Anda di halaman 1dari 11

RESUME DAN MISKONSEPSI

DASAR-DASAR FISIKA MODERN SMP


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Fisika Sekolah

Oleh :
MUHAMAD AQIL RIDHO
(18842031003)

Dosen Pengampu :
AGUNG SUCI DIAN SARI, S.Si., M.Pd

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA’


PASURUAN
FAKULTAS PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
PEMBAHASAN

A. Atom
Atom merupakan partikel paling kecil yang masih mempunyai sifat unsur.
Menurut para ahli fisika, jari-jari suatu atom sekitar 3 – 15 nm (1 nm = 10-9 meter).
Sampai sekarang belum ada alat yang dapat memperbesar atom sehingga dapat diamati
secara jelas. Walaupun atom tidak dapat dilihat dengan jelas, para ahli dapat membuat
perkiraan gambaran mengenai atom berdasarkan data eksperimen dan kajian teoretis
yang dilakukannya. Perkiraan tentang gambaran atom tersebut dinamakan model atom.
Itulah sebabnya mengapa model atom telah beberapa kali mengalami perubahan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Teori atom pertama kali dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803, yaitu
atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Kemudian diketahui
bahwa atom ternyata terdiri atas partikel- partikel yang lebih kecil lagi yaitu proton,
elektron, dan neutron. Partikel penyusun atom itu disebut partikel subatom atau partikel
dasar atom. Proton merupakan partikel subatom yangbermuatan positif, ditemukan oleh
Eugen Goldstein pada tahun 1886. Elektron merupakan partikel subatom yang
bermuatan negatif, ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Neutron
merupakan partikel subatom yang tidak bermuatan, ditemukan oleh James Chadwick
padatahun 1932. Model atom terus berkembang mulai dari model atom Dalton,
Thomson, Rutherford, Bohr, sampai dengan model atom modern yang kita gunakan
sekarang.

B. Perkembangan Atom

Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan
bahwa benda yang paling kecil adalah atom. Atom yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu atomos, a artinya tidak dan tomos artinya dibagi. Model atom mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan berdasarkan fakta-
fakta eksperimen. Walaupun model atom telah mengalami modifikasi, namun gagasan
utama dari model atom tersebut tetap diterima sampai sekarang. Perkembangan model
atom dari model atom Dalton sampai model atom mekanika kuantum yaitu sebagai
berikut:
1. Model atom Dalton

Pada tahum 1803, John Dalton mengemukakan teorinya sebagai berikut:

1) setiap unsur tersusun atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi
yang disebut atom.
2) atom-atom dari unsur yang sama akan mempunyai sifat yang sama, tetapi atom-
atom dari unsur berbeda mempunyai sifat yang berbeda pula.
3) dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang, tetapi hanya terjadi perubahan
susunan atom-atom dalam unsur tersebut.
4) bila atom membentuk molekul, atom-atom tersebut bergabung dengan angka
perbandingan yang bulat dan sederhana.

Model atom Dalton mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan itu


diantaranya

1) Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi


2) Tidak dapat menjelaskan gaya gabung unsur-unsur. Misalnya, mengapa dalam
pembentukan air (H2O) satu atom oksigen mengikat dua atom hydrogen.
2. Model atom Thomson

Setelah J.J. Thomson menemukan bahwa di dalam atom terdapat elektron,


maka Thomson membuat model atom sebagai berikut:

1) Atom merupakan suatu materi berbentuk bola pejal bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron-elektron (model roti kismis).
2) Atom bersifat netral, jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.

Model atom Thomson tidak bertahan lama. Hal ini disebabkan karena model
atom Thomson tidak menjelaskan adanya inti atom.

3. Model atom Rutherford

Setelah Rutherford menemukan inti atom yang bermuatan positif dan massa
atomnya terpusat pada inti, maka Rutherford membuat model atom sebagai berikut:

1) atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan
negatif mengelilingi inti atom;
2) atom bersifat netral;
3) jari-jari inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditentukan.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam, ternyata model Rutherford
juga memiliki kekurangan. Kelemahan mendasar dari model atom Rutherford ialah
tidak dapat menjelaskan mengapa elektron yang beredar mengelilingi inti tidak
jatuh ke inti karena ada gaya tarik menarik antara inti dan elektron. Dan menurut
ahli fisika klasik pada massa itu (teori Maxwell), elektron yang bergerak
mengelilingi inti atom akan melepaskan energi dalam bentuk radiasi.

4. Model atom Bohr

Berdasarkan hasil pengamatannya pada spektrum atom hidrogen, Neils


Bohr memperbaiki model atom Rutherford, dengan menyusun model atom sebagai
berikut:

1) Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton bermuatan positif dan
elektron bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom
2) Ruang hampa Elektron mengelilingi inti Inti atom (bermuatan positif).
5. Model atom mekanika kuantum

Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:

1) Elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923);


2) Persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926)
3) Asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927).

Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada


lintasan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantum
adalah sebagai berikut:

1) Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektron-
elektron mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang
membentukkulit atom, hal ini disebut dengan konsep orbital.
2) Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika
gelombang dari Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep
orbital sebagai suatu ruang tempat peluang elektron dapat ditemukan.
3) Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan
kuantum.
C. Partikel Penyusun Atom
Apabila penggaris plastik digosok-gosokkan pada rambut kering, penggaris
tersebut dapat menarik potongan kecil kertas. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa
penggaris memiliki sifat listrik, karena penggaris merupakan materi yang tersusun atas
atom-atom. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa atom memiliki sifat listrik.
Penyelidikan tentang sifat kelistrikan suatu atom dilakukan selama bertahun-tahun oleh
beberapa ahli di antaranya J.J. Thompson, Eugen Goldstein, Rutherford, dan Bathe &
Becker.
1. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan
elektron diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes.
Kemudian J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat
dipastikan bahwa sinar katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-
baling yang diletakkan di antara katode dan anode.
Sifat sinar katode, antara lain:
1) merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode;
2) merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling;
3) bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif;
4) dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.
2. Inti atom (Proton dan Neutron)
Dengan ditemukannya elektron oleh Thomson, para ahli semakin yakin
bahwa atom tersusun oleh partikel-partikel yang lebih kecil. Pada tahun 1886,
Eugen Goldstein memodifikasi tabung sinar katode dengan melubangi lempeng
katodenya dan gas yang berada di belakang lempeng katode menjadi berpijar.
Peristiwa tersebut menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari anode yang
menerobos lubang pada lempeng katode. Sinar ini disebut sinar anode atau sinar
positif. Sifat sinar anode, antara lain:
1) Merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-baling;
2) Dalam medan listrik/magnet, dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan
radiasi bermuatan positif;
3) Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.
Partikel terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian disebut proton.
Massa 1 proton = 1 sma = 1,66 × 10-24 gram dan Muatan 1 proton = 1,6 × 10-19 C.
Pada tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker melakukan percobaan yang lain,
yaitu menembaki inti atom berilium dengan partikel dan mereka menemukan suatu
radiasi artikel yang mempunyai daya tembus yang besar. Kemudian pada tahun
1932, James Chadwick membuktikan bahwa radiasi tersebut terdiri atas partikel
netral yang massanya hampir sama dengan massa proton. Karena partikel tersebut
bersifat netral, maka dinamai neutron. Percobaan-percobaan selanjutnya
membuktikan bahwa neutron juga merupakan partikel penyusun inti.

D. Nomor Atom dan Nomor Massa


1. Nomor atom
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti atom (jumlah
proton). Menurut enry Moseley (1887–1915) jumlah muatan positif setiap unsur
bersifat karakteristik, jadi unsur yang berbeda akan mempunyai nomor atom yang
berbeda. Untuk jumlah muatan positif (nomor atom) diberi lambang Z. Jika atom
bersifat netral, maka jumlah muatan positif (proton) dalam atom harus sama dengan
jumlah muatan negatif (elektron). Jadi, nomor atom = jumlah proton = jumlah
elektron.
2. Nomor massa
Atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron. Jadi, Massa atom = (massa
p + massa n) + massa e. Massa elektron jauh lebih kecil dari pada massa proton dan
massa neutron, maka massa elektron dapat diabaikan. Dengan demikian:
Massa atom = massa p + massa n
Massa atom dinyatakan sebagai nomor massa dan diberi lambang A. Jadi: Nomor
massa = Jumlah Proton = Jumlah Neutron
Semua inti atom terdiri atas proton dan neutron. Kedua partikel penyusun
inti ini disebut nukleon. Atom-atom suatu unsur mempunyai jumlah proton yang
berbeda dengan atom unsur lain. Jumlah proton ini disebut nomor atom. Karena
hanya proton yang merupakan partikel bermuatan di dalam inti, maka jumlah proton
juga menyatakan muatan inti. Susunan suatu inti dinyatakan dengan notasi sebagai
berikut:
Sebagaimana kita ketahui, suatu atom dikatakan netral jika jumlah elektron
sama dengan jumlah proton. Perlu kita ketahui juga bahwa suatu atom dapat
menerima (menyerap) atau melepaskan elektron. Jika atom menerima 1 elektron,
maka atom tersebut kelebihan muatan negatif sebanyak 1 atom dan disebut
bermuatan –1. Sebaliknya jika atom tersebut melepaskan 1 elektron, maka akan
kekurangan muatan negatif sebanyak 1 atom atau kelebihan muatan positif
sebanyak 1 atom dan disebut bermuatan +1, dan seterusnya.
E. Konfigurasi Elektron
Percobaan-percobaan selanjutnya mengenai model atom bertujuan untuk
mengetahui bagaimana partikal-partikel penyusun atom tersebut tersusun dalam suatu
atom. Menurut model atom mekanika kuantum, elektron berada dalam orbital. Orbital-
orbital dengan tingkat energi yang sama atau hamper sama membentuk kulit atom.
Susunan kulit-kulit atom ini mirip dengan model atom Niels Bohr. Bohr melalui
percobaannya tentang spektrum atom hidrogen berhasil memberikan gambaran
keadaan elektron dalam menempati daerah sekitar inti atom. Menurut model atom Bohr,
elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit
atom atau tingkat energi. Kulit yang ditempati elektron bergantung pada energinya.
Tingkat energi paling rendah ialah kulit atom yang terletak paling dalam atau paling
dekat dengan inti, makin ke luar makin besar nomor kulitnya dan makin besar tingkat
energinya.
Konfigurasi elektron menggambarkan penyebaran atau susunan elektron dalam
atom. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi aturan-aturan tertentu, yaitu:
Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus 2n2, dengan n = nomor
kulit
Kulit K (n = 1) maksimum 2 . 12 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) maksimum 2 . 22 = 8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 . 32 = 18 elektron
Kulit N (n = 4) maksimum 2 . 42 = 32 elektron, dan seterusnya.
Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.

F. Molekul
Banyak partikel terkecil dari suatu zat di alam yang bukan atom, melainkan
gabungan dari dua atau lebih atom unsur, baik dari unsur yang sama maupun berbeda.
Gabungan dua atom atau lebih yang berasal dari unsur yang sama atau berbeda disebut
molekul. Jika atomnya berasal dari unsur yang sama maka molekul tersebut disebut
molekul unsur. Jika suatu molekul tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur yang
berbeda maka disebut molekul senyawa. Tidak seperti unsur logam yang partikel-
partikel terkecilnya tersusun atas atom, partikel-partikel terkecil dari unsur-unsur bukan
logam dapat berupa atom maupun molekul. Unsur-unsur golongan gas mulia (VIIIA)
tersusun atas partikel terkecil kelompok atom. Adapun unsur-unsur golongan halogen
(VIIA) tersusun atas molekul unsur.
Untuk memantapkan pemahaman tentang perbedaan antara molekul unsur dan
molekul senyawa, kita ambil contoh gas oksigen dan gas karbon dioksida (lihat Gambar
disamping ). Dari gambar tersebut terlihat bahwa molekul gas oksigen tersusun atas dua
atom unsur yang sama, yaitu atom oksigen sehingga molekul oksigen termasuk molekul
unsur (rumus O2), sedangkan molekul-molekul gas karbon dioksida termasuk molekul
senyawa karena tersusun atas atom-atom dari unsur yang berbeda, yaitu satu atom
karbon dan dua atom oksigen (rumus CO2).
Selain mampu membentuk molekul diatomik, beberapa unsur bukan logam juga
mampu membentuk molekul poliatomik (molekul unsur yang tersusun atas tiga buah
atau lebih atom). Misalnya, ozon (O3) merupakan molekul yang tersusun atas tiga buah
atom unsur oksigen. Adapun belerang mampu membentuk molekul unsur yang tersusun
atas 8 atom belerang (S8).
Contoh zat yang partikel terkecilnya merupakan molekul senyawa adalah air.
Air yang biasa kita minum mengandung partikel-partikel terkecil yang disebut molekul
air. Molekul air ini tersusun atas dua atom unsur hidrogen dan satu atom unsur oksigen
(rumus H2O). Karena molekul air tersusun dari atom-atom unsur yang berbeda maka
molekul air termasuk molekul senyawa. Molekul air dapat dihasilkan dari reaksi antara
molekul unsur hidrogen dan molekul unsur oksigen.
Pada gambar diatas terlihat bahwa molekul unsur hidrogen bereaksi dengan
molekul unsur oksigen membentuk molekul senyawa air. Tiap molekul unsur oksigen
akan bereaksi dengan dua molekul unsur hidrogen membentuk 2 molekul senyawa air.
Jika satu molekul oksigen memerlukan dua molekul unsur hidrogen agar bereaksi
sempurna membentuk 2 molekul senyawa air maka 2 molekul unsur oksigen
memerlukan 4 molekul unsur hidrogen agar bereaksi sempurna membentuk 4 molekul
air.
Pada reaksi tersebut terlihat bahwa dalam reaksi kimia tidak ada kehilangan
atom-atom. Jumlah atom H dan O di sebelah kanan sama dengan jumlah atom H dan O
di sebelah kiri. Perbedaannya, yaitu masing-masing atom yang di sebelah kiri berikatan
dengan atom dari unsur yang sama, sedangkan di sebelah kanan sudah berikatan dengan
atom dari unsur lain membentuk molekul senyawa. Jumlah atom pada suatu reaksi akan
tetap sehingga fenomena adanya Hukum Kekekalan Massa (jumlah massa zat-zat yang
bereaksi sama dengan jumlah massa zat-zat hasil reaksi) dapat dipahami. Selain zat-zat
yang telah disebutkan di atas, masih banyak zat-zat di sekitar kita yang partikel
terkecilnya berupa molekul. Contohnya adalah gula putih (C12H22O11) yaitu zat yang
biasa menjadi campuran untuk membuat kopi. Contoh lainnya adalah gas karbon
monoksida (CO) dan etanol (C2H5OH). Karbon monoksida adalah gas yang dapat
meracuni darah kita sehingga menimbulkan kematian. Adapun etanol yaitu zat yang
bisa dipakai untuk berbagai keperluan, seperti sterilisasi, campuran minuman keras, dan
bahan bakar. Semua zat tersebut tersusun atas partikel-partikel terkecil materi yang
disebut molekul.

G. Ion
Pada awal abad ke-19, Dalton mengungkapkan bahwa partikel terkecil dari
materi adalah atom. Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa banyak zat tidak disusun oleh atom melainkan oleh partikel-
partikel bermuatan yang disebut ion. Ukuran partikel ini adalah sekitar ukuran atom
dan molekul. Contoh: orang sudah mengenal bahwa lelehan garam dan larutan garam
dalam air dapat menghantarkan listrik. Dalam peristiwa tersebut, muatan listrik
mengalir dengan cara yang berbeda dibandingkan dalam logam. Dalam logam, muatan
listrik dibawa oleh elektron. Sebaliknya, dalam lelehan garam atau larutan garam dalam
air, muatan listrik dibawa oleh ion-ion (ion positif dan negatif).
Dengan demikian, partikel terkecil dari materi tidak hanya berbentuk atom dan
molekul, tetapi juga dapat berbentuk ion. Muatan elektron merupakan jumlah muatan
terkecil yang disebut sebagai muatan dasar (e). Muatan ion adalah satu kali atau
beberapa kali muatan dasar tersebut. Karena itu, muatan ion hanya dituliskan dengan
angka satu atau kelipatan dari muatan tersebut. Logam-logam membentuk ion-ion
bermuatan positif (kation). Ion-ion unsur bukan logam sebagian besar membentuk ion
bermuatan negatif (anion).
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang
sama jumlahnya. Atom-atom tersebut berubah menjadi ion saat menerima atau
melepaskan elektron (lihat gambar disamping). Apakah suatu ion bermuatan satu atau
beberapa kali dari muatan dasar dapat diperkirakan dari letak unsur yang bersangkutan
dalam sistem periodik unsur? Ion-ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion
bermuatan positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion kalium
(K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion
kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+).
Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari unsur bukan logam dapat
diperkirakan muatannya berdasarkan letak unsur tersebut dalam sistem periodik unsur.
Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif satu, yaitu ion
fuorida (F–), ion klorida (Cl–), ion bromida (Br–), dan ion iodida (I–). Ion-ion dari
golongan VIA, seperti oksigen membentuk ion bermuatan negatif dua, oksida (O2–)
atau belerang yang juga membentuk ion bermuatan negatif dua, sulfda (S2–). Dari
unsur golongan VA, orang mengenal unsur nitrogen yang mampu membentuk ion
bermuatan negatif tiga, nitrida (N3–). Adapun unsur-unsur golongan gas mulia VIIIA
tidak membentuk ion.Di samping ion yang berasal dari satu buah atom unsur
(monoatom), terdapat pula ion yang berasal dari gabungan
dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion sulfat
bermuatan negatif dua (SO42–), ion nitrat bermuatan negatif satu (NO3–), ion asetat
bermuatan negatif satu (CH3COO–), ion amonium yang bermuatan positif satu (NH+),
dan ion hidroksil yang bermuatan negatif satu (OH–).
Zat-zat yang tersusun atas ion memiliki muatan listrik netral. Hal ini disebabkan
oleh jumlah muatan positif dan negatif yang sama. Contoh: natrium klorida (NaCl)
tersusun atas ion natrium yang bermuatan positif satu dan ion klor yang bermuatan
negatif satu dalam perbandingan 1 : 1, magnesium klorida (MgCl2) tersusun atas ion
magnesium yang bermuatan positif dua dan dua ion klor yang bermuatan negatif satu
dalam perbandingan jumlah ion magnesium dan jumlah ion klor = 1 : 2. Dengan
demikian, jumlah muatan positif yang berasal dari ion magnesium sama dengan jumlah
muatan negatif yang berasal dari ion-ion klor. Dalam aluminium klorida (AlCl3), satu
ion aluminium yang bermuatan positif tiga dinetralkan oleh tiga ion klor yang
bermuatan negatif satu. Antara ion-ion positif dan negatif yang menyusun suatu garam
saling tarik-menarik satu dengan lainnya membentuk kisi kristal. Kisi kristal ini
beragam jenisnya, bergantung pada macam perbandingan ukuran ion positif dan negatif
yang berikatan. Berikut ini digambarkan salah satu model kisi kristal dari senyawa
garam dapur atau natrium klorida (NaCl).
MISKONSEPSI

No Miskonsepsi Konsep yang benar

1. Atom bersifat netral karena ada proton dan Atom bersifat netral bila jumlah muatan
elektron positif dan negatif
sama
2. Molekul senyawa yang terbentuk dari Molekul unsur merupakan molekul yang
molekul yang sama terbentuk atau berasal dari hasil gabungan
unsur atau atom yang satu jenis
3. Tersusun dari 1 atau 2 buah atom Molekul Molekul senyawa lainnya adalah molekul
senyawa adalah molekul yang terdiri dari 3 yang
buah atom dihasilkan dari penggabungan unsur atau
atom dengan jenis yang berbeda
4. Cl menangkap 1 proton karena kekurangan Ion negatif merupakan ion yang terjadi
proton Cl melepaskan 1 elektron karena akibat dari penangkapan electron
kelebihan 1 elektron
5. Jumlah proton sama dengan selisih antara Nomor atom suatu unsur menunjukkan
nomor massa dengan nomor atom jumlah proton yang terdapat dalam atom
6. Ion positif Ion positif terjadi akibat atom melepaskan
terjadi karena atom melepaskan proton electron
7. Terbentuk dari satu atau lebih atom yang Ion monoatomik berupa atom tunggal
bermuatan negatif Terbentuk dari dua atom
yang bermuatan
positif atau negatif

Anda mungkin juga menyukai