Anda di halaman 1dari 9

MATERI TEORI ATOM: PENGERTIAN DAN

PERKEMBANGAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar

Disusun Oleh :

Gibran Rismansah (122130130)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
2022
A. Pengertian Atom
Atom secara etimologi atau asal kata berasal dari bahasa Yunani “atomos”.
Arti dari kata tersebut adalah “tidak bisa dipotong”. Dilihat dari asal katanya,
kemudian atom diketahui memiliki definisi sebagai suatu partikel yang
menyusun suatu benda dan memiliki ukuran sangat kecil. maka atom
kemudian tidak bisa dipotong atau diperkecil lagi. 

Atom kemudian tersusun atas beberapa partikel, dan kemudian ada istilah
subatom. Hal ini menunjukan betapa kecilnya ukuran atom di setiap
permukaan benda apapun. Menentukan ukuran atom kemudian menjadi hal
yang tidak mudah. Sebab dalam satu tanda titik dari sebuah tulisan atau benda
saja sudah tersusun dari jutaan atom. 

Atom kemudian juga diketahui memiliki dasar materi yang disebut dengan
istilah inti atom dan awan elektron. Inti atom terdiri atas proton yang memiliki
muatan positif, kemudian elektron yang mengelilinya memiliki muatan netral.
Elektron di dalam atom terikat atau menempel pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. 

Sekumpulan atom kemudian saling berikatan dan membentuk molekul.


Atom yang berkumpul bisa terbentuk dari atom dengan muatan yang sama
sehingga memiliki sifat netral. Kemudian jika atom tersebut membentuk ikatan
dengan atom lain yang muatannya berbeda akan membentuk ion. 

Jumlah neutron dan juga proton pada atom yang berikatan akan
menentukan jenis dari atom tersebut. Jumlah proton pada atom akan
menentukan unsur kimianya, sedangkan jumlah neutron akan menentukan
isotop dari unsur dimana atom tersebut yang menjadi penyusunnya. 

B. Perkembangan Teori Atom


Diketahui bahwa kata atom berasal dari istilah bahasa Yunani yang
memiliki arti sebagai komponen terkecil yang tidak bisa dipisah-pisah lagi.
Konsep atom ini pertama kali diajukan oleh seorang filsuf dari India dan juga
dari Yunani. Konsep ini kemudian terus berkembang, hingga pada abad ke-17
sampai abad ke-18. 

Pada abad tersebut semakin banyak kimiawan yang kemudian menemukan


sejumlah zat yang komponennya sangat kecil. Saking kecilnya hingga tidak
bisa dipecah atau dipisahkan lagi menggunakan metode kimia .
Kemudian di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, konsep bahwa atom
merupakan partikel terkecil dan tidak dapat dibagi lagi mengalami perubahan.
Sebab para fisikawan di masa tersebut berhasil menemukan komponen struktur
atom. Yakni terdapat subatom di di dalam sebuah atom. Sehingga atom bukan
lagi partikel kecil yang tidak bisa dibagi.

dan kemudian akan dijumpai beberapa teori mulai dari awal teori tentang
atom dicetuskan sampai teori modern. Berikut adalah penjelasannya:

1. Teori Atom Dalton


Teori yang pertama mengenai atom dikemukakan oleh John Dalton
pada tahun 1803. Teori ini kemudian diyakini sebagai teori yang benar
dan berlaku hingga tahun 1805. Dalton kemudian dikenal sebagai
ilmuwan pertama yang mengemukakan mengenai teori atom dan
kemudian sosoknya dikenal dunia hingga sekarang. 

Dalton memiliki hipotesis mengenai model atau tampilan fisik atom


yang berupa bola pejal. Mirip dengan bola yang digunakan dalam
olahraga tolak peluru. Dalton juga menyampaikan bahwa teori bentuk
fisik atom ini didasarkan pada beberapa hal, yaitu: 

 Semua benda yang ada di dunia terbuat dari atom yang saling terikat
atau terhubung satu sama lain. 
 Atom-atom yang menyusun suatu benda kemudian tidak dapat dipecah
atau dibagi lagi menjadi partikel lebih kecil. 
 Atom-atom juga tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan. 
 Atom-atom dari unsur tertentu adalah identik satu sama lain, sehingga
membuat satu unsur berbeda dengan unsur lainnya. 
 Perubahan atau reaksi kimia merupakan suatu proses penggabungan
maupun pemisahan dari atom-atom yang tidak dapat dibagi atau
dipisahkan lagi. 

Teori atom yang dikemukakan oleh Dalton kemudian memiliki


kelemahan, yakni tidak dapat menjelaskan kenapa atom bisa
menghantarkan arus listrik padahal memiliki bentuk bola pejal.
Kelemahan inilah yang kemudian mendorong ilmuwan dan fisikawan
lain untuk mencari celah dan menyempurnakan teorinya. 
2. Teori Atom Thomson
Teori atom pun terus berkembang, hingga pada awal abad ke-20,
William Crookes dan J.J Thomson menemukan katode yang lebih baik.
Penelitian mengenai katode kemudian dilakukan lebih lanjut, salah
satunya meneliti cahaya katode tersebut. Cahaya katode ini kemudian
disimpulkan sebagai sebuah partikel. 

Sebab cahaya katode ini memiliki kemampuan untuk memutar


baling-baling yang diletakan diantara katode dan anode. Melalui
penelitian tersebut, oleh Thomson kemudian ditarik kesimpulan bahwa
sinar katode merupakan partikel yang menyusun atom yang memiliki
muatan negatif dan kemudian disebut sebagai elektron. 

Thomson juga menjelaskan bahwa atom adalah partikel yang bersifat


netral, sebab elektron yang dimilikinya memiliki muatan negatif. Supaya
muatan negatif ini menjadi netral maka harus ada partikel lain yang
bermuatan positif. Hal ini kemudian berhasil mematahkan teori Dalton,
dan kemudian dikenal sebagai teori Thomson. 

Hanya saja, teori atom yang mulai dikenal publik di awal abad ke-20


ini juga memiliki kelemahan. Yakni, Thomson tidak memiliki
kemampuan untuk menjelaskan susunan muatan positif dan negatif yang
dimiliki atau dibawa oleh bola atom.
3. Teori Atom Rutherford
Rutherford yang memiliki nama lengkap Ernest Rutherford
melakukan percobaan penembakan sinar alpha ke permukaan sebuah
logam. Logam yang digunakan adalah lempengan emas tipis. Sinar alfa
dijadikan percobaan karena memiliki kemampuan menembus kertas
yang tipis. 

Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan teori atom yang


dikemukakan oleh Thomson bahwa atom adalah bola pejal atau tidak.
Sehingga saat sinar alfa ditembak ke permukaan lempengan emas tipis
ini apakah akan berbelok atau justru menembus lempengan emas
tersebut. 

Melalui percobaan sinar alfa yang kemudian dikenal sebagai


percobaan Geiger Marsden tersebut diketahui partikel sinar alfa ada
yang menembus dan ada yang berbelok. Melalui hasil penelitian tersebut
kemudian bisa ditarik beberapa kesimpulan:

 Atom pada dasarnya bukanlah bola pejal, sebab hampir seluruh sinar
alfa yang ditembak ke permukaan benda tipis akan diteruskan. 
 Jika lempengan emas tipis di dalam percobaan dianggap sebagai satu
lapisan atom. Maka di dalam lapisan emas tersebut terdapat partikel
dengan muatan positif. 
 Partikel bermuatan positif tersebut yang kemudian diketahui menyusun
inti atom. Sebab ada 1 dari 20.000 partikel sinar alfa yang membelok,
dan dari angka tersebut diketahui perbandingan ukuran antara inti atom
dengan partikel yang mengitarinya. yakni sekitar 10.000 kali lebih kecil .

Sehingga dari penelitian tersebut kemudian diketahui bahwa atom


terdiri dari dua komponen. Yakni elektron bermuatan negatif dan juga
inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh banyak elektron.
Secara sekilas, bentuk atom mirip dengan lintasan planet-planet yang
mengitari matahari.
4. Teori Atom Bohr
Penyempurnaan kelemahan teori tentang atom yang dikemukakan
oleh Rutherford kemudian dilakukan oleh Niels Bohr yang merupakan
salah satu ahli fisika dari Denmark. Bohr diketahui melakukan
percobaan menggunakan spektrum atom hidrogen.

Melalui percobaan tersebut, Bohr mampu menjelaskan mengenai


keberadaan elektron di sekitar inti atom. Bohr kemudian menjadi
ilmuwan dan ahli fisika pertama yang bisa menyampaikan struktur atom
yang dilakukan pada tahun 1913. Penamatan terhadap spektrum atom
hidrogen kemudian bisa diketahui sifat atom. 

Dari hasil penelitian yang menghasilkan teori atom terbaru tersebut


kemudian diketahui sifat-sifat atom sebagai berikut: 

 Atom terdiri dari inti atom yang memiliki muatan positif dan dikelilingi
oleh elektron yang memiliki muatan negatif dan terdapat dalam satu
lintasan. 
 Elektron diketahui memiliki kemampuan untuk berpindah dari satu
lintasan ke lintasan yang lain, dan menyerap atau memancarkan energi.
Sehingga atom tidak akan kekurangan energi. 
 Elektron yang berpindah dari lintasan lebih tinggi akan menyerap energi
energi. Sedangkan jika elektron berpindah ke lintasan lebih rendah maka
akan memancarkan energi. 
 Kedudukan elektron dalam inti atom kemudian memiliki tingkatan
energi yang berbeda di setiap lintasan, dan pada tingkat tertentu elektron
ini kemudian disebut sebagai kulit-kulit elektron.

Melalui pengamatan yang dilakukan oleh Bohr tersebut maka bisa


diketahui bahwa atom memiliki beberapa lapisan kulit. DImana setiap
kulit ini mengandung atau memiliki elektron yang bermuatan negatif.
Lapisan-lapisan kulit atom ini kemudian menjadi lintasan yang dilalui
oleh elektron. 
5. Teori Atom Modern
Setelah melewati abad ke-20, teori atom kemudian mengalami masa
dimana semakin terang benderang. Dikatakan demikian karena
penelitian dan pengamatan paling baru terus berkembang dan semakin
sempurna dalam menjelaskan bentuk fisik dari atom itu sendiri. 

Model atom atau bentuk atom yang kemudian diyakini oleh


masyarakat modern atau masyarakat saat ini, termasuk juga kita. Pada
dasarnya merupakan teori yang dikemukakan oleh Erwin Schrodinger
dan menyempurnakan teori dari Bohr, teori modern ini pertama kali
dikemukakan pada 1926 dan berlaku sampai sekarang. 

Oleh Schrodinger kemudian dijelaskan bahwa partikel tidak hanya


berbentuk gelombang, namun juga gelombang probabilitas. Kedudukan
dari elektron yang melingkari atau mengelilingi inti atom pada dasarnya
tidak pasti. Sehingga kedudukan yang dimiliki masuk ke dalam kategori
gelombang probabilitas. 

Sehingga tidak mungkin bisa menemukan kedudukan pasti dari suatu


awan elektron yang mengelilingi inti atom. Satu hal yang bisa
disimpulkan adalah kedudukan tersebut merupakan kebolehjadian
elektron, sehingga kedudukannya tidak pasti dan tidak dapat ditetapkan
ada di lintasan dan kulit bagian mana. 
C.Partikel Yang Menyusun Atom

I. Elektron
Partikel pertama adalah elektron yang diketahui sebagai sub
partikel dari sebuah atom dan memiliki muatan listrik negatif.
Partikel ini kemudian diketahui juga sebagai sub partikel yang paling
ringan jika dibandingkan dengan sub partikel lainnya. Bahkan Saking
ringannya elektron maka massa ditentukan oleh massa partikel lain.

II. Proton 
Proton sendiri merupakan partikel dengan muatan positif. Massa
yang dimiliki partikel proton ini adalah sama dengan massa pada
hidrogen. Letak atau kedudukan proton ada di dalam inti atom dan
berada di lapisan terjauh. 

III. Neutron 
Neutron dan diketahui merupakan sub partikel yang tidak
memiliki muatan. Sehingga neutron ini sifatnya netral, tidak seperti
elektron maupun proton. Tidak semua atom memiliki neutron,
contohnya adalah atom pada hidrogen. Sehingga partikel yang
menyusun atom di dalamnya tidak mengandung neutron.  
D. Kesimpulan
Perkembangan model dan teori atom
Perkembangan teori atom mulai dari Dalton, Thomson, Rutherford. Bohr dan
berakhir Teori atom modern yang mengenal konsep kuantum.

Apa itu atom


Atom secara etimologi atau asal kata berasal dari bahasa Yunani “atomos”.
Arti dari kata tersebut adalah “tidak bisa dipotong”.

Anda mungkin juga menyukai