik dimana digunakan untuk menentukan sifat fisika
dari suatu zat. Karakteristik suatu zat berbeda dengan yang lain (4).
Sekarang jika zat terlarut dilarutkan dalam cairan pada titik tripel (air bebas
udara, dimana zat padat, zat cair dan uap ada dalam keseimbangan, terletak pada
atau tekanan uap pelarut cair mengalami penurunan di bawah tekanan pelarut
antara cair dan padat.Karena kenyataan ini, titik beku larutan selalu lebih rendah
sebagai larutan padat yang mengandung zat terlarut.Perbedaan titik lebur senyawa-
senyawa dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya adalah perbedaan kuatnya
ikatan yang dibentuk antar unsur dalam senyawa tersebut.Semakin kuat ikatan yang
kata lain, semakin tinggi juga titik lebur unsur tersebut. Perbedaan titik lebur antara
RM / BM : C7H6O3 / 138, 12
utan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol
utan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P;
3. Mentol (6:362)
RM / BM : C10H20O / 156, 30
III.1.1. alat
Adapun alat yang kami gunakan antara lainLabu Tile, Lampu spritus, Pipa
III.1.2 bahan
Adapun bahan yang kami gunakan antara lain Asam salisilat,Mentol, Paraffin
(0,5:0,0,4:0,1,0,3:0,2,0,2:0,3,01:0,4).
5. ikat pipa kapiler pada thermometer,lalu masukkam kedalam labu tile yang telah berisi
paraffin.
6. Cacat serta amati perubahan suhu dan waktu yang digunakan pada saat melebur..
BAB IV
DATA PENGAMATAN
salisilat dengan mentol denganperbandingan 5:0, 4:1, 2:3, 1:4, 0:5.Di dapatkan
semakin banyak. Hal ini disebabkan karena mentol mudah larut dalam paraffin cair
dan mentol mempunyai suhu lebur yaitu 41 o – 44o C sedangkan asam salisilat
mempunyai suhu lebur 158,5oC – 161o C. karena suhu lebur mentol yang rendahlah
mentol 5:1 suhunya adalah lebih dart 100oC dan waktunya15 menit 22 detik, paraffin
dengan mentol 4:1 suhunya adalah lebih dari100 oC dan waktunya 11 menit 31 detik,
paraffin dengan mentol 2:3 suhunya adalah 80oC dan waktunya 7 menit 14 detik ,
paraffin dengan mentol 1:4 suhunya adalah 64oC dan waktunya 1 menoit 33 detik,
mempunyai titik didih yang tinggi sehingga tidak akan mendidih ataupun menguap
sampai tercapai suhu lebur dari sampel. Apabila medan penghantar panas maka
akan terjadi floating yang akan mengganggu dan bisa saja medium penghantar akan
menguap habis sebelum tercapai suhu lebur dari salo dan timol.
Dalam percobaan ini juga digunakan labu tile karena pada saat
adanya adhesi, hubungan antara kekentalan larutan dengan dinding zat padatnya
jika dipercepat viskositas paraffin dengan zat padattabung tile ini akan mengalami
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
1. Waktu peleburan 5:0 adalah 15:22, 4:1 adalah 11:31, 3:2 adalah 04:00, 2:3 adalah
2. suhu peleburan 5:0 adalah Lebih dari c, 4:1 adalah Lebih dari c, 3:2 adalah Lebih
VI.2 Saran
No Coment
DAFTAR PUSTAKA
Tim Asisten , 2013. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi :
Makassar. (1 – 2)
2. Kosman, R. 2005.Kimia Fisika. Universitas Muslim Indonesia:Makassar. P:13-16
4. http://Inabucu91.blogspot.com/laporan-penentuan-titik-leleh-dan-titik.html. Di akses
2010/05
5. http:/Yayat-arizonia.blogspot.com/judul-titik-leleh-dan-titik-nyala-1.html. Di akses
2010/10