Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KIMIA UMUM

ATOM DAN ELEKTRON VALENSI

Dosen Pembimbing :

Ena Suma Indrawati,M.Pd

Disusun Oleh :

Afnita Arianti

1930005

S\EKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


ADZKIA PADANG

2019
ATOM DAN ELEKTRON VALENSI

A. DEFINISI ATOM DAN PENGGAMBARANNYA

Kata atom berasal dari bahasa Yunani “Atomos” yang berarti tidak dapat dibagi-
bagi. Semua material di dunia ini memiliki bagian yang kecil-kecil, sehingga
bagian tersebut dibagi lagi, maka terdapatlah bagian paling kecil yang tidak dapat
dibagi lagi yang disebut dengan atom. Atom ialah suatu satuan dasar materi, yang
terdiri berdasarkan inti atom bersama awan elektron bermuatan negatif yang
mengelilinginya.

Inti atom terdiri berdasarkan proton yang bermuatan positif, dan neutron yang
bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak ada neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian juga bisa berikatan satu sama
lainnya, dan membangun sebuah molekul. atom yang berisi besaran proton dan
elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang berisi besaran proton dan
elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. atom
dikelompokkan menurut besaran proton dan neutron yang ada pada inti atom itu.
besaran proton pada atom menentukan unsur kimia atom itu, dan besaran neutron
menentukan isotop unsur itu. Beberapa ahli mendefinisikan atom sebagai berikut :

1) Robert Boyle

Robert Boyle menjelasankan atom yang dikemukakannya pada tahun 1661


dengan merilis sebuah buku yang berjudul The Sceptical Chymist dan didalamnya
mengandung hal teori atom dimana bumi dan isinya (materi yang tercantum
didalamnya) adalah perolehan bentukan dari campuran beragam atom yang
berbeda.
2) Antoine Lavoisier

Selanjutnya di tahun 1789 timbul ilmuwan bernama Antoine Lavoisier yang ikut
mengemukakan pendapatnya tentang atom dengan sebutan unsur yang merupakan
salah satu materi dasar yang memiliki kemampuan yaitu tidak bisa dibagi lagi
walaupun dianalisa dengan memakai metode kimia.

3) Demokritos

Demokritos yang mengutarakan bila atom merupakan kumpulan partikel kecil


dalam jumlah banyak setelah itu melekati dan menyusun hampir seluruh materi
yang ada di alam semesta. Dalam ujar lain teori ini menyebut apabila materi yang
ada di dunia dan isinya merupakan komponen dari unsur atom.

4) Stern Gerlach

Teori atom terus berkembang sampai tahun 1922 yang kemudian seseorang
ilmuwan pula ikut mengemukakan pendapatnya tentang atom dari perolehan
penelitiannya membuktikan sebenarnya atom memiliki sifat yang kauntum. hal itu
diterima dari percobaan coba yang dijalani ketika sinar atom argentum diberikan
sedikit tekanan dengan medan magnet yang kemudian data atau objek itu
digerakan secara terpisah sampai membentuk sudut spin kemudian hasilnya
bagian berkas tersebut bergerak meluas tidak menentu yang menghasilkan
kesimpulan tergantung pada spin atom itu melintas apakah keatas atau kebawah.

5) Niels Bohr

Tidak cukup hingga disitu misteri atom pula ikut memanggil ilmuwan Fisika asal
Denmar yaitu Niels Bohr yang juga menerangkan tentang teori atom. berawal dari
kegagalan teori Rutherford, Bohr menguji melengkapi sekalian menambal sisi
lemah teori sebelumnya dengan tiga ketentuan:

1. Ketentuan pertama seputar perputaran yang dibuat elektron dengan


mengitari inti dengan sebutan lintasa stasioner.
2. Ketentuan kedua menerangkan sebenarnya elektron memiliki kemampuan
untuk melaksanakan perpindahan dari satu lintasan ke lintasan yang lain
seperti dengan perputaran yang ada.
3. Lintasan-lintasan yang diperkenankan elektron ialah lintasan-lintasan yang
memiliki momentum sudut kelipatan bundar.

6) J. J. Thomson

Goyahnya teori atom Dalton secara tidak langsung memang lebih karena
kemunculan teori baru dari ilmuwan bernama J. J Thomson. Menurutnya atom
lebih diibaratkan seperti bola yang memiliki kemampuan energi atau muatan
positif dan negatif seperti pada proton dan neutron dan juga bisa meluas secara
merata.

7) John Dalton

Tahun 1803, John Dalton yang menyebutkan kalau alasan unsur bisa selalu
bereaksi seperti halnya sifat gas yang senantiasa larut dalam air daripada gas lain
yang pastinya didalamnya terdapat fungsi atom yang kemudian dijabarkan lebih
dalam sebenarnya pada setiap elemen yang memiliki unsur atom dengan sifat
tunggal dinyatakan bisa bersatu dengan bentuk senyawa kimia lainnya.

8)J. Desaulx

Salah satu Fisikawan asal Jean Perrin yang melakukan percobaan tentang era
atom juga ikut menuturkan pendapatnya tentang teori atom dengan memakai
percobaan dari buatan ciptaan Einstein yang kemudian dipakai untuk mengujicoba
besaran masa dan atom pada sebuah katoda.
9) Ernest Rutherford

Salah satu ilmuwan ternama bernama Ernest juga ikut menuturkan tentang teori
atom dimana atom merupakan bagian partikel yang memiliki inti atau yang lazim
disebut dengan inti atom. Didalam inti atom ada dua partikel yang diketahui
dengan proton dan neutron.

B. PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Teori-teori atom selalu mengalami perkembangan-perkembangan dari waktu ke


waktu sesuai dengan penemuan-penemuan baru yang ditemui oleh para pakar.
Teori tentang atom telah dimulai sejak abad sebelum masehi. seseorang pakar
ideologi Yunani yang bernama Demokritus beranggapan kalau sebuah materi
bersifat diskontinu, jika materi tersebut dibelah dengan cara terus-menerus, maka
akan diperoleh bagian yang tidak bisa dibelah lagi. bagian tersebut dikenal dengan
atom.

1. Teori Atom John Dalton

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnaya tentang atom. teori
atom Dalton didasarkan pada dua hukum, ialah hukum keabadian massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan
bahwa “Massa keseluruhan zat-zat sebelum reaksi akan selalu serupa dengan
massa keseluruhan zat-zat hasil reaksi”. sedangkan Prouts menerangkan kalau
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua
hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai
berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang telah tidak bisa dibagi
lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola kimpal yang amat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang sama dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bersatu membentuk senyawa dengan perbandingan angka
bundar dan sederhana. semisal air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-
atom oksigen.

Adapun kelebihan teori atom Dalton yaitu meningkatkan rasa minat terhadap
penelitian model atom berikutnya. Sedangkan kelemahan teori atom Dalton yaitu :

 Tidak dapat menjelaskan tentang bagaimana cara atom-atom saling


berikatan.

 Tidak dapat menjelaskan hubungan antara larutan senyawa dengan daya


hantar arus listrik, karena atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur
yang tidak bisa dibagi lagi.

 Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.

 Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan
atom unsur yang lain.
2. Teori Atom J. J. Thomson

Menurut penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka
J. J. Thomson mengamati lebih lanjut mengenai sinar katode dan bisa ditentukan
bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab bisa memutar baling-baling yang
diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson
menerangkan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel
subatom) yang bermuatan negative dan selanjutnya disebut elektron.

Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karna elektron bermuatan
negatif, maka mesti ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan
muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson
membenarkan kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori
atomnya yang diketahui sebagai teori atom Thomson yang menerangkan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya terpencar
muatan negatif elektron” bentuk atomini bisa digambarkan sebagai jambu biji
yang telah dikelupas kulitnya. biji jambu mendeskripsikan elektron yang terpencar
marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada bentuk atom Thomson
dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Kelemahan bentuk atom yang
dikembangkan oleh Thomson ini, ialah tidak bisa menerangkan susunan muatan
positif serta negatif dalam bola atom tersebut.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari teori atom Thomson yaitu sebagai berikut:
Kelebihan
 Membuktikan bahwa atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu
unsur. Hal itu karena Thomson menemukan adanya partikel lain yang
bermuatan negatif dalam atom.

 Membuktikan bahwa atom bersifat netral yang tersusun dari partikel-


partikel yang bermuatan positif dan negatif.

 Membuktikan bahwa adanya elektron dalam semua unsur.

Kekurangan

 Tidak dapat menjelaskan tentang susunan muatan positif dan jumlah


elektron dalam bola.

 Tidak dapat menjelaskan tentang inti atom.

3. Teori Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)


melakukan percobaan yang diketahui dengan hamburan sinar alfa (λ) akan
lempeng tipis emas (metal asli pada waktu itu). Sebelumya telah ditemui
terdapatnya partikel alfa, yakni partikel yang bermuatan positif dan bergerak
lurus, berdaya tembus besar sehingga bisa mendobrak lembaran tipis kertas.
percobaan tersebut sesungguhnya bertujuan untuk mencoba pernyataan Thomson,
yaitu apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila
dikenai partikel alfa akan dipantulkan ataupun dibelokkan. Dari observasi mereka,
diperoleh bukti bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang
sangat tipis, maka beberapa besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan
sudut kurang dari 1°), tapi dari observasi Marsden didapat bukti bahwa satu
diantara 20. 000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Menurut tanda-tanda yang berlangsung, didapat sebagian kesimpulan sebagian
berikut:

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karna nyaris segala partikel alfa
diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom
aurum, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang
bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikel yang membentuk sesuatu inti atom,
menurut bukti bahwa 1 dari 20. 000 partikel alfa akan dibelokkan. apabila
perbandingan 1: 20. 000 merupakan perbandingan garis tengah, maka
diperoleh skala inti atom kurang lebih 10. 000 lebih kecil dari skala atom
kebulatan. Menurut fakta-fakta yang diperoleh dari percobaan tersebut,
Rutherford menasihati bentuk atom yang diketahui atas bentuk atom
Rutherford yang menerangkan bahwa atom terdiri dari inti atom yang amat
kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Rutherford beranggapan bahwa didalam inti atom terdapat partikel
netral yang berperan mengikat partikel-partikel positif biar tidak saling
tolak menolak.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari teori atom Dalton yaitu sebagai berikut:

Kelebihan

 Dapat menggambarkan dan menjelaskan bentuk lintasan elektron yang


mengelilingi inti atom, sehingga mudah dipahami.

 Dapat menyimpulkan bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron
yang mengelilingi inti atom yang dimana satu sama lain terpisah oleh
ruang hampa.

 Dapat menjelaskan pergerakan elektron disekitar inti atom

Kekurangan

 Tidak mampu menjelaskan mengapa elektron tidak pernah jatuh ke dalam


inti atom sesuai dengan teori fisika klasik.

 Tidak mampu menjelaskan tentang spektrum garis pada atom hidrogen


(H).

 Tidak mampu menjelaskan letak elektron dan cara rotasinya terhadap inti
atom.

 Elektron yang bergerak akan memancarkan energi, sehingga energi atom


menjadi tidak stabil.

4. Teori Atom Bohr

Terdapat tahun 1913, ahli fisika Denmark bernama Neils Bohr membenarkan
kegagalan atom Rutherford lewat percobaannya mengenai spektrum atom
hidrogen. Percobaannya ini sukses memberi gambaran kondisi elektron dalam
menempati wilayah disekitar inti atom. uraian Bohr tentang atom hidrogen
menyertakan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari
Planck, diungkapkan dengan empat asumsi, sebagai berikut:
1. Hanya terdapat seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan untuk satu
elektron dalam atom hidrogen. orbit ini diketahui sebagai kondisi gerak
stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar
disekeliling inti.
2. Selama elektron terletak dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap
sehingga tidak terdapat energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan
maupun diserap.
3. Elektron cuma bisa berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat,
besarnya sesuai atas persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran atas sifat-sifat
tertentu, terpenting sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya
momentum sudut merupakan kelipatan dari h atau 2∏ atau nh atau 2∏,
atas n ialah angka bundar dan h tetapan planck.
berdasarkan bentuk atom bohr, elektron-elektron mengitari inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi.
Tingkat energi paling kecil ialah kulit elektron yang terdapat paling dalam,
kian pergi kian besar nomor kulitnya dan kian tinggi tingkat energinya.
Bohr juga mengungkapkan bahwa elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau kulit energi. Tingkat
energi yang paling rendah adalah kulit elektron yang paling dalam dan semakin
besar nomor kulitnya maka semakin besar tingkat energimya.

Adapun kelebihan dan kelemahan dari teori atom Bohr yaitu sebagai berikut:
Kelebihan

 Dapat memperbaiki kelemahan dari teori atom Rutherford.

 Dapat membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom hidrogen.

 Dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen secara akurat.

Kekurangan

 Tidak dapat menjelaskan spektrum warna dari atom-atom yang


mempunyai banyak elektron atau yang lebih kompleks.

 Tidak dapat menjelaskan adanya garis-garis halus dalam spektrum


hidrogen (efek Zeeman) karena Bohr mengganggap elektron sebagai
partikel.
 Model atom Bohr memiliki nilai momentum sudut lintasan ground state
yang salah.

 Tidak bisa mengetahui intensitas relatif garis spektra.

 Tidak bisa menjelaskan struktur garis spektra yang baik.

 Tidak dapat menjelaskan atom selain atom hidrogen.

5. Teori Atom Modern

Model Atom Modern

Teori atom modern berkembang setelah teori atom Bohr. Pada tahun 1924,
seorang ahli fisika prancis yang bernama Louis de Broglie menyempurnakan
kelemahan dari teori atom Bohr yang tidak mampu menerangkan model atom
selain atom hidrogen serta gejala atom dalam medan magnet. Menurut Broglie,
elektron tidak hanya bersifat partikel, elektron juga bisa bersifat gelombang.
Sedangkan menurut Neils Bohr, elektron adalah partikel.

Pendapan Louis de Broglie kemudian dikembangkan lagi oleh Edwin Schrodinger


dan Werner Heisenberg dan melahirkan teori atom modern. Teori atom modern
disebut juga sebagai teori mekanika kuantum. Prinsip dasar teori atom modern
adalah gerakan elektron dalam mengelilingi inti bersifat seperti gelombang.

Teori ini digunakan untuk menjelaskan sifat atom dan molekul. Berdasarkan teori
mekanika kuantum, kedudukan dan momentum suatu benda tidak mungkin dapat
ditentukan secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat diketahui hanya
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom. Teori
tersebut dinamakan prinsip ketidakpastian Heinsenberg yang dikemukakan oleh
Werner Heinsenberg, seorang ahli fisika dari Jerman.

Menurut Heisenberg, posisi dan kecepatan elektron yang sedang bergerak secara
bersama-sama tidak bisa diukur secara tepat, karena elektron yang bergerak
menimbulkan perubahan dalam posisi dan momentum setiap saat.

Prinsip ketidakpastian Heisenberg dan persamaan gelombang oleh Louis de


Broglie kemudian dijadikan acuan oleh Erwin Schrodinger untuk merumuskan
persamaan Schrodinger, yaitu sebagai berikut:

C. PENGERTIAN BAGIAN SUBATOMIK ATOM

1. Pengertian Partikel Subatom

Partikel subatom atau zarah adalah partikel yang berbentuk lebih kecil
dibandingkan atom. Sekitar tahun 1940, jumlah partikel subatomik yang dikenal
dengan ilmu yang bisa dihitung dengan jari satu tangan, proton, neutron, elektron,
neutrino, dan positron.

Tiga partikel pertama disebut sebagai blog bangunan yang mana atom bibuat;
proton dan neutron dalam inti atom dan elektron di orbit sekitar inti mereka.
Neutrino dan Positron yang lebih aneh ditemukan di luar atmosfer bumi dan
berasal tidak pasti/signifikan. Pandangan materi berubah dengan dramatis selama
dua dekade selanjutnya. Dengan penemuan akselerator partikel (atom-smashers)
dan penemuan fisi nuklir dan fusi, jumlah partikel subatomik diumumkan
meningkat.

Sejumlah ilmuwan kimia menemukan sejumlah partikel yang ada pada energi
yang lebih tinggi dibanding yang seringkali diamati di kehidupan sehari-hari:
partikel sigma, partikel delta, partikel lambda, epsilon partikel, dan partikel-
partikel lainya berupa positif, negatif dan netral. Di akhir tahun kira-kira 1950,
banyak partikel subatom yang telah ditemukan oleh beberapa fisikawan, dan
disebut mereka sebagai daftar “kebun binatang partikel”.

Sekitar di tahun 1964, ahli fisikawan Amerika Murray Gell-Mann (1929) dan
Swiss fisikawan George Zweig (1937) secara independen memberi usul jalan
keluar dari kebun binatang partikel. Mereka memberi saran bahwa hampir dari
100 partikel subatomik yang telah ditemukan sejauh ini tidak benar-benar dasar
(fundamental) partikel.

Sebaliknya, mereka memberikan saran bahwa hanya relatifny sedikit partikel


dasar yang ada, dan partikel subatomik lainn yang telah ditemukan yang terdiri
dari berbagai kombinasi dari partikel-partikel yang benar-benar dasar.

2. Bagian Bagian Partikel Subatom

Bagian-bagian dari partikel subatom adalah sebagai berikut:

 Antipartikel
Partikel subatomik yang serupa dengan proton, neutron, elektron dan
partikel subatomik lain, namun mempunyai satu properti (seperti muatan
listrik) di hadapan mereka.
 Nomor Atom
Jumlah proton didalam inti atom
 Satuan Massa Atom (amu)
Suatu uni pengukur massa untuk partikel kecil
 Partikel Elementer
Suatu partikel subatomik yang tidak bisa dipecah menjadi setiap partikel
sederhana
 Gluon
Suatu partikel elementer dianggap bertanggung jawab dalam membawa
gaya kuat (yang mengikat bersama-sama neutron dan proton didalam inti
atom)
 Tingkat Energi
Suatu daerah pada atom yang mana elektron sangat mungkin ditemukan
 Graviton
Suatu partikel elementer dianggap bertanggung jawab dalam membawa
gaya gravitasi
 Lepton
Sebuah jenis partikel elementer
 Isotop
Bentuk elemen yang mana atom mempunyai jumlah proton yang sama
namun jumlah neutron berbeda
 Foton
Suatu partikel dasar yang mengusung gaya elektromagnetik
 Spin
Suatu properti fundamental dari semua partikel subatomik yang sesuai
dengan rotasi mereka pada sumbe mereka
 Quark
Suatu jenis partikel elementer

Partikel yang sangat dasar disebut dengan naman quark dan lepton. Masing-
masing kelompok partikel, secara bergiliran, terdiri atas enam jenis partikel. Enam
quark, misalnya diberi nama yang terdengar aneh dari atas, bawah, peson, aeneh,
atas (atau kebenaran), dan bawah (atau kecantikan).
Keenam quark bisa dikombinasikan, menurut Gell-Mann dan Zweig, untuk
mendapatkan partikel seperti proton (dua sampai quark dan satu ke bawah quark)
dan neutron (satu up quark dan dua bawah quark).

Selain quark dan lepton, ilmuwan mempunyai hipotesis keberadaan partikel


tertentu yang “membawa” berbagai jenis kekuatan. Salah satu partikel yang telah
terkenal adalah foton. Foton yaitu jenis aneh partikel tanpa massa yang terlihat
bertanggung jawab untuk melakukan transmisi energi elektromagnetik dari satu
tempat ke tempat lain.

Di tahun 1980-an, tiga partikel kekuatan pembawa lainnya juga telah ditemukan:
W +, W -, dan Z 0 boson. Partikel-partikel ini mengangkut pasukan tertentu yang
bisa diamati selama peluruhan radioaktif materi. (Unsur radioaktif secara spontan
memancarkan energi dalam bentuk partikel atau gelombang dengan disintegrasi
inti atom mereka).

Para ilmuwan sudah membuat perkiraan terdapat dua partikel kekuatan pembawa
lainnya, salah satu yang membawa gaya kuat, gluon (yang mengikat bersama-
sama proton dan neutron dalam inti), dan satu yang membawa gaya gravitasi,
graviton.

3. Jenis-Jenis Partikel Subatom Yang Penting

Terdapat lima partikel subatom yang paling penting antara lain adalah proton,
neutron, elektron, neutrino, dan positron. Masing-masing partike tersebut dapat
dijelaskan secara penuh oleh massa, muatan listrik, dan berputar. Karena massa
partike subatomik sangat kecil, seringkali tidak diukur dalam ons atau gram tetapi
dalam satuan atom massa (label: amu) atau elektron volt (label: eV).

Suatu unit massa atom kira-kira mirip dengan massa proton/neutron. Suatu volt
elektron sebenarnya adalah satuan energi tetapi dapat digunakan untuk mengukur
suatu massa karena hubungan antara massa dan energi ( E = mc 2). Berikut ini
adalah penjelasan tentang lima partikel paling penting subatom.
a) Proton

Proton ialah suatu partikel subatomik yang muatannya positif dengan massa atom
sekitar 1 Amu. Proton adalah salah satu konstituen fundamental dari seluruh atom.
Seiring dengan neutron, mereka ditemukan di kawasan yang sangat terkonsentrasi
ruang dalam atom yang disebut dengan inti.

Jumlah proton menentukan identitas kimia atom. Properti ini sangat penting
bahwa itu diberi nama khusus: nomor atom. Masing-masing elemen di tabel
periodik memiliki nomor unik proton dalam inti dan, karenanya beberapa atom
yang unik.

b) Neutron

Suatu neutron memiliki massa sekitar 1 Amu dan tidak mempunyai muatan listrik.
Hal ini ditemukan dalam inti atom secara bersama dengan proton. Neutron yang
seringkali partikel yang stabbil dalam hal tersebut dapat teap atau tidak berubah
dalam inti untuk jangka waktu tak terbatas. Pada kondisi tertentu, bagaimanapun
neutron dapat menjalani peluruhan spontan, berantakan menjadi proton dan
elektron.

Apabila tidak ada dengan inti atom, waktu paruh untuk perubahan ini waktu yang
dibutuhkan untuk setengah dari masing-masing sampel neutron untuk menjalani
peluruhan adalah sekitar 11 menit.

c) Elektron

Elektron adalah partikel yang mengusung satu unit listrik negatif dengan massa
kira-kira 1/1800 Amu, atau 0,0055 Amu. Seluruh atom mengandung satu atau
lebih elektron yang letaknya di ruang luar inti atom.

Elektron diatur dalam area tertentu dari atom yang dikenal denagn tingkat energi.
Masing-masing tingkat energi di atom dapat berisi beberapa jumlah maksimum
elektron, mulai dua sampai maksimum delapan.
d) Neutrino

Neutrino adalah partikel subatomik yang sulit dipahami yang terbuat dari
beberapa proses fisik yang paling dasar dari alam semesta. Seperti peluruhan
unsur-unsur radioaktif dan reaksi fusi yang daya Matahari mereka awalny
membuat hipotesis pada sekitar tahun 1930 oleh ilmuwan fisika Swiss Wolfgang
Pauli (1900-1958). Pauli sedang berupaya menemukan cara untuk menjelaskan
tentang hilangnya jelas energi yang terjadi selama reaksi nuklir tertentu.

e) Positron

Positron adalah partikel subatomik yang identik dengan semua cara untuk elektron
kecuali muatan listriknya. Positron membawa satu unit listrik positif dibanding
satu unit listrik negatif.

Positron dibuat hipotesisnya di akhir tahun 1900-an oleh ilmuwan fisika Inggris
yakni Paul Dirac (1902-1984) dan pertama kali diamati oleh ilmuwan fisika
Amerika Carl Anderson (1905-1991) dalam sinar kosmik mandi.

Positron adalah antipartikel pertama kali ditemukan partikel pertama yang


memiliki sifat yang serupa dengan proton, neutron, dan elektron, tetapi dengan
satu properti kebalikan dari mereka persis.

D. ELEKTRON VALENSI

Elektron valensi adalah elektron dalam atom yang berperan dalam


pembentukan ikatan kimia. Pada unsur-unsur golongan utama (IA, IIA, IIIA,
hingga VIIIA), elektron valensi adalah elektron yang berada pada kulit elektron
terluar. Oleh karena itu, kulit elektron terluar sering disebut sebagai kulit valensi.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua elektron valensi hanya berada pada
kulit terluar. Elektron valensi unsur-unsur golongan transisi dapat berada pada
kulit elektron yang lebih dalam dari kulit terluar.
1. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron merupakan susunan persebaran (distribusi) elektron-elektron


dalam atom. Elektron hanya dapat berada pada lintasan peredaran elektron
tertentu dalam atom, bergantung pada level energinya. Lintasan peredaran
elektron ini disebut juga sebagai kulit elektron. Kulit elektron pertama yang
terdekat dengan inti atom disebut kulit K, kemudian kulit kedua disebut kulit L,
kulit ketiga disebut kulit M, dan seterusnya berurut berdasarkan alfabet.

Setiap kulit elektron hanya dapat terisi sejumlah tertentu elektron. Jumlah
maksimum elektron yang dapat terisi pada kulit elektron ke-n adalah 2n2, di mana
n adalah nomor kulit atau bilangan kuantum utama.

 Kulit K (n = 1) maksimum terisi 2 × 12 = 2 elektron.


 Kulit L (n = 2) maksimum terisi 2 × 22 = 8 elektron.
 Kulit M (n = 3) maksimum terisi 2 × 32 = 18 elektron.
 Kulit N (n = 4) maksimum terisi 2 × 42 = 32 elektron.
 Kulit O (n = 5) maksimum terisi 2 × 52 = 50 elektron.

Elektron-elektron akan mengisi kulit-kulit elektron pada atom dimulai dari kulit
pertama yang terdekat dengan inti, yakni kulit K yang merupakan level energi
yang terendah. Jika kulit K telah terisi penuh dengan 2 elektron, selanjutnya
elektron akan mengisi kulit L. Lalu jika kulit L telah terisi penuh dengan 8
elektron, selanjutnya elektron akan mengisi kulit M, N, dan seterusnya secara
bertahap. Namun, jumlah maksimum elektron pada kulit terluar (kulit valensi)
dari suatu atom adalah 8.

Untuk atom unsur golongan utama, penentuan konfigurasi elektron berdasarkan


nomor atom atau jumlah elektronnya dapat mengikuti aturan sebagai berikut.

 elektron-elektron akan mengisi penuh sebanyak mungkin kulit elektron;


 bila masih ada elektron yang tersisa (tidak dapat mengisi kulit elektron
hingga batas maksimum kulit), terdapat ketentuan:
 jika jumlah elektron tersisa > 32, kulit selanjutnya akan diisi oleh 32
elektron;
 jika jumlah elektron tersisa < 32, kulit selanjutnya akan diisi oleh 18
elektron;
 jika jumlah elektron tersisa < 18, kulit selanjutnya akan diisi oleh 8 elektron;
 jika jumlah elektron tersisa ≤ 8, kulit selanjutnya akan diisi oleh semua sisa
elektron yang ada.

Berikut tabel yang menunjukkan konfigurasi elektron dari beberapa unsur


berdasarkan kulit elektron.

Pada tabel tersebut terlihat konfigurasi elektron atom unsur-unsur transisi seperti
Sc, Ti, Cr, Cu, dan Zn. Bila diperhatikan, konfigurasi elektron untuk unsur Sc, Ti,
dan Cr tidak mengikuti aturan konfigurasi berdasarkan kulit elektron seperti yang
telah dijelaskan di atas. Hal ini dikarenakan penentuan konfigurasi elektron atom
unsur golongan transisi hanya dapat didasarkan pada orbital atom. Jadi, untuk
atom unsur golongan transisi, aturan penentuan konfigurasi elektronnya lebih
kompleks.
Penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbital atom akan dibahas dalam bab
“Bilangan Kuantum”. Setiap orbital dalam atom akan ditandai dengan satu set
nilai bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan
kuantum magnetik (ml) yang khusus. Lalu, setiap orbital maksimum terisi 2
elektron, yang masing-masing memiliki bilangan kuantum spin (ms) tersendiri.
Keempat bilangan kuantum tersebut digunakan untuk mendeskripsikan energi
elektron, sebagaimana seperti “alamat” elektron dalam sebuah atom untuk
menemukan probabilitas keberadaan elektron dalam atom tersebut.

2. Elektron Valensi dan Sistem Periodik Unsur

Sifat-sifat dari suatu unsur sangat bergantung pada konfigurasi elektronnya,


terutama pada jumlah elektron valensinya. Unsur-unsur dengan jumlah elektron
valensi yang sama umumnya memiliki kemiripan sifat. Oleh karena sistem
periodik unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat,
terdapat hubungan antara konfigurasi elektron atom unsur dan letak unsur dalam
sistem periodik, di mana:

 nomor periode sama dengan jumlah kulit elektron


 nomor golongan sama dengan jumlah elektron valensi (kecuali unsur
He pada golongan VIIIA dan unsur-unsur golongan transisi)

Contoh Soal Elektron Valensi dan Pembahasan

Tentukan konfigurasi elektron dari atom dan ion unsur-unsur berikut.

a. Ca (Z = 20) b. Cs (Z=55 )

Jawab:
a. Ca (Z = 20) menunjukkan bahwa atom Ca memiliki 20 proton dan 20 elektron.
20 elektron atom Ca akan mengisi penuh kulit K (2 e−) dan kulit L (8 e−) sehingga
tersisa 20 − (2 + 8) = 10 elektron.

Karena jumlah elektron tersisa < 18, maka kulit selanjutnya, yakni kulit M, akan
diisi oleh 8 e−. Dengan demikian, tersisa 20 − (2 + 8 + 8) = 2 elektron.
Karena jumlah elektron tersisa ≤ 8, maka kulit selanjutnya, yakni kulit N, akan
diisi oleh semua elektron yang masih tersisa, yaitu sejumlah 2 elektron.

Jadi, konfigurasi elektron atom Ca adalah 20Ca : 2 8 8 2


b. Cs (Z = 55) menunjukkan bahwa atom Cs memiliki 55 proton dan 55 elektron.

55 elektron atom Cs akan mengisi penuh kulit K (2 e−), kulit L (8 e−), dan kulit M
(18 e−) sehingga tersisa 55 − (2 + 8 + 18) = 27 elektron.
Karena jumlah elektron tersisa < 32, maka kulit selanjutnya, yakni kulit N, akan
diisi oleh 18 e−. Dengan demikian, tersisa 20 − (2 + 8 + 18 + 18) = 9 elektron.
Karena jumlah elektron tersisa < 18, maka kulit selanjutnya, yakni kulit O, akan
diisi oleh 8 e−. Dengan demikian, tersisa 20 − (2 + 8 + 18 + 18 + 8) = 1 elektron.
Karena jumlah elektron tersisa ≤ 8, maka kulit selanjutnya, yakni kulit P, akan
diisi oleh semua elektron yang masih tersisa, yaitu sejumlah 1 elektron.

Jadi, konfigurasi elektron atom Cs adalah 55Cs : 2 8 18 18 8 1

E. KESIMPULAN

Atom ialah suatu satuan dasar materi, yang terdiri berdasarkan inti atom bersama
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Teori-teori atom selalu
mengalami perkembangan-perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan
penemuan-penemuan baru yang ditemui oleh para pakar. Teori tentang atom telah
dimulai sejak abad sebelum masehi. elektron valensi adalah elektron yang berada
pada kulit elektron terluar. Oleh karena itu, kulit elektron terluar sering disebut
sebagai kulit valensi.
DAFTAR RUJUKAN

https://majalahpendidikan.com/definisi-atom-beserta-teori-teori-atom/

https://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Sejarah-Teori-Sifat-Partikel-
Atom-adalah.html

http://www.markijar.com/2018/08/5-perkembangan-teori-atom-dari-masa-ke.html

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-partikel-subatom-
kimia-bagian-bagian-jenis.html

https://www.studiobelajar.com/elektron-valensi/

Anda mungkin juga menyukai