Anda di halaman 1dari 60

BAB 2

STRUKTUR ATOM

Standar Kompetensi :
5. Mendeskripsikan struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia serta struktur molekul dan
sifat sifatnya.
Kompetensi Dasar :
5.1 Mengidentifikasi atom, struktur atom, Sifat sifat unsur, massa atom relatif dan sifat periodik
dari tabel periodik.
Materi Pokok : Perkembangan teori atom
Struktur Atom
Partikel materi ( proton, elektron, neutron )
Isotop, Isobar, Isoton
Konfigurasi elektron dan Elektron valensi

A. SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI ATOM


Teori atom selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan penemuanpenemuan terbaru mengenai atom. Hal ini tergambar dengan diagram dibawah ini :
Model atom
Thomson

Model atom
Niel Bohr

1898

1913

Perkembangan teori atom


1803

1911

1927

Teori atom
Dalton

Model atom
Rutherford

Teori atom
Mekanika kuantum

Gb. Perkembangan teori atom

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

Teori atom telah lama berkembang mulai dari beberapa abad sebelum masehi. Pertama kali
atom diketemukan oleh filsafat Yunani yaitu Demokritus ( 464 SM ) yang berpendapat bahwa
suatu materi bersifat diskontinu, artinya jika suatu materi dibelah - belah secara terus menerus maka
akan diperoleh materi terkecil yang tidak akan dapat dibagi lagi yang disebut dengan nama
atomos. Sedangkan Plato dan Aristoteles materi itu bersifat kontinu yang berarti bahwa atom itu
masih dapat dibagi lagi. Perbedaan pendapat ini terus berkembang sampai muncul beberapa teori
tentang atom sebagaimana pada gambar diatas ( gb. Perkembangan teori atom) antara lain :
1. Teori Atom John Dalton
John Dalton adalah seorang guru berkebangsaan Inggris, yang menyatakan teori atom
berdasarkan Hukum Kekekalan Massa ( oleh Antonie lavoiser ) yang menyatakan bahwa :
Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.

Dan Hukum Perbandingan Tetap ( dikemukakan oleh Joseph Proust) yang


menyatakan bahwa :
Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap dan tertentu.
Teori John Dalton meliputi 5 hal , antara lain :
1. Materi tersusun dari partikel-partikel terkecil yang disebut atom.
2. Unsur adalah materi yang tersusun dari atom-atom sejenis dengan massa dan sifat yang sama.
3. Unsur yang berbeda mempunyai atom- atom dengan massa dan sifat yang berbeda.
4. Pembentukan senyawa merupakan penggabungan unsur- unsur dengan perbandingan yang
sederhana.
5. Senyawa adalah materi yang tersusun dari setidaknya 2 jenis atom dari unsur-unsur
berbeda,dengan prbandingan tetap dan tertentu. Dalam senyawa, atom- atomm tersebut
berikatan melalui ikatan antar atom.
materi

atom
Beberapa kelemahan yang ada pada teori atom John Dalton , antara lain :
1. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
2. Tidak dapat menjelaskan daya gabung unsur unsur.
Hal ini terbukti bahwa tidak semua isi teori atom Dalton adalah benar. Atom ternyata msih dapat
dibagi lagi menjadi partikel-partikel yang lebih kecil atau partikel-partikel subatomik. Hal ini
berkat penemuan metode elektrolisis yang dapat mengurai senyawa stabil menjadi atom-atom
bermuatan dengan arus listrik. Dengan kata lain atom dapat mengandung muatan listrik. Oleh
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

karena itu ilmuan memiirkan kembali tentang gambaran struktur atim, yakni keberadaan partikel
subatomik dalam atom.
Penemuan partikel Subatomik : elektron
Penemuan partikel subatomik, yakni elektron diawali dari penelitian tentang arus listrik
pada gas bertekanan rendah (vakum) yang diberi tegangan tinggi, diantaranya ;
- Heinrich Geissler (1819-1879),dari Jerman yang berhasil merancang pompa merkuri yang
dapat digunakan untuk menghjasilkan gas bertekanan rendah (vakum) dalam tabung gelas.
Tabung gelas bertekanan rendah disebut tabung Geissler.
- Tahun 1859, Jullius Plucker (1801-1868) dari jerman, menggunakan tabung Geissler dalam
percobaan elektrolisis gas, yakni dengan memasang 2 pelat logam pada ujung tabung sebagai
elektrode. Elektrode yang dihubungkan dengna kutub negatif disebut katode, sedangkan yang
ke kutub positif disebut anode.
- Pada tahun 1876, Eugen Goldstein ( 1850-1930) dari jerman menggunakan teknik yang sama
dengan Plucker. Ia mengamati sinar yang dihasillkan dari katode dan menamakan sinar
katode.
- Pada tahun 1880, William Crookes memastikan keberadan sinar katode dengan
memodifikasikan tabung Geissler. Hal dilakukan dengan membuat vakum lebih baik
sehingga arus listrik dapat diamati dengn lebih mudah. Tabung ini dikenal sebagai tabung
Crookes.
Pengamatan Crookes dan ilmuwan lainnya terhadap karakteristik sinar katode selanutnya
dapat dirangkum sebagai berikut :
Sinar katode merambat lurus.
Sinar katode membawa muatan karena dibelokkan (terdefleksi) dalam medan magnet.
Sinar katode mempunyai massa karena dapat memutar kincir kecil dalam tabung, sama
seperti halnya air.
Sinar katode menghasilkan radiasi/ pancaran sinar yang menyebabkan materi seperti gas dan
zat lain (padat, cair) berpijar.
Karakteristik sinar katode diatas membuat para ilmuwan bertanya-tanya sinar tersebut
adalah suatu gelombang elektromagnetik atau berkas partikel bermuatan. Untuk itu thomsom
mengamati , dan berhasil mengungkap apa yang menjadi pertanyaan para ilmuwan diatas, yakni
bahwa berks sinar katode dibelokkan oleh muatan listrikdan medan magnet.
Maka sesuai percobaannya , Thomson membukti bahwa sinar katode adalah berkas partikel
yang bermuatan negatif (berkas elektron)dan ada dalam setiap materi. Hal ini menimbulkan
pertanyaan apakah sebenarnya kaitan antara elektron dan atom yang menurut Dalton adalah
partikel materi. Thomsom pun bergegas mengajukan model atomnya.
2. Teori Atom Thomson
Ditahun 1898, J.J Thomson membuat suatu model atom. Ia berasumsi bahwa massa
elektron lebih kecil dari massa atom. Jadi, atom haruslah tersusun dari sejumlah partikel; lebih
kecil, yakni elektron. Oleh karena atom bermuatan netral, maka elektron elektron yang
bermuatan negatif harus dinetralkan oelh suatu muatan positif dalam atom. Keberadaan muatan
positif ini tidak diisyaratkan oleh Eugen Goldstein di tahun 1886.

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

Secara umum, model atom Thomson dapat dinyatakan sebagai berikut :


Model Atom Thomson
Muatan positif
Tersebar merata Atom berbentuk bulat dimana muatan listrik positif tersebar
dalam atom
merata dalam atom dinetralkan oleh elektron elektron yang
berada diantara muatan positif. Elektron-elektron dalam
elektron
atom diumpamakan butiran kismis dalam roti

Jumlah muatan positif = jumlah muatan negatif


Kelemahannya adalah tidak dapat menerangkan dinamika reaksi kimia yang terjadi antar atom.
Penemuan partikel subatomik : Proton
Setelah diketemukannya sinar katode oleh Eugene Golstein tahun 1886. Pada tahun 1906,
Ernest Rutherford menggunakan spektrometer massa (modifikasi tabung sinar katode) untuk
membuktikan keberadaan partikel bermuatan positif tersebut. Apabila elektron dipindahkan dari
atom, maka akan diperoleh partikel yang bermuatan positif. Rutehrford mendapati bahwa atom
hidrogen (H) menghasilakn partikel bermuatan positif yang paling ringan. Massa partikel ositif
dari atom-atom lainnya merupakan keliatan dari massa partikel positif atom H.
Pada tahun 1906, Ernest Rutherford dari Inggris mengunakan spektrometer massa
(modifikasi tabung sinar katode) untuk membuktikan keberadaan partikel bermuatan positif,
sebagaimana tampak pada gambar dibawah ini :
Ke pompa vakum
Katode
layar
Layar
pendal
pendal

Sinar bermuatan positif (yang berasal daro atom gas bermuatan positif )
Cara kerja :
1. Sinar katode bergerak menuju anode, partikel partikel sinar katode (elektron melewati
ruang dalam tabung yang mengandung partikel-partikel gas.
2. Sebgaian partikel sinar katode akan bertumbukan dengan partikel/ atom gas.
3. Akibatnya elektron dalam atom gas terlempar keluar, maka atom gas tersebut berubah
menjadi bermuatan positif.
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

Baru di tahun 1919, partikel bermuatan positif dari atom diberi nama proton.(proton
berasal dari bahasa yunani proteisartinya yang terpenting). Massa proton sekitar 1,672 x 10-27
kg, jauh lebih besar dari massa elektron. Meski istilah porton belum digunakan, penemuan
partikel positif (proton) telah mendorong lahirnya model atom Rutherford.
4. Teori Atom Rutherford.
Pada tahun 1903, seoarang ahli fisika Jerman bernma Philip Lenard (1862-1947)
mempelajari pengaruh fotolistrik. Ia memodifikasi tabung sinar katode dengan menempatkan
suatu jendela dari lempeng alauminium (Al) yang sangat tipis. Lalu ia mengamati perilaku
ekeltron yang menembbus lempeng tersrbut. Menurutnya, jika model atom Thomson benar,
maka berkas elektron yang menembus lempeng akan kehilangan banyak energi sehingga berkas
elektron akan dibelokkan. Akan tetapi, ia menemukan sebagian besar berkas elektron tidak
dibelokkan. Hal ini membuktikan model atom Thomson yang menyatakan bahwa elektron
tersebar merata dalam muatan positif atom, adalah tidak benar.
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford tertarik untnuk melanjutkan eksperimen Lenard
dengnapartikel sebagai pengganti elektron. Eksperimen tersebut dilakukan oleh 2 asinten
Rutherford, yakni Hans Geiger dan Ernst Marsden. Simak eksperimen berikut ini.
Dari eksperimen tersebut, Rutherford menyimpulkan bahwa :
# Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa. Hal ini dikarenakan sebagian besar
partikel diteruskan, atau tidak mengalami pembelokkan.
# Terdapat suatu bagian yang sangat kecil tetapi sangat padat dalam atom yag disebut inti
atom. Hal ini ditunukkan oleh adanya partikel yang dapat dipantulkan kembali oleh inti
atom engan fraksi yang sangat kecil.
# Muatan inti sejenis dengan muatan partikel , yakni bermuatan positif. Hal ini dikarenakan
adanya sebgaian kecil partikel yang dibelokkan. Pembelokkan ini terjadi akibat gaya tolakmenolak anatara muatan listrik sejenis.
Hasil eksperimen tersebut menggugurkan model atom Thomson. Sebagai gantinnya, Rutherford
mengajukan model atom berikut :
Model atom Rutherford
Atom tersusun dari inti yang bermuiatan positif dikelilingi oelh elektron-elektron yang
bermuatan negatif, seperti halnya planet-planet yang mengelilingi matahari. Massa atom terpusat
pada inti dan sebagian besar volume atom merupakan ruang hampa. Karena atom berifat netral,
maka jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton) harus sama dengan jumlah elektron.

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

Elektron

Inti
Inti
atomm
m

Teori atom Rutherford dapat diringkas sebagai berikut :


1. Atom merupakan susunan berongga yang mirip
sistem tata surya.
2. Seluruh muatan positif dan seluruh massa atom
terpusat pada inti atom. Pada inti atom terdapat
proton dan neutron
3. Elektron elektron beredar mengelilingi inti dalam
lintasan dengan tingkat energi tertentu.
4. Selama beredar pada lintasannya, elektron tidak
mengalami perubahan energi.
5. Elektron dapat berpindah dari tingkat energi rendah
ke tingkat energi yang lebih tinggi jika menyerap
energi dan sebaliknya.

Kelemahannya adalah tidak dapat menjelaskan mengapa elektron yang beredar mengelilingi inti
tidak jatuh ke inti karena ada gaya tarik menarik antara inti dan elektron.
Penemuan Partikel Subatomik: Neutron
Eksperimen Rutherford mengawali penemuan neutron. Dalam eksperimennya, Rutherford
berusaha untuk menghitung jumlah muatan positif dalam inti atom dan massa inti atom. Ia
berharap massa muatan positif sama dengan massa atom mengingat massa elektron sangat kecil.
Akan tetapi, ia mendapati bahwa massa inti atom hanya setengah sari massa atom.
Hal ini juga diperkuat dengan James Chadwick tahun 1932, dari Inggris berhasil
membuktikan keberadaan partikel neutron, dengan percobaan sebagai berikut ;
Eksperimen Chadwick:
Radiasi tidak
bermuatan
1. Penembakan partikel ke pelart
berlium menghasilkan suatu radiasi
yang tidak bermuatan.
2. Apabila materi padat yang
mengnadung banyak atom hidrogen
seperti lilin parafin ditempatkan
Sumber
Pelat
Lilin
Proton
detektor
didepannya sbg penghalang.
partikel beriliumm parafin terlem3. Maka radiasi tidak bermuatan akan
par
mengakibatkan proton dalam atom
keluar
hidrogen terlempar keluar.
4. Dengan itu chadwik menunjukkan
bahwa radiasi tidak bermuatan
mengandung partikel-partikel tidak
bermuatan itu mengandung massa
(1,675 x 10-27kg) yang hampir sama
d engan dengan massa proton
(1,673 x 10 27 kg).
Dengan penemuan neutron ini, struktur atom semakin jelas. Atom tersusun dari inti atom
yang dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sebagaimana gambar dibawah ini :

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

Keterangan :
Inti atom
elektron
+

proton
neutron

Bahwa sebuah atom itu memiliki inti


dimana didalam inti itu mengandung proton
yang bermuatan positif dan neutron yang tidak
bermuatan. Keduan partikel penyusun inti atom
disebut juga nukleon,yang dikelilingi oleh
elektron- elektron dengan jumlah yang sama
dengan proton sehingga atom itu bersifat netral.

Adapun massa dari tiga komponen penyusun atom sebagaiman yang dituliskan dalam tabel dibawah
ini :
Muatan
Partikel Lambang
Penemu
Massa (kg)
Satuan (muatan)
Coulomb
Elektron
Proton
Neutron

ep
n

J.J Thomson (1897)


Goldstein ( 1897)
Jams Chadwick (1932)

9,109 x 10-31
1,673 x 10-27
1,675 x 10-27

-1
+1
0

1,6 x 10-19
1,6 x 10 19
0

Selanjutnya para ilmuwan menemukan adanya hubungan antara jumlah partikel subatomik dari atom
unsur dengan karakteristik unsur tersbut.
5. Teori Atom Niel Bohr
Model atom Rutherford belum menjelaskan bagaimana elektron elektron tersusun
disekeliling inti atom. Menurut hukun fisika klasik, elektron ya ng bermuatan negatif di
sekeliling inti atom saling tarik menarik dengan inti atom yang bermuatan positif. Oleh karena
itu elektron akan terus bergerak mengelilingi matahati. Tarik menarik antara elektron dengan inti
ini semakin mempercepat pergerakannya elektron.
Fisikawan denmark, Neil Bohr pertama kali mengembangkan teori struktur atom dan
menggambarkan tingkat energi elektron di dalam atom untuk mejelaskan spektra atom (cahaya
yang dihasilkan atom melalui pancaran (cahaya).
Untuk menjebatani perbedaan pendapat yang muncul pada saat itu mengenai susunan dan
pergerakan elektron di sekeliling ini, Nohr merumuskan sebagai berikut :
1. Setiap elektron dalam atom mengelilingi inti dalam lintasan tertentu yang disebut orbit atau
kulit, dengan kondisi stasioner dan selama elektron berada pada orbitnya, maka energinya
akan tetap dan tidak memancarkan energi apapun (konstan).
2. Elektron dapat berpindah dari orbit yang satu ke orbit yang lainnya dengan memancarkan
atau menyerap energi. Artinya elektron dapat berpindah dari tingkat energi terendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi dengan cara menyerap energi tertentu.
B. NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA
1. Nomor Atom
Apabila suatu unsur ditembakkan dengan elektron berenergi sangat tinggi, maka unsur
tersebut akan menghasilkan sinar X, yaitu suatu gelomgbang magnetik denbgan frekwuensi
tinggi, setiap unsur kimi amemiliki spektrumdari sinar X yang sifatnya karakteristik, yaitu
frekuensinya tertentu. Pada tahun 1912 Henry Moseley (1887-1915) dari Inggris melakukan
penelitian tentang spektrum sinar X dari unsur-unsur kimia. Ia menembakkan sinar katode
(elektron) ke masing-masing unsur yang dijadikan sebagai anode dan mengamati frekuensi sinar
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

X yang dipancarkan. Ia menemukan adanya keteraturan antara frekuensi sinar X unsur dengna
jumlah muatan positif inti atom dari unsur. Ia menggunakan istilah nomor atom (Z) untuk
menyatakan jumlah muatan positif dalam inti atom. Nomor atom (Z) yang dimaksud Moseley
tak lain adalah jumlah proton ( istiah proton belum dikenal pada saat itu ).
Oleh karena itu atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif (proton) dalam atom
harus sama dengan jumlah muatan negatif (elektron). Jadi, nomor atom (Z) juga menyatakan
jumlah elektron dalam atom.
Nomor atom (Z) menyatakan jumlah proton.
Untuk atom netral, nomor atom (Z) juga menyatakan jumlah elektron.
2. Nomor Massa
Ada tersusun dari sejumlah proton, neutron, san elektron. Telah dijelaskan, massa proton
dan massa neutron jauh lebih besar dibandingkan massa elektron. Oleh karena itu, massa suatu
atom dapat dianggap sama dengan total massa proton dan massa neutronnya. Massa atom ini
dinyatakan sebagai nomor massa (A) yan merupakan jumlah proton dan neutron dalam atom.
Nomor mssa (A) = jumlah proton (Z) + jumlah neutron (n)
Penulisan lambang unsur X dengan nomor atom (Z) dan nomor massa (A) adalah sebagai
berikut :

A
z

X = Lambang atom unsur


Z = Nomor atom
= jumlah proton (p) dalam inti
A = Nomor massa
= jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)
y = muatan ( + atau - ) yang dikandung oleh unsur

A
z

P = Z
e = Z
n =(AZ)
notasi atom netral

A
z

X+y

P = Z
e = Z- (+ y)
n =(AZ)
notasi ion positif

A
z

X-y

P = Z
e = Z (- y )
n =(AZ)
notasi ion negatif

C. ISOTOP, ISOBAR DAN ISOTON


ISOTOP adalah atom atom unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor
massanya berbeda.
Contoh :
Unsur
Contoh isotop
12
13
Karbon
6C dan 6C

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

ISOBAR adalah atom atom unsur yang berbeda nomor atomnya tetapi memiliki nomor
massa yang sama.
Contoh :
Unsur
Contoh isobar
14
Karbon
6C
Dan
dan
14
Nitrogen
7N
ISOTON adalah atom atom unsur yang berbeda ( nomoatom dan nomor massa ) tetapi
memiliki jumlah neutron yang sama.
Contoh :
Unsur
Contoh isoton
13
Karbon
6C
Dan
dan
14
Nitrogen
7N
Massa atom relatif ( Ar ) suatu unsur merupakan rata- rata massa isotopnya, yaitu rata- rata dari
berat isotop unsur yang terdapat secara alamiah dengan sebuah nilai prosentase. Adapun cara unruk
mencari massa atom suatu unsur dapat dirumuskan sebagai berikut :
Massa atom suatu unsur =

Fraksi
massa
kelimpahan x isotop
Isotop (1)
(2)

fraksi
Smassa
+ kellimpahan x isotop
isotop (2)
(2)

+ .........

ATAU
Ar unsur X

= % X1 . massa atom X + % X2 . massa atom X2


100

Contoh :
1. Klorin dialam terdapat dua buiah isotop yaitu 3517 CL yang meliputi 75% dari seluruh atom Cl,
dan 3717 Cl yang meliputi dari seluruh atom Cl. Hitunglah massa atom ( Ar) klorin.
Penyelesaian:
Ar Cl = (35 x 75 ) + ( 37 x 25 )
100
= 35,5
2. Seng mempunyai dua isotop yaitu : 6530Zn dan 6630Zn. Jika Ar seng = 65,4 berapa persen (% )
kelimpahan isotop yang ringan ?
Penyelesaian :
Misalkan kelimpahan 6530Zn ( yang ringan ) = x persen
66
30Zn ( yang berat ) = (100 x ) persen
65,4 = 65x + 66( 100 x)
100
6540 = 65x + 6600 66x
X = 60 %
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

D. KONFIGURASI ELEKTRON DAN ELEKTRON VALENSI


Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan penyebaran atau susunan elektron dalam atom. Pengisian
elektron pada kulit kulit atom memenuhi aturan aturan tertentu, yaitu :

2n2

1. Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus


, dengan n = nomor
kulit ( pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah yaitu kulit K)
Kulit M (n =3)
Kulit K (n =1) maksimum 2.12 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) Kulit L ( n = 2) maksimum 2.22 = 8 elektron
Kulit M ( n= 3 ) maksimum 2.32 = 18 elektron
Kulit K (n = 3) dan seterusnya.

Inti atom
2. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.
Tahukah kamu ?
Contoh konfigurasi elektron dari beberapa unsur :
a). Atom oksigen ( O ) mengandung 8 elektron.
Mengapa kulit dlm atom dinamakan
Maka kulit K = 2 elektron ( penuh ), kulit L = 6 kulit K, L, M, N, ?
elektron ( tidak penuh )
Penamaan kulit atom K, L, M, ..
berawal dari seorang
ahli
Sehingga konfigurasi elektronnya adalah 8O = 2 . 6
spektroskopi bernama Charles G.
Barkla. Ia mempelajari sinar X yg
b). Atom Natrium ( Na ) mengandung 11 elektron.
Maka kulit K = 2 elektron ( penuh ), kulit L = 8 dipancarkan atom sewaktu atom
elektron ( penuh ), kulit M = 1 elektron ( tidak penuh ). ditembak dgn energi berbeda. Sinar
X berenergi > tinggi disebut sinar X
Sehingga konfigurasinya adalah 11Na = 2 . 8 . 1
berenergi > tinggi disebut sinar X
tipe A, sedangkan yg benergi lebih
rendah disebut sinar X tipe B. Lalu
ia memikirkan kemungkinan adanya
jenis sinar X lainnya dgn energi >
tinggi dari sinar X tipe A. untuk
menampung kemungkinan tersebut,
ia mengganti nama kedua sinar X
tersebut menjadi sinar X tipe K dan
sinar X tipe L. ternyata sinar X tipe
K adalah sinar X dgn energi
tertinggi yang dapat dipancaarkan
oleh suatu atom. sinar X tipe k
dihasilkan apabila elektrron dari
kulit terdalam terlemparke luar
sebelum tertangkap kembali. Kulit
K terdalam atom ini lalu dinamakan
kulit K. sesui nama jenis sinar X.
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

10

Contoh :
Atom
unsur
HIdrogen
Helium
Litium
Berilium
Boron
Karbon
Nitrogen
Oksigen
Fluorin
Neon
Natrium
Magnesium
Aluminium
Silikon
ELEKTRON

Lambang
unsur
H
He
Li
Be
B
C
N
O
F
Ne
Na
Mg
Al
Si

No.
Atom
(Z)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Jumlah elektron valensi pada kulit atom


K
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

1
2
3
4
5
6
7
8
8
8
8
8

1
2
3
4
5

Konfigurasi
elekktron
1
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8.1
2.8.2
2.8.3
2.8.4
2.8.5

VALENSI

Elektron valensi adalah elektron pada kulit terluar yang dapat digunakan untuk membentuk
ikatan kimia.
Susunan elektron valensi ( elektron terluar ) sangat menentukan sifat sifat kimia suatu atom.
Oleh karena itu unsur unsur yang memiliki struktur elektron valensi yang sama akan memiliki
sifat sifat kimia yang sama.
Tabel. Hubungan kesamaan elektron valensi dengan kemiripan sifat kimia.
Atom Unsur
Konfigurasi elektron
Elektron valensi
Sifat Kimia
F
( 2.7 )
7
Unsur F dan Cl sangat
Cl
( 2.8.7 )
7
reaktif sehingga di alam
hanya ditemukan dalam
bentuk senyawanya.
Ne
( 2.8 )
8
Unsur Ne dan Ar tidak
Ar
( 2.8.8 )
8
reaktif sehingga di alam
berada
sebagai
unsur
( berupa atom tunggal)
Dari contoh diatas tentang konfigurasi elektron, maka 8O = 2 . 6
artinya: 6 menunjuk
golongan = 6A dan banyaknya lipat ( 2 dan 6 ) ada 2 menunjuk banyaknya periode = periode II.
Sedangkan 11Na = 2 . 8 . 1 , artinya : 1 menunjuk golongan = 1A dan banyak lipatan ( 2 ,
8 ,dan 1 ) ada 3 menunjuk periode = periode III

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

11

BAB 3
SISTEM PERIODIK
UNSUR

Standar Kompetensi ;
5. Mendeskripsikan struktur atom, sifat periodik unsur dan ikatan kimia serta struktur molekul dan
sifat sifatnya.
Kompetensi Dasar :
5.2 Mengetahui sejarah perkembangan sistem periodik, massa atom relatif dan sifat periodik dari
tabel periodik.
Materi Pokok : Perkembangan sistem periodik
Sifat keperiodikan unsur , keteraturan sifat unsur dalam periode dan golongan
Periode dan golongan
Sifat sifat unsur dan massa atom relatif
A. Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur ( SPU )
Pengelmpokan unsur-unsur mengalami perkembangan mulai dari pengelompokan secara sederhana
berdasarkan sifat fisis yang mudah dikenali sampai pengelompokan berdasarkan kenaikan massa
unsur serta sifat fisis dan kimianya. Berikut adalah upaya awal para ilmuwan dalam
mengelompokkan unsur-unsur.
Ahli kimia dari Arab dan Persia
Para ahli kimia Arab dan Persia awalnya mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat logam dan
non logam, yakni sebagai berikut :
Unsur Logam
Kerapatan tinggi
Padat ( dapat ditempa )
Bersifat konduktor
Mengkilap bila digosok
Elektro positif
Oksidanya bersifat basa

Unsur Nonlogam
Kerapatan rendah
Rapuh
Bersifat isolator
Tidak mengkilap bila digosok
Elektronegatif
Oksidanya bersifat asam

Antoine Lavoisier ( 1789)


Lavoiser mengelompokkan zat-zat yang dipercaya sebagai berdasaarkan sifat kimianya menjadi
gas, non-logam, logam dan tanah. Selain masih mengannggap cahaya dan kalori sebagai zat/
unsure. Lavoiseer juga menganggap beberapa senyawa sebagai unsure).

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

12

John Dalton ( 1808)


Dalton mengelompokkann zat-zaat yang berupa unsure-unsur (sebanyak 36 unsur ) berdasarkan
kenaikan massa aatomnya. Hal ini didasarkan pada teorinya bahwa unsure daarui aatom yang
berbeda mempunyai sifat dan massa atom yang berbeda. Massa atom yang dimaksud aadalah
perbandingan massa atom unsure terhadap massa atom unsure hydrogen.
Jons Jacob BErzellius (1828)
Para ilmuwan menemukan kesalahan dalam penentuan massa aatom unsure oleh Dalton. Maka
kemudian Berzellius berhasil membuat dan mempublikasikan daftar massa atom unsure-unsuru
yang akurat. Hal ini menarik perhatian illmuawan lainnya untuk mengelompokkan unsure-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom, seperti yang diusulkann oleh Dalton.
Terdapat beberapa sistem pengelompokan yang pernah terjadi sebelum penyusunan unsur dalam
sistem periodik unsur, antara lain :
1. Sistem Triade
Sistem ini dikemukakan oleh Johan Wolfgang Dobereiner ( 1829 ). Ia
mengelompokkan unsur menurut kemiripan sifat dan kenaikan massa atomnya ke dalam satu
triade yang terdiri dari tiga unsur. Ternyata massa atom maupun sifat sifat unsur yang kedua
merupakan rata- rata dari massa atom/ sifat sifat unsur pertama (unsur ke-2 mempunyai sifatsifat yang berada diantara unsur ke-1 dan ke-3).
Contoh :

Li
Ar Na

Na

K
=

Ca

Ar Li

Sr

Ba

Cl

Br

+ Ar K
2

= 7

+
2
= 46/ 2
= 23
# Sifat Li, Na dan K
Sifat Li, Na K
Tampak
Titik leleh
Titik didih
Kerapatan
Kereaktifan

39

Keterangan
Merupakan logam mengkilap tetapi lunak
Rendah untuk lgam
Rendah untuk logam
Rendah sehingga terapung di air
Bereaksi hebaat dengan air
Bereaksi dengan oksigen dengann perbandingan atom 2:1

Kelemahan dari sistem triade : kurang efisien karena ternyata ada beberapa unsur lain
yang tidak termasuk dalam satu triade, tetapi mempunyai sifat sifat mirip
dengan triade tersebut.

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

13

2.

Sistem Oktaf Newlands


Sistem ini dikemukakan John Newlands ( 1865). Ia menyusun unsur- unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya. Ternyata unsur unsur yang berselisih 1 oktaf
( unsur
nomor 1mirip dengan nomor 8, nomor 2 mirip dengan nomor 9 dst). Dikarenakan terjadi
pengulanngan sifat setelah 8 unsur, maka disebut "Hukum/ Sistem Oktaf"
Li
1

Be
2

B
3

C
4

N
5

O
6

F
7

Na
8

Mg
9

Al
10

Si
11

P
12

S
13

Cl
14

K
15

Ca
16

Berdasarkan pengelompokan diatas, dapat kita simpulkan bahwa yang merupakan unsur
segologan adalah :
- Li, Na, K
- Be, Mg, Ca
- B, Al
- C, Si, dan seterusnya
Kelemahan dari sistem ini hanya berlaku untuk unsur unsur ringan ( Ar rendah ).
Sedangkan gas mulia tidak termasuk dalam pengelompokkan unsur ini karena gas mulia
saat itu belum diketemukan.
3. Sistem Mendeleev
Sistem ini dikemukakan oleh Dmitri Mendeleev ( 1869) di Rusia. Awalnya dengan
mencoba bermain kartu dan ia menuliskan nama serta massa atom dari setiap unsur paada kartukartu. Kemudain, ia menyusun kartu-kartu unsur tersebut menurut kenaikan massa atom.
Dari situ ia melihat ternyata terjadi pengulangan sifat unsur. Berdasarkan hal tersebut, ia
membuat pengelompokkan dan mengamati ternyata unsur unsur dengan sifat-sifat yag mirip
terletak pada kolom yang sama.
Dengan demikian ia mengemukakan bahwa unsur unsur disusun berdasarkan kenaikan
massa atom dengan mengelompokkan persamaan sifat fisik dan kimia dan disusun dalam satu
lajur vertikal yuang sama secara periodik. Dimana unsur dengan sifat yang mirip ditempatkan
pada kolom yang disebut golongan. Sedangkan pengelungan sifat menghasilkan baris yang
disebut periode. Sifat sifat unsur dalam penggolongan ini merupakan fungsi periodik dari
massa atomnya. Karena itu hukum ini dikenal dengan "system mendeleev atau sistem
periodik".
Tabel Periodikk Mendeleev
Gol. I
Gol. II
Gol. III
Gol. IV
Gol. V
Gol. VI Gol. VII
Gol. VIII
4
3
2
_____
_____
______
RH
______
RH
RH
RH
No.
2
2 3
2 7
2
2
5
3
RO
RO
RO
RO
RO4
RO
RO
RO
1.
2.
3.
4.

H =1
Li = 7
Na =23
K =39

Be = 9,4
Mg =24
Ca =40

B = 11
Al =27,3
-- = 44

C = 12
Si =28
Ti = 48

N = 14
P =31
V =51

O = 16
S = 32
Cr = 52

F = 19
Cl =35,5
Mn =55

Fe= 556,C0=59,
Ni =59, Cu= 63

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

14

5.
6.

(Cu=63)
Rb =85

Zn =65
Sr =87

-- = 68
Yt = 88

-- = 72
Zr = 90

As = 75
Nb =94

Se = 78
Mo =96

Br = 80
-- = 100

7.
8.
9.
10.

(Ag=108)
Cs =133
( -- )
--

Cd =112
Ba =137
---

In =113
Di =138
-Er =178

Sn=118
Ce =140
-La = 180

Sb =122
--Ta =182

Te =125
--W = 184

J =127
--

11.
12.

(Au=199) Hgg=200
---

Tl =204
--

Pb= 207
Th =231

Bi =208
--

-U =240

---

--

Ru=104, Rh=104
Pd=106, Ag=108
---Os =195, Ir=197,
Pt =198,Au= 199

Seperti tampak dalam table diatas, Sistem periodic Mendeleev tersusun atas delapa
golongan dan dua belas periode. Dalam table tampak rumus R2O, Ro dan seterusnya yang
merupakan lambing Oksida unsurnya. R adalah lambing unsure pada golongan itu, sedang O
adalah oksigen. Missal R2O berarti unsure-unsur pada golngann I dapaaat membentuk H2O,
Li2O, Na2O dan seterusnya. Sedangkann RO berarti pada golongan II dapat membentuk unsureunsur BeO, MgO, CaO dan seterusnya. Rumus RH4, RH3 melambangkan hidrida yang dapat
dibentuk dari unsure-unsur dalam golongan itu, misal RH4 unsur pada golongan IV, dapaat
membentuk CH4, SiH4, NH4 dan seterusnya.
Pada sistem mendeleyev ini sudah terdapat penggolongan oleh masing masing
golongan akan tetapi belum keseluruhnya unsur dimasukkan (ada tempat yang kosong)
disebabkan karena sebagian dari unsur tersebut masih belum diketemukan.
Kelemahan dari sistem ini yakni adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan
kenaikan massa atom. Sebagai contoh, unsur Iodin (I-127) mempunyai massa atom yang
lebih kecil dibandingkan unsur Telurium (Te-128), namun dari sifatnya, Mendeleev
terlapaksa harus mendahulukan unsur Te baru unsur I.
Tetapi kelemahan ini berhasikk dijelaskan oleh Sistem Periodik Modern yang disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom. Nomor atom unsur Te (Z= 53) ternyata memang lebih kecil
dari nomor atom unsure I (Z= 53).
4. Sistem Periodik Modern
Sistem ini dikemukakan oleh Henry G.J Moseley ( 1887 1915 ), sekaligus merupakan
penyempurnaan dari sistem periodik Mendeleyev. Pemahaman yang lebih baik tentang struktur
atom khususnya konfigurasi electron, kelemahan tersebut dapat dijelaskan. Hal ini membawa
pengelompokan unsure-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom., dan kemiripan sifat. System
ini dikenal dengan sebutan "Sistem Periodik Modern".
Dalam sistem priodik modern ini dikenal 2 lajur :
a. Lajur horisontal ( periode ) : unsur unsur disusun menurut kenaikan nomor atom dan
menyatakan jumlah kulit (bilangan kuantum n).
b. Lajur vertikal ( golongan ) : unsur unsur disusun menurut kemiripan sifat dan menytakan
jumlah electron valensi.
Sistem Periodik Modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan
- Periode 1 berisi 2 unsur
- Periode 5 berisi 18 unsur
- Periode 2 berisi 8 unsur
- Periode 6 berisi 32 unsur
- Periode 3 berisi 8 unsur
- Periode 7 berisi 23 belum lengkap
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

15

- Periode 4 berisi 18 unsur


Kedelapan golongan dalam sistem periodik modern terbagi atas :
a. Delapan golongan A ( golongan utama ) yaitu golongan IA sampai dengan golongan VIII
A(0).
Golongan IA = golongan Alkali ; Golongan II A = golongan alkali tanah
Golongan VII A = golongan Halogen ; Golongan VIII A = golongan Gas Mulia atau nol.
b. Delapan golongan B ( golongan transisi) yaitu golongan IB s.d gol. VIIIB.
Golongan B mulai terdapat pada periode 4. Golongan IIIB periode 6 ( 14 unsur ) dikenal
sebagai unsur unsur lantanida, sedangkan pada periode 7 ( 14 unsur ) dikenal sebagai
unsur unsur aktinida.
Pengetahuan tentang tabel periodik unsur sangat berguna untuk perlu dihapalkan. Karena
itu berikut teknik untuk menghapal tabel periodik modern:

Ingat serta kalau bisa hafalkan !


Golongan IA
Golongan IIA
Golongan IIIA
Golongan IVA
Golongan VA
Golongan VIA
Golongan VIIA
Golongan VIIIA

: He Li Na Kenapa Robi Cs Frustasi


: Bebek Mangan Cacing Seret Banget Rasane
: Bang Ali Gagal Injak Telur
: Curi Sirsat Gendut Seneng Pb
: Namu Paling Asik Sambil Bibir
: Orang Solo Seneng Te Po
: Film Carles Brown Idaman Ati
: Heboh Negara Arab Kraton Xena Runtuh

NB : Huruf yang dicctak tebal sebagai pengganti dari lambang unsurnya.


Contoh : Gol. IA , maka : He, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr dan seterusnya.
B. SIFAT PERIODIK UNSUR
Pengelompokkan unsur-unsur dalam sistem periodik modern menghasilkan golongan
yang memuat unsur-unsur dengan sifat yang mirip, serta periode di mana terjadi pengulangan
sifat secara berkala atau periodik. Sifat-sifat unsur yang berhubungan dengan letak tabel periodic
ini disebut sifat periodic. Sifat periodic unsure dibedakan menjadi :
Sifat atomic, yakni sifat yang berhubungan langsung dengan struktur aatomnya.
Sifat ini mencakup : - Jari jari atom
- Energi ionisasi
- Afinitas electron
- Keelektronegatifan (elekttronegativitas)
- Bilangan oksidasi
Sifat aatomik menentukan sifat kimia unsure.
Sifat bulk/ fisis, yakni sifat yang tidak hanya ditentukan oleh struktur atomnya, tetapi juga
bagaimana atom-atom unusr ( atau molekul molekul unsure) saling terikat. Sifaat ini
mencakup : - Kerapatan
- Titik leleh dan perubahan kalor leleh ( Hf)
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

16

Titik didih dan perubahan kalor penguapan ( Hv)

Sifat periodic yang dibahas disini adalah sifat atomic, meliputi : jari-jari aatom , energi
ionisasi, afinitas electron, dan keelektronegatifan; serta sifat bulk/ fisis meliputi titik leleh dan
titik didih.
Jari jari Atom
Jari -jari atom adalah jarak dari inti atom hingga kulit terluarnya.
Secara umum teramati bahwa:
Jari jari atom dalam satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah
Hal ini dikarenakan meski inti bertambah positif, namunjumlah kulit. Keadaan ini
menyebabkan gaya tarik-menarik inti terhadap elektron semakin lemah. Akibatnya jari-jari
atom akan bertambah besar.
Jari-jari atom dalam satu periode akan berkurang dari kiri ke kanan.
Hal ini dikarenakan muatan inti positif sementara electron-elektron yang jumlahnya
bertambah masih menempati kulit yang sama. Keadaan ini menyebabkan gaya tarik-menarik
terhadap electron semakin kuat. Akibatnya jari-jari atom semakin kecil.
meningkat
Meningkat

Gb. SPU

Catatan : jari jari atom dipengaruhi oleh penambahan jumlah kulit dan penambahan jumlah
elektron.
Energi Ionosasi/ Potensial Ionisasi
Potensial ionisas (EI) adalah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu elektron
terluar dari atom atau ion dalam fase gas.
Energi ionisai yang diperlukan untuk mengatasi gaya tarik-menarik oleh inti atom yang
bermuatanpositif terhadap electron terluarnya. Jadi energi ionisasi juga menggambarkan
seberapa kuat electron terikat oleh inti atom. Biasanya electron yang dilepas adalah electron
terluar.
M (g) + EI
M+ (g) + eAda 3 faktor yang mempengaruhi besarnya energi ionisasi atom :
1. Jari-jari atom. Semakin besar jari-jari atom semakin kecil energi inonisasi.
2. Muatan inti positif. Semakin besar muatan inti, semakin besar energi ionisasi.
3. Jumlah electron di kulit dalam. Semakin banyak jumlah electron dikulit dalam, semakin
energi ionisasi. Hal ini dikarenakan electron dikulit dalam akan mengurangi gaya tarik
menarik terhadap electron terluar.
Secara umum bahwa :
Dalam satu periode, energi ionisasi bertambah dari ke kiri ke kanan.
Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah positif dan harga jari-jari atom berkurang.
Keadaan ini menyebabkan gaya tarik-menarik inti terhadap electron terluar semakin kuat.
Akibatnya energi ionisasi semakin bertambah.
Dalam satu golongan, energi ionisasi berkurang dari atas ke bawah .

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

17

Hal ini dikarenakan mesti muatan itni bertambah positif, namun jari-jari atom bertambah
besar. Keadaan ini menyebabkan gaya tarik-menarik inti terhadap electron terluar semakin
lemah. Akibatnya, energi ionisasi semakin berkurang.
meningkat
meningkat

Gb. SPU

Catatan : Semakin kecil jari jari atom, potensial ionisasinya semakin besar.
Afinitas elektron
Afinitas elektron (AE) adalah energi yang dibebaskan jika suatu atom netral dalam wujud
gas menangkap 1 elektron membentuk ion negatif yang stabil.
Cl

+ e-

Cl -

Afinitas elektron biasanya bersifat isotermis ( pelepasan energi ), juga mengalami penyerapan
energi. Semakin negative nilai AE dari atom unsure, maka semakin mudah aatom tersebut
menerima elektrondan membentuk ion negaatif.
Secara umum bahwa :
Dalam saatu periode, afinitas elekttron cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah positif dan jari-jari aatom berkurang. Keadaan
ini menyebabkan gaya tarik-menarik inti terhadap electron yang ditambahkan akan semakin
kuat. Akibatnya , afinitas electron semakin bertambah.
Dalam satu golongan, afinitas electron cenderung berkurang dari atas ke bawah.
Hal ini dikarenakan mesi muatan inti bertambah positif, namun jumlah electron dikulit
dalam semakin banyak. Keadaan ini menyebabkan gaya tarik-menarik terhadap electron
yang ditambahkan semakin lemah. Akibatnya afinitas electron semakin berkutang.
meningkat
meningkat

Gb. SPU

Catatan : Semakin kecil jari jari atom afinitas elektronya semakin besar.
Unsur yang paling mudah menerima elektron ( unsur halogen ) mempunyai afinitas
elektron paling besar, sedang unsur unsur yang sukar menerima elektron ( gol II Adan VIIIA)
mempunyai afinitas elektron paling kecil.
Keelektronegatifan
Kelektronegatifan(elekttronegativitas) merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk
menarik elektron dalam ikatannya ketika arom atom tersebut membentuk ikatan
kimia.
Semakin besaar keelektronegatifan suatu atom, semakin besar kecenderungannya utuk menarik
electron dari atom lain yang terikat secara kimiawi dengan aton tersebut. Contoh;atom Cl lebih
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

18

elektronegatif dari atom H sehingga atom Cl akan menarik electron daari atom H dalam ikatan
kimia antara H dan Cl. Unsur yang mempunyai energi ionisasi besar dan afinitas elektron besar
akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.
Secara umum bahwa :
Dalam satu periode, keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan.
Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah positif dan jari-jari atom berkurang. Keadaan ini
menyebabkan gaya tarik-menarik inti terhadap electron semakin kuat. Akibatnya,
kemampuan atom untuk menarik electron menjadinseamkin besar.
Dalam satu golongan, keelektronegatifan berkurang dari atas ke bawah.
Hal ini dikarenkan mesku muatan inti bertambah positif, namun jumlah electron dikulit
dalam semakin banyak. Akibatnya, jari-jari aatm bertambah besar dan kemampuan inti
untuk menarik electron menjadi lemah.
meningkat
meningkat

Gb. SPU

Catatan : semakin kecil jari- jari atom keelektronegatifannya semakin besar.


Untuk memudahkan mengingat dari 4 sifat sifat periodik unsur diatas cukup dengan
satu arah yaitu arah dari bawah keatas ( segolongan ) dan dari kiri ke kanan ( seperiode)
sebagai berikut :

Seperiode, makin ke kanan

Segologan makin keatas

Sifat periodik :
1. Jari jari atom makin kecil
2. Energi ionisasi makin besar
3. Afinitas elektron makin besar
4. Keelektronegatifan makin besar

Titik didih dan Titik Leleh


Titik didih adalah suhu dimana tekkanan uap sat cair = tekanan disekitarnya.
Titik leleh adalah suhu dimana tekanan uap zat padat = tekanan uapp zat cairnya.
Titik didih dan titik leleh unsure-unsur Z< 18 terdapat suatu keteraturan.
Secara umum bahwa :
Dalam saatu periode, titik leleh dan titik didih awalnya meningkat dari kiri ke kanan sampai
golongan IVA lalu berkurang mencapai harga terendah untuk golngan VII A.
Dalam saatu golongan, titik leleh dan titik didih unsure logam berkurang dari atas ke bawah.
Sedangkan titik didih unsure non-logam bertambah saari atas ke bawah.

C. MASSA ATOM RELATIF ( Ar)

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

19

RUMUS KIMIA ( RUMUS MOLEKUL DAN RUMUS EMPIRIS )


Rumus kimia adalah sebuah rumus yang dibentuk dari penggabungan unsur unsur / molekul.
Untuk dapat menngingat rumus kimia maka langkah awal yang perlu dilakukan adalah dengan ingat
dari pada lambang unsur.
Suatu rumus kimia dapat dibedakan menjadi dua bentuk yang kita kenal dengan : rumus
molekul dan rumus empiris. Jika digambarkan dengan bagan adalah sebagai berikut :
RUMUS KIMIA

RUMUS MOLEKUL
ex: C6H12O6

RUMUS EMPIRIS
ex : (CH2O)n ; n = 6
n = sebagai pembanding

Rumus Molekul adalah suatu rumus yang menyatakan jumlah atom atom unsur yang
menyusun suatu molekul senyawa tersebut.
Contoh : Gula dituliskan dengan rumus kimia = C6H12O6
Cara menentukan rumus molekul dalam suatu senyawa adalah sebagai berikut :
1. Menentukan dulu rumus empirisnya,
2. Kemudian kita tentukan Molekul relatifnya
Contoh 1 : Suatu senyawa mempunyai rumus empiris NO2 mempunyai Mr 92 ( N = 14 ; O =
16 ). Tentukan rumus molekul senywa tersebut ?
Penyelesaian :
Karena disoal rumus empiris dan Mr-nya telah diketahui maka :
( NO2 )n
= 92
( Ar N x 1) + ( Ar O x 2 ) n = 92
(14 x 1) + ( 16 x 2 ) n
= 92
46 n
= 92
n = 92/ 46
n = 2
Jadi rumus molekulnya adalah ( NO2 ) 2 atau N2O4
Contoh 2: Suatu senyawa tersusun dari 84 % karbon dan 16 % hidrogen ( C = 12 ; H = 1 ). Jika
Mr senyawa = 100 , bagaimana rumus molekulnya ?
Penyelesaian :
Massa C : Massa H
= 84 : 16
Mol C
: Mol H
= 84/ 12 ; 16/1
= 7 : 16
Rumus empiris senyawa adalah C7H16
( C7H16) n
= 100
( Ar C x 7 ) + ( Ar H x 16 ) n = 100

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

20

( 12 x 7 ) + ( 1 x 16 ) n = 100
100 n = 100
n =1
Jadi rumus molekul senyawa itu adalah C7H16
Rumus empiris adalah suatu rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom atom unsur
yang menyusun senyawa tersebut.
Contoh : Gula dituliskan dengan rumus kimia = (CH2O)n ; n = 6
Cara menentukan empiri suatu senyawa adalah sebagai berikut :
1. Menentukan dulu perbandingan massa unsur/ perbandingan prosentase unsur tersebut.
2. Menentukan perbandingan mol dari unsur unsur tersebut.
Contoh 1: Suatu senyawa mengandung 75 % karbon dan 25 % hidrogen ( C = 12 ; H = 1 )
Tentukan rumus empiris senyawa itu ?
Penyelesaian :
Massa C : Massa H
= 75 : 25
Mol C : Mol H
= 75/12 : 25/ 1
= 6,25 : 25
= 1 : 4
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah CH4
Contoh 2 : Terdapat 40 gram suatu senyawa tersusun dari 28 gram besi dan 12 gram oksigen
( Fe = 56 ; O = 16 ). Tentukan rumus empiris senyawa tersebut ?
Penyelesaian :
Massa Fe
: Massa O = 28 : 12
Mol Fe
: Mol O
= 28/56 : 12/16
= 0,50 : 0,75
= 2
: 3
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah Fe2O3

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

21

IKATAN KIMIA
Latar Belakang terjadinya ikatan kimia, yaitu karena atom atom unsur memiliki kecenderungan
ingin stabil seperti gas mulia.Untuk mencapai kestabilan itu maka atom unsur itu saling
mengadakan ikatan yang disebut ikatan kimia.
Macam ikatan kimia, antara lain :
1. Ikatan ion/ heteropolar/ elektrovalen, yaitu ikatan yang terbentuk karena gaya tarik menarik
elektrostatik antara ion positif dengan ion negatif.
Atau kata lain yaitu ikatan yang terjadi akibat serah terima elektron dari satu atom ke atom yang
lain.
Ikatan ion terjadi antara atom yang melepaskan elektron ( unsur logam ) dengan atom yang
menangkap elektron ( unsur non logam ).
Sehingga kalau digambarkan adalah sebagai berikut :
IA

VI A

II A
Logam

VII A
non logam

Contoh :
Na
+
Cl
NaCl
Beberapa sifat senyawa ion sebagai berikut :
1. titik leleh dan titik didih relatif tinggi.
2. Lelehannya menghantarkan listrik.
3. Mudah larut dalam air.

NB : Gol 1A bermuatan +
Gol 2A bermuatan 2+
Gol 3 A bermuatn 3+
Gol 5 A bermuatan 3Gol 6 A bermuatan 2Gol 7 A bermuatan -

2. Ikatan Kovalen/ homopolar, yaitu ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan
elektron yang berasal dari atom atom yang berikatan.
Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam yang sama - sama ingin
menangkap elektron.
..
PEB ( pasangan elektron bebas )
Contoh :
Hx +
Cl
H x Cl :
..
Ikatan kovalen
Ikatan kovalen dibagi atas 3 jenis :
a. Ikatan kovalen tunggal, yaitu ikatan kovalen yang memiliki jenis ikatan satu ( tangannya satu
Contoh : pembentukan H2 digambarkan sbb : H x H
atau
H
H
b. Ikatan kovalen rangkap 2, yaitu ikatan kovalen yang memiliki jenis ikatan dua (tangannnya
dua)
Contoh : Pembentukan O2
digambarkan : O :
dan O ditulis : O : O atau O = O
8O : 2 6
c. Ikatan kovalen rangkap 3, yaitu ikatan kovalen yang memiliki jenis ikatan tiga
( tangannya tiga )
Contoh : Pembentukan N2
: N : dan N ditulis
N : N atau N = N
7N : 2 5 digambarkan

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

22

3. Ikatan kovalen koordinasi, yaitu ikatan yang terjadi akibat pemasangan elektron bersama yang
berasal dari salah satu atom yang berikatan.
Syarat ikatan kovalen koordinasi adalah bahwa salah satu dari atom yang berikatan itu
memiliki PEB ( Pasangan Elektron Bebas ).
Contoh : Pembentukan ion NH4+ berasal dari ikatan antara NH3 dengan H+
NH3 : Punya PEB
H+ : tidak punya PEB
PEB ( Pasangan Elektron Bebas )
H
x
H x N :
x
H

H
x
H+ H x N : H
x
H

ikatan koordinasi

4. Ikatan logam yaitu ikatan antar atom dalam suatu unsur logam dengan menggunakan interaksi
antar elektron valensi.
Dimana unsur logam yang berikatan itu mempunyai kecenderungan untuk menjadi ion positif
karena energi potensial ionisasi yang rendah dan mempunyai elektron valensi sedikit, sehingga
terbentuk lautan elektron.
Contoh : ikatan logam yang terjadi pada atom perak.
Polarisasi Ikatan Kovalen/ Kepolaran Senyawa Kovalen
Unsur unsur mempunyai daya tarik yang berbeda terhadap elektron. Perbedaaan
keelektronegatifan ( kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatannya ketika atom
atom tersebut membentuk ikatan ) dua atom yang membentuk molekul dwi atom tersebut
menimbulkan polarisasi.
Jadi Polarisasi itu terjadi akibat adanya perbedaan elektronegatifan antara dua atom yang
berikatan.
Sehingga bisa dikatakan bahwa polaritas itu merupakan ketertarikan elektron kesalah satu
atom pada suatu molekul.
Contoh :
H x. H
H x . CL
Nonpolar
Polar
Kepolaran dinyatakan dengan momen dipol (u) yaitu hasil kali antara muatan (Q) dengan jarak (r).
Satuan momen dipol adalah debye (D).
Perbedaan antara molekul nonpolar dengan molekul polar sebagai tabel berikut :
Nonpolar
Polar
1. Perbedaan keelektronegatifan sangat kecil 1. Perbedaan keelektronegatifan sangat besar.
atau nol.
2. Molekul asimetris.
2. Molekul simetris.
3. Atom pusat punya PEB.
3. Atom pusat tidak punya PEB.
4. Terjadi polarisasi.
4. Tidak terjadi polarisasi.
5. Dibelokkan medan listrik
5. Tidak dibelokkan medan listrik.

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

23

TATANAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA


Metoda sistematik untuk penamaan senyawa disebut Sistem Tatanama.Sistem tatanama
senyawa disusun berdasarkan aturan IUPAC ( International Union of Pure and Apllied Chemistry)
dan aturan ini telah digunakan secara seragam diseluruh negara.
Senyawa dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :senyawa biner, senyawa poliatomik, senyawa
asam, senyawa basa.
1. Senyawa biner,yaitu senyawa yang dibentuk dari dua unsur.
Senyawa biner dapat dibentuk dari 2 yaitu : senyawa ionik ( unsur logam dengan nonlogam ) dan
senyawa kovalen ( unsur non logam dengan nonlogan ).
Senyawa ionik , dapat dilakukan dengan 2 cara :
a. Dengan nama latin
Untuk logam yang mempunyai valensi satu jenis dengan langsung menyebut nama
unsur logam kemudian diikuti unsur nonlogam dengan ditambah imbuhan ida diakhir
Contoh : NaCl = Natrium klorida.
NaBr = Natrium Bromida
- Untuk logam yang yang memiliki valensi kecil diberi akhiran o pada unsur logam
yang pertama jika valensi besar dengan diberi akhiran ikemudian diikuti nama unsur
yang kedua.
Contoh :
Unsur
Valensi
Senyawa
Nama
Fe
+2
FeCl2
Ferroklorida
( ferrum)
+3
FeCl3
Ferriklorida
+2
FeO
Ferroksida
+3
Fe2O3
Ferrioksida
b. Dengan bahasa Indonesia
Untuk logam yang mempunyai valensi lebih dari satu maka penulisan valensi
dituliskan dengan angka romawi dan diikuti bahasa indonesia.
Contoh :
Unsur
Fe

Valensi
+2
+3
+1
+2

Senyawa
FeCl2
FeBr3
CuI
CuCl2

Nama
besi ( II ) klorida
besi ( III ) bromida
tembaga ( I ) iodida
tembaga ( II ) klorida

Senyawa kovalen, dapat dilakukan dengan ;


a. Dengan nama latin
- untuk atom nonlogam dengan bilangan oksidasi hanya satu, dengan cara langsung
menyebut nama unsur pertama dan kemudian diikuti unsur ke dua dengan menambah
akhiran ida.
Contoh : H2O = Hidrogen oksida
H2S = Hidrogen sulfida
- Untuk atom nonlogam dengan bilok lebih dari satu dengan menyebutkan jumlah atom
yang diikat dan diberi awalan :
1 = mono
4 = tetra
7 = hepta
10 = deka
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

24

2
3

= di
= tri

5 = penta
6 = heksa

8 = okta
9 = nona

Contoh : N2O = dinitrogen monooksida


NO
= nitrogen monooksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
b. Dengan bahasa Indonesia
- Untuk atom nonlogam yang bilangan oksidasinya positif dan lebih dari satu, cara
penulisannya dengan menulis unsur yang pertama diikuti angka romawi dan kemudian
menuliskan unsur ke dua dengan akhiran ida.
Contoh :
Unsur
Valensi
Senyawa
Nama
N
+1
N2O
Nitrogen (I) oksida
+2
NO
Nitrogen (II) oksida
+3
N2O3
Nitrogen (III) oksida
+4
NO2
Nitrogen (IV) oksida
+5
N2O5
Nitrogen (V) oksida
S
+4
SO2
Belerang (IV) oksida
+6
SO3
Belerang (VI) oksida
Catatan : khusus penamaan untuk senyawa CH4 dan NH3. Pada kedua senyawa tersebut
biloks hidrogen positif tetapin tidak ditulis pertama.
Penulisan : CH4 bukan H4C
NH3 bukan H3N
Penamaan : CH4 = metana bukan karbon tetrahidrida
NH3 = amoniak bukan nitrogen trihidrida
2. Senyawa Poliatomik, yaitu senyawa yang dibentuk dari ion ion poliatomik.
Pada ion poliatomik dua atau lebih atom - atom yang bergabung bersama sama dengan ikatan
kovalen. Beberapa ion ion poliatomik dan senyawa yang mengandung ion ion tersebut
disajikan dalam tabel berikut dibawah:

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

25

Nama Ion
kation ( + ) ;
ion amonium

anion (-) ;
ion asetat
ion karbonat
ionhidrogen karbonat
atau ion bikarbonat
ion hipoklorit
ion klorit
ion klorat
ion perklorat
ion kromat
ion dikromat
ion sianida
ion hidroksida
ion nitrit
ion nitrat
ion oksalat
ion permanganat
ion fosfat
ion hidrogen fosfat
ion dihidrogen fosfat
ion sulfit
ion hidrogen sulfit/
ion bisulfat
ion sulfat
ion hidrogen sulfat/
ion bisulfat
ion tiosulfat

Rumus

Senyawa

Nama Senyawa

NH+4

NH+4Cl

Amonium klorida

C2H3O-2

NaC2H3O2

Natrium asetat
Natrium karbonat
Natrium bikarbonat

CO

2-

HCO-3

ClOClO-2
ClO-3
ClO-4
CrO-24
Cr2O-27
CNOHNO-2
NO-3
C2O2-4
MnO-4
PO3-4
HPO2-4
H2PO-4
SO2-3
HSO-3
SO2-4
HSO-4

Na2CO3
NaHCO3
NaClO
NaClO2

NaClO3
NaClO4
Na2CrO4
NaCr2O7
NaCN
NaOH
NaNO2
NaNO3
Na2C2O4
NaMnO4
Na3PO4
Na2HPO4
NaH2PO4
Na2SO3
NaHSO3
Na2SO4
NaHSO4
Na2S2O3

Natrium hipoklorit
Natrium klorit
Natrium klorat
Natrium perklorat
Natrium kromat
Natrium dikromat
Natrium sianida
Natrium hidroksida
Natrium nitrit
Natrium nitrat
Natrium oksalat
Natrium permanganat
Natrium fosfat
Natrium hidrogen fosfat
Natrium dihidrogen fosfat
Natrium sulfit
Natrium bisulfit
Natrium sulfat
Natrium bisulfat

S2O2-3
Batrium tiosulfat

3. Senyawa asam , yaitu senyawa yang manakala direaksikan dengan air (H2O ) maka akan
menghasilkan ion hidrogen (H+).
Cara penamaannya adalah dengan menyebutkan dahulu kata asam kemudian diikuti dengan
unsur yang diikatnya/ digabungnya.
Contoh : a).
HF
= asam florida
b). SO3 + H2O H2SO4 = Asam sulfat
Suatu larutan itu dikatan asam manakala larutan tersebut memiliki derajat keasaman (pH) kurang
dari 7. Untuk mengetahuiu suatu larutan itu termasuk asam atau basa dapat digunakan beberapa
alat , diantaranya :
a). pH meter ; yakni manakala skala yang ada pada pH meter menunjuk angka kurang dari 7
( <7) , maka larutan tersebut termasuk asam dan sebaliknya.
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

26

b). Kertas Lakmus; terdiri dari 2 jenis yaitu berwarna biru dan merah, jika kertas lakmus biru
dimasukkan ke dalam larutan, warna berubah menjadi merah dan merah tetap merah, maka
larutan itu bersifat asam, sedangkan bila lakmus biru setelah dimasukkan kedalam larutan tetap
berwarna biru dan lakmus merah berubah menjadi biru, maka larutan bersifat basa.
c). Universal indikator/ indikator universal; jika indikator setelah dimasukkan kedalam larutan
warnanya berubah sesuai dengan warna yang ditunjukkan didalam sampel dan ternyata kurang
dari 7 ( <7) maka larutan tersebut bersifat asam, dan jika nilainya lebih dari 7 ( >7), maka larutan
bersifat basa.
4.

Senyawa Basa, yaitu senyawa yang manakala direaksikan dengan air (H2O ) maka akan
menghasilkan ion hidroksida ( OH-).
Cara penamaannya sama dengan menyebutkan unsur yang pertama kemudian menyebutkan ion
hidroksida.
Contoh : a). K2O = kalium hidroksida
b). CaO + H2O Ca(OH)2 = kalsium hidroksida

PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA


Persamaan reaksi merupakan hubungan yang menunjukkan koefisien reaksi zat- zat yang
bereaksi dengan koefisien zat zat hasil reaksi. Zat zat yang bereaksi disebut pereaksi atau
reaktan dan dituliskan disebelah kiri, sedangkan zat zat hasil reaksi disebut hasil reaksi atau
produk dan dituliskan disebelah kanan.
Reaktan

Produk

2Fe (s) + 6 HCl (aq) 2FeCl3(aq) + 3H2 (g)


Wujud zat
Wujud zat yang bereaksi biasanya dituliskan dalam bentuk singkatan (s), (l), (g) dan (aq) yaitu:
1. padat atau solid disingkat s.
2. cair atau liquid disingkat l.
3. gas disingkat g.
4. larut dalam air atau aqua disingkat aq.
Cara menyetarakan suatu persamaan reaksi adalah sebagai berikut :
1. tulislah persamaan reaksi yang belum setimbang .
2. buatlah persamaan tersebut menjadi seimbang dengan
(diselesaikan dengan menggunakan persamaan abc).
3. tuliskanlah wujud zat pereaksi dan hasik reaksi.

memberikan

koefisien

Contoh : H + O2 H2O
Penyelesaiannya :
aH + b O2 c H2O
H:a=2c
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

27

O : 2b = c
Misal : c = 1 , maka
a=2
2b = c
2b = 1
b = 1/2
Karena salah satu ada nilai pecahannya (1/2) maka masing masing dikalikan dengan 2,
sehingga menjadi : a = 4
b=1 c=2
Jadi persamaan reaksi itu berubah menjadi : 4H + O2 2H2O
HUKUM HUKUM DASAR KIMIA
Hukum Kekekalan Massa
Hukum Kekekalan Massa diketemukan oleh Antoine Lavoiseier pada tahun 1774
melalui eksperimen yang dilakukannya. Dengan eksperimen yang dilakukannya ia
berkesimpulan bahwa okesigen dari udara itu berperan penting pada proses pembakaran.
Bunyi hukum kekekalan massa atau HK. Lavoiseir adalah :Massa suatu zat sebelum
dan sesudah reaksi adalah sama .
Hukum Perbandingan Tetap
Sepuluh tahun setalah Lavoiseir merumuskan Hukum Kekekalan Massa maka tahun
1799 Joseph Louis Proust juga menemukan apa yang disebut dengan Hukum perbandingan
Tetap yang berbunyi : Perbandingan berat unsur unsur yang menyusun molekul senyawa
selalu tetap.
Contoh : Molekul air didapat dari reaksi antara unsur H (hidrogen) dengan O (oksigen) menurut
perbandingan 1 : 8 , yang diperoleh dari reaksi pembentuk H2O, yaitu :
Dalam H2O , massa H : Massa O
= ( Ar H x 2 ) : ( Ar O x 1 )
= 1 x 2 : 16 x 1
= 2 : 16
= 1 : 8
Sehingga,
Hidrogen
+ Oksigen Air
1 gram
8 gram
9 gram
2 gram
16
18 gram dst.
Jika kita mereaksikan antara hidrogen dengan oksigen dalam perbandingan selain 1 : 8
maka ada hidrogen atau oksigen yang bersisa ( tidak habis bereaksi ).

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

28

Hukum Perbandingan Tetap dapat dijabarkan menjadi rumus yang praktis yaitu :
Jumlah Ar unsur
Berat unsur dalam senyawa =

x berat senyawa
Mr Senyawa

ATAU
Jumlah Ar unsur
% unsur dalam senyawa =

x 100 %
Mr Senyawa

Contoh :
1. Hitunglah massa masing - masing unsur kalium, khlor dan oksigen yang terkandung dalam 245
gram KClO3 ( K = 39 ; Cl = 35,5 ; O = 16 )

Penyelesaian :
a). Massa K

= 1 x Ar K

x massa KClO3

Mr KClO3
= 1 x 39 x 245 gram
122,5
= 78 gram
b). Massa Cl

= 1 x Ar Cl x massa KClO3
Mr KClO3
= 1 x 35,5 x 245 gram
122,5
= 71 gram

c). Massa O

= 1 x Ar O x massa KClO3
Mr KClO3
= 3 x 16 x 245 gram
122,5
= 96 gram

Hukum Perbandingan Kelipatan


Hukum perbandingan kelipatan adalah mearupakan pengembangan dari teori atom
Dalton yang dikemukakan pada tahun 1805.
Pada prinsipnya hukum perbandingan kelipatan ini menyatakan bahwa jika ada 2 unsur yang
membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka massa salah satu unsur
yang bersenyawa dengan unsur satunya itu sama beratnya dengan
perbandingan bulat dan sederhana.
Contoh : terdapat 2 buah senyawa yaitu senyawa karbon oksida ( CO ) dan karbon dioksida
( CO2). Dalam 2,33 gr CO terdapat 1,33 gr O dan 1 gr C, dan dalam 3,66 gr CO 2 terdapat 2,66
gr O dan 1 gr C. Berapakah perbandingan senyawa senyawa tersebut ?
Penyelesaian :
Maka perbandingan O pada CO2 dan CO = 2 : 1
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

29

Hukum Perbandingan Volume / Hukum Gay- Lussac


Hukum perbandingan volume diketemukan oleh ahli dari perancin pada tahun 1808
bernama Joseph Gay Lussac, yang ia melakukan ekspeimen sejumlah gas gas :
a. satu volume gas hidrogen bereaksi dengan satu volume gas khlor, menghasilkan dua volume
gas hidrokhlor.
b. dua volume gas hidrogen bereaksi dengan satu volume gas oksigen, menghasilkan dua
volume uap air.
c. tiga volume gas hidrogen bereaksi dengan satu volume gas nitrogen , menghasilkan dua
volume amoniak.
Ketika reaksi reaksi diatas dapat kita tuliskan sebgaimana berikut :
H2(g)
+ Cl2(g)
2 HCl(g)
2H2(g)
+ O2(g)
2H2O(g)
3H2(g)
+ N2(g)
2 NH3(g)
Jika dilihat ternyata perbandingan volume dengan koefisien masing masing gas adalah sama.
Jadi perbandingan koefisien = perbandingan volume.
Maka disebut Hukum Perbandingan volume atau hukum Gay Lussa yang menyatakan bahwa
Jika diukur pada tekanan dan suhu yang sama, volume gas yang bereaksi dan
volume gas hasil reaksi merupkan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Jadi pada gas- gas koefisien rekasi berfungsi ganda :
1. menyatakan perbandingan mol.
2. menyatakan perbandingan volume.
STOIKIOMETRI
Stoikiometri merupakan suatu bahasan secara kuantitatif mengenai reaktan dan produk dalam suatu
rekasi kimia. Didalam stoikiometri akan dibahas diantaranya :
1. Penerapan Hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro
Hukum Avogadro diketemukan oleh Ilmuan Italia Amedeo Avogadro ( Lorenzo
Romano Amedeo Carlo Avogadro di Quareguae di Cerreto, 1776 1856) yang berbunyi Pada
suhu dan tekanan sama semua gas bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama
pula artinya jika dalam 1 liter gas H2 (P,T) terdapat n molekul H2 maka dalam 1 liter gas SO3
( P<T) terdapt n molekul SO3.
Contoh : 2 liter N2 (P<T) + 3 liter O2 (P<T) 2 liter NxOy ( P,T)
Maka jika dituliskan dalam persamaan reaksi :
2 N2 + 3 O2 2 NxOy
Hubungan volume gas , jumlah partikel dan kosfisien reaksi dari suat reaksi kimia dalam fasa gas
adalah sebagai berikut :
Volume yang dicari

Koefisien yang dicari

x volume yang diketahui

koefisien yang diketahui

jumlah molekul yang dicari =

Koefisien yang dicari

x jumlah molekul yang diketahui

koefisien yang diketahui

Contoh soal :

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

30

1. Pada temperatur dan tekanan tertentu, 5 L gas N2 direaksikan dengan gas H2 untuk menghasilkan
gas NH3. Berapakah volume H2 yang diperlukan dan berapakah volumer NH3 yang dihasilkan ?
Penyelesaian :
Persamaan reaksi diatas adalah sebagai berikut
N2 + 3 H2
2 NH3
Volume H2 yang diperlukan :
Volume H2

Koefisien H2

x volume N2

koefisien N2
= 3/1 x 5 L
= 15 L

Volume NH3 yang dihasilkan :

Volume NH3 =

Koefisien NH
3

x jumlah molekul H2O

Koefisien N2

2/1 x 5L
= 10 L
=

PENGERTIAN MOL

Mol adalah banyaknya bahan ( gr ) yang dibanding dengan besarnya molekul relatif ( Mr atau Ar
suatu unsur .
Hubungan jumlah mol, jumlah partikel , massa, dan volume gas dinyatakan oleh rumus yang
disebut jembatan mol berikut :
Massa
( gram )

x Mr

Jumlah mol
(n)

: Mr

:
: 22,4

Jumlah partikel

x 22, 4

Volume
( liter)
Catatan : L = Bilangan avogadro = ( 6,02 x 1023 )
STP = Keadaan standar =
volume STP = 22,4 liter
1 mol unsur = 6,02 x 1023 buah atom
Pada keadaan standar, artinya tekanan 1atm dengan suhu O0 dapat dihitung dengan
menggunakan rumus jembatan mol.
b). Perhitungan volume pada keadaan tidak standar, bukan O0C dan 1 atmosfir, maka cara
penghitungannya dengan rumusan gas ideal :
a).

P. V = n. R . T

atau

V1
V2

=
=

n1
n2

Keterangan : P = Tekanan dalam atmosfir


V = Volume dalam liter
n = mol gas
R = Tetapan gas ( 0,082 L. Atm/ moloK )
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

31

T = suhu mutlak ga (oK) = t + 273


t = suhu dalam oC
V = Volume
Contoh soal : Berapa liter volume 9 gram uap air ( Mr = 18 ) yang diukur pada keadaaan 27 0C
dan tekanan 1 atm ?
Penyelesaian : mol H2O
T
P.V
1. V
V

= n = Gr/ Mr = 0,5 mol


= t + 273 = 27 +273 = 300oK
= n .R. T
= 0,5 . 0,082 . 300
= 12,3 liter

Molaritas ( M )
Molaritas adalah jumlah mola zat tetrlarut dalam satu liter larutan.
Dirumuskan sebagai berikut :
M = n ( mol )
V ( liter )
Rumus molekul dan rumus empiris lihat pada hal. 16
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Masih ingat dengan definisi Larutan , pelarut dan zat terlarut di bab atas ?
Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat yang serba sama ( pelarut dan zat
terlarut ).
Bila digambarkan adalah sebagai berikut ;
Larutan = Pelarut + zat terlarut
Pelarut adalah zat yang dipakai untuk melarutkan suatu zat ( umumnya berbentuk air ) dan
jumlahnya lebih besar.
Zat terlarut adalah zat yang dilarutkan ( biasanya jumlah lebih kecil dengan pelarut ).
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang yang dapat menghantarkan arus listrik
Senyawa elektrolit adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat mengalami ionisasi
( menghantarkan arus listrik ).
Contoh : a. Asam cuka dilarutkan didalam air ( mengakibatkan lampu menyala ).
b. Larutan Garam dilarutkan dalam air ( mengakibatkan lampu menyala ).
Senyawa yang termasuk senyawa elektrolit antara lain : NaCl, KCl, NaBr, CaCl2, Na2SO4 dll.
Ciri ciri larutan elektrolit :
1. Mampu menghantarkan arus listrik.
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

32

2.
3.
4.
5.

Memiliki derajat ionosasi ( = 1)


Memiliki pH ( derajat keasaman < 7).
Jika dilarutkan dalam air terionisasi.
Jumlah ion dalam larutan banyak.

Senyawa yang dalam air dapat terionisasi secara sempurna merupakan senyawa elektrolit
kuat , antara lain ;
- Garam
: NaCl, KCl, KBr, CaCl2, MgCl2
- Asam kuat : HCl, HNO3 , HBr , H2SO4
- Basa Kuat : NaOH, KOH, Ba(OH)2
Sedangkan senyawa dalam air tidak dapat terionisasi secara sempurna merupakan senywa
elektrolit lemah
- Asam Lemah : CH3COOH, CHOOH, HF, H2CO3
- Basa Lemah : NH4OH
Perbedaan elektrolit kuat dengan elektrolit lemah
Elektrolit Kuat
1. Dalam air terionisasi sempurna (seluruhnya).
2. Dalam lartutan tidak ada lagi molekul zat
terlarut.
3. Jumlai ion dalam larutan banyak.
4. Menunjukkan daya hantar listrik yang kuat.

Elektrolit Lemah
1. Dalam air terionisasi sebagian ( tidak
seluruhnya).
2. Dalam larutan masih banyak molekul zat
terlarut.
3. Jumlah ion dalam larutan sedikit.
4. Menunjukkan daya hantar listrik yang lemah

Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik ? Hal ini untuk pertama kalinya
diterangkan oleh Svante August Arrhenius ( 1859 1927 ). Ia menemukan bahwa zat zat
elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel partikel berupa atom atau gugus atom yang
bermuatan listrik( ion ), karena secara total larutan tidak bermuatan , maka jumlah muatan positif
dalam larutan harus sama dengan muatan negatif. Hal ini yang menyebabkan larutan itu mampu
untuk menghantarkan arus listrik.
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi ( ).
= Mol zat yang terionisasi
Mol zat yang dilarutkan
Ingat !

Elektrolit Kuat : = 1 ( terionisasi sempurna )


Elektrolit lemah : 0 < < 1 ( terionisasi sebagian )
Non elektrolit : = 0 ( tidak terionisasi )

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

33

Non elektrolit
Larutan non elektrolit adalah kebalikan dari larutan elektrolit yakni larutan yang tidak bisa
menghantarkan arus listrik.
Senyawa non elektrolit adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air tidak dapat terionisasi.
Kebanyakan senyawa non elektrolit adalah senyawa karbon yang merupakan senyawa kovalen
Contoh : gula, urea, glukosa, air , minyak dan lain lain.
Ciri ciri senyawa non elektrolit :
1. Tidak mampu menghantarkan arus listrik.
2. Memiliki derajat ionosasi ( = 0)
3. Memiliki pH ( derajat keasaman > 7).
4. Jika dilarutkan dalam air tidak terionisasi.
5. Jumlah ion dalam larutan sedikit ( malah tidak ada ).

REAKSI REDOKS ( REDUKSI OKSIDASI )


Reaksi redoks adalah suatu reaksi dimana didalam satu reaksi tersebut mengandung 2 peristiwa
sekaligus / bersamaan ( reaksi reduksi dan reaksi oksidasi)
Pada dasarnya konsep dari reaksi REDOKS hanyalah ada 3 hal yang meliputi, antara lain :
1. Penggabungan/ pelepasan oksigen
2. Penerimaan/ pelepasan elektron
3. Perubahan ( penambahan/ pengurangan ) bilangan oksidasi.
Reaksi Oksidasi
1. Reaksi pengikatan dengan oksigen oleh suatu zat.
Contoh : 2 Zn + O2 2 ZnO
4 Fe + 3 O2 2 FeO3
2. Reaksi yang mengalami pelepasan dari pada elektron ( elektron (e)terletak disebelah kanan )
Contoh : Na Na+ + e
Zn Zn2+ + 2e
3. Reaksi yang mengalami penambahan bilangan oksidasi.
Contoh : Na Na+ + e
0
1
Bilangan Oksidasinya Naik
Na = Sebagai reduktor
Na+ = sebagai hasil oksidasi
Zat yang mengalami oksidasi disebut dengan nama Reduktor
Reaksi Reduksi
1. Reaksi pengurangan/ reaksi pelepasan oksigen dari senyawa beroksigen
Contoh : 2 ZnO 2 Zn + O2

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

34

2 FeO3 4 Fe + 3 O2
2. Reaksi yang mengalami penangkapan dari pada elektron ( elektron ( e) terletak disebelah kiri )
Contoh : Na+ + e Na
Zn2+ + 2e Zn
3. Reaksi yang mengalami pengurangan bilangan oksidasi.
Contoh : Cl + e ClBO. Turun
0
-1
Zat yang mengalami reduksi disebut dengan nama oksidator
Jadi reaksi redoks adalah suatu reaksi yang terdiri dari reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi pada
saat yang bersamaan ( serentak ).
Contoh :
Na
+ Cl
Na+
+
ClReduktor
oksidator
hasil oksidasi
hasil reduksi
0
0

reduksi

oksidasi

-1
1

B.O atau Bilangan Oksidasi/ Valensi


Bilangan oksidasi/ valensi adalah ukuran kemampuan atom untuk melepas atau menangkap elektron
dalam pembentukan suatu senyawa.
Harga bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas/ditangkap. Bilangan
oksidasi dapat bertanda positif atau negatif
Konsep bilangan oksidasi (tingkat oksidasi) dikemukakan untuk memudahkan kita memberi
nama suatu senyawa. Oleh karena itu ada beberapa unsur baik logam, non logam maupun metaloid
yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi.
Aturan Bilangan Oksidasi
Untuk memudahkan menghitung bilangan oksidasi unsur, ditetapkan aturan-aturan sebagai berikut :
1. Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0
Contoh : B.O dari H, N berturut turut dalam H2 , N2 = 0 dan B.O dari Al = 0
2. Fluorin (unsur paling elektronegatif) mempunyai bilangan oksidasi = -1 pada semua senyawanya.
3. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif.
Contoh : Golongan IA (Alkali : Li, Na, K, Rb, Cs) mempunyai bilangan oksidasi =+1.
Golongan IIA (Alkali tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba)memiliki bilangan oksidasi =+2
4. Ion tunggal memiliki bilangan oksidasi = muatan.
Contoh : Bilangan oksidasi Fe dalam Fe+2 = +2
Bilangan oksidasi S dalam S-2 = -2
5. Umumnya unsur H memiliki bilangan oksidasi =+1, kecuali dalam senyawanya dengan logam
(hidrida) bilangan oksidasi H = -1.
Contoh : Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1.
Bilangan opksidasi H dalam LiH, CaH2 = -1.

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

35

6. Umumnya unsur O memiliki bilangan oksidasi = -2, kecuali dalam senyawa peroksida (bilangan
oksidasi O = -1), serta senyawanya dengan unsur elektro negatif terkuat (bilangan oksidasi O =
+2).
Contoh : Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO = -2
Bilangan oksidasi O dalam Na2O2 = -1.
Bilangan oksidasi O dalam OF2 = +2.
7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0.
Contoh : Dalam H2CO3 berlaku : (2 x BO + BO C + 3 x BO O) = 0.
8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan.
Contoh : Dalam Cr2O42- berlaku : (2 x BO Cr + 4 x BO O) = -2
Dalam NH4+ berlaku : (1 x BO N + 4 x BO H) = +1.
HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
Senyawa Karbon
Atom karbon dialam itu keberadaannya bebas dan ada juga yang terikat dengan unsur lain ( dalam
bentuk senyawa ).
Dikatakan karbon itu disebut dengan Senyawa karbon adalah atom karbon yang sedang berikatan/
terikat dengan unsur lain.
Senyawa karbon dibedakan menjadi 2 bentuk :
1. Senyawa karbon organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup ( tumbuhan , atau
hewan ), seperti : karbohidat dari padi, jagung, kentang, gandum dll.
Protein dari daging, ayam, kedelai, susu dll.
Lemak dari kacang tanah, kelapa, susu dll. Vitamin dari buah buahan.
Ungkapan bahwasanya senyawa organik diterangkan oleh Wohlere ( 1800 1882 )
Senyawa karbon apapun dapat dibuat/ disintesis dilaboratorium dan sumber utama untuk
pembuatan senyawa karbon adalah batu bara dan minyak bumi ( keduannya paling
sederhana dan dapat diubah menjadi senyawa karbon yang lebih besar dan lebihkompleks.
2. Senyawa karbon anorganik adalah senyawa yang berasal dari makhluk tak hidup ( dari batu
batuan seperti : batu kapur, batu karbit, dll ).
Perbedaan sifat senyawa karbon organik dan karbon anorganik sebgai berikut :
Karbon Organik
Karbon Anorganik
- Berasal dari mkhluk hidup
- Berasal dari batu - batuan
- Bisa disistesis di laboratorium
- Struktur molekul sederhana
- Struktur molekul dari sederhana sampai yang - Tidak mempunyai isomer
besar dan komplek
- Mempunyai ikatan ion
- Mempunyai isomer ( satu rumus molekul, - Tidak leleh/ titik didih tinggi
senyawanya berbeda ( rumus struktur beda)
- Mudah larutu dalam air
- Mempunyai ikatan kovalen
- Titik leleh/ titik didih rendah
- umumnya tidak mudah larut dalam air.

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

36

Kekhasan Atom Karbon dan kedudukannya


Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk empat ikatan kovalen, dikarenakan
karena atom C itu memiliki konfigurasi : 6C : 2 4 sehingga atom C itu memjiliki 4 elektron terluar
untuk dipakai berikatan dengan atom C yang lain, selain itu juga mempunyai kemampuan untuk
membentuk rantai. Rantai karbon yang terbentukpun juga bervariasi, yaitu lurus, bercabang dan
melingkar.
Dalam senyawa organik kedudukan atom karbon dibedakan 4 , antara lain :
1. Atom C primer
: bila atom C mengikat langsung 1 atom C yang lain
2. Atom C sekunder : bila atom C mengikat langsung 2 atom C yang lain
3. Atom C Tersier : bila atom C mengikat langsung 3 atom C yang lain
4. Atom C Kuartener : bila atom C mengikat langsung atom C yang lain
Atom C skunder
Contoh :
H
C
atom C kuartener
H

C
H

atom C primer

C
Atom C tersier

Senyawa organik dengan struktur diatas mempunyai 4 atom C primer, 2 atom C sekunder, 1 atom C
tersier dan 1 atom C kuartener.

HIDROKARBON
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas unsur karbon dan hidrogen.
Adanya atom C dan H dalam senyawa dapat ditunjukkan dengan uji pembakaran, bila dalam
pembakaran itu sempurna maka karbon berubah menjadi CO2 ( tandanya mengeruhkan air kapur ),
sedangkan hidrogen berubah menjadi H2O ( tandanya dapat merubah kertas kobal ang berwarna biru
menjadi merah jambu )
Contoh hidrokarbon dalam kehidupan sehari hari : gas alam, bensin, minyak tanah, solar, parafin
( lilin ) dll.
Sumber utama hidrokarbon adalah gas alam dan minyak bumi.

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

37

Adapun klasifikasi hidrokarbon sebagai berikut :


Alkana
Rantai tertutup

Alkena

Alifatik
Alkuna
Hidrokarbon
Aromatik
Turunan benzena

Sikloalkana
Rantai lingkar
Sikloalkena

Senyawa Alifatik
Adalah senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh ( ikatan tungal ) maupun tidak jenuh
( ikatan rangkap )
Contoh :
CCCC
C=CCC
C=CCC
Rantai terbuka,
C
rantai terbuka, tak jenuh,
Jenuh, lurus
Rantai terbuka, tak jenuh,
(nikatan rangkap tiga ),
Bercabang
lurus
Senyawa Siklik
adalah senyawa karbon yang rantai C- nya tertutup atau melingkar.
Contoh :
CC
C=C
C=CC
C
C
C C
C C
C C
C
Senyawa Aromatik
Adalah senyawa siklik yang mempunyai ikatan karbon karbon tunggal dan rangkap selang seling
( konjugasi ).
Contoh:
C
C
C
rantai lingkar dengan ikatan konjugasi
C
C
C
Tetapi disini yang akan dibahas hanyalah hidrokarbon alifatik pada rantai terbuka yang
meliputi ; alkana, alkena, dan alkuna.
ALKANA
Alkana adalah hidrokarbon alifatik jenuh atau senyawa hidokarbon yang mempunyai ikatan jenuh
( ikatan tunggal antar atom C ).
Alkana mempunyai rumus umum : CnH2n+2
Disini terdapat suku- suku alkana/ jenis alkana yang memang harus dihafalkan minimal 10 ( mulai
metana Dekana ), sebab merupakan dasar dari nama-nama seluruh senyawa organik.
Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

38

n= jumlah atom C Nama Senyawa/ nama


( suku ke)
alkana
1
Metana
2
Etana
3
Propana
4
Butana
5
Pentana
6
Heksana
7
Heptana
8
Oktana
9
Nonana
10
Dekana
11
Hendekana/undekana
12
Dodekana
13
Tridekana
14
Tetradekana
15
Pentadekana
16
Heksadekana
17
Heptadekana
18
Oktadekana
19
Nonadekana
20
Kosana ( eikosana)
21
Henkosana
22
Dokosana
23
Trikosana

Rumus
molekul
CH4
C2H6
C3H8
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
C9H20
C10H22
C11H24
C12H26
C13H28
C14H30
C15H32
C16H34
C17H36
C18H38
C19H40
C20H42
C21H44
C22H46
C23H48

30
31
32

Trikontana
Hentrikontana
Dotrikontana

C30H62
C31H64
C32H66

40
50
60
70
80
90
100

Tetrakontana
Pentakontana
Heksakontana
Heptakontana
Oktakontana
Nonakontana
Hektana

C40H82
C50H102
C60H122
C70H142
C16H162
C16H282
C16H202

Rumus struktur
CH4
CH3CH3
CH3CH2CH3
CH3CH2CH2CH3
CH3CH2CH3CH2CH3.

dst

Sama diatas

Sama diatas

Sama diatas

Penuntun Pelajaran Kimia kelas X _______________________________________________

39

Termasuk golongan alkana adalah gas alam dan minyak bumi, antara lain :
1. Gas alam LPG ( Liquid Petrulum Gas ) merupakan campuran alkana dari CH4 s/ d
C4H10 digunakan sebagai bahan bakar terutama untuk rumah tangga.
2. Bensin : campuran golongan alkana dari C6H14 s/d C12H26, digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan bermotor.
3. Kerosin ( minyak tanah ) : campuran golongan alkana dari C12H26 s/d C16H34.
digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga dan juga untuk kapal terbang.
4. Solar/ minyak diesel : campuran golongan alkana C15H32 s/d C18H38, digunakan pada
bahan bakar mesin diesel baik mesin kendaraan bermotor atau mesin industri.
5.
Residu : merupakan campuran golonganalkanan dengan C lebih dari 20, yang
menghasilkan :
- Pelumas : untuk mesin kendaraan atau mesin industri.
- Vaselin : zat tambahan untuk pembuatan obat ( salep/ cream).
- parafin padat : zat tambahan untuk pembuatan obat ( cream) dan digunakan sebagai
zat pencahar ( untuk susah buang air besar ).
- Lilin
: untuk lampu ( penerangan )
- Aspal : untuk pengeras jalan.
Deret Homolog
Adalah satu golongan senyawa yang suku sukunya berurutan berbeda dengan CH2.
Deret homolog mempunyuai sifat sifat sebagai berikut :
a. Sifat kimia mirip.
b. Rumus umum sama.
c. Suku suku berturutan.
d. Perbedaan Mr antara dua suku berturutan senesar 14.
e. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didih.
Harga Mr dan titik didih senyawa pada senyawa alkana, sebagai berikut :
Rumus molekul
Harga Mr
Titik didih ( 0C )
Titik leleh ( 0C )
CH4
16
- 161,5
- 82,5
C2H6
30
- 88,6
- 83,3
C3H8
44
- 42,1
- 89,7
C4H10
58
0,5
- 138,3
C5H12
72
36,1
- 129,7
C6H14
86
68,7
- 95,3
C7H16
100
88,4
- 98,0
C8H18
114
125,7
- 57,0
C9H20
128
150,8
- 54,0
C10H22
142
174,1
- 30,0
C11H24
156
194,5
- 25,6
C12H26
170
214,5
- 9,6
C13H28
184
234,0
- 6,2
C14H30
198
252,5
5,5

C15H32
C16H34
C17H36
C18H38
C19H40
C20H41
C21H44
C22H46
C23H48
C24H50
C25H52

212
226
240
254
268
280
294
308
322
336
350

270,5
287,5
317,0
330,0

10,0
18,5
22,5
28,0
32.0
36,0
40,4
44,5
47,7
51,1
53,3

Dari data diatas , Mr makin besar maka harga titik didih makin besar.
Wujud Alkana
Adapun wujud alkana ada 3 yaitu : padat, cair dan gas. Untuk mengetahui wujud suatu
zat dapat dilihat dari tiik didih dan titik leleh senyawa tersebut pada tekanan 1 atmosfer
kemudian dibandingkan pada suhu kamar ( kira kira 25 0 C ).
Titik didih adalah suhu dimana wujud zat berubah dari cair ke gas pada tekanan
permukaan 1 atmosfer.
Titik leleh adalah suhu dimana wujud zat berubah dari padat ke cair pada tekakan 1
atmosfer.
Cara mengetahui wujud zat berdasarkan titik didih danntitik lelehnya adalah sebagai
berikut, jika
C1 s/d C4
: td < 250C
: tl < 25 0C
berwujud gas
C5 s/d C17
C18 s/d ..

: td > 250C
tl < 25 0C

berwujud cair

: td > 250 C
Tl < 250 C

berwujud padat

GUGUS ALKIL
Adalah alkana yang telah kehilangan satu atom H.
Gugus alkil mempunyai rumus umum : Cn H2n+1
Sehingga dari data yang ada pada tabel diatas berubah sebagai berikut :
n= jumlah atom C Nama Senyawa/ nama
( suku ke)
alkana
1
Metil
2
Etil
3
Propil
4
Butil
5
Pentil
6
Heksil
7
Heptil
8
Oktil
9
Nonil
10
Dekil
11
Hendekil/undekil
12
Dodekil
13
Tridekil
14
Tetradekil
15
Pentadekil
16
Heksadekil
17
Heptadekil
18
Oktadekil
19
Nonadekil
20
Kosil ( eikosana)

Rumus
molekul
CH3
C2H5
C3H7
C4H9
C5H11
C6H13
C7H15
C8H17
C9H19
C10H21
C11H23
C12H25
C13H27
C14H29
C15H31
C16H33
C17H35
C18H37
C19H39
C20H41

Rumus struktur
CH3----CH3CH2---CH3CH2CH2--CH3CH2CH2CH2--CH3CH2CH3CH2CH2

dst

Jadi cara yang dipakai adalah dengan mengganti kata ana pada akhir kata dengan kata
il.
ISOMER
Isomer adalah suatu senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur
molekul berbeda.
Contoh : Pentana mempunyai tiga isomer dengan rumus molekul C5H12 :
CH3

CH2

CH3

CH
CH3

CH2 CH2
CH2

CH3

CH3

n pentana

isopentana atau 2 metil butana

CH3
CH3

neopentana

CH3

atau

2,2 dimetil propana

CH3

Dari contoh diatas maka disini telah dikelompokkan banyaknya isomer suatu
golongan alkana berdasarkan kenaikan jumlah atomnya, sebagai berikut :
Rumus molekul
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
C9H20
C10H22
C11H24
C12H26

Jumlah isomer

2
3
5
9
18
35
75
159
355

Rumus molekul
C13H28
C14H30
C15H32
C16H34
C17H36
C18H38
C19H40
C20H42

Jumlah isomer

802
1858
4347
10357
24804
60523
148284
366319

Tata Nama Alkana


Aturan penamaan senyawa alkana menurut aturan IUPAC adalah sebagai berikut :
a). Jika rantai C tidak bercabang, penamaan alkana sesuai dengan jumlah atom C, dan
diberi awalan n- ( n = normal ; tidak bercabang ).
Contoh :
CH3 CH2
CH3
n propana
CH3 CH2
CH2 CH2 CH3
n pentana
b). Jika rantai C itu bercabang :
1. tentukan dahulu rantai C terpanjang, yang menjadi nama alkana ( induk )
2. atom-atom C yang tidak menjadi rantai terpanjang merupakan gugus alkil
3. berilah nomor pada atom-atom C di rantai terpanjang, sehingga tom C yang
mengikat alkil mempunyai nomor sekecil mungkin.
Contoh :
CH3 CH2 CH2 CH
CH3
2 -metil pentana
CH3
c). Alkil-alkil yang sejenis digabungkan dengan awalan di (2), tri (3), tetra (4), dan
seterusnya.
Contoh : CH3

CH3

CH2

CH3

2, 2 -dimetil butana

CH3
d). Alkil-alkil yang tidak sejenis dituliskan berdasarkan urutan abjad (butil, etil, metil,
propil) atau boleh juga urutan kesederhanan (metil, etil, propil, butil).
Contoh :
CH3 CH CH2
CH
CH2 CH3
5 -etil, 3 -metil oktana
CH3 CH2
CH2 CH2
CH3
e). Jika sebuah atom C rantai terpanjang mengikat dua gugus alkil, penulisan nomor
harus diulang.
Contoh :
CH3
CH3
f).

CH2

CH3

2, 2 -dimetil butana

CH3
Jika terdapat beberapa pilihan rantai C yang terpanjang, pilihlah rantai C yang
mengandung gugus alkil sebanyak mungkin.
Contoh :
CH3 CH
CH CH2 CH3
3 - etil -2 metil pentana ( bukan 3
isopropilpentana )
CH3 CH

CH3

g). Penamaan dengan awalan iso


Nama alkana bisa diberi nama awalan iso jika mempunyai struktur :
CH3 CH
CH3
CH CH3
CH3
CH3
Isopropil

CH3
Isobutil

CH

CH3

CH3
Isobutana

Jadi didalam sebuah rantai itu mengandung atau terdiri dari ( posisi + nama cabang
alkyl ) + rantai utama.
Contoh :
3 etil -2, 5 dimetil
heptana
Posisi + nama alkil

rantai utama

Beberapa rumus struktur dan nama gugus alkil

Gugus alkil
CH3

CH3
CH3

CH3
CH3

CH2
CH2

CH

CH3

Nama
Metil
Etil
Propil
Isopropil

CH3
CH2 CH2 CH2 Butil

Gugus Alkil
CH3 CH2

CH

Nama
Sekunder butil

CH3

CH3

CH

CH2

Isobutil

CH3

CH3

CH3

C
CH3

Tersier butil

Sifat-sifat Alkana
a. Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air.
Jika sutau hidrokarbon bercampur dengan air, lapisan hidro karbon selalu di atas, sebab
massa jenisnya lebih kecil daripada I.
b. Semakin banyak atom C , titik didih makin tinggi. Untuk hidrogren yang
berisomer (jumlah atom C sama banyak), titik didih makin tingg apabila rantai C
makin panjang (bercabang sedikit).
c. Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama ( CH4 s/d C4H10 ) berwujud
gas. Pentana ( C5H12) sampai heptadekana ( C17H36) berwujud cair, sedangkan
oktadekana
( C18H38) dan seterusnya berwujud padat.
d. Jika alkana direkasikan dengan unsur unsur halogen ( F2, Cl2, Br2, atau I2 ), atom
atom H pada alkana mudah mengalami subtitusi ( penukaran ) oleh atom atom
halogen.
CH4 + Cl2
CH3Cl + HCl
CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 + HCl
CH2Cl2 + Cl2 CHCl3 + HCl
CHCl3 + Cl2 CCl4 + HCl
CH3Cl metal klorida ( klorometana )
CH2Cl2 diklorometana

CHCl3 kloroform ( triklorometana )


CCl4
karbon tetraklorida

Senyawa senyawa hasil reaksi antara alkana dan halogen juga mempunyai isomer
isomer
Rumus
Isomer
C2H5Cl
1
C2H4Cl2
2
C3H7Cl
2
C3H6Cl2
4
C4H9Cl
4
C4H8Cl2
9
e. Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen. Dan reaksi reaksi pembakaran
ini selalu mnghasilkan energi. Itulah sebabnya alkan-alkan selau digunakan sebagai
bahan bakar. Secara rata-rata oksidasi 1 gram alkana menghasilkan energi sebesar
50.000 joule.
ALKENA
Alkena adalah senyawa senyawa hidrokarbon lifatik tak jenuh yang mengandung sebuah
ikatan rangkap dua ( C = C )
Senyawa alkena mempunyai rumus : CnH2n
Nama nama alkena sesuai dengan nama nama alkana, dengan cara mengganti akhiran
ana menjadi ena, sehingga :

Nama
Etena
Popena
Butena
Pentena

Rumus Molekul
C2H4
C3H6
C4H8
C5H10

Nama
Heksena
Heptena
Oktena ...... dst

Rumus Molekul
C6H12
C7H14

C8H16

Tata Nama Alkena


Penamaan alkena, prinsip dasarnya sama seperti pada alkana, hanya perioritas untuk
penentuan rantai terpanjang dan penomoran C1 harus melalui ikatan rangkap dua
( C= C )
Tahap penamaan :
1. Rantai C terpanjang ( nama alkenanya ) harus mempunyai mengandung ikatan
rangkap, atinya rantai terpanjang harus melalui gugus fungsi ( melalui ikatan rangkap
dua )
2. Atom C yang berikatan rangkap harus mempunyai nomor sekecil mungkin, artinya
penomoran C1 harus pada nomor ikatan rangkap serendah mungkin.
3. Aturan aturan lain sama dengan aturan tatanama alkana.
Contoh :
CH3 CH2 CH = CH2
1 butena
CH3 CH = CH CH3
2 butena
CH3
C = CH CH3
2 metil -2- butena

CH3

CH3
CH
CH3

CH2 = C
CH2

CH2

CH
CH3

CH = CH

CH

CH3

CH3

4,5 dimetil -2- heksena


2- etil- 4- metil -1- heksena

CH2

CH3
CH3
Isomer isomer alkena
Isomer pada alkena mulai diketemukan pada butena ( C4H8 ) yang mempunyai 3 isomer :
CH2 = CH
CH2 CH3
CH3 CH = CH CH3
CH2 = C CH3
1 butena
2 butena
CH3

2 metil 1
-propena
Tabel jumlah isomer beberapa senyawa alkena :
Alkena
C4H8

Jumlah Isomer

C5H10
C6H12

5
13

Isomer pada senyawa alkena ada beberapa jenis isomer yaitu isomer posisi, isomer
fungsional dan isomer geometri. Tetapi untuk kelas X disini hjanya yang dibahas pada
isomer posisi.

Sifat sifat Alkena


1. Alkena mempunyai sifat sifat fisis yang sama dengan alkana. Sifat a, b dan c pada
alkana juga berlaku untuk alkena.
2. Alkena dapat mengalami adisi yaitu pengubahan ikatan tidak jenuh ( rangkap )
menjadi jenuh ( tunggal), dengan cara menangkap atom atom lain.
Zat zat yang dapat ditangkap oleh alkena adalah :
a. Gas hidrogen ( H2)
b. Halogen halogen ( F2, Cl2, Br2, I2 )
c. Asam asam halida ( HF, HCl, HBr, HI )
Contoh : etena etana , dengan menangkap H2 pada etena dengan reaksi sebagai
berikut :
CH2 = CH2 + H2 CH3 CH3
Etena
+ gas hidrogen etana
CH2 = CH

CH3 + Br2 CH2

CH

CH3

Br
Br
Propena + gas halogen ( Br2) 1, 2 dibromopropana
Jika alkena menangkap asam halida, maka berlaku Aturan Markovnikov, yang
diteliti oleh Vladimir Markovnikov ( 1838 1904 ) dari Rusia tahun 1970 :
Atom H dari asam akan menempel pada atom C berikatan rangkap yang
memiliki H lebih banyak
Contoh :
CH3

CH2

1 butena
3.

CL
CH = CH2 + HCl CH3

+ Asam Clorida

CH2 CH

CH3

2 klorobutana

Alkena dapat mengalami polimerisasi yaitu penggabungan molekul molekul


sejenis menjadi molekul raksasa sehingga berantai karbon sangat panjang.

Molekul molekul yang bergabung disebut


molekul raksasa yang terbentuk disebut polimer.

monomer monomer, sedangkan

Contoh : polivinilklorida ( PVC ) dibentuk dari penggabungan berikut :


CH2 = CH Cl
CH2 = CH Cl
CH2 = CH Cl
CH2
CH CH2 CH
CH2 CH

Cl
Cl
Cl
Plastik adalah polimer dari alkena atau turunan turunan alkena. Beberapa plastik
yang populer dalam kehidupan sehari hari tercantum pada tabel berikut :
Jenis Plastik
Polietena ( polietilena )
Polipropena ( polipropilena)
Polivinilklorida ( PVC )
Politetrafluoroetena ( teflon )

Monomer penyusunnya
Etena ( etilena )
Propena ( propilena )
Kloroetena ( vinil klorida )
Tetrafluoroetena

Rumus Monomer
CH2 = CH2
CH2 = CH ---CH3
CH2 = CH Cl
CF2 = CF2

Polietena adalah plastik tipis transparan ( tembus cahaya ) yang dipkai sebagai sampul
buku atau pembungkus barang yang ringan seperti kue dan gula.
Polipropilena adalah plastik yang agak tebal dan tidak tembus cahayay, yang biasanya
digunakan untuk mengemas brang di toko toko dan berbentuk jinjingan.
PVC adalah plastik kers untuk pipa saluran air atau peralatan rumah tangga seperti
ember dan kursi
Teflon adalah plastik tahan api yang banyak dipakai sebagai pengganti logam.
Dibandingkan dengan logam, palstik memilki beberapa keunggulan : murah, ringan,
tahan karat, dan tidak menghantarkan listrik.
ISOMER GEOMETRIK
Isomer ini hanya dijumpai pada alkena yang atom atom C berikatan rangkapnya
mengikat dua pasang gugus yang simetris.
Contoh :
A
A
A
B
C=C
C=C
B
B
B
A
Bentuk sis
( gugusnya sesisi )

bentuk trans
(
gugusnya

berseberangan )
Kedua molekul diatas tidaklah identik, sebab rotasi atom atom terhadap sumbu C = C
tidaklah sama. Perubahan dari bentuk sis menjadi trans melibatkan pemutusan ikatan.
Contoh oal :
Diantara senyawa- senyawa berikut, pada senyawa - senyawa manakah terdapat isomer
geometrik ( Sis trans ) ?
a. 1 butena
d. 2 heksena
b. 2- butena
e. 3 heksena
c. 1,2 dibromoetena
Jawab:

Langkah awal yaitu dengan kita tentukan dahulu rumus strukturn masing masing
diatas :
a. 1 butena
d. 2 - heksena
CH = CH
CH2 CH3
CH3
CH = CH
CH2

CH2 CH3
b. 2 butena
CH3
CH = CH
CH2

CH3

e. 3- heksena
CH3
CH2

CH = CH

CH3

c. 1,2 dipromo butena


CHBr = CHBr
Dari rumus struktur diatas nampak jelas bahwa senyawa yang memiliki dua pasa gugus
simetris adalah b, c, dan e. Bila digambar adalah sebagai berikut :
CH3
CH3
CH3
H
C=C
C=C
H
H
H
CH3
Sis- 2- butena
trans 2-butena
Br

Br

Br

H
Sis- 1,2- dibromoetena

C=C
H

CH3CH2

H
C=C

CH3CH2

Br
trans-1,2- dibromoetena

CH3CH2

C=C
H
H
Sis- 3 heksena

H
C=C

H
trans-3- heksena

ALKUNA dan ALKADIENA


Alkuna adalah senyawa senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung
sebuah ikatan rangkap tiga ( C = C ), sedangkan Alkadiena adalah senywa senyawa
hidrokarbon yang mengandung dua buah ikatan rangkap dua.
Baik alkana maupun alkadiena keduanya memilki rumus :

CnHn-2

Nama nama alkena sesuai dengan nama nama alkana, dengan cara mengganti akhiran
ana menjadi una, sehingga :
Rumus
Alkuna
Alkadiena
C2H2
Etuna
C3H4
Propuna
Propadiena
C4H6
Butuna
Butadiena
C5H8
Pentuna
Pentadiena

Contoh dari alkadiena :


CH2 = C = CH
CH3

CH2 = CH

1, 2- butadiena

CH = CH2

1, 3 - butadiena

Isomeri Alkuna

Isomeri alkuna dimulai dari ( butuna ) n = 4 yang mempunyai 2 isomer, yaitu :

CH3 C = C CH2

CH = C CH2 CH3
1- butuna

2 butuna

Sifat alkuna
Sifat alkuna itu hampir mirip dengan sifat pada alkena. Untuk menjenuhkan ikatan
rangkap alkuna dibtuhkabn pereaksi dua kali lebih bayak dibandingkan alkena.
Tatanama Alkuna
Secara umum penamaan pada alkuna itu sama dengan penamaan pada alkena. Adapun
tahap penamaan alkuna :
1. Penentuan rantai terpanjang harus melalui gugus fungsi ( melalui iktan rangkap tiga).
Nama alkuna dari nama rantai C terpanjang dengan diberi akhiran una.
2. Penomoran C1 harus pada nomor ikatan rangkap serendah mungkin. Nomor ikatan
rangkap tiga dituliskan pada awal nama rantai C terpanjang.
3. Ketentuan lain sama dengan pada alkana.
Contoh :

CH3

CH3C

CH3
C=C

CH2CH3

3 etil, 3, 6, 6 trimetil 4

oktuna

CH2

CH2

CH3

CH3

Asetilena
Alkuna yang terpenting adalah etuna , yang lebih popular dengan nama asetilena,
yaitu suatu gas yang jika dibakar menghasilkan suhu tinggi ( 25000- 30000C ). Itulah
sebabnya api yang timbul sering dipakai pada proses pengelasan logam logam.
Gas asetilena diperoleh dengan cara mereaksikan karbid ( kalsium karbida ) dengan air.
CaC2
+ 2H2O
C2H2
+ Ca(OH)2

Karbid

Isoprena

air

asetilena

air kapur

Alkadiena yang terpenting adalah isoprena ( 2- metil- 1,3 butadiena )


CH2 = C CH = CH2
CH3
Karet adalah polimer dari isoprena. Struktur molekul karet dapat digambarkan sebagai
berikut.
CH2 = CH
CH3

CH2

CH2

C =CH

CH2

CH3

Dengan memehami bahan penyusun karet, maka para ilmuan mapu membuat karet
sintetik dengan cara mempolimerisasika isoprena dilaboratorium tanpa harus mananam
pohon karet.

MINYAK BUMI
A. Komponen utama minyak bumi
Minyak bumi adalah campuran dari berbagai jenis hidrokarbon dengan sedikit senyawa
nitrogen
( 0,01 sampai 0,9 % ) dan belerang ( 0,1 samai 7 % ).
Komponen terbesar dalam minyak bumi yaitu alkana dan sikloalkana
Kalau dibuku lain menyebutkan bahwa minyak bumi itu merupakan campuran komplek
dari berbagai senyawa golongan hidrokarbon ( golongan alifatik, golongan alisiklik dan
golongan aromatik ).
Golongan Alifatik
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya yang ternasuk golongan ini adalah
golongan alkana, baik yang berantai lurus atau bercabang.
Golngan Alisiklik
Termasuk golongan ini adalah golongan sikloalkana ( alkana yang berupa siklik/
rantai tertutup). Contoh :
CH2
CH2
CH CH3
metil siklopentana
CH2

CH2

Golongan Aromatik
Termasuk golongan ini adalah benzena dan turunannya. Golongan aromatik dalam
minyak bumi jumlahnya sangat sedikit.
CH
CH
CH
Benzena
CH

CH
CH

B. Pembentukan minyak bumi


Minyak bumi terbentuk dari pelapukan tumbuhan, hewan, dan jasad jasad
renik yang tertimbun didalam lapisan kerak bumi selama berjuta juta tahun, oleh karena
itu minyak bumi bersama gas alam dan batu bara disebut bahan bakar fosil.
Terperangkapnya minyak bumi dan gas dalam batuan ( kerak bumi ) ini disebut
poses akumulasi.
Minyak yang diperoleh dari tambang adalah minyak mentah yang belum dapat
digunakanan sebagai bahan bakar.
Pemurnian minyak bumi dilakukan dengan cara distilasi bertingkat tinggi yaitu
pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih, seperti tampak pada gambar dibawah ini :

C. Fraksi fraksi minyak bumi


Fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari minyak bumi dibedakan atas ;
1. Fraksi gas ( C1 C4 ) dengan titik didih dibawah 40oC. Fraksi ini terutama
digunakan untuk bahan bakar ( LLG dan LNG ).
2. Fraksi bensin dengan titik didih antara 40 o C 150 OC yang terdiri atas:
Petrolium eter ( C5 C7 ) dengan titik didih 400 700C, terutama digunakan
sebagai pelarut dalam laboaratorium.
Bensin ( C7 C8 ) dengan titik didih 70o 150 0 C terutama digunakan
sebagai bahan bakar motor.
3. Fraksi minyak tanah atau kerosene ( C9 - C14 ) dengan titik didih 1500 3000C,
terutama digunakan sebagai bahan bakar dan lamou penerangan.
4. Fraksi minyak diesel ( C14 C 16 ) dengan tritik didih 3000 3500 C terutama
digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
5. Frkasi residu, terdiri atas :
Minyak pelumas ( C17 C 20 ) dengan titik didih 350 0C digunakan untuk
,pelumas
Parafin (C21 C24 ( digunakan untuk membuat lilin.
aspal ( C25 keatas ) digunakan untuk bahan bakjar da pelapis jalan raya.
Dari data diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Fraksi minyak bumi
Jumlah atom C
Trayek titik didih
Gas Alam (LNG )
C1 C2
- 160oC sampai -88oC
Elpiji ( LPG )
C3 C4
- 40oC sampai 0oC
Petroluem eter
C5 C6
20oC sampai 70oC
Bensin
C7 C8
70oC sampai 140oC
Nafta
C9 C10
140oC sampai 180oC
Kerosin ( miyak bumi )
C11 C13
180oC sampai 250oC
Solar
C14 C16
250oC sampai 350oC
Minayk pelumas
C17 C20
Diatas 350oC
Vaselin dan lilin
C21 C24
Aspal
C24 dst
BENSIN ( GASOLINE)
Pembentukan bensin
Bensin merupakan fraksi terpenting yang didapat dari distilasi bertingkat
minyak bumi. Bensin terutama terdiri atas campuran isomer isomer heptana dan
oktana atau dengan kata lain komponen utama bensin adalah n heptana dan
isooktana :
CH3 CH2 CH2

CH2

CH2

CH2

CH3

n- heptana

CH3
CH3 C

CH3
CH2 CH

CH3

2,2,4

trimetil

pentana

( isooktana)
CH3
Bensin yang diperoleh dari hasil penyulingan minyak bumi dapat menimbulkan
ketukan (knocking ) pada mesin bakar. Semakin banyak ketukan , makin berkurang
efisiensi penggunaan bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Kualitas/ mutu bensin
Mutu/ kualitas bahan bakar bensin dinyatakan dengan bilangan / angka oktan
yaitu angka yang menunjukkan jumlah senyawa iso oktana ( 2, 2, 4, trimetil
pentana ) dalam bensin. Premix memiiki angka oktan 92, artinya bahan baku ini
mengandung 92 % volume iso oktana dan 8 % volume n pentana.
Bilangan oktan ini berkaitan dengan :
-

Efisiensi pembakaran, makin efisien pembakaran, maka akan dihasilka


tenaga yang besar.

Mengurangi adanya ketukan/ getaran/ knocking pada mesin.

Contoh : Suatu bensinmengandung 70 % volumum isooktana dan 30 % volum n


heptana, maka bensin tersebut mempunyai bilangan oktan 70.
Angka oktan dapat dinaikkan dengan menambahkan suatu zat anti ketukan atau zat aditif
( zat tambahan ) , antara lain :
1. TEL ( Tetra Ethyl Lead ) yang mempuyai rimus molekul : Pb(C2H5)4
C2H5
C]H5---- Pb ----C2H5
C2H5

Dampak negatif penggunaan TEL antara lain menimbulkan pencemaran udara,


karena asap kendaraan mengandung partikel timbel yang sangat beracun.
Penggunaan TEL biasanya dalam bentuk campurannya yang disebut Elhyl Fluid yaitu
terdiri atas ;
65 % TEL, 25 % 1, 2 dibromoetana dan 10 % 1, 2 dikloroetana
CH
CH
CH
CH

Br
Br
Cl
CL
1,2 dibromoetana
1,2 dikloroetana
Adanya unsur halogen ( Cl dan Br) ini pentinguntuk mnegubah timbal ( PB ) ,menjadi
timbal bromida yang mudah sehingga akan terbuang lewat knalpot.
2. Benzena

H
H

H
H

3. Etanol : CH3 ---CH2 OH


Campuran bensin dengan etanol ( 9:1 ) lazim disebut gasohol.
4. Tersier butil alkohol
CH3
CH3

OH

CH3

5. Tersier butil metil eter ( MTBE = Metil Tersier Butil Eter )


CH3
CH3

CH3

CH3
Di Indonesia ada 2 jenis bensin:
- Premium
: Bensin dengan nilai oktan 82.
- Premix
: Singkatan dari premium mixture yaitu campuran premium dengan zat
aditif MTBE
Premix 94 berarti mempunysi nilsi oktsn 94 ysitu csmpursn 80% premium 87 dengsn 20
% MTBE.
Dampak Pembakaran Bensin
Pengaruh dampak pembakaran bensin terjadi karena :
1. Penggunan TEL
2. Pembakaran tidak sempurna hidrokarbon
3. Adanya belerang dalam minyak bumi, dimana minyak bumi akan terbakar
menghasilkan belerang dioksida yang merupakan oksida asam, apabila bercampur
dengan air hujan menyebabkan hujan asam.

LAMPIRAN
Awalan bilangan

Faktor
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
10-18
10-21
10-24

Awalan

Desi
Senti
Mili
Mikro
Nano
Piko
Femto
Atto
Zepto
Yokto

Lambang

d
c
m

n
p
f
a
z
y

Faktor
1

10
102
103
106
109
1012
1015
1018
1021
1024

Awalan

Lambang

Deka
Hekto
Kilo
Mega
Giga
Tera
Peta
Eksa
Zetta
Yotta

da
h
k
M
G
T
P
E
Z
Y

Tetapan Fundamental
Tetapan ( konstanta )

Harga
6,022 x 1023 mol-1
96485 C mol-1

Tetapan Avogadro
Bilangan Faraday
Muatan elektron
Massa elektron
Massa proton
Massa neutron
Satuan massa atom (sma)
Tetapan Planck
Kecepatan cahaya
Percepatan gravitasi
Volume 1 mol gas pada STP
Tetapan gas

1,602 x 10-19 C
9,109 x 10-31 kg
1,673 x 10-27 kg
1,673 x 10-27 kg
1,673 x 10-27 kg
6,926 x 10-34 J s
2,998 x 108 ms-1
9,806 ms-2
22,414 L mol-1
8,315 J K-1 mol-1
1,987 kalori K-1 mol-1
0,082 L atm K-1 mol-1

Istilah yunani dan latin yang dipakai dalam ilmu kimia


INDONESIA
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima

YUNANI
Mono
Di
Tri
Tetra
Penta

LATIN
Uni
Bi
Ter
Quadri
Quinti

Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Setengah
Kedua- duanya
Banyak
Semua
Tidak ( bukan )
Lebih ( atas)
Kurang ( bawah )
Sama
Bersama- sama
Berlawanan
Diseberang
Di dalam
Di luar
Disekeliling
Melalui

Hexa
Hepta
Octa
Nona
Deca
Hemi
Amphi
Poly
Pan
A, an
Hyper
Hypo
Iso
Syn
Anti
Para
Endo
Exo
Peri
dia

Sexti
Septi
Octi
Novi
Deci
Semi
Ambi
Multi
Omni
Non, in, un
Supra, super
Infra, sub
Equi
Co, pro
Contra
Ultra
Intra
Extra
Circa
trans

NAMA UNSUR - UNSUR dan LAMBANGNYA


Nama Unsur
Hidrogen
Helium
Litium
Berilium
Boron
Karbon
Nitrogen
Oksigen
Fluorin
Neon
Natrium
Magnesium
Aluminium
Silikon
Fosforus
Belerang, Sulfur
Klorin
Argon
Kalium
Kalsium
Skandium

Lamban
g
H
He
Li
Be
B
C
N
O
F
Ne
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
K
Ca
Sc

Nama Unsur
Kobal
Nikel
Tembaga,
kuprum
Zink
Galium
Germanium
Arsen
Selenium
Bromim
Kripton
Rubidium
Stronsium
Itrium
Zirkon
Niobium
Molibden
Teknesium
Rutenium
Rodium
Paladium

Lamban
g
Co
Ni
Cu
Zn
Ga
Ge
As
Se
Br
Kr
Rb
Sr
Y
Zr
Nb
Mo
Tc
Rh
Rh
Pd
Ag

Nama Unsur
Iodin
Xenon
Sesium
Barium
Lantan
Serium
Praseodimium
Neodimium
Prometium
Samarium
Eropium
Gadolinium
Terbium
Disprosium
Holmium
Erbium
Tulium
Iterbium
Lutetium
Hafnium
Tantalum

Lamban
g
I
Xe
Cs
Ba
La
Ce
Pr
Nd
Pm
Sm
Eu
Gd
Tb
Dy
Ho
Er
Tm
Yb
Lu
Hf
Ta

Titan
Vanadium
Krom
Mangan
Besi, Ferrum

Ti
V
Cr
Mn
Fe

Nama Unsur

Lamban
g
Hg
Ti
Pb
Bi
Po
At
Fr
Ra
Ac
Th
Pa
U
Np
Pu
Am
Cm

Raksa,hidragium
Talium
Timbal,plumbu
m
Bismut
Astatin
Radon
Fransium
Radium
Aktinium
Torium
Protaktinium
Uranium
Neptunium
Plutonium
Amerisium
Kurium

Perak,Argentu
m
Kadmium
Indium
Timah,
Stannum
Antimon,
Stibium
Telurium

Cd
In
Sn
Sb
Te

Wolfram
Renium
Osmium
Iridium
Platina
Emas, Aurum

W
Re
Os
Ir
Pt
Au

Nama Unsur

Lamban
g
Bk
Cf
Es
Fm
Md
No
Lr
Rf
Db
Sg
Bh
Hs
Mt

Berkelium
Kalifornium
Eisntenium
Fermium
Mendelevium
Nobelium
Lawrensium
Rutherfordiu
m
Dubnium
Seaborgium
Bohrium
Hassium
Meitneium

Anda mungkin juga menyukai