Atom adalah suatu satuan dasar materi, terdiri dari inti atom dan awan elektron yang
bermuatan negatif dalam mengelilinginya.
Inti atom terdiri atas proton yang memiliki muatan positif, dan neutron yang memiliki muatan
netral (kecuali dengan inti atom Hidrogen-1, yang tidak mempunyai neutron).
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani yang artinya yaitu (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), tidak
bisa dipotong atau sesuatu yang tidak bisa dibagi-bagi.
Atom memiliki diameter sekitar 6 sampai 30 nm. Karena adanya suatu gaya
elektromagnetik, atom akan bergabung bersama pada atom-atom yang lain sehingga
membuat pembentukan sebuah molekul.
image atom
Struktur Atom
Inti atom sangatlah padat yaitu: 99,97% massa atom merupakan massa inti atom tetapi
volumenya hanya berupa 1/1015 dari volume atom. Diameter pada sebuah atom (∼10−10
m) kira-kira 100.000 kali diameter didalam inti atom (∼10−15 m). Berikut struktur atom yang
ada pada gambar dibawah ini dan perbandingan karakter pada 3 partikel subatomik utama
yang ada ditabel.
struktur atom
Nilai pada massa atom dan partikel-partikel subatomik sangatlah kecil dengan satuan gram
sehingga dapat lebih mudah untuk dinyatakan sebagai massa yang relatif. Basis ukuran
massa relatif atom merupakan atom karbon yang berdasarkan pada 6 proton dan 6 neutron
(atom C-12), yang dari massa satu atom C-12 dinyatakan sejumlah 12 satuan massa atom
(sma) atau 12 dalton (Da).
1 sma = 1,660539×10−24 g.
Inti pada massa proton dan massa neutron masing-masing dinyatakan 1 sma.
Model Atom
Istilah atau penyebutan atom awalnya berasal dari Bahasa Yunani, dimana atom merupakan
tidak dapat dipecah atau dipotong serta tidak mungkin untuk dibagi lagi. Sehingga, konsep
tidak dapat terbagi lagi ini dikemukakan oleh para filsuf dari Yunani dan India.
Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan
menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan
metode-metode kimia. Kemudian, pada akhir abad ke-19 sampai pada abad ke-20. Para ahli
fisika mulai menemukan komponen-komponen yang berukuran sangat kecil subatom dalam
inti atom. Menunjukkan bahwasanya struktur atom merupakan inti yang dari materi.
Dalam perkembangan science dan ilmu pengethauan dalam masanya, terdapat banyak
peneliti dan ilmuan. Dimana mereka mengemukakan hasil pemikiran dan penemuan yang
diketahui oleh hasil riset dan percobaan yang dibuatnya. Sehingga, dalam penelitian terkait
dengan struktur atom dan inti atom banyak dikemukakan oleh para peneliti.
Teori atom Dalton adalah teori mengenai atom yang dikemukakan oleh ilmuwan
berkebangsaan Inggris, John Dalton. Pada tahun 1808. Teori atom Dalton adalah teori
paling tua mengenai penjelasan tentang atom. Dalton menjelaskan bahwa atom merupakan
suatu zat yang tidak bisa dibagi – bagi lagi.
Toeri atom dalton merupakan teori atom pertama yang dikemukakan oleh John Dalton
(1808), seorang fisikawan asal Inggris. Dalam mengemukakan teorinya terkait struktur atom
yang berdasarkan penelitian yang dikemukakannya dalam A New System of Chemical
Philosiphy. Dimana jogn Dalton menjelaskan bahwasanya atom merupakan suatu zat yang
tidak dapat dibagi lagi dan merupakan struktur terkecil dari suatu materi.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukannya John Dalton Mengemukakan
Penelitiannya terkait struktur atom sebagai berikut :
Dari hasil penelitian yang dikemukakan oleh John Dalton, Dalton menggambarkan
bahwasanya atom merupakan suatu bulatan materi terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Bentuk atom yang digambarkan berdasarkan teori atom Dalton ini berbentuk bola kecil yang
menjadi inti atom. Kemudian, setiap atom yang bergabung akan membentuk senyawa dan
menjadi materi.
Berdasarkan hasil penelitiannya dan perkembangan masa. Teori yang dikemukakan oleh
John dalton memiliki kekurangan dari teori atom yang lainnya. Dengan berbagai kelemahan
sebagai berikut :
1. Dalton menerangkan bahwa atom tidak bisa dibagi lagi. Namun, setelah
perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi. Diketahui bahwasanya dalam
inti atom yang dijelaskan oleh Daltom masih dapat terbagi lagi yang terbentuk dari
partikel dasar yang lebih kecil daripada atom, yaitu elektron, proton, dan neutron.
2. Dalton menyatakan bahwa atom tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan.
Namun, ketika atom di uji coba dengan rekasi nuklir akan menghasilkan satu atom
menjadi suatu unsur atom yang lain.
3. Pendapat Dalton terkait bahwasanya setiap atom memiliki kesamaan dalam massa,
ukuran dan bentuk. Namun, setelah adanya teori terkait Isotop, Isobar, dan Isoton.
Dimana, setiap struktur atom mempunyai kesamaan dalam satu sisi namun, berbeda
dalam sisi lainnya.
4. Pernyataan Dalton terkait perbandingan suatu senyawa mempunyai bilangan bulat
dan sederhana. Tetapi, seiring perkembangan dari diketahui bahwa terdapat
perbandingan bilangan yang tidak bilat seperti senyawa C18H35O2Na.
Walau masih memiliki kelemahan dari berbagai sisi. John Dalton menjadi pelopor pertama
dalam ilmuan yang menjelaskan terkait struktur atom dam model atom. Yang dengan dasar
inilah para ilmuan lain mulai meneliti dan memulai percobaan dan penelitian terkait struktur
atom dan model atom.
Sumber: Laboratoria.com
Setelah teori atom Dalton muncul dan mulai berkembang pada tahun 1903. Hal tersebut
memicu para ilmuan lain pun mulai meneliti terkait struktur atom dengan berbagai
penerapan dan percobaan setiap peneliti. Salah satunya adalah J.J Thomson.
Dengan menggunakan hasil penelitian dan penemuan tabung katode oleh William Crookers.
Kemudian J.J Thomson pun mulai meneliti terkait sinar katode yang mampu menggerakan
baling-baling dalam percobaan tabung katode. Dari hasil percobaan tabung katode tersebut
dapat dipastikan bahwa sinar katode merupkan salah satu perikel penyusun dalam atom
yang bermuatan negatif.
Dengan hasil percobaan dan penelitian terkait struktur atom yang dilakukan oleh Thomson.
Maka, Thomson pun menyatakan bahwa “Atom merupakan bola pejal yang bermuatan
positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”. Dimana, hasilnya disebut model
atom roti kismis.
Sumber: Enjiner.com
Berdasarkan hasil penelitian oleh Thomson. Model atom thomson digambarkan sebagai roti
kismis atau bola pejal layaknya bola billiar. Dimana, inti bola yang berwarna kuning sebagai
muatan positif dan bola kecil berwarna hijau sebagai muatan negatif yang menyebar merata
di sekitar muatan positif.
Walaupun J.J Thomson mampu menemukan muatan negatif atau elektron yang tersebar
disekitar struktur atom. Serta mematahkan bahwa atom masih dapat dipecah menjadi
bagian terkecil dengan ditemukannya elektron. Tetapi, J.J Thomson tidak dapat
menjelaskan persebaran muatan positif dan negatif yang berada di inti atom
Sumber: mfyeni.wordpress.com
Berlanjut ke teori atom Rutherford. Memasuki tahun 1903 seorang peneliti dengan
percobaan yang dilakukannya menyatakan bahwa teori atom yang dipaparkan oleh J.J
Thomson belum tepat.
Mendengar hal tersebut mendorong Ernest Rutherford (1911) untuk melakukan percobaan
untuk mencari struktur atom yang benar. Dengan bantuan dari kedua muridnya Hans Geiger
dan Ernest Marsden. Rutherford melakukan eksperimen dengan menembakkan sinar alfa ke
sebuah lepengan emas dengan partikel alfa yang percobaan ini dikenal dengan percobaan
Geiger-Marsden.
1. Didalam struktur atom terdapat ruang hampa yang menghasilkan partikel α akan
diteruskan.
2. Terdapat suatu muatan dalam inti atom dan memiliki massa atau muatan yang
sejenis denganpartikel α sejenis yaitu muatan positif; sehingga, sebagian kecil
partikel α yang ditembakkan.
3. Pada struktur atom terdapat bagian yang kecil dan padat yang rutherfor
menyebutnya sebagai inti atom (Nukleus). Sehingga, partikel α yang tiembbakan dan
mengenai inti atom akan dipantulkan oleh inti atom tersebut.
Berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan oleh Rutherford dan beserta kedua muridnya.
Rutherford pun menyatakan bahwa : struktur atom tersusun dari inti atom yang bermuatan
positif sebagai pusat massa dan dikelilingi elektron-elektron yang bermuatan negatif yang
mengitari inti atom.
Sumber : Enjiner.com
Namun, Teori atom Rutherford ini hanya mampu menjelaskan terkait adanya elektron negatif
yang beredar mengelilingi inti atom yang terletak diruang hampa. Tetapi, Rutherford bemum
dapat memberi penjelasan terkait distribusi setia atom elektron dengan jelas. Secara
otomatis Teori yang dipaparkan oleh rutherofd pun memiliki kelemahan.
Teori atom Rutherford memiliki pertentang dengan Hukum Maxwell seorang ahli fisika.
Dimana Maxwell menyatakan bahwa jika muatan elektron (negatif) bergerak dan
mengelilingi suatu partikel yang berlawanan (bermuatan positif). Maka, pertikel yang ada
akan mengalami percepatan kemudian akan menghasilkan gelombang elektromagnetik.
Akibatnya energi elektron semakin berkurang. Jika demikian halnya maka lintasan elektron
akan berupa spiral. Pada suatu saat elektron tidak mampu mengimbangi gaya tarik inti dan
akhirnya elektron jatuh ke inti. Sehingga atom tidak stabil padahal kenyataannya atom stabil.
Sehingga, akan menyebabkan elektron akan berkurang sedikit demi sedikit. Maka, hal yang
selanjutnya yang terjadi adalah lintasan elektron menjadi spiral dikarenakan tidak mampu
mengimbangi gaya tarik dari intri atom dan akhirnya elektron jatuh ke inti atom. Dan akan
menghasilkan atom yang tidak stabil tetapi, pada kenyataannya atom stabil.
Sumber: kokimia.com
Ditahun 1913, seorang pakar fisikawan asal Denmark dengan nama Niels Bohr menyatakan
bahwasanya teori atom
dari Rutherford dapat untuk disempurnakan kembali menjadi teori atom yang lebih baik.
Dimana, Niels Bohr dengan percobaan yang dilakukan menggunakan teori kuantum dari
Planck.
Dari percobaan yang dilakukannya ketika melihat penampakan sinar yang berada disekitar
cahaya berupa bola pejal ataupun nyala api bahkan listrik tegangan tinggi. Dari hal tersebut
Bohr pun menyempurnakan penelitian dari teori yang diajukan oleh Rutherford. Para ahli
kadang memberikan istilah teori atom Rutherford-Bohr.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya. Bohr pun mengemukakan teori yang di
milikinya yang menyebutkan bahwa elektron yang bermuatan negatif berputar
mengengelilingi inti atom yang bermuatan atom positif pada jalur lintasanya tersendiri. Dan
setiap lintasan elektron yang memiliki orbitnya tersendiri memiliki kekuatannya elektronnya
tersendiri.
Dengan elektron terluar merupakan elektron yang paling mudah lepas atau berpindah.
Sedangkan, elektron yang paling dekat dengan inti merupakan elektron yang paling sulit
untuk berpindah. Ketika elektronakan berpindah dari satu orbit ke orbit lain. Maka,
diperlukan suatu energi yang berfungsi untuk memindahkan atau menghandatkan muatan
elektron ke lintasan yang lemah atapun menarik ke lintasan yang terdekat dengan inti atom.
Sumber: Enjier.com
Dari penjelasan teori atom Bohr. Niels Bohr pun menggambarkan model atom Bohr dengan
bentuk seperti tata surya yang terkadang diistilahkan sebagai model atom tata surya.
Dimana, Bohr menjelaskan bahwa model atom Bohr sebagai berikut :
1. Elektron yang berada di lintasannya tersendiri mengelilingi inti atom dengan setiap
elektron berada pada lintasanya tersendiri. Dalam hal ini Niels Bohr memisalkan
dengan istilah lintasan K, L, M, … dan lintasan seterusnya.
2. Setiap elektron yang berotasi pada lintasanya dan bersifat stasioner. Maka, energi
elektron terhadapt inti atom dalam struktur atom akan bersifat tetap. Artinya, tidak
akan ada energi yang diserap ataupun diemisikan satu sama lain.
3. Setiap muatan elektron dalam setiap lintasan dapat berpindah dari satu lintasan ke
lintasan lain dengan setiap lintasan akan membutuhkan energi yang berbeda. Dari
energi yang dibutuhkan oleh setiap elektron disetiap lintasan kulit tersebut akan
membuat elektron mampu berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya. Dimana,
besarnya energi yang diperlukan untuk berpindah dapat dihitung dengan persamaan
Planck.
4. Setiap Orbit stasioner muatan elektron yang mengelilingi inti atom momentum sudut.
Dimana, besarnya jumlah sudut merupakan kelipatan dari nh/2π. Dimana, setiap n
merupakan bilangan kulangan kuantum dan h merupakan tetapan Planck. Setiap
kulit atom yang dilambangkan dengan n = 1, n = 2, n = 3. dan seterusnya.
Dengan demikian, banyaknya orbit setiap atom dalam tabel periodik memiliki nilai tersendiri
dan mempengaruhi banyaknya jumlah elektron pada setiap orbit tersebut. Namun, pada
teori atom Bohr ini masih terdapat kekurangan yang sampai sekarang masih berusaha untuk
disempurkana oleh setiap ilmuan yang ada.
5. Model Atom Mekanika Kuantum