PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Atom adalah partikel penyusun semua benda yang berukuran sangat kecil. Di dalam atom juga
terdapat subatom, yaitu partikel penyusun atom yang ukurannya lebih kecil. Sulit bagi kita untuk
membayangkan seberapa kecil atom ini, satu titik yang ada di akhir kalimat ini saja memiliki
panjang sekitar 20 juta atom. Setiap atom memiliki inti, yang terdiri dari proton dan neutron, serta
electron yang bergerak cepat disekitar inti. Electron-elektron ini terdapat pada tingkatan energi
yang berbeda-beda, yang disebut kulit, tiap kulit memiliki jumlah batas untuk electron, apabila
electron di kulit pertama sudah memenuhi batas, maka electron akan memenuh kult kedua dan
seterusnya.
Istilah atom berasal dari bahasa Yunani (tomos), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun
sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat diabgi-
bagi lagi pertama kal diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para
kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak
dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom
di dalam atom, membuktikan bahwa “atom” tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip
mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.
Istilah atom pertama kali digunakan oleh kimiawan asal Inggris bernama John Dalton (1766-
1844), ketika ia mengajukan teori atomnya pada tahun 1807. Dalton menyatakan bahwa semua
unsur kimia tersusun atas pertikel-partikel yang sangat kecil, yang disebut atom, yang tidak bisa
pecah saat zat-zat kimianya direaksikan. Satu lag pendapatnya yaitu semua reaksi kimia merupakan
akibat saling bergabungnya atau terpisahnya atom-atom. Teori atom Dalton menjadi dasar untuk
ilmu pengetahuan modern.
Berdasarkan penjelasan diatas, electron, neutron dan proton merupakan bagian terkecil dari
atom, namun para ilmuan modern berpendapat bahwa proton dan neutron tersusun atas partikel-
partikel yang lebih kecil lagi yang disebut kuark.
1.2Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Partikel Dasar Atom ?
2. Apa yang dimaksud Dasar Kuantum dan Model Atom Bohr?
3. Bagaimana Model Atom Mekanik Kuantum ?
4. Bagaimana Struktur Elektron Atom Poliatomik ?
5. Bagaimana Sistem Periodik Unsur ?
1.3Tujuan
1. Agar dapat memahami Struktur Atom dan Sistem Periodik.
2. Untuk mengetahui perkembangan model atom
3. Agar Mahasiswa mampu menerapkan materi ini dalam sebuah pembelajaran.
4. Agar bisa membedakan struktur atom dan sistem periodik
BAB II
PEMBAHASAN
1. STRUKTUR ATOM
Perkembangan Model Atom :
1. Model Atom Dalton
a. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
c. Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur
berbeda,berlainan masa dan sifatnya.
e. Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom yangberubah
akibat reaksi kimia.
Gambar Model Atom Dalton
2.Periode
Perioda adalah lajur horisontal dalam sistem periodik modern terdiri dari 7 periode
Periode 1 (periode sangat pendek) berisi 2 unsur
Periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur
Periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
Periode 4(periode panjang) berisi 18 unsur
Periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur
Periode 6 (periode sangat panjang ) berisi 32 unsur
Periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur,belum lengkap karena maksimum 32 unsur.
Sistem periodik modern (SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor atom (lajur horizontal atau
periode) dan kemiripan sifat (lajur vertikal atau golongan).
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Berdasarkan golongannya, unsur-unsur
SPU dibedakan menjadi:
a. Golongan utama (Golongan A)
b. Golongan transisi (Golongan B)
a. Proton
Penemu Proton untuk pertama kalinya adalah seorang Fisikawan asal Jerman. Nama
penemu proton ini adalah Eugen Goldstein, dan ia lahir pada tanggal 5 September tahun 1850 di
kota Gleiwitz (Gliwice, Polandia). Ia adalah penemu dari sinar anode dan juga disebut sebagai
penemu proton. Ia belajar di Bresiau dan nantinya di Helmholtz, di Berlin. Goldstein bekerja di
Observatorium Berlin dari tahun 1878-1890, tetapi kebanyakan menghabiskan kariernya di
Observatorium Potsdam, dimana ia menjadi ketua di bagan astrofisika pada tahun 1927. Ia
meninggal pada tahun 1930 dan dikubur di Pemakaman Weibensee, Berlin.
Pada tahun 1910, Ernest Rytherford Bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger
dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui kedudukan partikel-
partikel didalam atom. Percobaan mereka dikenal dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng
tipis emas.
b. Neutron
James Chadwick seorang fisikawan Inggris dianugerahi Penghargaan Nobel dalam
fisika tahun 1935 untuk ‘penemuan neutron”.
Dia adalah kepala dari tim Inggris yang bekerja di Proyek Manhattan selama Perang
Dunia II. Dia mendapat gelar kebangsawanan di Inggris pada tahun 1945 untuk prestasi dalam
fisika.
Setelah Perang Dunia I, bergabung dengan Ernest Rutherford di Cambridge. Ia memakai
hamburan partikel sinar alfa untuk membuktikan bahwa nomor atom suatu unsur kimia sama
dengan muatan nuklir. Ia dan Rutherford mengajukan usul yang menyatakan bahwa dalam inti
terdapat partikel tak bermuatan, namun mereka belum bisa mendeteksi pertikel itu secara
eksperimental samapi 1932. Pada tahun tersebut, Chadwick berhasil memperlihatkan
keberadaan neutron.
c. Electron
Joseph John (JJ) Thomson lahir di Inggris dan belajar di Cambridge University, dimana
ia kemudian menjadi professor. Pada tahun 1906, ia memenangkan Hadiah Nobel dalam
fisika untuk penelitiannya tentang bagaimana gas listrik. Penelitian ini juga menyebabkan
penemuan electron.
Menurut Thomson, atom berbentuk bukat dimana muatan listrik positif yang tersebar
merata dalam atom dinetralkan oleh electron-elektron yang berada diantara muatan positif.
Elektro-elektron dalam atom diumpamakan seperti butiran kismis dalam roti, maka teori
Atom Thomson juga sering dikenal dengan Teori Roti Kismis.
E=h.f=h/T
Keterangan:
E : kuantitas energi radiasi, dalam unit Joule (J), 5 dimensi
H : konstanta Planck = 6,625.196 x 10−34 Joule/second (J/s) 6 dimensi
F : frekuensi radiasi, dalam unit Hertz (Hz) atau siklus per sekon (cps), 1 dimensi
T : perioda waktu radiasi, dalam unit second (s), 1 dimensi
Jika suatu atom dipanaskan atau disinari, electron akan menyerap energi dalam bentuk foton
cahaya yang sesuai sehingga berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan itu disebut
keadaan tereksitasi.
Ide awal dualitas berakar pada perdebatan tentang sifat cahaya dan benda sejak 1600-an,
ketika teori cahaya yang saling bersaing yang diusulkan oleh Christiaan Huygens dan Isaac
Newton.
Melalui hasil kerja Albert Einstein, Louis de Broglie dan lainnya, sekarang ini diterima
bahwa seluruh objek memiliki sifat gelombang dan partikel (meskipun fenomena ini hanya
dapat terdeteksi dalam skala kecil, seperti atom).
Konfigurasi Elektron.
Elektron-elektron dapat berpindah dari satu aras energi ke aras energi yang lainnya dengan
emisi atau absorpsi kuantum energi dalam bentuk foton. Oleh karena asas larangan Pauli, tidak
boleh ada lebih dari dua elektron yang dapat menempati sebuah orbital atom, sehingga elektron
hanya akan meloncat dari satu orbital ke orbital yang lainnya hanya jika terdapat kekosongan di
dalamnya.Pengetahuan atas konfigurasi elektron atom-atom sangat berguna dalam membantu
pemahaman struktur tabel periodikunsur-unsur. Konsep ini juga berguna dalam menjelaskan ikatan
kimia yang menjaga atom-atom tetap bersama.
Subkelopak elektron merupakan sekelompok orbital-orbital yang mempunyai label orbital yang
sama, yakni yang memiliki nilai n dan l yang sama. Sehingga tiga orbital 2p membentuk satu
subkelopak, yang dapat menampung enam elektron. Jumlah elektron yang dapat ditampung pada
sebuah subkelopak berjumlah 2(2l+1); sehingga subkelopak "s" dapat menampung 2 elektron,
subkelopak "p" 6 elektron, subkelopak "d" 10 elektron, dan subkelopak "f" 14 elektron.
Jumlah elektron yang dapat menduduki setiap kelopak dan subkelopak berasal dari persamaan
mekanika kuantum,[n 1] terutama asas larangan Pauli yang menyatakan bahwa tidak ada dua elektron
dalam satu atom yang bisa mempunyai nilai yang sama pada keempat bilangan kuantumnya.
Asas Aufbau
Asas Aufbau (berasal dari Bahasa Jerman Aufbau yang berarti "membangun, konstruksi")
adalah bagian penting dalam konsep konfigurasi elektron awal Bohr. Terdapat maksimal dua
elektron yang dapat diisi ke dalam orbital dengan urutan peningkatan energi orbital: orbital
berenergi terendah diisi terlebih dahulu sebelum elektron diletakkan ke orbital berenergi lebih
tinggi.
Asas ini bekerja dengan baik (untuk keadaan dasar atom-atom) untuk 18 unsur pertama; ia akan
menjadi semakin kurang tepat untuk 100 unsur sisanya. Bentuk modern asas Aufbau menjelaskan
urutan energi orbital berdasarkan kaidah Madelung, pertama kali dinyatakan oleh Erwin
Madelung pada tahun 1936.[6][n 2]