PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isitilah atom berasal dari bahasa Yunani (tomos), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai
komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India
dan Yunani. pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar
pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertetu tidak dapat dibagi-bagi lebih
jauh menggunakan metode-metode kimia.
Selama akhir abad ke-19 dan ke-20, para fisikawan berhasil menemukan
struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom yang membuktikan bahwa
atom tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi dengan prinsip-prinsip mekanika kuantum dan
berhasil memodelkan atom.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Atom dikenalkan oleh anak seorang pembuat kain tenun yang miskin di desa
Eaglefield, Inggris bernama John Dalton (1766-1844). Pada tahun 1808 dalam New
System of Chemical Phylosophy, teori tentang atom dikembangkan sebagai dasar
untuk menerangkan peristiwa kimia (kuantitatif), susunan zat, dan hukum yang
berhubungan dengan reaksi kimia dan ilmu fisika.
Sifat dan struktur atom dikembangkan oleh Ernest Rutherford pada tahun
1911 pemenang Nobel bidang kimia tahun 1908. Ernest Rutherford menemukan
bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan positif (Goldstein
menamakannya Proton) partikel-partikel Netral (Chadwick menamakannya Neutron )
Yang lebih kecil dari ukuran atom. Penemuan inti atom ini memperbaiki model atom
Thomson.
a. Elektron
Partikel dasar penyusun atom , isotop dan gejala listrik pada tahun 1997
diteliti oleh J. J. Thomson ( pemenang hadiah Nobel bidang fisika tahun 1906)
dan R milikan (penentuan massa dan muatan elektron).
b. Proton
Proton ditemukan pada tahun 1886 oleh Eugene Goldstein. penemuan ini
terjadi karena dipicu pemikiran bahwa tidak mungkin akan bersifat netral Tetapi
hanya memiliki elektron saja.
c. Neutron
Menurut Rutherford Atom terdiri atas inti bermuatan positif yang berada
pada pusat atom. elektron bergerak mengelilingi inti tersebut seperti planet-planet
mengelilingi matahari sebagai sistem susunan tata surya.
3
B. Model-model Atom
1. Model Atom John Dalton
Model atom yang paling sederhana adalah model atom dalton, yang
dikemukakan oleh John Dalton berkebangsaan Inggris. Menurut model atom ini,
atom merupakan bola pejal yang tidak bermuatan. Selain itu, menurut teori atom
ini, atom merupakan kesatuan terkecil yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. Unsur
kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda-beda pula.
Model atom Bohr yang dicetuskan oleh Niels Bohr pada tahun 1913.
Dalam model atom Bohr, dinyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang
mengandung proton dan neutron dan dikelilingi oleh elektron yang berputar dalam
orbitnya (tingkat energi tertentu). Orbit ini dengan sebagai kulit atom, seperti
halnya orbit planet-planet di tata surya.
C. Konfigurasi Elektron
5
Gambar di atas adalah urutan tingkat energi kulit dan subkulit suatu atom. Ada
4 subkulit yaitu s, p, d, dan f. Angka sebelum subkulit menunjukkan kulit. Subkulit 1s
punya tingkat energi paling rendah, lalu naik ke subkulit 2s, 2p, 3s, 3p, sampai terakhir
yang paling tinggi 8s. Pastinya, elektron yang bisa mengisi subkulit tertentu juga
terbatas. Setiap subkulit memiliki kapasitas maksimal yang berbeda-beda untuk dapat
menampung elektron.
1. Subkulit s menampung maksimal 2 elektron.
2. Subkulit p menampung maksimal 6 elektron.
3. Subkulit d menampung maksimal 10 elektron.
4. Subkulit f menampung maksimal 14 elektron
a) Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus 2n2, dengan n =
nomor kulit ( Irvan, 2009 ; 12 ).
Kulit K (n = 1) maksimum 2 . 12 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) maksimum 2 . 22 = 8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 . 32 = 18 elektron
Kulit N (n = 4) maksimum 2 . 42 = 32 elektron, dan seterusnya.
6
b) Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8 ( Irvan, 2009 ; 12 ).
Contoh konfigurasi elektron:
11Na : 2 8 1
20Ca : 2 8 8 2
35Br : 2 8 18 7
D. Elektron Valensi
Elektron valensi adalah elektron yang terletak pada kulit terluar sehingga
memiliki tingkat energy yang tinggi. Elektron valensi inilah yang berperan dalam
reaksi kimia. Elektron kulit terluar ini dapat dilepas, dipertukarkan, atau dipakai
bersama dengan atom lain membentuk ikatan antaratom. Dengan kat lain, sifat kimia
atom ditentukan oleh elektron valensinya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Atom berasal dari kata atomos yaitu a berarti tidak dan tomos berarti memotong
(tidak terpotong; tidak dapt dibagi).
2. Partikel penyusun atom terdiri dari elektron, proton dan neutron.
3. Model-model atom terdiri dari:
a. model atom Dalton (John Dalton);
b. model atom Thompson (J.J. Thompson);
c. model atom Rutherford (Ernest Rutherford);
d. model atom Bohr (Niels Bohr).
4. Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam tingkat energi di sekitar inti
atom.
5. Elektron valensi adalah elektron yang terletak pada kulit terluar.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sutresna, Nana. 2008. Kimia Untuk Kelas X Semester SMA. Bandung: Grafindo Media
Pratama
Ruwanto, Bambang. 2006. Asas-asas Fisika.Yogyakarta: Yudhistira
9
10
11
12
13