Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki
sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang
terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom
merupakan penyusun materi yang ada di alam semesta. Dengan memahami
atom kita dapat mempelajari bagaimana satu atom dengan yang lain
berinteraksi, mengetahui sifat-sifat atom, dan sebagainya sehigga kita dapat
memanfaatkan aam semesta untuk kepentingan umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos”
diperkenalkan oleh Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau
bagain terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang
merupakan penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi pertama kali
diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani dan India.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan 18
dimana saat itu ilmu kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai
menggunakan teknik menimbang untuk mendapatkan pengukuran yang
lebih tepat dan menggunakan ilmu fisika untuk mendukung perkembangan
teori atom.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan sejarah teori atom.
2. Siapakah penemu-penemu atom
3. Kapankah terjadi revolusi pemikiran konsep atom?

C. Tujuan
1. Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
sejarah fisika.
2. Supaya kita tahu perkembangan sejarah teori atom beserta siapa sajakah
yang menemukan teori atom tersebut

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Atom John Dalton


Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan
seorang guru di Inggris, melakukan perenungan tentang
atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori
atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus
adalah bahwa atom berbentuk pejal.

John Dalton mengungkapkan bahwa :


a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah,
diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom
yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-
atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom
yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila
atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
 Kelemahan teori atom Dalton
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat
dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur
yang satu dengan unsur yang lain.
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan
beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh Joseph John
Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun 1886.

2
 Kelebihan teori atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

B. Model Atom J.J. Thomson

Dengan adanya teori atom yang dikemukakan oleh


Dalton maka banyak sekali para ilmuwan yang ingin
menyelidiki tentang atom. Mereka penasaran tentang apa
itu atom dan apa penyusunnya? Salah satunya adalah J.J
Thompson, dia melakukan percobaan dengan
menggunakan tabung katoda. Dia menemukan bahwa
apabila tabung katoda di beri tegangan tinggi maka suatu
“sinar” yang dia sebut sebagai “sinar katoda” akan
dihasilkan.
Disebabkan sinar ini muncul pada elektroda negative dan sinar ini enolak
kutub negative dari medan listrik yang diaplikasikan ke tabung katoda maka
Thompson menyatakan bahwa sinar katoda tersebut tak lain adalah aliran partikel
bermuatan negative yang dikemudian hari disebut sebagai electron. Dengan
mengganti katoda menggunakan berbagai macam logam maka Thompson tetap
menghasilkan jenis sinar yang sama.
Berdasarkan hal ini maka Thompson menyatakan bahwa setiap atom pasti
memiliki electron, disebabkan atom bersifat
netral maka dalam atom juga harus
megandung sejumlah muatan positif.
Sehingga dia meyataan bahwa:
“Atom terdiri dari awan bermuatan
positif yang terdistribusi sedemikian rupa
dengan muatan negative tersebar secara random di dalamnya”
Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding model” yang di
Indonesai lebih dikenal sebagai model roti kismis.

3
 Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson
 Kelebihan.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom.
Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
 Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.

C. Model Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans


Geigerdan Erners Masreden)melakukan percobaan yang
dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng
tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa,
yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran
tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk
menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola
pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau
dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel
alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar
partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari
pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa
akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesmipulan
beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel
alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-
atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang
sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti

4
atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan.
Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,
Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom
Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil
dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang
berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
 Kelemahan Model Atom Rutherford
 Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti
 Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan
berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan
sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali
tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan
putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya
lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah
telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan
kulit.

5
D. Model Atom Bohr

Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama


Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford
melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan
elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom.
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan
gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang
diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan
gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner,
energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang
dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya
sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum
sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan
bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat
energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin
keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
 Kelebihan dan Kelemahan
 Kelebihan

6
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
 Kelemahan
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek
Strack

E. Model Atom Modern


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan
elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan
elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger
x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi
Y = Fungsi gelombang
m = massa
ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E = Energi total
V = Energi potensial

7
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom
modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini. Awan
elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi
yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit
bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit
dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi
posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang :
i. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya)
tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat
fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian
paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu
atom)
ii. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan
kuantum tersebut)
iii. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya
sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya
el
 Kelebihan
1. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit
2. Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya
3. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian
dikelilingi oleh elektron yang berputar diporosnya/ di orbitalnya
 Kelemahan Model Atom Modern
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak
untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Sebelum permulaan abad 19, konsep atom dianggap sebagai ‘mitos’ ,
karena gagasan yang diajukan oleh para filosof Yunani hanya dilandasi
pemikiran tentang fenomena alam. Perkembangannya menjadi ‘sains’
normal’ setelah Dalton mengkonseptualisasikan kembali berdasarkan
kajian-kajian empirik. Periode ‘sains normal’ di bawah paradigma Dalton
berlangsung hampir satu abad lamanya (ahir abad 19).
b. Akumulasi anomali yang menggugurkan paradigma Dalton antara lain
gejala kelistrikan dan radoaktifitas.
c. Perubahan model atom Thompson, Rutherford, Bohr hingga model atom
mekanika kuantum masih berada dalam satu paradigma yang meyakini
bahwa atom memiliki sub partikel ; inti atom dan elektron. Perubahan
model difokuskan pada penentuan susunan elektron dalam atom
d. Namun ditinjau dari landasan filosofisnya, perubahan Model Atom Bohr
ke Model atom mekanika Kuantum dianggap sebagai perubahan
paradigma deterministik menjadi Uncertainity Principle (prinsip
ketikpastian)
e. Penemuan partikel elementer quark , belum dapat dianggap suatu anomali
, karena model quark tidak mengubah paradigma namun melengkapinya
f. Adanya perkembangan pemikiran konsep atom menunjukkan bahwa tidak
ada kebenaran yang mutlak dalam IPA, bahkan melalui konsep atom
faham determinisme dapat dibantah dengan argumentasi mekanika
kuantum. Kemunculan model quark tidak lagi dianggap sesuatu
guncangan bagi kebenaran ilmiah, namun dianggap dapat melengkapi
khazanah ilmu pengetahuan. Hal ini karena para ilmuwan kini mempunyai
pandangan bahwa kebenaran sains bersifat tentatif dan relatif.

B. Saran
Sebuah ilmu di dunia tidak ada yang tidak mungkin. Untuk
mempertahankan sebuah pendapat kita dalam ilmu pengetahuan tidak bisa hanya
dengan dengan duduk diam saja. Tetapi buktikan ilmu tersebut supaya kita tidak
dianggap sebagai pengecut. Suatu konsep sains bisa saja berubah ketika ada
penemuan baru dengan dasar bahwa konsep yang telah ditemukan sebelumnya
harus tetap berlaku.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anna Poedjiadi. 1987. Sejarah Dan Filsafat Sains. Bandung. Yayasan

Cendrawasih.

Bernal.J.D. 1981.The Natural Sciences In Our Time. Vol : 3. Massachusets. The

MIT Press Cambridge.

Bruton, J.G. 1966. The Story of Western Science. New York Cambridge.

University Press.

Dampier,W.C. 1984. A History of Science. 4 th .ed. Cambridge. University Press.

Feinberg, Gerald. 1990. Partikel Elementer. Ilmu pengetahuan Populer Vol.5.

Jakarta. PT Widya Dara. Hal 116-125.

Hodeson, Lilian. 1990. Teori Kuantum. Ilmu Pengetahuan Populer Vol.5. Jakarta.

PT. Widya Dara. Hal. 136-148.

Keenan, Charles W. et all. 1980. General College Chemistry. Sixth Ed. NY.

Harper & Row Publishers, Inc.

Kuhn, Thomas.S. 1993. Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains. Ed. Kedua. (terj.

Tjun Surjaman). Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.

Mason, Stephen F. 1962. A History of The Sciences. New Revised Ediion.

Abelard-Schuman Ltd.

Mc Avoy, J.P dan Zarate Oscar. 1996. Mengenal Teori Kuantum Untuk Pemula.

(Terj. Ahmad Baiquni). Jakarta.

Musthafa,KS. 1980. Alam Semesta Dan Kehancurannya Menurut Al-Qur’an Dan

Ilmu Pengetahuan. Bandung. Al-Ma’arif.

10

Anda mungkin juga menyukai