Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar
tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan
neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom merupakan
penyusun materi yang ada di alam semesta. Dengan memahami atom kita dapat
mempelajari bagaimana satu atom dengan yang lain berinteraksi, mengetahui
sifat-sifat atom, dan sebagainya sehigga kita dapat memanfaatkan aam semesta
untuk kepentingan umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” diperkenalkan
oleh Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau bagain terkecil dari
materi yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun
materi yang tidak dapat dibagi lagi pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat
Yunani dan India.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan 18 dimana saat
itu ilmu kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai menggunakan teknik
menimbang untuk mendapatkan pengukuran yang lebih tepat dan menggunakan
ilmu fisika untuk mendukung perkembangan teori atom.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari Makalah ini adalah :
1. Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom
2. Macam-macam Model Atom

C. Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom
2. Macam-macam Model Atom

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom


Gagasan konsep atom yang dikemukakan Dalton dipandang sebagai kelanjutan
pandangan filosof atomik, meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam landasan
berpikirnya. Beberapa gagasan yang dituangkan Dalton dilandasi oleh fakta-fakta
empiris berlandaskan eksperimen yang dilakukan oleh ilmuwan lain sedangkan
pandangan filosof tentang atom seluruhnya berupa refleksi kritis terhadap
fenomena alam. Revolusi pemikiran konsep atom, terjadi karena teori atom
Dalton tidak dapat diverifikasi, banyak anomali yang berkenaan dengan hal itu,
sehingga menimbulkan serangkaian krisis, terutama akibat penemuan-penemuan
di bidang kelistrikan dan gejala radioktivitas.
Penemuan gejala kelistrikan mengubah pandangan bahwa atom merupakan
partikel bagian terkecil dari materi, karena telah dapat dibuktikan adanya partikel
sub atom seperti proton, elektron dan netron. Beberapa studi yang intensif yang
dilakukan membawa ke dalam suatu babak baru penyelidikan mengenai atom
yang membawa pemahaman yang sangat berbeda dengan pandangan filosofi
Dalton
Dari rangkaian penemuan gejala kelistrikan dan radioaktivitas, terdapat
dua ilmuwan yang mengemukakan model atom, yaitu model atom Thomson dan
model atom Rutherford. Kedua model ini tidak dapat diterima sebagai paradigma
baru, karena secara internal konsepnya sendiri mengandung hal yang tidak logis
dipandang dari aturan-aturan fisika yang berlaku serta tidak dapat menerangkan
fenomena-fenomena yang diamati, seperti fenomena spektrum.
Paradigma baru dianggap terjadi ketika Bohr mengemukakan teori atom
atau model atomnya sebagai perbaikan terhadap model atom Rutherford.
Anggapan ini berdasarkan dari adanya perubahan paradigma dalam ilmu fisika
yaitu dari paradigma Newtonian (fisika klasik) ke paradigma teori kuantum (fisika
modern) yang dirintis oleh Max Plank pada tahun 1900. Namun apabila merujuk

2
pada kenyataan, bahwa Bohr sebenarnya bekerja atas dasar teori planet
elektronnya Rutherford yang banyak ditolak ilmuwan fisika masa itu (–bahkan ia
bekerja sama dengan Rutherford untuk memperbaiki teorinya–), maka dianggap
teori atom Bohr dianggap sebagai penyempurnaan terhadap teori atom Rutherford.
Hal itu karena masalah yang dihadapi adalah bagaimana sebenarnya posisi
elektron di dalam atom. Sedangkan adanya partikel sub-atom yang mendasari
teori atom Rutherford sudah dapat diterima secara luas.
Dengan terjadinya revolusi dari fisika klasik ke fisika modern, yaitu
berubahnya pandangan mekanika Newtonian dan teori gelombang Maxwell
menjadi paradigma teori kuantum Max Planck, memberikan sumbangan
pemikiran yang menghasilkan paradigma baru teori atom, yaitu teori atom Bohr.
Teori ini mendapat perluasan pemikiran dari Sommerfield untuk menerangkan
fakta-fakta yang tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh Bohr.
Keberatan terhadap model atom Bohr-Sommerfield lebih banyak
dilakukan oleh ilmuwan fisika, bagi kebanyakan ilmuwan kimia model atom ini
cukup handal untuk menerangkan gejala-gejala kimiawi, seperti sifat-sifat ikatan
kimia, penggabungan atom-atom dan sistem periodik unsur. Yang menjadi
keberatan, sehingga timbul baru teori atom mekanika kuantum (mekanika
gelombang) adalah faham determinisme yang melandasi pemikiran model atom
Bohr dan juga perluasannya oleh Sommerfield (Teori atom Bohr-Sommerfield).
Secara esensi bagaimana kedudukan elektron di dalam atom yang digambarkan
dengan keempat bilangan kuantum dapat diterima, namun yang harus digaris
bawahi untuk mendapatkan koreksi dari model itu adalah bahwa konsep orbit
yang dikemukakan Bohr diganti menjadi orbital dengan pengertian yang sesuai
dengan Prinsip Ketidakpastian Heisenberg.
Dengan demikian apabila ditinjau dari konsep atom sendiri yang sampai
saat ini dianut, terutama oleh ilmuwan kimia, maka pemaparan teori atom
berdasarkan mekanika kuantum bukan suatu revolusi, tetapi rangkaian penemuan
yang sifatnya akumulatif dalam kajian sains yang normal. Hal ini mengingat
paradigma teori Bohr dan perluasannya oleh Sommerfield hingga sekarang tetap
dipergunakan. Jadi paradigma mekanika kuantum memberikan sumbangan

3
terhadap penyempurnaan teori atom Bohr dan bukan merupakan penolakan,
karena dalam hal ini digunakan prinsip korespondensi.
Yang dianggap sebagai paradigma baru alasannya lebih bersifat filosofis, karena
berkaitan dengan perubahan faham dari determinisme menjadi indeterminisme
dalam memandang dunia mikroskopik yang terletak di luar jangkauan indera kita.
Secara keseluruhan hal ini memberi gambaran, bahwa ilmu pengetahuan alam ,
khususnya fisika tidak lagi dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang mengandung
kebenaran yang mutlak dan dapat menetapkan suatu kejadian dengan pasti
(eksak). Faham indeterministik ini pun diungkap pula dalam teori relativitasnya
Einstein.
Penemuan-penemuan partikel dasar quark mengubah pandangan mengenai
inti atom yang hanya terdiri dari partikel dasar proton dan neutron sehingga
menghantarkan pada penggambaran struktur atom yang sangat kompleks dan
sangat jauh dari konseptualisasi Daltonian. Manfaat yang diperoleh dari model
quark adalah dapat menggambarkan bahwa struktur inti atom begitu rumit dan
dinamis dimana proton dan neutron tidak begitu saja bertumpuk dalam inti atom -
seperti jeruk dalam peti. Oleh karena itu model atom Murray - Zweig menjadi
paradigma baru dalam menerangkan struktur atom, terutama dalam kaitannya
dengan susunan inti atom. Namun bukan berarti paradigma sebelumnya tidak
berlaku, karena untuk menerangkan bagaimana kedudukan elektron serta gerakan
elektron sampai saat ini masih digunakan paradigma teori atom mekanika
gelombang.

B. Macam-macam Model Atom


1. Model Atom John Dalton

Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang


guru di Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil
perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus.
Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom
berbentuk pejal.

4
John Dalton mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah,
diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom
yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-
atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom
yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila
atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
 Kelemahan teori atom Dalton
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak
dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom
unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan
beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh Joseph
John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun
1886.
 Kelebihan teori atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
2. Model Atom J.J. Thomson

5
Dengan adanya teori atom yang dikemukakan oleh Dalton maka banyak
sekali para ilmuwan yang ingin menyelidiki tentang atom. Mereka penasaran
tentang apa itu atom dan apa penyusunnya? Salah satunya adalah J.J Thompson,
dia melakukan percobaan dengan menggunakan tabung katoda. Dia menemukan
bahwa apabila tabung katoda di beri tegangan tinggi maka suatu “sinar” yang dia
sebut sebagai “sinar katoda” akan dihasilkan.
Disebabkan sinar ini muncul pada elektroda negative dan sinar ini enolak
kutub negative dari medan listrik yang diaplikasikan ke tabung katoda maka
Thompson menyatakan bahwa sinar katoda tersebut tak lain adalah aliran partikel
bermuatan negative yang dikemudian hari disebut sebagai electron. Dengan
mengganti katoda menggunakan berbagai macam logam maka Thompson tetap
menghasilkan jenis sinar yang sama.
Berdasarkan hal ini maka Thompson menyatakan bahwa setiap atom pasti
memiliki electron, disebabkan atom bersifat netral maka dalam atom juga harus
megandung sejumlah muatan positif. Sehingga dia meyataan bahwa:
“Atom terdiri dari awan bermuatan positif yang terdistribusi sedemikian
rupa dengan muatan negative tersebar secara random di dalamnya”
Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding model” yang di
Indonesai lebih dikenal sebagai model roti kismis.

 Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson


 Kelebihan.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom.
Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
 Kelemahan

6
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan


Erners Masreden)melakukan percobaan yang dikenal
dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis
emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa,
yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran
tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk
menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola
pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau
dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel
alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar
partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari
pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa
akan membelok sudut 90° bahkan lebih.

Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesmipulan


beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas,
maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan
positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan

7
ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,


Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom
Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil
dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang
berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
 Kelemahan Model Atom Rutherford
 Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti
 Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan
berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan
sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali
tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan
putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya
lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah

8
telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan
kulit.

4. Model Atom Bohr


Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati
daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan
dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron
dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner
(menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun
diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya
sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum
sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan
bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat
energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin
keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

9
 Kelebihan dan Kelemahan
 Kelebihan
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
 Kelemahan
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek
Strack

5. Model Atom Modern


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan
elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan
elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger
x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi

10
Y = Fungsi gelombang
m = massa
ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E = Energi total
V = Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom
modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini. Awan
elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi
yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit
bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit
dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi
posisi orbitalnya belum tentu sama.

Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang


i. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya)
tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat
fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian
paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu
atom)
ii. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan
kuantum tersebut)
iii. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya
sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya
el
 Kelebihan
1. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit
2. Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya

11
3. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian
dikelilingi oleh elektron yang berputar diporosnya/ di orbitalnya
 Kelemahan Model Atom Modern

Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak


untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Sebelum permulaan abad 19, konsep atom dianggap sebagai ‘mitos’ , karena
gagasan yang diajukan oleh para filosof Yunani hanya dilandasi pemikiran
tentang fenomena alam. Perkembangannya menjadi ‘sains’ normal’ setelah
Dalton mengkonseptualisasikan kembali berdasarkan kajian-kajian empirik.
Periode ‘sains normal’ di bawah paradigma Dalton berlangsung hampir satu
abad lamanya (ahir abad 19).
b. Akumulasi anomali yang menggugurkan paradigma Dalton antara lain gejala
kelistrikan dan radoaktifitas.
c. Perubahan model atom Thompson, Rutherford, Bohr hingga model atom
mekanika kuantum masih berada dalam satu paradigma yang meyakini bahwa
atom memiliki sub partikel ; inti atom dan elektron. Perubahan model
difokuskan pada penentuan susunan elektron dalam atom
d. Namun ditinjau dari landasan filosofisnya, perubahan Model Atom Bohr ke
Model atom mekanika Kuantum dianggap sebagai perubahan paradigma
deterministik menjadi Uncertainity Principle (prinsip ketikpastian)
e. Penemuan partikel elementer quark , belum dapat dianggap suatu anomali ,
karena model quark tidak mengubah paradigma namun melengkapinya
f. Adanya perkembangan pemikiran konsep atom menunjukkan bahwa tidak ada
kebenaran yang mutlak dalam IPA, bahkan melalui konsep atom faham
determinisme dapat dibantah dengan argumentasi mekanika kuantum.
Kemunculan model quark tidak lagi dianggap sesuatu guncangan bagi
kebenaran ilmiah, namun dianggap dapat melengkapi khazanah ilmu
pengetahuan. Hal ini karena para ilmuwan kini mempunyai pandangan bahwa
kebenaran sains bersifat tentatif dan relatif.

13
B. Saran
Sebuah ilmu di dunia tidak ada yang tidak mungkin. Untuk mempertahankan
sebuah pendapat kita dalam ilmu pengetahuan tidak bisa hanya dengan dengan
duduk diam saja. Tetapi buktikan ilmu tersebut supaya kita tidak dianggap sebagai
pengecut. Suatu konsep sains bisa saja berubah ketika ada penemuan baru dengan
dasar bahwa konsep yang telah ditemukan sebelumnya harus tetap berlaku.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anna Poedjiadi. 1987. Sejarah Dan Filsafat Sains. Bandung. Yayasan


Cendrawasih.
Bernal.J.D. 1981.The Natural Sciences In Our Time. Vol : 3. Massachusets. The
MIT Press Cambridge.
Bruton, J.G. 1966. The Story of Western Science. New York Cambridge.
University Press.
Dampier,W.C. 1984. A History of Science. 4 th .ed. Cambridge. University Press.
Feinberg, Gerald. 1990. Partikel Elementer. Ilmu pengetahuan Populer Vol.5.
Jakarta. PT Widya Dara. Hal 116-125.
Hodeson, Lilian. 1990. Teori Kuantum. Ilmu Pengetahuan Populer Vol.5. Jakarta.
PT. Widya Dara. Hal. 136-148.
Keenan, Charles W. et all. 1980. General College Chemistry. Sixth Ed. NY.
Harper & Row Publishers, Inc.
Kuhn, Thomas.S. 1993. Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains. Ed. Kedua. (terj.
Tjun Surjaman). Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.
Mason, Stephen F. 1962. A History of The Sciences. New Revised Ediion.
Abelard-Schuman Ltd.
Mc Avoy, J.P dan Zarate Oscar. 1996. Mengenal Teori Kuantum Untuk Pemula.
(Terj. Ahmad Baiquni). Jakarta.
Musthafa,KS. 1980. Alam Semesta Dan Kehancurannya Menurut Al-Qur’an Dan
Ilmu Pengetahuan. Bandung. Al-Ma’arif.
Petrucci, Ralph. H.1985. General Chemistry. Principles And Modern
Applications. Fourth Ed. NY. Collier Nac millan.Inc.
Trefil, James. 1990. Kuarka. Ilmu Pengetahuan Populer Vol.5. Jakarta. Pt. Widya
Dara. Hal 126-130

15
MAKALAH
Atom Dalton
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Kimia
Dosen Pembimbing : Emmi Juwita Siregar, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Lufti Nasution

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS PALUTA
2023

16
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan Masalah................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom ................................2
B. Macam-macam Model Atom...........................................................4
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................12
B. Saran ..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14

ii

17
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Gunungtua, 2023

Penulis

i
18

Anda mungkin juga menyukai