A. Kompetensi Inti
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah,menalar,menyaji,dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri sertabertindak
secara efektif dan kreatif,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovey Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, mendefinisikan tentang konsep mol, menjelaskan konsep mol dan
hubungannya dengan konsentrasi Molar (Mm) dan Volume Molar (Vm) gas serta massa dan volum,
menentukan Mm dan Vm, menentukan massa dan volum, mengkonversi mol dengan jumlah partikel,
massa, volum molar serta mempresentasikan konsep mol berdasarkan data hasil percobaan.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Komposisi zat dalam susu, kosmetik, obat
Pengukuran massa zat
2. Konsep
Hukum Dasar :
a. Hukum kekekalan massa (HK. Lavoiser): Dalam suatu reaski kimia massa total zat –
zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat – zat hasil reaksi
b. Hukum perbandingan tetap (HK. Proust) : Perbandingan massa unsur – unsur dalam
suatu senyawa adalah tetap
c. Hukum perbandingan berganda (HK. Dalton) : Jika dua jenis unsur bergabung
membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa – massa salah satu unsur dalam
senyawa – senyawa tersebut sama, sedangkan massa – massa unsur lainnya
berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa – senyawa
tersebut merupakan bilangan bulat sederhana
d. Hukum perbandingan volume (HK Gay Lussac) : Volume gas – gas yang bereaksi dan
volume gas – gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama,
berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana
e. Hukum Avogadro : Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volum
yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula
Mol adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah partikel suatu zat.
Rumus Empiris adalah menunjukkan perbandingan terkecil jumlah atom-atom penyusun
suatu senyawa
Rumus Molekul adalah menunjukkan jumlah atom-atom dalam senyawa
Air kristal adalah air yang berada pada kristal
3. Prinsip
Hukum Gay lussac-avogadro : n1 = V1
n2 V2
konsep mol
a. Zat padat : mol = massa
Ar / Mr
b. Zat gas pada STP : mol = V(L)
22, 4 L
c. Zat larutan : Molaritas (M) = mol
V(L)
d. Untuk jumlah partikel (atom, molekul dan ion) : mol = jumlah partikel
6,02 x 1023
e. Persamaan gas ideal : mol = PV
RT
F. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD,
G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2013
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.
H. Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 X 45 Menit)
IPK :
3.10.1 Menerapkan hukum Kekekalan Massa (Lavoisier) dan hukum Perbandingan Tetap
(Proust)
4.10.1 Melakukan percobaan tentang hukum kekekalan Massa
4.10.2 Menganalisis data hasil percobaan tentang hukum kekekalan Massa
4.10.3 Menyajikan laporan percobaan tentang hukum kekekalan Massa
Kegiatan Sintaks Langkah-Langkah Waktu
Guru :
PENDAHULUAN Orientasi 15
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka Menit
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik tentang hukum kekekalan Massa
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materi/tema//projek ini kerjakan dengan
baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang: hukum-hukum kekekalan
Massa dan Perbandingan Tetap
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
KEGIATAN INTI Stimulation Peserta didik membaca Al-quran Al Baqarah ayat
(simullasi/Pemberian 148: setiap pekerjaan ada hukum dasar yang 100
rangsangan) mengaturnya Al Qomar ayat 49: Al Hijr ayat 19, Al menit
Furqan ayat 2: segala sesuatu diciptakan menurut
ukuran yang serapi-rapinya. Al zalzalah 7-8
tentang sekecil apapun perbuatan,kita akan
mendapatkan balasan
Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
hukum-hukum dasar kimia . Pada tahap ini peserta
didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik topik hukum-hukum
dasar kimia dengan cara:
- Apakah massa kertas sebelum dibakar sama
dengan setelah dibakar?
- Apakah rasa air di tempat tinggal kita sama
dengan ras air di tempat lain?
- Apakah manfaat hukum kekekalan massa
(Lavoisier) pada kehidupan sehari-hari?
- Apakah manfaat hukum perbandingan tetap
(Proust) pada kehidupan manusia?
- Bagaimana caranya menentukan hukum
Proust?
- Mengamati demonstrasi reaksi larutan kalium
iodida dan larutan timbal(II) nitrat yang
ditimbang massanya sebelum dan sesudah
reaksi.
- Menyajikan data hasil percobaan reaksi Besi
(Fe) dan belerang(S) membentuk FeS, atau
melalui tanya jawab tentang peristiwa apa
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
Pertemuan II (3 X 45 Menit)
IPK :
Pertemuan V (3 X 45 Menit)
IPK :
3.10.4 Menentukan massa molekul relatif suatu senyawa
3.10.5 Menentukan pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan reaksi
3.10.6 Menyetarakan persamaan reaksi kimia
Pertemuan V (3 X 45 Menit)
IPK :
4.10.1 Menentukan massa molekul relatif suatu senyawa
4.10.2 Menentukan pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan reaksi
4.10.3 Menyetarakan persamaan reaksi kimia
Kegiatan Sintaks Langkah-Langkah Waktu
Orientasi
PENDAHULUAN - Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan 15
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Menit
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
- Guru mengaitkan materi dengan materi pembelajaran
sebelumnya: Konsep reaksi Oksidasi dan Reduks
Motivasi
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
pembelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari.
- Apabila materi pembelajaran ini dikerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh dan dikuasai dengan baik, maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Massa Atom Relatif, Massa Molekul Relatif dan
Persamaan Reaksi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
- Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
- Siswa mendengarkan kompetensi yang akan dicapai yang
disampaikan okeh guru
- Siswa mendengarkan garis besar kegiatan yang akan
dilakukan yang disampaikan guru
- Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
KEGIATAN INTI Stimulation - Peserta didik memperhatikan tayangan gambar/foto tentang
(stimullasi/ tabel periodic unsur-unsur, persamaan reaksi lengkap 105
pemberian - Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya setelah
rangsangan) memperhatikan dan menyimak tayangan
Menit
Problem
statemen - Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya setelah
(pertanyaan/ memperhatikan tayangan gambar dengan pertanyaan
identifikasi diantaranya sebagai berikut :
masalah) - Apa perbedaan nomor massa ,massa atom relatif dan
massa molekul relative?
- Terdiri dari apakah bagian-bagian dari suatu persamaan
reaksi?
- Seperti apakah koefisien reaksi, pereaksi, produk, fasa
zat?
- Bagaimana cara menentukan massa atom relatif dan
massa molekul relatif suatu senyawa?
- Bagaimana cara menyetarakan persamaan reaksi?
Data collection - Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan cara
(pengumpulan data) menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif
- secara berkelompok peserta didik mendiskusikan cara
menyetarakan persamaan reaksi
Data processing - Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
(pengolahan Data) hasil pengamatan dengan cara :
- Berdiskusi tentang data : menentukan massa atom relatif
dan massa molekul relatif suatu senyawa yang sudah
dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya
serta meyetarakan persamaan reaksi yang belum setara
- Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
- Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif suatu
senyawa dan penyetaraan persamaan reaksi
-
Verification (pembuktian)
- Peserta didik membandingkan hasil diskusi kelompoknya
dengan kelompok lain melalui diskusi panel
- Peserta didik mengomentari hasil kerja kelompok lain
Generalization (menarik
kesimpulan)
- Peserta didik dengan bimbingan pendidik membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran
- Pendidik mempertegas kesimpulan yang sudah disampaikan
peserta didik.
KEGIATAN - Pendidik memfasilitasi dan membimbing peserta didik
PENUTUP merangkum materi pelajaran
- Pendidik memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merefleksi proses dan materi pelajaran
- Pendidik mengevaluasi (kuis) hasil pembelajaran
- Pendidik mengumumkan hasil penilaian kelompok terbaik
- Pendidik menyampaikan rancangan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
20 Menit
Pertemuan VI (3 X 45 Menit)
IPK :
3.10.8 Menentukan hubungan antara mol dengan massa, volum dan jumlah partikel
3.10.9 Menentukan rumus empiris
3.10.10 Menentukan rumus molekul
3.10.11 Menentukan kadar unsur atau senyawa dalam suatu sampel
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : pilihan ganda dan uraian
c. Unjuk kerja : lembar penilaian praktikum
d. Portofolio : laporan praktikum
3. Instrumen Penilaian
1. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/ Butir Sikap + atau - Tindak Lanjut
Perilaku
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n( ketuntasan) n n( maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Dari reaksi tersebut, Lavoisier mengamati total massa zat – zat sebelum reaksi sama dengan
massa total sesudah reaksi. Kemudian Lavoisier memanaskan kembali calx merkuri yang dihasilkan
dengan panas yang lebih besar. Pada akhir reaksi Lavoisier memperoleh kembali logam merkuri dan 1/5
bagian udara yang hilang tadi, dengan total massa sama dengan calx merkuri. Ternyata, diketahui bahwa
massa udara yang dibutuhan pada proses pemanasan logam merkuri sama dengan massa udara yang
dihasilkan dari pemanasan calx merkuri.
2HgO(s) Hg(l) + O2(g)
Merkuri oksida Raksa Oksigen
Dari eksperimen tersebut, Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa atau dikenal
sebagai Hukum Lavoisier yang menyatakan bahwa “Dalam suatu reaski kimia massa total zat – zat
sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat – zat hasil reaksi”.
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan sifat penting dari suatu senyawa. Senyawa
yang sama, meskipun berasal dari sumber yang berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda,
ternyata mempunyai komposisi yang sama. Salah satu eksperimen yang dilakukannya adalah
mereaksikan unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan
perbandingan massa yang tetap, yaitu 1 : 8.
Massa unsur H yang Massa unsur O yang Massa senyawa air Sisa unsur H atau O
direaksikan (gram) direaksikan (gram) yang terbentuk (gram)
(gram)
1 8 9 0
2 8 9 1 gram H
1 9 9 1 gram O
2 16 18 0
Proust menemukan bahwa senyawa selalu mengandung unsur – unsur dengan perbandingan
tetap dan tertentu. Proust mengemukakan hukum perbandingan tetap yang dikenal sebagai Hukum
Proust, yang berbunyi “Perbandingan massa unsur – unsur dalam suatu senyawa adalah tetap”. Dalam
menggunakan Hukum Proust, dapat dihitung dengan cermat jumlah gram suatu unsur yang diperlukan
untuk membuat suatu senyawa dengan massa tertentu, sesuai yang diingkan. Sebaliknya, berapa gram
massa suatu unsur yang terdapat dalam suatu senyawa tertentu juga dapat dihitung. Senyawa adalah
zat yang terbentuk oleh dua atau lebih unsur yang berbeda jenis di mana perbandingan massa unsur –
unsur penyusunnya adalah tetap.
3. HUKUM KELIPATAN PERBANDINGAN
John Dalton menggunakan teori yang kita kenal sebagai teori atom Dalton. Postulat dasar dari
teori tersebut antara lain:
1. Materi tersusun dari partikel yang tidak bisa dibagi lagi, yaitu atom.
2. Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama, sedangkan unsur yang berbeda memiliki jenis atom
yang berbeda.
3. Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan, atau penataan ulang dari atom-atom, tetapi atom-
atom itu sendiri tidak berubah.
4. Kombinasi unsur-unsur dalam pembentukan senyawa yang berbeda terjadi ketika atom-atom dari
unsur-unsur yang tidak sama bergabung dalam perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
John Dalton pada tahun 1766 – 1844 mengamati adanya keteraturan terkait dengan perbandingan
unsur dalam senyawa – senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan
perbandingan massa yang berbeda – beda, misalnya reaksi antara unsur nitrogen dan unsur oksigen
yang menghasilkan dua jenis senyawa. Dua senyawa yang dihasilkan adalah senyawa oksida nitrogen I
dan senyawa oksida nitrogen II.
Jenis Senyawa Massa nitrogen yang Massa oksigen yang Massa senyawa yang
direaksikan direaksikan terbentuk
Nitrogen oksida I 0,875 gram 1,00 gram 1,875 gram
Nitrogen oksida II 1,75 gram 1,00 gram 2,75 gram
Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam kedua senyawa
merupakan bilangan bulat yang sederhana.
Massa nitrogen dalam senyawa nitrogen oksida I
0,875 gram :1,75 gram
Massa nitrogen dalam senyawa nitrogen oksida II
=1:2
Berdasarkan data hasil pengamatan, John Dalton merumuskan hukum kelipatan berganda yang
kemudian dikenal dengan Hukum Dalton yang berbunyi bahwa “Jika dua jenis unsur bergabung
membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa – massa salah satu unsur dalam senyawa –
senyawa tersebut sama, sedangkan massa – massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa
unsur lainnya dalam senyawa – senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana”.
4. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM
Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1778 – 1850 adalah seorang ilmuwan Perancis yang melakukan
studi tentang gas dengan pengukuran kuantitatif secara akurat. Gay-Lussac melakukan percobaan
tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi, di mana setiap satu satuan volume gas hidrogen
bereaksi dengan satu satuan volume gas klorin menghasilkan dua satuan volume gas hidrogen klorida.
Setiap dua satuan volume gas hidrogen bereaksi dengan satu satuan volume gas oksigen menghasilkan
dua satuan volume uap air.
+
1 satuan volume gas 1 satuan volume gas 2 satuan volume gas
hidrogen klorin hidrogen klorida
2 satuan volume gas 1 satuan volume gas 2 satuan volume uap air
hidrogen + oksigen
Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa :
Volume gas hidrogen : klorin : hidrogen klorida = 1 : 1 : 2
Volume gas hidrogen : oksigen : uap air = 2 : 1 : 2
a. Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk uap air pada suhu
(T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volum gas hidrogen : volum gas oksigen :
volum uap air sama dengan 2 : 1 : 2.
b. Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas klor membentuk uap hidrogen klorida
pada suhu (T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volum gas hidrogen: volum uap
hidrogen klorida sama dengan 1 : 1 : 2.
c.Semua
Pada koefisiennya
reaksi antarasebanding dengan
gas nitrogen volume
dengan gaspereaksi danmembentuk
hidrogen produk gas. Volume gas pereaksi
gas amonia pada
dan produksuhu
dapat(T)dituliskan dalam liter
dan tekanan (P)atau satuan
tetap, volume lainnya.
perbandingan Ternyata
volume gas perbandingan volumegas
nitrogen : volum gas
dalam suatu reaksi sesuai
hidrogen dengan
: volum gas koefisien
amonia samareaksidengan
gas-gas1tersebut.
: 3 : 2. Hal ini berarti bahwa, jika volume
salah satu2gas diketahui,
volum maka+volume
hidrogen 1 volum gasoksigen
yang lain=dapat ditentukan
2 volum air dengan cara membandingkan
koefisien reaksinya.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukannya, Gay-Lussac berkesimpulan bahwa “Volume gas
– gas yang bereaksi dan volume gas – gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama,
berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”. Selanjutnya, kesimpulan ini disebut sebagai hukum
perbandingan volum atau dikenal sebagai Hukum Gay-Lussac.
5. HIPOTESIS AVOGADRO
Amedeo Avogadro pada tahun 1776 – 1857 menjelaskan kembali percobaan Gay-Lussac.
Menurut Avogadro, partikel unsur tidak harus selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi dapat
berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebut partikel tersebut sebagai molekul.
Sehingga, bila bagian terkecil dari gas hidrogen dan oksigen adalah molekul yang merupakan gabungan
dari dua atom, maka didapatkan :
1
1 molekul hidrogen + molekul oksigen → 1 molekul air
2
(2 atom hidrogen) + (1 atom oksigen) → (2 atom hidrogen + 1 atom oksigen)
2. Reaksinya : 2
Fe(s) + S(s) → FeS(s)
xg 3,2 g 8,8 g
Menurut hukum kekekalan massa:
Massa sebelum bereaksi = massa sesudah reaksi
(x + 3,2 g) = 8,8
x = 5,6 gram
3. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang harus dilakukan dalam praktikum ini antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Masukkan tabung reaksi (kosong) ke dalam gelas beaker dan taruhlah di atas neraca
analisis!
b. Settinglah neraca analisis sehingga massa tabung reaksi dan gelas beaker dianggap = nol!
c. Masukkan 5 mL larutan Pb(NO3)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi
d. Timbanglah tabung reaksi yang berisi larutan Pb(NO3)2 0,1 M tersebut (catat massa larutan
Pb(NO3)2 0,1 M)
e. Taruhlah tabung Erlenmeyer kosong (bersumbat) diatas neraca analisis!
f. Settinglah neraca analisis sehingga massa labu Erlenmeyer dan sumbatnya dianggap = nol!
g. Masukkan 10 mL larutan Kl 0,1 M ke labu Erlenmeyer dan tutuplah sumbatnya!
h. Timbanglah labu Erlenmeyer beserta sumbatnya dan larutan Kl 0,1 M tersebut (catat massa
larutan Kl 0,1 M)!
i. Tuanglah larutan Pb (NO3)2 0,1 M yang terdapat dalam tabung reaksi ke dalam labu
Erlenmeyer yang berisi larutan Kl 0,1 M tersebut!
j. Tutuplah labu Erlenmeyer dengan sumbat sehingga sistem terisolasi!
k. Timbanglah labu Erlenmeyer bersumbat beserta isinya dan catatlah massanya
l. Lakukan langkah kerja di atas dengan menggunakan larutan 3 mL Na2CO3 0,1 M dan 10 mL
larutan CaCl2 0,1 M!
4. Tabel Pengamatan
Dari hasil praktikum yang dilakukan, kami mendapatan hasil antara lain adalah sebagai berikut:
5. Pertanyaan
a. Bagaimana mengetahui percobaan tersebut mengalami reaksi? Apa saja cirinya?
...................................................................................................................................................
.........................................................................................................................
b. Dalam percobaan tersebut, manakah senyawa yang termasuk pereaksi / reaktan?
...................................................................................................................................................
.........................................................................................................................
c. Dalam percobaan tersebut, manakah senyawa yang termasuk hasil reaksi / produk?
...................................................................................................................................................
.........................................................................................................................
d. Perubahan apa yang terjadi pada percobaan tersebut?
...................................................................................................................................................
.........................................................................................................................
e. Berapa massa zat pereaksi?
...................................................................................................................................................
.............................................................................................................
f. Berapa massa zat hasil reaksi? Bandingkan hasilnya dengan massa zat sebelum bereaksi!
....................................................................................................................................
..........................................................................................................................
g. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................
h. Bagaimana hubungan percobaan tersebut dengan materi hari ini?
...........................................................................................................................
.........................................................................................................................
6. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan tersebut antara lain:
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
KEGIATAN 2
1. Data perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 2 gram hidrogen dan 16 gram
oksigen. (Ar O = 16, dan Ar H = 1).
a. Bagaimanakah perbandingan sederhana massa hidrogen dengan massa oksigen dalam
senyawa air?
...................................................................................................................................................
.............................................................................................................
b. Mungkinkah perbandingan massa hidrogen dengan massa oksigen dalam senyawa air
memiliki perbandingan sederhana yang bervariasi?
...................................................................................................................................................
............................................................................................................
2. Data perbandingan massa hidrogen dan nitrogen dalam amonia adalah 3 gram hidrogen dan 14
gram nitrogen. (Ar H = 1, dan Ar N = 14).
a. Bagaimanakah perbandingan sederhana massa hidrogen dengan massa oksigen dalam
senyawa air?
....................................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Mungkinkah perbandingan massa hidrogen dengan massa oksigen dalam senyawa air
memiliki perbandingan sederhana yang bervariasi?
.................................................................................................................................................
................................................................................................................
c. Buatlah kesimpulan dari kedua data di atas!
.................................................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Hukum apakah yang dapat menjelaskan kedua data di atas?
..........................................................................................................................................................
.................................................................................................................
4. Siapa yang mencetuskan hukum tersebut?
.....................................................................................................................................
................................................................................................................................
5. Bagaimanakah bunyi hukumnya?
..........................................................................................................................................................
..................................................................................................................
KEGIATAN 3
1. Lengkapilah data berikut ini dengan seksama!
Jenis Senyawa Massa N2 Massa O2 Perbandingan N : O
N2O 28 gram 16 gram 7:4
NO 14 gram 16 gram 7:8
NO2 14 gram 32 gram 7 : 16
N2O4 28 gram 64 gram 7 : 16
a. Bagaimanakah perbandingan massa nitrogen dengan massa oksigen dalam keempat senyawa
di atas?
.....................................................................................................................................................
...............................................................................................................
b. Bagaimanakah perbandingan massa nitrogen dalam keempat senyawa di atas?
.....................................................................................................................................................
..............................................................................................................
c. Bagaimanakah perbandingan massa oksigen dalam keempat senyawa di atas?
.....................................................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Hukum apa yang dapat menjelaskan pada soal no.1 tersebut?
..........................................................................................................................................................
..................................................................................................................
3. Siapakah yang mencetuskan hukum tersebut?
..........................................................................................................................................................
........................................................................................................................
4. Bagaimanakah bunyi hukum tersebut?
..........................................................................................................................................................
..................................................................................................................
KEGIATAN 4
Joseph Louis Gay Lussac (1778-1850) adalah seorang ilmuwan perancis yang melakukan studi
tentang gas dengan pengukuran kuantitatif secara akurat. Percobaan dilakukan pada suhu dan
tekanan yang sama.
KEGIATAN 5
Berikut ini adalah gambar ilustrasi percobaan Avogadro, pembentukan dua molekul uap air dari reaksi
antara dua molekul gas hidrogen dan satu molekul gas oksigen.
Diketahui data volume dan mol gas pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm
No. Gas Volume Mol Vm
1. H2 4,48 L 0,2 mol 22,4 L/mol
2. O2 2,24 L 0,1 mol …………
3. Cl2 ………… 2 mol 22,4 L/mol
4. CO2 67,2 L ………… …………
5. SO2 ………… 0,4 mol 22,4 L/mol
6. HCl 22,4 L ………… …………
Maka disimpulkan bahwa:
V = ……….. x …………..
Berdasarkan hukum Avogadro, secara matematis pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan
gas-gas yang jumlah molnya sama dengan gas yang volumenya sama dapat dinyatakan sebagai
berikut
Dari reaksi diatas dapat disimpulkan bahwa
perbandingan volum ……. dengan
perbandingan mol, atau dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Keterangan :
V1 = volum gas 1
V2 = volum gas 2
n1 = mol gas 1
n2 =mol gas 2
7. Berapakah volum dari 0,2 mol karbon dioksida jika diukur pada T,P tertentu dimana 1 mol
oksigen = 25 liter?
Kegiatan 3
1.
Jenis Senyawa Massa N2 Massa O2 Perbandingan N : O
N2O 28 gram 16 gram 7:4
NO 14 gram 16 gram 7:8
NO2 14 gram 32 gram 7 : 16
N2O4 28 gram 64 gram 7 : 16
a. Perbandingan massa nitrogen dengan massa oksigen pada keempat senyawa menunjukkan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana
b. Perbandingan massa nitrogen dalam senyawa I s/d IV = 7 : 7 : 7 : 7
=1:1:1:1
Perbandingannya selalu sama
c. Perbandingan massa oksigen dalam senyawa I s/d IV = 4 : 8 : 16 : 16
=1:2:4:4
Perbandingannya merupakan perbandingan bulat dan sederhana
2. Hukum Dalton (Hukum kelipatan berganda)
3. John Dalton
4. Jika dua unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa dan perbandingan massa salah
satu unsur adalah sama maka massa antara satu senyawa dengan senyawa lain dapat dinyatakan
sebagai perbandingan bilangan bulat dan sederhana
Kegiatan 4
Kegiatan 5
Hipotesis Avogadro
1. Tuliskan persamaan reaksi diatas!
Jawab : 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
2. Jelaskan perbandingan volum dari reaksi diatas!
Jawab : perbandingan volume H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
3. Jelaskan perbandingan molekul dari reaksi diatas!
Jawab : perbandingan molekul H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
4. Dari percobaan Avogadro di atas dapat disimpulkan bahwa?
Jawab : Gas – gas yang volumenya sama, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama akan
memiliki jumlah molekul yang sama pula
5. Lengkapi tabel berikut ini :
No. Nama Zat Rumus Kimia Jumlah mol Jumlah partikel
1. Gas oksigen O2 1 mol 1 x (6,02 x 1023) = 6,02 x 1023
2. Uap air H2O 3 mol 18,06 x 1023
3. Gas amoniak NH3 2 mol 12,04 x 1023
4. Gas hidrogen H2 4 mol 24,08 x 1023
5. Gas hidrogen klorida HCl 3 mol 18,06 x 1023
6. Diketahui 3 L gas nitrogen tepat bereaksi dengan 9 L gas hidrogen membentuk 6 L gas ammonia.
Semuanya diukur pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama. Tentukan rumus kimia gas nitrogen,
gas hydrogen dan gas ammonia tersebut!
Jawab :
a. Tulis persamaan reaksinya. Nyatakan perbandingan volume gas-gas sebagai perbandingan
jumlah molekulnya dalam bentuk bilangan paling sederhana.
3 volume nitrogen + 9 volume hidrogen → 6 volume ammonia
2 molekul nitrogen + 9 molekul hidrogen → 6 molekul ammonia
1 molekul nitrogen + 3 molekul hidrogen → 2 molekul ammonia
b. Umpamakan rumus kimia untuk setiap pereaksi. Berdasarkan perbandingan molekul dalam
persamaan reaksi, tentukan rumus kimia produk reaksi.
c. Umpama rumus kimia gas nitrogen adalah Nx dan gas hidrogen Hy. Jadi, rumus kimia gas
ammonia adalah Nx/2H3y/2 (g)
1Nx(g) + 3Hy(g) → 2 Nx/2H3y/2 (g)
d. Tentukan nilai x dan y yang paling sederhana agar jumlah atom penyusun molekul merupakan
bilangan bulat sederhana.
Nilai x dan y yang paling sederhana adalah x = 2 dan y =2, sehingga diperoleh :
1N2(g) + 3H2(g) → 2N1H3(g) atau 1N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Jadi, rumus kimia gas nitrogen, hidrogen, dan ammonia adalah N2, H2 dan NH3
Diketahui data volume dan mol gas pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm
No. Gas Volume Mol Vm
1. H2 4,48 L 0,2 mol 22,4 L/mol
2. O2 2,24 L 0,1 mol 22,4 L/mol
3. Cl2 44,8 L 2 mol 22,4 L/mol
4. CO2 67,2 L 3 mol 22,4 L/mol
5. SO2 8,96 L 0,4 mol 22,4 L/mol
6. HCl 22,4 L 1 mol 22,4 L/mol
Dari reaksi diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan volum sebanding dengan perbandingan mol,
atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
V1 = volum gas 1
V2 = volum gas 2
n1 = mol gas 1
n2 =mol gas 2
7. Berapakah volum dari 0,2 mol karbon dioksida jika diukur pada T,P tertentu dimana 1 mol oksigen
= 25 liter?
Jawab :
Jika 1 mol oksigen=25 liter, berarti pada T, P tertentu Vm = 25 Lmol-1
Volum 0,2 mol CO2 (T,P) = n x Vm
= 0,2 mol x 25 Lmol-1
Lembar Kerja Bimtek Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 SMA 2018
Setelah berdiskusi Menerapkan Perbandingan massa karbon dan oksigen A C3 Prosedural 2 post
kelompok, siswa hukum dalam karbondioksida adalah 3 : 8. Jika 3 test
dapat menerapkan perbandingan gram karbon direaksikan dengan 16 gram Massa karbon : massa oksigen = 3 : 8
hukum tetap dalam oksigen, maka karbondioksida yang a. Bila massa oksigen habis, maka massa
perbandingan perhitungan terbentuk adalah ...... 3
tetap untuk kimia A. 11 gram karbon yang bereaksi = x 16 = 6 gram
8
menyelesaikan B. 17 gram (massa karbon yang tersedia tidak
perhitungan kimia C. 18 gram mencukupi)
D. 19 gram b. Bila karbon habis, maka massa oksigen yang
E. 25 gram 8
bereaksi adalah = x 3 = 8 gram (massa
3
oksigen yang tersedia mencukupi).
46
Lembar Kerja Bimtek Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 SMA 2018
B.SOAL LATIHAN
Tujuan Indikator Soal Butir Soal Kunci Jawaban Jenjang Dimensi No Soal
Pembelajaran Pengetahuan
47
Lembar Kerja Bimtek Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 SMA 2018
Setelah Menerapkan Sebanyak 254 gram tembaga dan 128 gram A C3 Prosedural 1 PG
melakukan hukum belerang (sulfur) bereaksi habis membentuk
percobaan, siswa kekekalan senyawa tembaga sulfida. Menurut Hukum
dapat menerapkan massa dalam Kekekalan Massa, berapa banyak tembaga
hukum kekekalan perhitungan sulfida yang akan diperoleh dari reaksi
massa untuk kimia tersebut?
menyelesaikan A. 382 gram
perhitungan kimia B. 380 gram
C. 370 gram
D. 360 gram
E. 350 gram
D. Proust
E. Gay Lussac
Setelah berdiskusi Menerapkan Tahap awal pembuatan asam sitrat dalam B C3 Prosedural 4 PG
kelompok, siswa hukum industri melibatkan reaksi oksidasi amonia
dapat menerapkan perbandingan yang menghasilkan nitrogen monoksida dan
hukum volum dalam uap air menurut reaksi berikut ini:
perbandingan perhitungan 4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4NO (g) + 6H2O (g)
volum untuk kimia Volume nitrogen monoksida yang dihasilkan
menyelesaikan pada reaksi 6 liter gas amonia (P.T) adalah
perhitungan kimia ….
A. 4 liter
B. 6 liter
C. 10 liter
D. 12 liter
E. 14 liter
49
Lembar Kerja Bimtek Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 SMA 2018
Setelah berdiskusi Menerapkan 8 gram tembaga dapat bereaksi dengan 4 Perbandingan massa tembaga dan belerang C4 Prpsedural 1 Uraian
kelompok, siswa hukum gram belerang membentuk tembaga sulfida. dalam tembaga sulfida = 8 : 4. Agar semua 20
dapat menerapkan kelipatan jika direaksikan 20 gram tembaga dengan 20 gram belerang habis bereaksi maka massa
hukum kelipatan berganda gram belerang, hitunglah: tembaga yang dibutuhkan adalah:
perbandingan dalam a. tembaga sulfida yang terbentuk 8 g Cu
untuk perhitungan b. massa pereaksi yang tersisa = 20 g S 40 gram Cu
4gS
menyelesaikan kimia
Hal ini tidak mungkin terjadi karena tembaga
perhitungan kimia
yang tersedia hanya 20 g. Agar semua tembaga
habis bereaksi maka belerang yang bereaksi
adalah:
4 g Cu
= 20 g Cu 10 gram S
8gS
c. massa tembaga sulfida yang terbentuk =
massa tembaga yang bereaksi + massa
belerang yang bereaksi = ( 20 + 10 ) gram =
50 gram
d. dari uraian di atas dapat diketahui bahwa
yang tersisaa adalah belerang sebanyak = (
20 – 10 ) gram = 10 gram
Setelah Menerapkan Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3,2 Reaksinya : C3 Konseptual 2 Uraian
melakukan hukum gram belerang menghasilkan 8,8 gram Fe(s) + S(s) → FeS(s)
percobaan, siswa kekekalan senyawa besi (II) sulfida. Berapa gram logam xg 3,2 g 8,8 g
dapat menerapkan massa dalam besi yang telah bereaksi? Menurut hukum kekekalan massa:
hukum kekekalan perhitungan Massa sebelum bereaksi = massa sesudah reaksi
massa untuk kimia (x + 3,2 g) = 8,8
menyelesaikan x = 5,6 gram
perhitungan kimia
Setelah berdiskusi Menenrapkan Berapa volume gas belerang trioksida (SO3) 2SO2 + O2 –> 2SO3 C3 Konseptual 3 Uraian
kelompok, siswa hukum yang terbentuk bila 2 L gas belerang dioksida 2 volum : 1 volum : 2 volum
dapat menerapkan perbandingan (SO2) bereaksi sempurna dengan gas 2L : 1 L : 2 L
hukum volum dalam Jadi volum belerang trioksida sebanyak 2 Liter.
50
Lembar Kerja Bimtek Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 SMA 2018
menyelesaikan 1 2 3
perhitungan kimia Karena koefisien H2O belum diketahui ,
dimisalkan koefisien H2O adalah z maka
didapatkan persamaan reaksi
CxHy + 5 O2 —> 3 CO2 + z H2O
∑ atom ruas kiri = ∑ atom ruas kanan
Berdasarakan jumlah atom O, 10 = 6 + z
z = 10 – 6 = 4
Sehingga persamaan reaksinya menjadi :
CxHy + 5 O2 —> 3 CO2 + 4 H2O
Untuk menentukan x dan y dilakukan
penyetaraan jumlah atom C dan H
∑ atom ruas kiri = ∑ atom ruas kanan
Jumlah atom C = x =3
Jumlah atom H = y = 8
Jadi didapati rumus CxHy adalah C3H8
52
Lembar Kerja Bimtek Penyegaran Instru
53
Lembar Kerja Bimtek Penyegaran Instru
54
Lembar Kerja Bimtek Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 SMA 2018
55