Anda di halaman 1dari 6

NAMA :PALEPI ARDIANSYAH

ABSEN :30
KELAS : X-1

TEORI ATOM

PENGERTIAN ATOM

Sebelum mulai mempelajari apa itu teori atom dan perkembangannya, maka terlebih dahulu
perlu memahami dulu pengertian dari atom itu sendiri. Atom secara etimologi atau asal kata
berasal dari bahasa Yunani “atomos”. Arti dari kata tersebut adalah “tidak bisa dipotong”.

Dilihat dari asal katanya, kemudian atom diketahui memiliki definisi sebagai suatu partikel
yang menyusun suatu benda dan memiliki ukuran sangat kecil. Sedangkan dilansir dari situs
kompas.com dijelaskan bahwa atom merupakan partikel terkecil di dalam semesta dan
definisi ini dicetuskan oleh Demokritos di masa Yunani Kuno.

Pengertian dari atom kemudian terus berkembang dan hal ini menjadi bagian dari
perkembangan teori terhadap atom itu sendiri yang nanti akan dibahas mendetail di bawah.
Sebagai bagian atau partikel terkecil, maka atom kemudian tidak bisa dipotong atau
diperkecil lagi.

Atom kemudian tersusun atas beberapa partikel, dan kemudian ada istilah subatom. Hal ini
menunjukan betapa kecilnya ukuran atom di setiap permukaan benda apapun. Menentukan
ukuran atom kemudian menjadi hal yang tidak mudah. Sebab dalam satu tanda titik dari
sebuah tulisan atau benda saja sudah tersusun dari jutaan atom.

Atom kemudian juga diketahui memiliki dasar materi yang disebut dengan istilah inti atom
dan awan elektron. Inti atom terdiri atas proton yang memiliki muatan positif, kemudian
elektron yang mengelilinya memiliki muatan netral. Elektron di dalam atom terikat atau
menempel pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Sekumpulan atom kemudian saling berikatan dan membentuk molekul. Atom yang
berkumpul bisa terbentuk dari atom dengan muatan yang sama sehingga memiliki sifat
netral. Kemudian jika atom tersebut membentuk ikatan dengan atom lain yang muatannya
berbeda akan membentuk ion.

Jumlah neutron dan juga proton pada atom yang berikatan akan menentukan jenis dari atom
tersebut. Jumlah proton pada atom akan menentukan unsur kimianya, sedangkan jumlah
neutron akan menentukan isotop dari unsur dimana atom tersebut yang menjadi
penyusunnya.

MODEL ATOM

1. MODEL ATOM DALTON


Dikemukakan oleh John Dalton, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris. Menurut
model atom ini, atom merupakan bola pejal yang tidak bermuatan. Selain itu, atom
merupakan kesatuan terkecil yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. Unsur kimia yang
berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda-beda pula.

2. MODEL ATOM THOMSON

Joseph JJ. Thomson, seorang fisikawan berasal dari Inggris yang melakukan sebuah
percobaan untuk mencari tahu muatan apa saja terkandung dalam atom. Thomson
merupakan bola padat bermuatan positif dengan partikel negatif (elektron) yang
tersebar didalamnya.

Thomson berdasarkan percobaan sinar katode


Thomson melakukan percobaan menggunakan tabung katode, yaitu sebuah tabung
yang sebagian besar udaranya telah disedot keluar. Pada pangkal tabung ditempelkan
dua lempeng logam dengan muatan yang berbeda. Lempeng tersebut kemudian
dihubungkan dengan sumber tegangan tingkat tinggi. Dari sumber tersebut muncul
sinar yang merambat sampai ke ujung tabung. Ketika sinar tersebut menabrak
permukaan tabung, muncul cahaya yang terang.

3. MODEL ATOM RUTHERFORD


Ernest Masden dan Hans Geiger, seorang fisikawan yang melakukan serangkaian
percobaan untuk mengetahui susunan atom. Model atom Rutherford adalah salah satu
teori atom yang digunakan untuk mengenali sifat dasar dari suatu benda.

Rutherford berdasarkan percobaan hamburan sinar alfa


Percobaan dilakukan dengan menembakkan sinar alfa, yaitu sinar yang berisikan
partikel-partikel bermuatan positif, melalui lempeng emas yang sangat tipis. Sinar alfa
ini akan tertarik ke muatan negatif dan akan menolak muatan yang positif. Ketika
sinar alfa tersebut ditembakkan, sebagian partikel yang dibelokkan dan bahkan ada
partikel yang hampir dipantulkan balik, walau hanya sebagian.

Berdasarkan percobaan tersebut Rutherford kemudian menduga bahwa dalam


lempeng emas tersebut terdapat partikel positif. Namun, karena hanya sebagian sinar
alfa yang dibelokkan dan dipantulkan, Rutherford berkesimpulan bahwa muatan
positif tersebut terpusat di tengah atom. Partikel bermuatan positif kemudian
dinamakan proton.

Ilmuwan lain berpendapat jika elektron terus menerus mengitari inti elektron, energi
elektron akan berkurang dan gerakannya akan melambat. Akhirnya energi elektron
akan habis dan elektron akan jatuh ke inti atom. Namun sayangnya Rutherford tidak
dapat menjelaskan mengapa energi elektron tidak habis dan jatuh ke inti atom.

4. MODEL ATOM NIELS BOHR

Niels Bohr, seorang fisikawan asal Denmark yang mencoba membuktikan bahwa
energi elektron tidak akan habis dan jatuh ke inti atom.
Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah
teori, dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen
menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian
dapat dianggap sebagai model yang telah usang.

Niels Bohr berdasarkan percobaan spektrum atom hydrogen


Bohr melakukan percobaannya dengan menggunakan spektrum atom hidrogen. Dari
hasil percobaannya, Bohr memberikan gambaran keadaan atau kedudukan orbit
elektron dalam menempati daerah di sekitar inti atom. Bohr berpendapat bahwa
elektron mengelilingi inti atom pada orbit atau lintasan tertentu, dan hanya terdapat
orbit dalam jumlah tertentu dan perbedaan antara orbit satu dengan yang lain adalah
jarak orbit dari inti atom.

5. MODEL ATOM MEKANIKA GLOMBANG

Erwin Schrodinger seorang fisikawan asal Austria dan Werner Heisenberg seorang
fisikawan asal Jerman memberi pendapat, bahwa posisi elektron tidak hanya ada di
lintasan-lintasan sehingga tidak bisa ditentukan posisinya secara pasti. Model atom
mekanika gelombang adalah model atom yang menggabungkan teori mekanika
kuantum dengan teori gelombang.

Mekanika gelombang berdasarkan teori mekanika kuantum


Dalam model mekanika kuantum, atom dijelaskan bahwa memiliki elektron yang
bergerak seperti suatu gelombang yang mengelilingi orbit tertentu seperti planet yang
mengitari matahari. Elektron atau gelombang tersebut tidak memiliki posisi tertentu di
dalam suatu ruang sehingga sulit untuk ditentukan. Posisi dari elektron itu hanya bisa
ditemukan di suatu ruangan melalui probabilitas atau peluangnya saja. Makin besar
peluang yang ada, maka akan ditemukan pula elektronnya. Kedudukan tersebut
kemudian digambarkan melalui bilangan kuantum.

Unsur di kelompokkan dalam sistem periodik unsur:

1. TRIADE DOBEREINER

Hukum Triad Dobereiner adalah sebuah hukum atau teori yang mengelompokkan tiga
unsur kimia dengan kemiripan sifat tertentu. Pada tahun 1829, Johann Wolfgang
Dobereiner, melihat adanya kemiripan sifat dan massa atom antara beberapa unsur. Ia
kemudian membentuk kelompok yang terdiri dari tiga unsur dengan sifat kimia yang
mirip. Kelompok ini disebut dengan Triad.

Pada tahun 1820-an, Dobereiner ikut andil dalam percobaan yang dipimpin oleh J.J.
Berzelius, seorang ahli kimia asal Swedia. Dalam percobaan tersebut dilakukan
kontak antara hidrogen dengan bubuk platinum untuk mengembangkan konsep
katalis. Menjelang akhir dekade, Dobereiner memgungkapkan bahwa sifat-sifat
penyusun bromin adalah cairan yang berada di tengah-tengah antara gas klorin dan
iodin padat. Dobereiner juga mengkategorikan unsur-unsur lain dalam dua kelompok
yang masing-masing terdiri dari tiga unsur. Kalsium, stronsium dan barium berada
dalam satu kelompok. Sementara itu, belerang, selenium, dan telurium berada di
kelompok lainnya.

2. SISTEM OKTAF NEWLAND

Hukum oktaf Newlands adalah hukum periodik unsur yang dikemukakan oleh
seorang ahli kimia asal Inggris bernama John Alexander Reina Newlands 1865.
Pembagian tabel periodik unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan keterkaitannya
dengan sifat unsur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip
dengan unsur kesembilan, dan seterusnya.

Oktaf Newlands menyusun sistem periodik berdasarkan massa atom relatif (Ar) dan
unsur-unsur yang berselisih 1 oktaf (misalnya H dengan unsur kedelapan yaitu unsur
F), terdapat kemiripan sifat dan keteraturan perubahan sifat-sifat unsur. Ternyata,
unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan unsur ke-9),
menunjukkan kemiripan sifat atau kelompok unsur-unsur yang mirip terulang setiap 8
unsur.
3. BENTUK PENDEK (MENDELEEV)

Pada tahun 1869 seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitri Ivanovich Mendeleev,
berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu,
menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dair massa atom
relatifnya.
Artinya, jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat
tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang
mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal, yang disebut golongan. Lajur-
lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya,
disebut periode.

4. BENTUK PANJANG (MODERN)

Tabel periodik unsur merupakan sistem periodik modern atau dikenal dengan sistem
periodik bentuk panjang yang dicetuskan oleh Henry G Moseley.
Tabel periodik adalah tabel yang menampilkan setiap unsur kimia dalam setiap
sistemnya. Unsur-unsur kimia tersebut memiliki jumlah yang sangat banyak, dengan
sifat yang berbeda-beda, antara satu dengan unsur yang lainnya.

Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat mengalami perkembangan


dari yang paling sederhana hingga modern. Mulai dari Antoine Lavoisier hingga
mengalami penyempurnaan oleh Henry Moseley, seorang kimiawan asal Inggris yang
menemukan cara menentukan nomor atom. Eksperimen Moseley membuat
kesimpulan bahwa sifat dasar atau bukanlah didasari oleh massa atom relatif,
melainkan didasari oleh kenaikan jumlah protonnya, yang diakibatkan dari adanya
unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton yang
sama yang disebut isotop.

Sistem periodik modern sendiri terdiri atas 7 periode. Periode terbagi menjadi 2 jenis
yakni, periode panjang (4,5,6, dan 7) dan periode pendek (1, 2, dan 3).
Jumlah golongan pada sistem periodik terdiri atas 8 golongan utama (golongan A) dan
8 golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut dengan unsur
transisi. Letak unsur golongan B berada di antara golongan IIA dan IIIA.

Anda mungkin juga menyukai