Materi Partikel Penyusun Atom – Partikel penyusun atom merupakan unit dasar dan
bahan bangunan dari sebuah unsur. Atom akan memulai reaksi dan proses kehidupan terpenting.
Suatu atom tidak mempunyai batas dan struktur yang pasti.
1. Elektron
Elektron diteukan oleh J.J Thomson pada tahun 1897, suatu electron merupakan partikel
subatomic yang ringan dan terikat pada inti dengn gaya tarik menarik diantara electron negative
dan proton yang bermuatan positif. Elektron akan memainkan peranan yang penting dalam
banyak fenomena fisik, misalnya magnet dan konduktivitas termal serta listrik.
Besar muatan atom dalam electron ditemukan Robert Andrew Milikan pada taun 1908, melalui
proses percobaan dengan tetes minyak milikan.
2. Neutron
Neutron tidak mempunyai muatan . James Chadwick telah menemukan bahwa neutron terletak
pada inti. Neutron terdiri dari partikel fundamental yang disebut sebagai quark. Quark akan
membawa nilai pecahan muatan dan karenanya akan menentukan muatan partikel. Hasil
eksperimen Rutherford pada penelitian penembakan lemepngan emas, menyatakan bahwa atom
tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan diklilingi electron muatan negative. Hal inilah
yang menyebabkan atom bersifat netral. Massa proton yang ada didalam inti atom tidak
seimbang dengan massa inti atom. Dapat diprediksi bahwa ada partikel yang lain didalam atom.
Penembakan partikel alfa pada inti atom berilium dihasilkan oleh radiasi partikel yang
mempunyai daya
3. Proton
Jumlah proton yang berada dalam ini atom disebut nomor atom unsur. Massa atom yang
terkonsentrasi pada inti yang terdiri dari neutron dan proton. Massa neutron dan proton hampir
sama, tetapi proton 1.836 kali lebih berat jika dibandingkan pada electron. Muatan posited
diantara proton akan menyebabkan saling tolak . Pada tahun 1886, Eugene Goldstein telah
membuktikan tentang keberadaan proton melalui percobaan tabung crookes yang telah di
modifikasi. Hasil percobaan telah membuktikan bahwa ketika terbentuk electron menuju anode,
maka terbentuk juga sinar positif menuju arah yang berlawanan melewati lubang pada katode.
Gas hydrogen menghasilkan sinar yang bermuatan positif yang kecil baik muatan ataupun
massanya. Sehingga partikel seperti ini disebut sebagai proton. Massa proton yaitu 1 satuan
massa atom. Muatan proton yaitu +1.
4. Inti Atom
Ketika telah ditemukan penemuan electron dan proton, Ernest Rutherford melakukan penelitian
penembakan lempeng tipis emas. Apabila atom terdiri dari tiga partikel bermuatan negative dan
positif, seharusnya sinar alfa yang di tembakkan taka da menembus lempeng sehingga muncul
istilah inti atom. Pada tahun 1911, Ernest Rutherford yang dibantu oleh Ernest Marsden dan
Hans Geiger telah menemukan konsep inti atom yang didukung oleh penemuan sinar X oleh
WC. Rontgen pada tahun 1895 dan menemukan penemuan zat radio aktif . Materi Partikel
Penyusun Atom.
STRUKTUR ATOM
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti atom.
Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. semua
elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton bermuatan positif (+) . sementara itu neutron
bermuatan netral. Elektron bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton yang
bermuatan positif (+) pada inti atom.
Dalam hal ini, semua atom di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+) karena ada
kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua atom akan saling
bertolak satu sama lain.
A. Perkembangan Teori Atom
Konsep atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen yang
menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat.
Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian
dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Bohr (1914)
Hasil ekperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilakn gambaran mengenai susunan
parikel-partikel tersebut didalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam
memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom
disebut model atom.
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola tolak peluru.
Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun dari inti atom
kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanya suatu keboleh
jadian saja.
1. Elektron
Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil
ekperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode
yang disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yand mengusulkan nama sinar katode disebut “elektron”.
Kelemahan dari stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat
antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainya. Antonine Henri
Beecquerel (1896) menemukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur radioaktof yang sifatnya
mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan
listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.
Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub
positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu atom.
Besarnya muatan dalam eletron ditemukan oleh Robert Andreww miliki (1908) melalui
percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.
Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat gaya tarik grafitasi akan
mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka
akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh
muatan elektron-1 dan massa elektron 0.
2. Proton
Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju anode,
terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melalui lubang pada katode. Setelah
berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan
positif yang paling kecil baik massa maupun muatanya, sehingga partikel ini disebut proton.
Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1
3. Inti atom
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan
lempang tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar
alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/ menembus lempeng sehingga
mincullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden
(1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895)
dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.
Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti
atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom
bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom,
sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4. Neutron
Prediksi dari Rutherford memicu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen
penembakan partikel pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus
tinggi.
James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu
bersifat nertal atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini
disebut neutron dan dilambangkan
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Struktur
atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun, atom tersusun atas inti
atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat
digambarkan partikel-partikel sub atom berikut.
Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang dalamnya terdapat inti yang sangat kecil di
mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron. Jumlah proton dalam
inti atom menentukan muatan inti atom, sedangkan massa atom inti ditentukan oleh banyaknya
proton dan neutron. Selanjutnya ketiga partikel sub atom (proton, neutron, dan elektron ) dangan
kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur yang lambangnya dapat dituliskan :
Z : nomor atom
A : nomor massa
1.
1. Lihatlah nomor dari tabel periodik. Nomor atom selalu labih kecil dari nomor massa
2. Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral, maka nomor
atom juga merupakan jumlah elekton
3. Susunan elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level terdalam sebelum
mengisi level luar
Dua hal yang penting diperhatikan jika anda melihat susunan daam tabel periodik.
1. Jumlah elektron tingkat terluar (atau kulit terluar)sama dengan nomor golongan (kecuali
helium yang memiliki 2 elektron. Gas mulia biasa disebut dengan golonga 0 bukan
golongan 8). Hal ini berlaku diseluruh golongan unsur pada tabel periodik (kecuali unsur-
unsur transisi). Jadi, jika anda mengetahui bahwa barium terletak pada golongan 2, bearti
barium memiliki 2 elektron pada tingkat teluar.
2. Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan
partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A)
Penulisan lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.
Dimana :
A = nomor massa
Z = nomor atom
X = lambang unsur
Atau
Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh inti atom
yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang
menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum lambang unsur.
1. Isotop
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor sama tetapi memiliki nomor massa berbeda
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron valensinya sama.
Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menetukan massa atom relatif (Ar) atom tersebut
berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop
2. Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama.
3. Isoton
1. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Setiap atom
dapat terisi eletron maksimum 2n2, dimana n merupakan letak kulit.
Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari yang terdekat dengan inti
atom.
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai daya
tampung kulit tersebut. Jadi masing ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit
tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.
2. Elektron Valensi
Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia adalah elektron
pada kulit terluar atau elektron valensi.
Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit
terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Perhatikan Tabel untuk menentukan jumlah
elektron valensi
Unsur –unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia
yang sama pula.
Materi dapat ditemukan dikehidupan di dunia ini, contoh materi adalah: logam, air, udara, dll.
Materi diartikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Massa adalah
banyaknya materi atau zat yang terkandung dalam suatu benda, sedangkan volume adalah
banyaknya partikel yang dikandung dalam suatu zat. Sifat-sifat yang dimiliki materi berbeda,
berbeda dengan materi yang lain. Contoh gula rasanya manis, sedangkan garan rasanya asin.
Semua materi tersusun dari butiran-butiran kecil yang tidak bisa dilihat secara langsung
oleh mata. Butiran-butiran tersebut masih meiliki sifat dari materi yang disebut partikel materi.
Ada 3 macam partikel materi yaitu atom, ion, dan molekul. Berikut penjelasannya:
1. Atom
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut, atau
dapat disimpulkan bahwa atom adalah partikel penyusun materi. Para ilmuan banyak
mengemukakan struktur atom, tetapi yang jelas atom terdiri dari bagian berikut:
Ø Proton: proton adalah partikel bermuatan positif yang terdapat pada ini atom, lambangnya adalah
p dan massanya 1 sma.
Ø Neutron: Kata neutron berasal dari bahasa Latin neutral yang berarti tidak memiliki muatan.
Lambang untuk neutron adalah n. Massa neutron setara dengan 1 sma (satuan massa atom).
Ø Elektron: Partikel penyusun dengan massa paling ringan. Massa elektron hanya 1/1.840 sma. Oleh
karena itu, elektron dianggap tidak bermassa. Elektron memiliki muatan negatif yang setara
dengan 1,602 . 10-19 C.
2. Ion
Ion yaitu atom yang bermuatan, ada 2 jenis ion yaitu ion bermuatan positif yang disebut kation
dan ion bermuatan negatif yang disebut anion.
3. Molekul
Molekul adalah partikel yng merupakan gabungan dari 2 atom atau lebih.molekul dituliskan
dalam rumus kimia yang menunjukkan jenis dan banyak atom penyuun molekul tersebut. Contoh
rumus kimia karbondoksida adalah CO2. Molekul dibedakan menjadi 2 yaitu:
Ø Molekul unsur: Molekul unsur merupakan gabungan dari unsur-unsur sejenis. Contoh molekul
unsur adalah S8, F2, Br2, dll.
Ø Molekul senyawa: Merupakan gabungan dari unsur-unsur yang berbeda jenis. Contoh molekul air
(H2O), gula ( C6H12O6), dll.