Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEORI ATOM NIELS BOHR

Nama : Eka Aprillia Khoirunnisa

NIM : 4313419034

Makalah ditulis dalam rangka menyelesaikan tugas Mata Kuliah Kimia


Dasar

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-
sifat dasar tertentu. Secara umum , atom tersusun dari inti atom yang berisi
proton dan neutron , sedangkan elektron berada di luar inti atom pada jarak yang
relatif atom dari inti. Niels Bohr melalui percobaannya tentang spektrum atom
hidrogen berhasil memeberikan penjelasan bagaimana elektron-elektron berada di
daerah sekitar inti atom. Penjelasan Niels Bohr didasarkan pada dua anggapan
(postulat), untuk menjawab kelemahan teori atom yang dikemukakan oleh
Rutherfod :

1. Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stasioner yang
disebut orbit atau kulit.
2. Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan
memancarkan atau menyerap energi.
Menurut model atom Niels Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan – lintasan tertentu yang disebut dengan kulit elektron atau tingkat energi.
Lintasan elektron yang terletak paling dekat dengan inti mempunyai energi paling
rendah. Semakin jauh lintasan elektron, semakin tinggi tingkat energinya.
Lintasan elektron itu disebut juga sebagai kulit elektron dimana kulit yang paling
dekat dengan inti diber lambang K, kulit kedua diber lambang L, kulit ketiga M,
dan seterusnya. Tiap-tiap kulit elektron hanya dapat ditempati oleh maksimum 2n2
elektron, dimana n adalah nomor kulit.

2
BAB II
PERMASALAHAN
Dari latar belakang yang di paparkan diatas, dapat ditemukan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan teori dasar atom Bohr ?
2. Bagaimana model teori atom Bohr?
3. Bagiamana postulat dasar model teori atom Bohr?

3
BAB III
PEMBAHASAN
Perkembangan teori atom bohr diawali pada awal abad ke-20, Ernest
Rutherford telah melakukan percobaan dengan menujukkan bahwa “Atom terdiri
dari sebentuk awan difus elektron bermuatan negatif yang mengelilingi inti kecil,
padat, dan bermuatan positif”. Berdasarkan data percobaan tersebut, para
fisiskawan muda membayangkan jika sebuah model sistem keplanetan yang
diterapkan pada atom, model Rutherford tahun 1911, dengan elektron-elektron
mengorbit inti seperti saat planet mengorbit matahari. Hal itu menyebabkan model
sistem keplanetan untu atom mengalami beberapa kesulitan. Misalnya, hukum
mekanika klasik (Newtonian) memprediksi bahwa elektron akan melepas radiasi
elektromagnetika ketika sedang mengorbit inti. Karena, dalam pelepasan tersebut
elektron kehilangan energi, maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju
ke inti. Jika hal tersebut terjadi, frekuensi radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan akan berubah.
Pada akhir abad 19 dilakukan percobaan yang menunjukkan bahwa “Loncatan
bunga api listrik yang dilakukan dalam suatu gas bertekanan rendah di dalam
sebuah tabung hampa akan membuat atom atom gas memancarkan cahaya (yang
berarti radiasi elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi tetap yang diskret”.
Hal itu menyebabkan pada tahun 1913, salah satu fisikawan berebangsaan
Swedia, Niels Bohr, mengikuti jejak Einstein menerapkan teori kuantum yang
akan digunakan untuk menerangkan hasil studinya mengenai spektrum atom
hidrogen. Niels Bohr mengemukakan bahwa “Apabila dalam orbit atom
menyerap suatu kuantum energi, elektron akan meloncat keluar menuju orbit
yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika elektron itu memancarkan suatu kuantum
energi, elektron akan jatuh ke orbit yang lebih dekat dengan inti atom”. Hasil
teori di atas mengemukakan teori tentang struktur dan sifat sifat atom yang pada
prinsipnya, teori atom Bohr ini menggabungkan kuantum Planck dan teori atom
dari Ernest Rutherford yang dikemukakan pada tahun 1911.

4
Model teori atom Bohr menyatakan bahwa “Elektron-elektron hanya
menempati orbit-orbit tertentu disekitar inti atom, yang masing-masing terkait
sejumlah energi kelipatan dari suatu nilai kuantum dasar”(John Gribbin, 2002).
Model teori atom Bohr adalah sebuah model atom yang primitif mengenai atom
hidrogen. Teori atom model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde
dari suatu atom hidrogen yang menggunkan mekanaika kuantum yang lebih
umum dan akurat, sehingga dapat dianggap sebagai model yang telah lama atau
usang. Terlepas dar hal tersebut, kesederhanaan dan hasil yang tepat untuk suatu
sistem tertentu, model atom Bohr tetap dipelajari sebagai pengenalan atom pada
mekanika kuantum.

Model atom Bohr terdiri dari atom hidrogen yang menggambarkan


elektron – elektron bermuatan negatif yang mengorbit pada kulit atom dalam
lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan positif. Jika suatu elektron
meloncat dari suatu orbit ke orbit yang lainnya maka akan selalu disertai dengan
pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik.

Niels Bohr mengatakan bahwa ”Ada aturan fisika kuantum yang hanya
mengizinkan sejumlah tertentu elektron dalam tiap orbit. Hanya ada ruang untuk
dua elektron dalam orbit terdekat dari inti“(John Gribbin, 2005).

Model Atom Bohr

5
Model atom Bohr merupakan pengembangan dari model puding prem
(1904), dan model Rutherford pada tahun 1911. Hal itu menyebabkan banyak
sumber yang mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutann kedua model
tersebut dengan sebutan model Rutherford-Bohr.

Model atom Bohr ini berhasil dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai
garis-garis emisispektral atom hidrogen. Formula Ryderberg memang sudah
dikenal secara eksperimental akan tetapi tidak pernah mendapatkan landasan
teoritis sebelum teori atom Bohr ditemukan. Teori atom Bohr juga memberikan
justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta fisika fundamental.

Model Atom Bohr

Model atom Bohr di atas dapat dianalogikan seperti sebuah tata surya
mini. Pada tata surya, planet-planet beredar mengelilingi matahari. Pada atom,
elektron-elektron beredar mengelilingi atom, hanya bedanya pada sistem tata
surya, setiap lintasan (orbit) hanya ditempati 1 planet, sedangkan pada atom setiap
lintasan (kulit) dapat ditempati lebih dari 1 elektron. Sehingga terkadang
diistilahkan sebagai model atom tata surya.

Niels Bohr menjelaskan bahwa model atom Bohr ialah sebagai berikut :

6
1. Niels Bohr memisalkan istilah lintasan dengan K, L, M, ..... dan
lintasan seterusnya yang berarti bahwa elektron yang berada pada
lintasannya tersendiri mengelilingi suatu inti atom dengan setiap elektron
yang berada pada lintasanya tersendiri.

2. Setiap elektron yang berotasi pada lintasanya dan bersifat stasioner.


Maka, energi elektron terhadapt inti atom dalam suatu struktur atom akan
bersifat tetap. Sehingga, tidak akan ada energi yang diserap ataupun
diemisikan satu sama lain.

3. Setiap muatan elektron dalam setiap lintasan dapat berpindah dari satu
lintasan ke lintasan lain yang di setiap lintasan akan membutuhkan energi
yang berbeda. Dari energi yang dibutuhkan oleh setiap elektron disetiap
lintasan kulit tersebut akan mengakibatkan elektron mampu berpindah dari
suatu orbit ke orbit yang lainnya.

4. Setiap Orbit stasioner muatan elektron yang mengelilingi inti atom


momentum sudut. Yang besarnya jumlah sudut merupakan kelipatan dari
nh/2π. Dimana, setiap n merupakan bilangan kulangan kuantum dan h
merupakan tetapan Planck. Setiap kulit atom yang dilambangkan dengan n
= 1, n = 2, n = 3. dan seterusnya.

Niels Bohr menjelaskan tentang atom hidrogen yang melibatkan gabungan


antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan
dengan empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom
Rutherford, antara lain sebagai berikut:

1. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan


stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai
dengan persamaan planck, ΔE = hv.

2. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat


tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut

7
merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h
adalah tetapan planck.

3. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron
dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap)
elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.

4. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap


sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap

8
BAB IV

KESIMPULAN

. Model teori atom Bohr menyatakan bahwa “Elektron-elektron hanya


dapat menempati orbit-orbit tertentu disekitar inti atom, yang masing-masing
terkait sejumlah energi kelipatan dari suatu nilai kuantum dasar”(John Gribbin,
2002). Model teori ini terdiri dari atom hidrogen yang menggambarkan elektron –
elektron bermuatan negatif yang mengorbit pada kulit atom dalam lintasan
tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan positif. Jika suatu elektron
meloncat dari suatu orbit ke orbit yang lainnya maka akan selalu disertai dengan
pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik. Niels Bohr
menjelaskan tentang atom hidrogen yang melibatkan gabungan antara teori klasik
dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat
postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford.

9
BAB V

REVERENSI

Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga

Gribbin, John. 2003. Fisika Kuantum. Jakarta : Erlangga

________. 2005. Bengkel Ilmu : Fisika Modern. Jakarta : Erlangga

Krane, Kenneth. 1988. Fisika Modern. Jakarta : UI Press

Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Jilid 1. Jakarta : Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai