Anda di halaman 1dari 13

Struktur Atom

A. PERKEMBANGAN MODEL ATOM

Dalam ilmu fisika dan kimia, Teori Atom merupakan salah satu teori yang digunakan untuk
mengenali sifat dari sebuah benda. Teori ini menyatakan bahwa seluruh benda yang ada di dunia
ini terbentuk dari adanya atom-atom yang saling menyatu. Tentu, teori ini bisa diterapkan untuk
berbagai jenis benda, termasuk benda padat, benda cair dan benda gas.
Menurut pengertiannya, atom sendiri berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang memiliki arti
tidak bisa dibagi. Secara tidak langsung, arti dari kata atom ini merupakan sesuatu yang sangat
kecil di mana tidak dimungkinkan untuk memisahkan atau membaginya lagi menjadi beberapa
bagian.

Asal Usul Teori Atom


Dalam catatan sejarah, Teori Atom termasuk salah satu teori tertua yang muncul dan ditemukan
di dunia. Teori ini kemudian dikembangkan menjadi lebih kompleks dan menjadi salah satu
dasar pengetahuan yang cukup penting, terutama dalam sains. Menurut sejarah yang tercatat,
penemu Teori Atom adalah seorang yang berasal dari Yunani, yakni Democritus.
Democritus merupakan tokoh ulung terkait Teori Atom. Ia merupakan seseorang yang pertama
kali menemukan teori ini pada awal abad ke-5 sebelum masehi. Dalam hal ini, Democritus
mengemukakan bahwa benda-benda yang ada bisa dibagi menjadi beberapa atau banyak bagian
yang sangat kecil.
Bagian-bagian benda tersebut akhirnya tidak akan bisa dibagi lagi. Bagian inilah yang kemudian
oleh Democritus disebut sebagai atom. Menurutnya, atom sepenuhnya padat, tidak terdapat
struktur internal serta ada ruang kosong antar atom guna memberikan ruang untuk
pergerakannya. Ia mencontohkan dengan pergerakan dalam air dan udara.
Selain itu, dalam penjelasan mengenai Teori Atom yang ia temukan, Democritus mengatakan
bahwa ada perbedaan sifat dari material yang berbeda, atom memiliki perbedaan dan dibedakan
dalam beberapa bentuk, massa serta ukurannya. Berdasarkan pada model atom yang ia buat,
Democritus mampu menjelaskan jika memang atom-lah yang menyusun benda-benda.
Kemunculan teori ini menjadi salah satu tonggak pengetahuan yang penting dan memberikan
perbedaan yang cukup signifikan. Dalam perkembangannya, Teori Atom ini kemudian
dinamakan Teori Atom Democritus sesuai dengan nama penemunya.

Pengertian Struktur Atom


Perbincangan mengenai Teori Atom tidak bisa dilepaskan dari pembahasan mengenai struktur
atom. Dalam pembahasannya, struktur atom merupakan satuan dasar materi di mana terdiri dari
inti atom beserta awan elektron yang bermuatan negatif serta mengelilinginya. Inti dari atom
tersebut memiliki kandungan campuran.
Campuran yang terdapat dalam inti dari atom adalah kandungan proton yang bermuatan positif
dan juga neutron yang bermuatan netral. Elektron yang mengelilingi inti atom tersebut terikat
dikarenakan dengan adanya gaya elektromagnetik. Tidak hanya itu, sekumpulan atom juga akan
terikat dengan gaya yang sama dengan atom lain hingga nantinya akan membentuk molekul.
Oleh karena itu, dalam pembahasan mengenai Teori Atom, gaya elektromagnetik merupakan hal
yang penting untuk dibahas dan memiliki pengaruh yang sangat besar. Struktur atom ini juga
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu hingga dibahas lebih detail.

Perkembangan Teori Atom


Seiring waktu berjalan, Teori Atom juga mengalami beberapa perkembangan yang cukup
signifikan. Hal ini dikarenakan teori yang lama akan menyempurnakan teori sebelumnya. Salah
satu fakta yang tercatat dalam penemuan teori ini oleh Democritus adalah ia kurang memiliki
bukti eksperimental sehingga teorinya dianggap kurang sempurna.
Akhirnya, pada medio tahun 1800 mulai ditemukan beberapa penemuan baru terkait Teori Atom
yang kehadirannya memberikan pengertian dan pemahaman yang luas mengenai apa itu atom.
Pada masanya, terdapat beberapa perkembangan terkait teori ini yang datang dari beberapa tokoh
yang berbeda.
Adapun tokoh-tokoh yang berperan penting mengenai muncul dan berkembangnya Teori Atom
hingga saat ini adalah sebagai berikut: 
1. Teori Atom Dalton
Teori atom Dalton didasarkan pada anggapan: Semua benda terbuat dari atom. Atom-
atom tidak dapat dibagi maupun dipecah menjadi bagian lain. ... Atom-atom dari unsur tertentu
adalah indentik satu terhadap lainnya dalam ukuran, massa, dan sifat-sifat yang lain, namun
mereka berbeda dari atom-atom dari unsur-unsur yang lain.

Perkembangan mengenai Teori Atom diawali oleh John Dalton. Ia mengemukakan pendapat
awalnya mengenai atom pada tahun 1803. Dalam hal ini, teori yang dikemukakan oleh Dalton
didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa atau hukum Lavoisier dan hukum
susunan tetap atau hukum Proust.
Dalam penjelasannya, Lavoisier mengatakan bahwa massa total dari zat-zat sebelum reaksi akan
selalu sama dengan massa total dari zat-zat yang dihasilkan dari reaksi. Sedangkan Proust
mengatakan bahwa perbandingan massa pada unsur-unsur dalam suatu senyawa senantiasa akan
selalu tetap.
Dari kedua hukum tersebut, John Dalton mengemukakan pendapatnya terkait Teori Atom
sebagai berikut:
 Atom merupakan bagian terkecil dari sebuah materi dan karena ukurannya yang paling
kecil sehingga tidak bisa lagi dibagi menjadi bagian lain.
 Atom digambarkan dengan bola pejal yang sangat kecil dengan kesimpulan bahwa suatu
unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda pula.
 Atom-atom bergabung untuk membentuk sebuah senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat serta sederhana. Dalam hal ini dimisalkan air yang terdiri dari atom-atom hidrogen dan
atom-atom oksigen.
 Reaksi kimia merupakan pemisahan dan juga penggabungan atau penyusunan kembali
dari rangkai atom-atom sehingga atom tidak akan bisa diciptakan atau dimusnahkan.
Pendapat dari Dalton ini menjadi awal dari perkembangan Teori Atom dalam dunia pengetahuan.
Kemunculan teori Dalton ini juga memberikan beberapa kelebihan dalam pengetahuan yakni
mulai membangkitkan minat terkait penelitian mengenai beragam jenis modal atom.
Akan tetapi, Teori Atom yang dikemukakan oleh Dalton masih memiliki beberapa kelemahan.
Adapun beberapa kelemahan dari teori Dalton adalah sebagai berikut:
 Tidak dapat menjelaskan bagaimana cara atom tersebut saling berkaitan
 Tidak dapat menjelaskan hubungan antara larutan senyawa dengan daya hantar sebuah
arus listrik karena atom merupakan bagian terkecil unsur atau benda yang tidak bisa dibagi lagi
 Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi
 Tidak bisa menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan atom unsur
lainnya.

2. Teori Atom Thomson

Pada awal abad ke-20, JJ Thomson menggambarkan atom seperti bola roti dengan taburan
kismis. Bola itu padat dan bermuatan positif. Di permukaannya, tersebar elektron yang
bermuatan negatif. Thomson membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam
atom. Ia mematahkan anggapan Demokritos dan Dalton bahwa atom adalah partikel terkecil.
Sayangnya, model atom Thomson tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam atom.
Setelah teori atom Dalton, tokoh perkembangan teori atom selanjutnya adalah teori atom
Thomson. Dalam perkembangannya, Thomson memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada
pada teori atom Dalton.

Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel yang bermuatan negatif dan disebut dengan
elektron. Elektron merupakan penemuan yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan teori
atom sebelumnya.

Teori atom Thomson berawal dari penemuan tabung katode oleh William Crookes. Dari
penelitian yang sudah dilakukan Crookes, Thomson mengembangkan penelitiannya tentang sinar
katode di Laboratorium Cavendish. Setelah selesai dan mendapatkan hasil dari penelitian yang
dilakukan, Thomson menemukan bahwa sinar katode adalah sebuah partikel.

Hal ini disebabkan karena sinar katode mampu memutar baling-baling yang diletakkan antara
katode dan anode. Setelah mengetahui hal itu, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
termasuk ke dalam partikel penyusun atom (partikel subatom) yang memiliki muatan negatif dan
sekarang disebut dengan elektron.

Partikel yang bermuatan negatif atau elektron inilah yang akan memuat isi dari teori atom
Thomson. Isi dari teori atom yang dimiliki oleh Thomson adalah sebuah bola pejal atau bola
biliar yang bermuatan positif yang memuat beberapa partikel bermuatan negatif atau elektron.
Elektron-elektron ini akan tersebar pada bola seperti kismis pada roti.

Teori atom Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis. Dinamakan teori roti kismis
karena muatan negatifnya atau elektron (kismis) mengelilingi atom yang bermuatan positif (roti).

Secara garis besar teori atom J.J Thomson dapat disimpulkan menjadi beberapa garis besar.
Berikut inti dari teori atom Thomson.

 Atom bukanlah bagian terkecil dari suatu zat.


 Massa elektron atom lebih kecil dari massa atom.
 Secara keseluruhan atom bersifat netral. Hal ini dikarenakan muatan atom positif dan
negatif yang ada pada atom sama dan suatu atom tidak memiliki muatan positif dan negatif
yang berlebihan.
 Atom dengan muatan positif akan tersebar secara merata ke seluruh bagian atom,
kemudian atom itu dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar diantara muatan positif.
Sama seperti teori atom Dalton, teori atom Thomson juga memiliki kekurangan. Berikut
beberapa kekurangan teori atom Thomson.

 Teori atom Thomson tidak bisa menjelaskan bagaimana susunan muatan positif dan
jumlah elektron yang ada di dalam bola.
 Inti atom tidak dapat dijelaskan.
Teori yang dikembangkan oleh Thomson sayangnya tidak dikembangkan lagi. Penyebab tidak
dikembangkan teori ini adalah di kemudian hari teori atom ini ditemukan ketidakcocokkan
dengan hasil percobaan Ernest Rutehrfood. Penelitian yang dilakukan Rutherford dapat
membuktikan bahwa pada seluruh bagian atom, muatan positif atom tidak tersebar secara merata.
Penelitian Rutherford mengungkapkan bahwa atom muatan positif yang tidak tersebar merata
berpusat di bagian tengah atom yang sekarang disebut dengan inti atom.

3. Teori Atom Rutherford


Teori atom selanjutnya adalah teori dari Ernest Rutherford. Rutherford lahir di Selandia Baru dan
berkebangsaan Inggris. Ia adalah murid sekaligus partner dari Thomson. Meskipun Rutherford
seorang murid dari Thomson, tetapi ia mengembangkan teori atom dan memperbaiki teori milik
gurunya yaitu Thomson.

Rutherford dan kedua asistennya menemukan inti atom pada tahun 1910. Inti atom memiliki jari-
jari yang lebih kecil dari jari-jari atomnya. Teori yang ditemukan oleh Rutherford berasal dari
eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa (sebuah partikel dengan
massa empat kali massa atom hidrogen dan muatan positif sebesar dua kali muatan elektron).
Eksperimen ini dinamakan Geiger-Marsden. Penamaan eksperimen ini diambil dari dua murid
Rutherford yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden).

Ketika melakukan eksperimen, Rutherford membuat rancangan percobaan penembakan atom


emas dengan partikel alfa yang dipancarkan unsur radioaktif. Setelah dipancarkan maka hasilnya
adalah radioaktif itu ada yang dipantulkan, diteruskan, dan dibelokkan.

Dari hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford berharap semua partikel alfa menembus lurus
lempengan emas. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan sehingga fakta yang
diperoleh bahwa ada partikel alfa yang dibelokkan antara 900 sampai 1800.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford memiliki kesimpulan bahwa inti atom
yang terkena partikel alfa maka akan terjadi tumbukan yang menyebabkan pembelokan atau
pemantulan partikel alfa. Penyebab terjadinya hal itu adalah massa dan muatan atom terpusat
pada inti (nukleus). Dengan demikian, Rutherford berpendapat bahwa muatan inti atom sama
dengan massa atom dalam sma (satuan massa atom).

Dari hasil percobaan ini, maka dapat dipastikan teori atom Rutherford menggugurkan teori atom
Thomson. Hal yang menyebabkan gugurnya teori atom Thomson gugur adalah Rutherford
menemukan inti atom yang ada di dalam atom, inti atom ini memiliki muatan positif yang
menjadi pusat, massa, dan dikelilingi oleh awan elektron bermuatan negatif atau bisa dikatakan
seperti bentuk tata surya.

Berikut beberapa inti atau garis besar dari teori atom Rutherford.

 Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron-elektron yang
bermuatan nehatif seperti model tata surya.
 Atom bersifat netral karena muatan positif sebanding dengan muatan negatif.
 Selama mengitari inti, gaya sentripetal pada elektron terbentuk oleh gaya tarik menarik
antara elektron dengan gaya inti atom (gaya Coulomb).
 Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong (bukan pejal). Hal itu disebabkan oleh
Jari-jari inti atom jauh lebih kecil dari jari-jari atom.
Meskipun teori atom Rutherford sudah menggugurkan gagasan teori atom Thomson, tetapi teori
Rutherford masih memiliki kekurangan, yaitu.

 Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan cara rotasi dari inti atom dan letak dari
elektron.
 Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan spektrum garis yang ada pada atom hidrogen.
 Energi atom menjadi tidak stabil karena elektron yang bergerak akan memancarkan
energi.

4. Teori Atom Niels Bohr


Niels Bohr merupakan fisikawan asal Denmark dan peraih Nobel Fisika pada tahun 1922. Bohr
memulai penelitian tentang atom pada tahun 1913 dan nama dari hasil penelitian itu adalah
spektrum atom hidrogen.

Setelah teori Rutherford sudah mulai tersebar dan digunakan, para ilmuwan sepakat bahwa
sebuah atom terdiri dari elektron dan inti atom. Teori atom Bohr berawal dari kelemahan teori
atom Rutherford. Kelemahan itu adalah lintasan elektron yang disampaikan Rutherford belum
sempurna untuk menjelaskan struktur suatu atom karena dianggap bertentangan dengan teori
elektrodinamika klasik Maxwell.
Dari kelemahan itulah maka Bohr berusaha mengembangkan dan menyempurnakan teori atom
Rutherford dengan menggunakan model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck dan
mengajukan teori atom yang saat ini dikenal dengan sebutan Teori Atom Bohr.

Bentuk dari teori atom Bohr bisa dikatakan seperti peredaran planet saat mengitari tata surya.
Eksperimen yang dilakukan Bohr menghasilkan elektron-elektron yang mengelilingi inti atom
yang terdiri dari Proton dan Neutron dan di  lintasan-lintasan tertentu disebut dengan kulit
elektron atau tingkat energi. Setelah mengelilingi inti atom, elektron itu bisa berpindah dari satu
kulit ke kulit lainnya dengan penyerapan atau pemancaran dari beberapa energi tertentu.
Beberapa ahli mengatakan teori ini dengan sebutan Teori Atom Rutherford-Bohr. Penamaan ini
terjadi karena model atom Bohr merupakan modifikasi dari model atom Rutherford.
Inti dari teori atom Bohr dapat disimpulkan menjadi empat inti, yaitu

 Elektron mengelilingi atom pada orbit tertentu.


 Selama berada dalam lintasan, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang
diserap atau dipancarkan.
 Elektron hanya bisa berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan menyerap atau
memancarkan energi.
 Lintasan-lintasan yang diperbolehkan elektron adalah lintasan-lintasan yang mempunyai
momentum sudut kelipatan bulat dari h2π (π=3,14)
Teori atom Bohr memiliki beberapa kelemahan yaitu

 Teori atom ini tidak dapat menerangkan spektrum atom yang lebih besar daripada
hidrogen.
 Teori atom ini tidak bisa menjelaskan efek Zeeman.

5. Teori Atom Mekanika Kuantum ( Louis de Broglie, Werner Heisenberg


dan Erwin Schrodinger)
1.Louis Victor de Broglie

Menurutnya, gerakan partikel seperti elektron memiliki sifat-sifat panjang gelombang. Sehingga
berlaku hukum-hukum gelombang berikut:

Hukum Gelombang: λ = h/p = h/(m.v)

2.Werner Heinsberg

Selain Louis, Warner Heinsberg turut memiliki pandangan tersendiri soal teori mekanika
kuantum. Ia menjelaskan bahwa kedudukan dan momentum elektron tidak dapat ditentukan
dengan tepat secara bersamaan atau yang juga bisa disebut dengan asas ketidakpastian. Sehingga
elektron yang mengelilingi inti, jaraknya dari inti hanya bisa ditentukan dengan kemungkinan-
kemungkinan saja.

3.Erwin Schrodinger

Sedangkan menurut Erwin Schrodinger, elektron bisa dianggap sebagai gelombang materi yang
gerakannya dapat disamakan dengan gerakan gelombang. Pernyataan itu disebut dengan istilah
mekanika gelombang atau mekanika kuantum.

Selain itu ia juga menyatakan bahwa kedudukan elektron dalam atom tidak bisa ditentukan
secara pasti. Yang dapat ditentukan hanya probabilitasnya atau daerah kemungkinan
keberadaannya saja. Ruangan yang memiliki probabilitas terbesar ditemukan elektron disebut
orbital.

Model Atom Mekanika Kuantum

Dalam skala atomik elektronik dapat dilihat sebagai gejala gelombang yang tidak memiliki posisi
tertentu di dalam ruang. Posisi elektron diwakili oleh kebolehjadian atau peluang terbesar
ditemukannya elektron di dalam ruang.

Prinsip dualisme gelombang partikel digunakan untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap dan
umum dari struktur atom. Dalam hal ini gerak elektron digambarkan sebagai sebuah gejala
gelombang.

Persamaan dinamika Newton yang awalnya digunakan untuk menjelaskan gerak elektron
digantikan dengan persamaan Shcrodinger yang menyatakan fungsi gelombang untuk elektron.
Sehingga model atom yang didasarkan pada prinsip itu disebut model atom mekanika kuantum.

Persamaan Shcrodinger untuk elektron di dalam atom dapat memberikan solusi yang diterima.
Jika ditetapkan bilangan bulat tiga parameter yang beda dan menghasilkan tiga bilangan
kuantum.

Ketiga bilangan kuantum itu antara lain ini yaitu bilangan kuantum utama, orbital, dan magnetik.
Jadi gambaran elektron di dalam atom diwakili oleh seperangkat bilangan kuantum.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Mekanika Kuantum

Penemuan teori dan model atom mekanika kuantum oleh Erwin Shcrodinger dapat
menyempurnakan sejumlah kelemahan yang ada dalam teori atom Bohr. Tidak hanya itu, teori
ini juga membuka pemahaman baru tentang struktur atom dan pergerakan elektron di dalam
bom.

Lantas apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan teori mekanika kuantum ini? Berikut
penjelasan selengkapnya yang bisa Anda cermati.

Kelebihan Teori Mekanika Kuantum

Ada setidaknya empat kelebihan dari teori atom mekanika kuantum, antara lain:

1. Dapat menjelaskan posisi kebolehjadian ditemukannya elektron.


2. Dapat menjelaskan posisi elektron ketika mengorbit.
3. Dapat mengukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya
4. Mengidentifikasi proton dan neutron pada inti. Sementara elektron berada pada orbitnya.
Kekurangan Teori Mekanika Kuantum
Selain mempunyai beberapa kelebihan, teori atom mekanika kuantum juga mempunyai beberapa
kelemahan. Berikut adalah kekurangannya

1. Persamaan ini hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel dalam kotak dan atom
dengan elektron tunggal
2. Sulit diterapkan untuk sistem makroskopis dengan kumpulan atom, misalnya adalah
hewan.
Gambar Atom Mekanika Kuantum

Model atom mekanika kuantum menyebutkan bahwa elektron dalam atom memiliki sifat partikel
dan sifat gelombang. Gambar di atas merupakan ilustrasi sebuah model atom mekanika kuantum.

Anda mungkin juga menyukai