Anda di halaman 1dari 4

B.

Atom, Ion dan Molekul


Semua benda terdiri atas zat atau materi. Walaupun zat-zat penyusun benda itu berlainan jenis
atau wujudnya, tetapi ada 2 sifat yang sama pada zat-zat itu, yaitu semua menempati ruang dan
memiliki massa.
1. Atom
• Teori atom pertama kali dikemukakan oleh ahli-ahli filsafat diantaranya Demokritus. Teori ini
mengemukakan bahwa segala zat terdiri dari atas partikel-partikel yang sangat kecil yang
disebut atom.
• Kata atom berasal dari kata Yunani, atomos yang artinya “tidak dapat dibagi-bagi”. Kemudian
teori atom dikembangkan oleh John Dalton yang mengemukakan bahwa atom ialah partikel
terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan cara kimia.
• Atom tersusun dari partikel-partikel yang lebih kecil yang disebut subatom yaitu proton ( p ),
neutron ( n ), dan elektron ( e ). Proton dan neutron membentuk inti atom ( nukleus ).
Elektron berada pada kulit-kulit atom dan mengelilingi inti atom dengan kecepatan tinggi
membentuk awan elektron.
• Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif dan neutron tidak bermuatan.
• Atom memiliki sifat netral ( tidak bermuatan ). Jadi, jumlah proton dan elektron
sama banyak pada atom netral. Pada atom, baik proton, elektron maupun neutron
memiliki massa. Massa elektron sangat kecil dibandingkan dengan massa proton
dan neutron. Oleh karena itu, massa atom terpusat pada inti atom saja.
Perkembangan Teori model atom
a. Model Atom Dalton
Teori atom Dalton menyimpulkan bahwa :
• Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
• Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
• Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana.
• Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain melalui
reaksi kimia, atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia.
b. Model Atom J.J. Thomson
• Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan
sinar katoda. Dari eksperimennya, J.J. Thomson menyatakan
bahwa elektron bermuatan negatif tersebar dalam bola
bermuatan positif seperti model roti kismis, dimana kismis-kismis
adalah elektron, dan roti adalah bola bermuatan positif.

c. Model Atom Ernest Rutherford


• Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melakukan eksperimen
menembakkan partikel α ( partikel bermuatan positif ) pada
lempengan emas tipis. Dan mengemukakan bahwa dimana dalam
atom yang sebagian besar merupakan ruang kosong terdapat inti
yang padat pejal dan bermuatan positif yang disebut inti atom,
dan elektron-elektron bermuatan negatif mengitari inti atom.
d. Model Atom Bohr
• Pada tahun 1913, Niels Bohr menyempurnakan teori
Rutherford. Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron
bermuatan negatif bergerak pada lintasan ( orbit ) atau
tingkat-tingkat energi ( kulit ) mengelilingi inti atom
bermuatan positif pada jarak tertentu yang berbeda-beda
seperti orbit planet-planet mengitari matahari. Oleh karena
itu, model atom Bohr disebut juga model atom tata surya.
Elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat
energi lain.

e. Model Atom Modern ( Mekanika Gelombang / Mekanika


Kuantum )
• Teori atom modern didasari atas 3 dasar, yaitu elektron
bersifat gelombang dan partikel oleh Broglie ( 1924 ),
persamaan gelombang elektron dalam atom oleh
Shcrodinger ( 1926 ) dan asas ketidakpastian oleh
Heisenberg ( 1927 ).
• Teori atom modern menyatakan bahwa atom terdiri atas
inti atom dan elektron. Inti atom tersusun dari proton dan
neutron. Neutron dan proton menjadi satu membentuk inti
yang padat disebut inti atom ( nukleus ) dan elektron-
elektron bergerak mengitari inti atom hampir dalam
kecepatan cahaya membentuk awan elektron.

Anda mungkin juga menyukai