Anda di halaman 1dari 16

Materi tentang Atom, Ion, dan Molekul

ATOM
A. PENGERTIAN ATOM

Kata atom berasal dari bahasa Yunani “Atomos” yang berarti tidak dapat dibagi-bagi. Semua
material di dunia ini memiliki bagian yang kecil-kecil, sehingga jika bagian tersebut dibagi lagi,
maka terdapatlah bagian paling kecil yang tidak dapat dibagi lagi, hal itulah yang disebtu dengan
atom. Atom adalah penyusun materi terkecil dari segala materi yang ada.

Atom terdiri dari nucleus (inti atom), dan dikelilingi oleh elektron yang memiliki muatan
negative. Pada inti atom, terdapat proton yang berumatan positif dan neutron yang tidak
memiliki muatan (netral). Atom memiliki diameter sekitar 6-30 nm. Partikel-partikel seperti
proton, neutron dan electron terikat dengan atom oleh karena adanya suatu gaya elektormagnetik.
Karena gaya elektromagnetik pula, atom dapat bergabung bersama dengan atom-atom yang lain
sehingga membentuk sebuah molekul. Sampai dengan saat ini, belum ada satupun alat atau
teknologi yang dapat melihat atom.

Beberapa pengertian atom menurut para ahli yaitu :


1. Leucipus dan Democritus mengatakan bahwa atom adalah bagain terkecil dari suatu
materi yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian tertentu. atom merupakan
penyusun segala materi yang ada di dunia ini.
2. John Dalton, mengatakan bahwa atom ialah partikel terkecil daripada suatu zat yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi partikel yang lebih kecil melalui reaksi kimia biasa.
3. Joseph John Thompson berpendapat bahwa atom merupakan sebuah bola yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh electron seperti roti kismis
4. Ernest Rutherford berpendapat bahwasanya atom ialah atom merupakan partikel yang
terdiri dari neutron dan proton serta dikelilingi oleh electron.

Terdapat penekanan yang harus dimengerti oleh setiap orang bahwasanya atom yang tidak dapat
dibagi lagi memiliki artian bahwa atom yang masih dapat dibagi seperti halnya atom oksigen
yang dipisah dari partikel dasar proton, neutron dan elektron bukan merupakan sebuah atom lagi,
melainkan sudah menjadi ion. Artinya, jika atom tersebut dipisahkan dengan zat atau partikel
dasarnya, maka zat tersebut tidak dapat dikatakan atom lagi, sudah menjadi ion.

B. SEJARAH PENEMUAN ATOM

Sejarah tentang penemuan atom dimulai ketika John Dalton mengggas sebuah teori tentang atom
pad atahun 1803. Kemudian, terdapat beberapa penelitian yang mendukung teori atom yang
dikemukakan oleh John Dalton, speerti Michael Faraday yang menemukan teori pemecahan
molekul menggunakan elektrolisis pada tahun 1832, dan J.Plucker yang menemukan tabung
katoda pada tahun 1839.

Kemudian diikuti penemuan Dmitri Mendelev tentang hukum periodic pada tahun 1869, lalu
John C.Maxwell pada tahun 1873 yang melakukan penelitian tentang listrik dan medan listrik.
Setelah itu terdapat Sir Willian Crookes yang pada tahun 1870 melalui penelitian eksperimental
menemukan bahwa suatu electron memiliki massa tertentu melalui percobaan penembakan sinar
katoda. Lalu ada penelitian dari E.Goldstein yang menemukan proton bermuatan positif.
Kemudian G.J Stoney yang berhasil menemukan partikel penyusun atom yang bermuatan
negative yaitu electron. Dan kemudian penelitian oleh Wilhelm Roentgen yang menemukan X-
Ray. Rutherford kemudian membuat hipotesis berdasarkan penelitiannya yang mengatakan
bahwa terdapat suatu inti atom selain proton yang menjaga keseimbangan atom. Hipotesis
Rutherford ini kemudian dibuktikan oleh James Chadwik pada tahun 1932 dengan menemukan
partikel atom yang bermuatan netral yang disebut dengan neutron.

C. TEORI – TEORI ATOM

Teori-teori atom selalu mengalami perkembangan-perkembangan dari waktu ke waktu sesuai


dengan penemuan-penemuan baru yang ditemukan oleh para ahli. Teori tentang atom telah
dimulai sejak abad sebelum masehi. Seorang ahli filsafat Yunani yang bernama Demokritus
berpendapat bahwa sebuah materi bersifat diskontinu, jika materi tersebut dibelah secara terus-
menerus, maka akan didapatkan bagian yang tidak dapat dibelah lagi. Bagian tersebut dinamakan
dengan atom.

Teori Atom Dalton

Masa modern kimia diawali sejak proposal John Dalton tentang teori atom dalam bukunya “New
system of chemical philosophy” 1808. Jauh sebelum Dalton sebenarnya beberapa teori telah
diajukan oleh ilmuwan Yunani Leucippos yang dilanjutkan oleh Democritos pada abad ketiga
sebelum Masehi. Akan tetapi teori Dalton ini sangat melengkapi dan lebih cocok, sehingga teori
ini mampu menumbuhkan ilmu kimia.

Beberapa postulat teori Dalton dapat dituliskan sebagai berikut:

1. Materi terdiri atas partikel terkecil yang disebut atom. Atom tidak dapat dibagi lagi dan
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
2. Atom digambarkan dengan bola pejal yang sangat kecil. Atom suatu unsur yang sama
memiliki sifat yang sama dalam segala hal (ukuran, bentuk, dan massa) tetapi berbeda
sifat-sifatnya dari atom unsur lain.
3. Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan, atau penyusunan kembali atom-atom.
4. Atom suatu unsur dapat bergabung dengan atom unsur lain membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana.

Teori atom Dalton memunculkan satu kelemahan, yaitu tidak dapat menjelaskan bagaimana
suatu materi dapat menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin sebuah bola pejal menghantarkan
listrik, karena listrik itu dihantarkan oleh electron yang bergerak.
Teori Atom Thomson

Teori ini dikemukakan oleh Joseph John Thomson. Berawal dari penemuan tabung katode oleh
William Crooker, maka Thompson kemudian meneliti lebih lanjut tentang sinar katode. Ia
menemukan bahwasanya sinar katode merupakan sebuah partikel, karena sinar ini dapat
memutar baling-baling yang diletakkan antara katode dan anode. Dari hasil inilah ia menyusun
kesimpulan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negative dan
selanjutnya disebut dengan electron.

Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena
electron bermuatan negative, maka harus ada suatu partikel lain yang mampu untuk menteralkan
hal tersebut, yaitu partikel positif. Teori atom Thomson berbunyi “Atom merupakan partikel
yang berbentuk seperti bola pejal dengan muatan positif, dan dialamnya tersebar muatan
negatif”. Bola atom ini dapat diumpakan seperti jambu biji yang terkelupas kulitnya. Electron di
dalam atom persis seperti biji jambu yang tersebar merata di dalam jambu. Teori Thompson
memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton.
Teori Atom Rutherford

Rutherford dibantu oleh dua orang muridnya yaitu Hans Geigerden dan Erners Masreden
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa di suatu lempeng emas tipis.
Sebelum dilakukan percobaan ini, terlebih dahulu sudah ditemukan partikel alfa yang bersifat
positif dan bergerak lurus, serta berdaya tembus besar, sehingga dapat menembus lembaran tipis
emas.

Dari hasil penelitian ini, mereka menemukan bahwasanya ketika ditembakkan sinar alfa ke
lempengan tipis emas, maka sebagian partikel alfa akan diteruskan (walaupun terdapat
penyimpangan sudut kurang dari 1`), tetapi dari pengamatan Marsden ditemukan bahwa satu dari
20.000 partikel alfa akan membelok dengan sudut 90` atau bahkan lebih.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Atom bukan berbentuk bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas itu dianggap sebagai lapisan atom-atom emas, maka di dalam atom
emas didapat partikel yang sangat kecil bermuatan positif
3. Partikel positif itu merupakan partikel penyusun inti atom, dan ukuran inti atom lebih
kecil 10.000 kali dari ukuran atom

4. Teori Atom Bohr

Pada tahun 1913, seorang pakar fisika bernama Neils Bohr berusaha untuk memperbaiki teori
yang dikemukakan oleh Rutherford. Ia melakukan sebuah percobaan yang dikenal dengan
spectrum atom hydrogen. Dalam percobaan ini, ia berhasil menemukan gambaran mengenai
bagaimana keadaan electron yang menempati daerah inti atom. Teori Bohr menggabungkan
antara teori mekanika kuantum yang ditemukan oleh Planck dengan teori Rutherford yang
dikemukakan oleh Rutherford. Kemudian, Bohr mengungkapkan empat postulatnya, yaitu :

Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang boleh bagi satu electron dalam satu atom hydrogen.
Orbit ini dikenal dengan orbit stationer (menetap) electron dan merupkaan lintasan melingkar di
sekeliling inti Selama electron berada di lintasan stationer, energy elektorn akan tetap sehingga
tidak ada energy dalam bentuk radiasi yang dipancarkan atau diserap. Elektron dapat berpindah
dari satu lintasan stationer ke lintasan stationer yang lain. Perpindahan ini juga akan memakan
energy sesuai dengan persamaan Plank E2-E1 =hf. Lintasan stationer yang dibolehkan memiliki
besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Bohr juga
mengungkapkan bahwa electron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentuyang
disebut kulit electron atau kulit energy. Tingkat energy yang paling rendah adalah kulit electron
yang paling dalam, dan semakin besar nomor kulitnya, maka semakin besar tingkat energinya

D. PARTIKEL DASAR ATOM (PROTON, NEUTRON DAN ELEKTRON)

Seperti yang telah disebutkan di atas, atom sebenarnya dikelilingi oleh proton yang ebrmuatan
positif, neutron yang bermuatan netral, dan electron yang bermuatan negative. Adanya partikel
dasar ini tidak terlepas dari pengaruh gaya elektromagnetik yang mengikat partikel-pertikel ini.
Pengertian dari masing-masing partikel dasar suatu atom adalah :

Menjelang abad ke-19 dengan ditemukan adanya elektron dan gejala radioativitas, maka atom
bukan lag i partikel yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, melainkan atom itu mengandung sejumlah
partikel sub-atomik. Partikel-partikel sub atomik yang dimaksud ialah elektron, proton, dan
netron. Sedang partikel lain yang terdapat di dalam atom ialah positron, neutrino dan meson.
Partikel-partikel lain ini biasanya diperoleh selama terjadi perubahan-perubahan.

Elektron

Bila suatu muatan listrik dilewatkan melalui tabung Geisler yang berisi gas dengan tekanan
sangat rendah, maka akan diemisikan seberkas sinar dari katoda. Sinar ini biasa disebut sinar
katoda yang ditemukan oleh Plucker (1859) dan diteliti oleh Hittorf (1869) dan William Crookes
(1879 – 1885).
Sinar ini bergerak lurus meninggalkan katoda dengan kecepatan tinggi dan dapat menimbulkan
bayangan kabur bila diberi tabir, dapat dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik.
Thomson (1897) berhasil menentukan harga perbandingan e/m, yaitu perbandingan muatan
listrik dengan massa. Akhirnya Stoney (1874) memberikan nama partikel itu sebagai elektron
yang selalu dikandung oleh semua materi dengan harga e/m yang sama. Harga e/m yang terbesar
dimiliki oleh atom hidrogen. Diperoleh harga e = 1,602 x 10-19 C dan m = 9,11 x 10-28 g. cos
e/m 1,759 x 108

Gambar 1.2. Pembuktian sinar katoda

Proton

Elektron merupakan penyusun atom yang bermuatan negatif, sehingga materi harus mengandung
penyusun lain yang bermuatan positif. Hal ini dibuktikan oleh Goldstein (1886) dan Wien yang
juga disebut sinar terusan atau sinar kanal. Partikel positif ini terjadi karena tabrakan antara
partikel gas dalam tabung dengan elektron berenergi besar yang bergerak dari katoda ke anoda
dalam tabung gas.
Gambar 1.3. Percobaan Goldstein membuktikan

bahwa di dalam atom terdapat proton yang bermuatan positip

Dari berbagai eksperimen diperoleh dua perbedaan terpenting dari pengukuran e/m terhadap
elektron. Perbandingan muatan/massa untuk ion positif berbeda, jika gas dalam tabung berbeda.
Pada massa pengukuran e/m elektron diperoleh harga yang sama apapun jenis gas yang terdapat
di dalamnya. Harga muatan/massa untuk ion positif jauh lebih kecil dari harga untuk elektron.
Fakta ini menunjukkan bahwa ion positif terbentuk dari gas yang terdapat dalam tabung dan
massanya lebih besar dari massa elektron.

Diperoleh hasil, bahwa harga e/m untuk sinar terusan hidrogen lebih besar dari e/m untuk
elektron. Dari sini dipostulatkan, bahwa H+ adalah suatu partikel dasar atom yang besar
muatannya sama dengan muatan elektron tetapi tandanya berlawanan.

e/m elektron = 1,76 x 108 Coulomb/g

e/m ion H+ = 96520/1,008 Coulomb/g

massa elektron 96520 1


 8
massa H = 1,76.10 .1,008 = 1837

Gambar 1.4. Pembuktian sinar positif

Netron

Rutherford (1920) meramalkan bahwa kemungkinan besar di dalam inti terdapat partikel dasar
yang tidak bermuatan. Akan tetapi karena netralnya, maka partikel ini sukar dideteksi.
Selanjutnya tahun 1932 James Chadwick dapat menemukan netron. Dari reaksi inti, partikel 
dengam massa 4 dapat ditangkap oleh boron (Ar = 11) menghasilkan nitrogen (Ar = 14) dan
netron dengan massa 1. Reaksi inti ini ditunjukkan oleh persamaan:

2He4 + 5B11  7N14 + 0n1

Dengan demikian maka partikel elektron, proton dan netron merupakan penyusun dasar suatu
materi.

Tabel 1.1. Beberapa Sifat Partikel Sub-atomik

Partikel Simbol Massa (sma) Massa (gram) Muatan

Elektron e 1/1837 atom H 9,11 x 10-28 -4,803 x 10-30


(=0.00055) esu

(-1,9 x 10-19 c)

Proton p 1,0073 1,763 x 10-24 +4,803 x 10-14


esu (+1,6 x 10-19
c)

Neutron n 1,0087 1,765 x 10-24 0

Inti Atom

Inti atom ditemukan oleh Rutherford pada tahun 1911. Ia menemukan bahwa apabila partikel
alpha () yang bermuatan positif yang berasal dari sumber radioaktif menumbuk lembar tipis
logam, maka partikel itu banyak yang mengalami penyimpangan (deflection). Selain itu
sebagian besar partikel alpha () juga diteruskan dan sebagian lagi mengalami penolakan. Ia
menyimpulkan, bahwa atom sebagian besar berupa ruang kosong dan di pusatnya merupakan
partikel yang bermuatan positif yang selanjutnya disebut inti. Selama atom bersifat netral, berarti
besarnya muatan positif seimbang dengan banyaknya elektron yang bermuatan negatif.
Gambar 1.5. Diagram yang menunjukkan adanya penyimpangan

bila partikel α menumbuk inti atom

Partikel-Partikel Atom

1. Partikel Subatom

Walaupun definisi atom menyebutkan bahwa atom ialah bagian terkecil dari material yang tidak
dapat dibagi lagi, dalam ilmu modern, atom sendiri tersusun atas beberapa partikel subatom.
Partikel subatom ini meliputi proton, elektron dan neutron.

2. Inti Atom

Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang terikat di inti atom oleh suatu gaya
elektromagnetik. Proton dan nutron itu disebut dengan nucleon (penyusun inti). Inti atom
memiliki diameter berkisar 10-15 nm. Atom dari unsur kimia yang sama memiliki jumlah proton
yang sama pula. Suatu unsur dapat memiliki variasi jumlah neutron yang disebut dengan isotop.

3. Awan Elektron

Awan partikel merupakan suatu daerah dalam sumur potensi dimana tiap-tiap electron
menghasilkan sejenis gelombang diam (gelombang yang tidak bergerak).
Sifat-Sifat Atom

1. Sifat Nuklir

Sifat nuklir (radioaktif) hanya dimiliki oleh unsur-unsur atom yang memiliki nomor atom lebih
dari 82. Dari sekitar 339 nuklida yang sudah ditemukan secar alami di bumi, sebanyak 269
diantaranya belum terpantau secara menyeluruh. Pada unsur kima, 80 dari unsur yang diketahui
memiliki satu atau lebih isotope stabil. Unsur 43, 63, dan semu aunsur yang memiliki nomor
atom lebih dari 82 tidak memiliki isotope stabil. Hal inilah yang menyebabkan unsur tersebut
memiliki sifat radioaktif.

2. Massa Atom

Jumlah keseluruhan dari partikel dasar dalam suatu atom disebut dengan nomor massa. Massa
atom dalam keadaan diam dinilai dengan menggunakan satuan Dalton. Massa atom dalam unsur
yang berbeda memiliki massa yang bervariasi. Massa tersebut tergantung dari jumlah proton dan
neutron dalam intinya. Semakin besar massa atom, maka semakin kecillah atom tersebut.

3. Nomor Atom

Atom-atom dalam zat yang berbeda memiliki jumlah proton yang tidak sama dalam intinya.
Jumlah proton dalam inti ini disebut dengan nomor atom.

4. Gaya Atom

Gaya elektromagnetik menjaga elektron yang bermuatan negatif agar tetap berada orbit
sekeliling inti muatan positif. Terdapat gaya tarik inti yang merupakan gaya paling kuat yang
menjaga proton dan neutron tetap berada dalam inti atom. Gaya inti seratus kali lebih kuat
daripada gaya elektromagnetik.

ION

SEJARAH ION
Pada awal abad ke-19, Dalton mengatakan bahwa partikel terkecil dari materi adalah atom. Pada
pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa banyak zat tidak
disusun oleh atom melainkan oleh partikel bermuatan yang disebut ion. Ukuran dari partikel ini
adalah sekitar ukuran atom dan molekul.

Contohnya orang sudah mengenal bahwa lelehan garam dan larutan garam dalam air dapat
menghantarkan arus listrik. Dalam peristiwa tersebut, muatan listrik akan mengalir dengan cara
yang berbeda dibandingkan dalam logam. Dalam logam, muatan listrik dibawa oleh elektron.
Sebaliknya, dalam suatu lelehan garam atau larutan garam di dalam air, muatan listrik dibawa
oleh ion positif dan ion negatif.

PENGERTIAN

Ion adalah Atom yang bermuatan Listrik. Menurut Wikipedia, Ion adalah atom atau sekumpulan
atom yang bermuatan listrik. Ion terbentuk apabila atom melepaskan atau menerima satu atau
lebih elektron untuk membentuk kulit terluar, yang bermuatan penuh sehingga atom menjadi
stabil. Ion yang bermuatan positif disebut kation, ion yang bermuatan negatif disebut anion.
Larutan ion adalah larutan yang mengandung ion yang dapat bergerak bebas sehingga bisa
menghantarkan arus listrik.

Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula
berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda. Senyawa yang terbentuk
dari ion positif dan ion negatif dinamakan senyawa ionik. Contoh-Contoh senyawa Ionik.

1. Kalsium Karbonat (CaCO3) terbentuk dari ion Ca2+ dan ion CO32-.

2. Tembaga Sulfat (CuSO4) terbentuk dari ion Cu2+ dan ion SO42-.

3. Amonium sulfat ((NH4)2SO4) terbentuk dari ion NH4+ dan ion SO42-.
MOLEKUL

PENGERTIAN MOLEKUL

Banyak partikel terkecil dari suatu zat di alam yang bukan atom, melainkan gabungan dari dua atau lebih
atom unsur, baik dari unsur yang sama maupun berbeda. Gabungan dua buah atom atau lebih yang
berasal dari unsur yang sama atau unsur yang berbeda disebut dengan molekul. Jika atomnya berasal
dari unsur yang sama maka molekul tersebut disebut molekul unsur. Suatu molekul yang tersusun atas
dua atau lebih atom dari unsur yang berbeda maka disebut molekul senyawa.

Tidak seperti unsur logam yang partikel-partikel terkecilnya tersusun atas atom, partikel-partikel terkecil
dari unsur-unsur yang bukan logam dapat berupa sebuah atom maupun sebuah molekul. Unsur-unsur
golongan gas mulia (VIIIA) tersusun atas partikel terkecil kelompok atom. Adapun unsur-unsur
dari golongan halogen (VIIA) akan tersusun atas molekul unsur. Untuk memantapkan
pemahaman tentang perbedaan antara molekul unsur dan molekul senyawa, contohnya
gas oksigen dan gas karbon dioksida. Molekul gas oksigen tersusun atas dua buah atom unsur
yang sama, yaitu atom oksigen sehingga molekul oksigen termasuk molekul unsur (O2),
sedangkan molekul-molekul gas karbon dioksida termasuk ke dalam molekul senyawa karena
tersusun atas atom-atom dari unsur yang berbeda, yaitu satu atom karbon dan dua atom
oksigen (CO2).
Contoh lain dari molekul unsur adalah suatu molekul yang dibentuk oleh atom unsur hidrogen.
Dua buah atom unsur hidrogen akan membentuk molekul unsur diatomik atau molekul disusun
oleh dua atom dengan rumus kimia H2. Selain unsur-unsur dari golongan halogen, unsur
oksigen, dan unsur hidrogen, sebuah unsur nitrogen juga tersusun atas molekul diatomik dengan
rumus molekul N2.

Selain mampu membentuk suatu molekul diatomik, beberapa unsur bukan logam juga dapat
membentuk molekul poliatomik atau molekul unsur yang tersusun atas tiga buahatau lebih atom.
Misalnya, ozon (O3) merupakan sebuah molekul yang tersusun atas tiga buah atom unsur
oksigen. Adapun belerang mampu membentuk molekul unsur yang tersusun dari 8 buah atom
belerang (S8).

Contoh zat yang partikel terkecilnya merupakan molekul senyawa adalah air. Air yang tiap hari
dikonsumsi mengandung partikel-partikel terkecil yang disebut sebagai molekul air. Molekul air
ini tersusun atas dua atom unsur hidrogen dan satu atom unsur oksigen (H2O). Karena molekul
air tersusun dari atom-atom unsur yang berbeda, karena itu molekul air termasuk ke dalam
molekul senyawa. Molekul unsur hidrogen bereaksi dengan molekul unsur oksigen yang akan
membentuk molekul senyawa air. Tiap molekul unsur oksigenakan bereaksi dengan dua buah
molekul unsur hidrogen yang kemudian membentuk 2 molekul senyawa air. Jika satu molekul
oksigen membutuhkan dua molekul unsur hidrogen agar dapat bereaksi sempurna membentuk 2
molekul senyawa air maka 2 molekul unsur oksigen memerlukan 4 molekul unsur hidrogen agar
bereaksi sempurna membentuk 4 molekul air.
Pada reaksi di atas terlihat bahwa dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang. Jumlah atom H
dan O di sebelah kanan sama dengan jumlah atom H dan O di sebelah kiri. Perbedaannya adalah
masing-masing atom yang di sebelah kiri berikatan dengan atom dari unsur yang sama,
sedangkan atom yang di sebelah kanan sudah berikatan dengan atom dari unsur lain membentuk
molekul senyawa.

Jumlah atom pada suatu reaksi kimia akan tetap sehingga fenomena adanya Hukum Kekekalan
Massa yaitu "Jumlah massa zat-zat yang bereaksi sama dengan jumlah massa zat-zat hasil
reaksi".

Selain zat-zat yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi zat-zat di sekitar kita yang
partikel terkecilnya berupa molekul. Contohnya adalah gula putih (C12H22O11) yaitu zat yang
biasa digunakan sebagai campuran untuk memaniskan rasa kopi. Contoh lainnya adalah gas
karbon monoksida (CO) dan etanol (C2H5OH). Karbon monoksida adalah gas yang
dapat meracuni darah kita sehingga menyebabkan kematian. Adapun etanol yaitu suatu zat yang
bisa dipakai untuk berbagai keperluan, seperti sterilisasi, campuran minuman keras, dan bahan
bakar. Semua zat tersebut tersusun atas partikel-partikel terkecil materi yang disebut molekul.

Sumber :
https://www.tambangilmu.com/2017/01/pengertian-molekul-lengkap.html

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-atom

Modul Atom Ion Molekul

Anda mungkin juga menyukai