Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lethal Concentration 50


Lethal Concentration 50 (LC50) yaitu konsentrasi yang menyebabkan
kematian sebanyak 50% dari organisme uji ayang dapat diestimasi dengan grafik
dan perhitungan, pada suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam,
LC50 96 jam (Dhahiyat dan Djuangsih 1997 diacu dalam Rossiana 2006) sampai
waktu hidup hewan uji.
Lethal Concentration 50 atau biasa disingkat LC 50 adalah suatu perhitungan
untuk menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Makna LC 50 adalah
pada konsentrasi berapa ekstrak dapat mematikan 50 % dari organisme uji,
misalnya larva Artemia salina (brine shrimp).
Uji toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat
toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk
pemantauan rutin suatu limbah. Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat “racun
akut” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu
singkat. Suatu senyawa kimia disebut bersifat “racun kronis” jika senyawa tersebut
dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena kontak yang
berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit) (Pradipta 2007).
Ada tiga cara utama bagi senyawa kimia untuk dapat memasuki tubuh, yaitu :
Melalui paru-paru (pernafasan), Mulut, dan Kulit. Melalui ketiga rute tersebut,
senyawa yang bersifat racun dapat masuk ke aliran darah, dan kemudian terbawa
ke jaringan tubuh lainnya. Yang menjadi perhatian utama dalam toksisitas adalah
kuantitas/dosis senyawa tersebut. Sebagian besar senyawa yang berada dalam
bentuk murninya memiliki sifat racun (toksik). Sebagai contohnya adalah senyawa
oksigen yang berada pada tekanan parsial 2 atm adalah bersifat toksik. Konsentrasi
oksigen yang terlalu tinggi dapat merusak sel (Pradipta 2007).
Suatu konsentrasi mematikan (Lethal Concentration) adalah analisa secara
statistik yang menggunakan uji Whole Effluent Toxicity (WET) untuk menaksir
lethalitas sampel effluen. Test akut digunakan di Wisconsin untuk menaksir kondisi
"akhir dari pipa" (yaitu, effluent yang tidak dilemahkan, sebagai adanya
dibebaskan pada lingkungan). Konsentrasi effluen dimana 50% dari organisme
mati selama test (LC50) digunakan sebagai pemenuhan titik akhir (endpoint) untuk
Test Whole Effluent Toxicity (WET) akut.
Menurut Meyer dkk. (1982) tingkat toksisitas dari ekstrak tanaman dapat
ditentukan dengan melihat harga LC50-nya. Apabila harga LC50 lebih kecil dari
1000 μg/ml dikatakan toksik, sebaliknya apabila harga LC50 lebih besar dari 1000
μg/ml dikatakan tidak toksik. Tingkat toksisitas tersebut akan memberi makna
terhadap potensi aktivitasnya sebagai antitumor. Semakin kecil harga LC50
semakin toksik suatu senyawa.

B. Klasifikasi Lethal Concentration 50


Berdasarkan kepada lamanya, metode penambahan larutan uji
dan maksud serta tujuannya maka uji toksisitas diklasifikasikan sebagai berikut
(Rosianna 2006) :
1. Klasifikasi menurut waktu, yaitu uji hayati jangka pendek (short term bioassay),
jangka menengah (intermediate bioassay) dan uji hayati jangka panjang (long term
bioassay).
2. Klasifikasi menurut metode penambahan larutan atau cara aliran larutan, yaitu uji
hayati statik (static bioassay), pergantian larutan (renewal biossay), mengalir (flow
trough bioassay).
3. Klasifikasi menurut maksud dan tujuan penelitian adalah pemantauan kualitas air
limbah, uji bahan atau satu jenis senyawa kimia, penentuan toksisitas serta daya
tahan dan pertumbuhan organisme uji.

C. Uji Lethal Concentration-50 (Lc50)


Uji toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat
toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk
pemantauan rutin suatu limbah. Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat racun
akut jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu
singkat. Suatu senyawa kimia disebut bersifat racun kronis jika senyawa tersebut
dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena kontak yang
berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit) (Pradipta 2007).
Toksisitas adalah kuantitas/dosis senyawa tersebut. Sebagian besar senyawa
yang berada dalam bentuk murninya memiliki sifat racun (toksik). Sebagai
contohnya adalah senyawa oksigen yang berada pada tekanan parsial 2 atm adalah
bersifat toksik. Konsentrasi oksigen yang terlalu tinggi dapat merusak sel (Pradipta
2007).
Untuk mengetahui nilai LC-50 digunakan uji static. Ada dua tahapan dalam
penelitian (Rossiana 2006), yaitu:
1. Uji pendahuluan yaitu untuk menentukan batas kritis konsentrasi yaitu konsentrasi
yang dapat menyebabkan kematian terbesar mendekati 50% dan kematian
terkecil mendekati 50%.
2. Uji lanjutan yaitu setelah diketahui batas kritis, selanjutnya ditentukan
konsentrasi akut berdasarkan seri logaritma konsentrasi yang dimodifikasi oleh
Rochini dkk (1982) diacu dalam Rossiana (2006). Adapun kriteria toksisitas suatu
perairan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria tingkatan nilai toksisitas akut LC50-48 jam pada
lingkungan perairan :
T Tingkat Racun N Nilai (LC50) (ppm)
Racun Tinggi <1
Racun Sedang >1 dan <100
Racun Rendah >100
Sumber: Wagner dkk (1993) dalam Rossiana (2006).

D. Analisis Probit Metode Bosvine-Nash


Analisis Probit Metode Bosvine-Nash yaitu nilai toksitas (LC 50) dihitung
dengan menggunakan metode analisa Probit Metode Bosvine-Nash (Koestani,
1985).Langkah perhitungan pendugaan nilai LC50 ini dilakukan dengan
menghitung :
1. Probit Empirit
2. Probit yang diharapkan
3. Probit yang dikerjakan dan
4. Probit sementara.

E. Cara Perhitungan LC 50 dari BSLT


Lethal Concentration 50 atau biasa disingkat LC 50 adalah suatu perhitungan
untuk menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Makna LC 50 adalah
pada konsentrasi berapa ekstrak dapat mematikan 50 % dari organisme uji,
misalnya larva Artemia salina (brine shrimp).
Penentuan LC 50 biasanya banyak digunakan dalam uji toksisitas pada
farmakologi. Perhitungan LC 50 yang sederhana belum banyak, Perhitungan LC 50
pada Uji BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) ekstrak Bakteri asal Spons. Berikut
Langkah-langkahnya :

1. Buatlah tabel seperti berikut, kemudian masukkan nilai konsentrasi yang


dilakukan, Log10 konsentrasi dan Jumlah larva yang digunakan.

2. Jika sudah melakukan BSLT, tuliskan jumlah larva yang mati pada setiap kolom
Jumlah larva mati sesuai dengan konsentrasinya.

3. Hitung % mortalitasnya dengan cara = ((Jumlah yang mati / Jumlah total Larva)
× 100 %)

4. Perhatikan jumlah larva yang mati pada konsentrasi 0 atau kontrol. Jika terdapat
yang mati maka hitung mortalitas terkoreksi, sesuai ulangan.
5. Setelah % mortalitas terkoreksi didapatkan untuk setiap ulangan maka rata-
ratakan dengan membagi total mortalitas terkoreksi dengan jumlah ulangan yang
dilakukan. Masukkan hasil rata-rata tersebut ke kolom rata-rata % mortalitas
terkoreksi.

6. Cari nilai probit (probability unit) untuk mortalitas terkoreksi yang didapatkan
dan masukkan ke kolom probit. Mencari nilai probit tinggal mencocokkan dengan
tabel probit di bawah ini, misalnya mortalitas terkoreksi 5,26 jika dicari nilai
probitnya menjadi 5 = 3,36. Dalam tabel probit tidak ada koma-komaan jadi harus
dibulatkan, kalo saya dibulatkan ke bawah, tapi belum pernah yang mengatakan
ketemu apakah harus dibulatkan ke bawah atau ke atas. (Kalo tahu tolong kasih
tahu saya ya, hehe).
7. Jika nilai probit sudah ada, sekarang saatnya untuk membuat grafik hubungan
antara nilai probit mortalitas (sb.y) dan Log10Konsentrasi (sb.x). Langsung buat dari
Ms. Word/Excel aja, lebih simpel. Bisa kan ? Tinggal insert kemudian
pilih chart dan pilih model XY scatter yang pertama. Masukkan nilai probit di
sumbu Y dan nilai log konsentrasi di sumbu X. Hasilnya setelah dirapihkan dan
dikasih nama seperti di bawah ini. (kalo trendline (garis) belum muncul cuma titik-
titik birunya aja, cara memunculkannya klik kanan pada titik birunya (koordinat)
dan add trendline. Jangan lupa untuk memunculkan persamaan centang Display
Equation on Chart.
8. Jika persamaannya sudah ada, tinggal dimasukkan nilai keramat untuk LC 50
adalah nilai 5. Kenapa ? karena nilai lima mewakili 50% nilai probit atau 50%
kematian larva. Carilah nilai X dengan memasukkan nilai 5 ke persamaan yang
didapatkan. Kemudian tentukan LC50 dengan antilog(x) atau 10x.

Anda mungkin juga menyukai