Anda di halaman 1dari 13

Perkembangan

Model Atom
Dineke Putri M

Ocha Sagita

Zhafira Atiqa Nabila

Dera Kayla

Marinda Rahmi
Atom
– Kata atom berasal dari bahasa Yunani “Atomos” yang berarti
tidak dapat dibagi-bagi. Semua material di dunia ini memiliki
bagian yang kecil-kecil, sehingga jika bagian tersebut dibagi lagi,
maka terdapatlah bagian paling kecil yang tidak dapat dibagi lagi,
hal itulah yang disebtu dengan atom. Atom adalah penyusun
materi terkecil dari segala materi yang ada.
– Atom terdiri dari nucleus (inti atom), dan dikelilingi oleh elektron
yang memiliki muatan negative. Pada inti atom, terdapat proton
yang berumatan positif dan neutron yang tidak memiliki muatan
(netral). Atom memiliki diameter sekitar 6-30 nm. Partikel-
partikel seperti proton, neutron dan electron terikat dengan
atom oleh karena adanya suatu gaya elektormagnetik.
– Karena gaya elektromagnetik pula, atom dapat bergabung
bersama dengan atom-atom yang lain sehingga membentuk
sebuah molekul. Sampai dengan saat ini, belum ada satupun alat
atau teknologi yang dapat melihat atom.
Model Atom Dalton
– Model atom yang paling sederhana adalah model atom dalton,
yang dikemukakan oleh John Dalton, seorang ilmuwan
berkebangsaan Inggris. Menurut model atom ini, atom
merupakan bola pejal yang tidak bermuatan. Selain itu,
menurut teori atom ini, atom merupakan kesatuan terkecil
yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. Unsur kimia yang berbeda
akan memiliki jenis atom yang berbeda-beda pula.
Teori Atom Dalton
Teori atom Dalton menyatakan bahwa:
– Setiap unsur tersusun dari partikel yang sangat teramat kecil yang disebut atom.
– Semua atom dari satu unsur yang sama adalah identik, namun atom unsur satu berbeda
dengan atom unsur-unsur lainnya.
– Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain melalui reaksi
kimia; atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia.
– Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda dengan
rasio atom yang spesifik.
Teori atom Dalton ini memberikan gambaran model atom seperti model bola pejal atau
model bola billiard.
Atom Thomsom
– Model atom yang kedua adalah model atom Thompson.
Sesuai dengan namanya, model atom ini ditemukan oleh
Joseph John Thompson. Model atom Thompson berbentuk
seperti roti kismis. Hal itu dikarenakan atom merupakan bola
padat bermuatan positif dengan partikel negatif (elektron)
yang tersebar didalamnya. Selain itu, muatan positif dan
negatif pada atom tersebut jumlahnya sama. Model atom ini
dibuktikan dengan penelitian Thomson yang menggunakan
sinar tabung katoda.
Teori Atom J.J. Thomson
– Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan sinar katoda.
Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi (terbelokkan)
oleh medan magnet maupun medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda
merupakan radiasi partikel yang bermuatan listrik. Pada eksperimen dengan medan
listrik, sinar katoda terbelokkan menuju ke arah kutub bermuatan positif. Hal ini
menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel bermuatan negatif.
Selanjutnya, partikel sinar katoda ini disebut sebagai elektron. Penemuan elektron
ini kemudian mengacu pada kesimpulan bahwa di dalam atom terdapat elektron
yang bermuatan negatif. Menurut model atom Thomson, elektron bermuatan
negatif tersebar dalam bola bermuatan positif seperti model roti kismis, di mana
kismis-kismis adalah elektron-elektron, dan roti adalah bola bermuatan positif.
Atom Rutherford
– Model atom Rutherford dikemukakan oleh Ernest
Rutherford pada tahun 1911. Dalam teori atom
ini, setiap atom mengandung inti atom yang
bermuatan positif dengan elektron yang
mengelilingi dalam lintasannya. Selain itu, massa
atom ini terpusat di inti atom dan sebagian besar
volume atom tersebut merupakan ruang hampa,
lho. Hal ini dibuktikan dari hasil percobaan
penembakan logam oleh sinar alpha, yang
dikenal juga dengan Percobaan Geiger-Marsden.
Teori Atom Rutherford
– Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melakukan eksperimen
menembakkan partikel α — partikel bermuatan positif — pada
lempeng emas tipis. Ia menemukan bahwa sebagian besar
partikel-partikel α tersebut menembus melewati lempeng emas,
namun ada sebagian yang mengalami pembelokan bahkan
terpantulkan. Hal ini mengacu pada kesimpulan model atom
Rutherford: model inti, di mana dalam atom yang sebagian besar
merupakan ruang kosong terdapat inti yang padat pejal dan masif
bermuatan positif yang disebut sebagai inti atom; dan elektron-
elektron bermuatan negatif yang mengitari inti atom.
Atom Bhor
– Model atom Bohr dicetuskan oleh
Niels Bohr dan Ernest Rutherford pada
tahun 1913. Dalam model atom Bohr,
dinyatakan bahwa atom terdiri dari
inti atom yang mengandung proton
dan neutron dan dikelilingi oleh
elektron yang berputar dalam
orbitnya (tingkat energi tertentu).
Teori Atom Bohr
– Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model atom untuk menjelaskan
fenomena penampakan sinar dari unsur-unsur ketika dikenakan pada nyala api
ataupun tegangan listrik tinggi. Model atom yang ia ajukan secara khusus
merupakan model atom hidrogen untuk menjelaskan fenomena spektrum garis
atom hidrogen. Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron bermuatan negatif
bergerak mengelilingi inti atom bermuatan positif pada jarak tertentu yang
berbeda-beda seperti orbit planet-planet mengitari matahari. Oleh karena itu,
model atom Bohr disebut juga model tata surya. Setiap lintasan orbit elektron
berada tingkat energi yang berbeda; semakin jauh lintasan orbit dari inti, semakin
tinggi tingkat energi. Lintasan orbit elektron ini disebut juga kulit elektron. Ketika
elektron jatuh dari orbit yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam, sinar yang
diradiasikan bergantung pada tingkat energi dari kedua lintasan orbit tersebut
Atom Mekanika Kuantum
– Model atom mekanika kuantum
merupakan model atom yang
paling modern. Atom terdiri dari
inti atom bermuatan positif dan
awan-awan elektron yang
mengelilinginya. Daerah
kebolehjadian ditemukannya
elektron dinamakan orbital.
Menurut teori ini, ada empat
jenis orbital, yaitu s, p, d, f.
Teori Atom Mekanika kuantum
– Salah seorang yang menjelaskan tentang model atom modern
adalah Erwin Schrodinger (1926). Sebelum Erwin Schrodinger,
seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan
teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan
dan momentum suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.”
Sekian Presentasi kami
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai