Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA

TEORI ATOM THOMSON

DISUSUN OLEH KELOMPOK II:

KAFIA RESKI AWALIA (14)

ISNARIA (12)

INDAH PRATIWI SANJAYA (10)

AZISYAH RIFKA PUTRI (8)

GILANG DIKARA RIVAL Z (9)

IRSANDI RAHMAT (11)

ISWAN HARIS (13)

X MEKATRONIKA

TAHUN AJARAN 2019-2020


KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Allah SWT. Atas Segala Karunia Dan Nikmat-Nya Sehingga
Kami Dapat Menyelesaikan Penyusunan Makalah Ini Dan Semoga Makalah Kami Ini
Dapat Dipergunakan Sebagai Salah Satu Acuan, Petunjuk Maupun Pedoman Bagi
Pembaca.

Kami Berharap Semoga Makalah Ini Dapat Membantu Menambah Pengetahuan


Dan Informasi Bagi Para Pembaca.

Makalah Ini Kami Akui Masih Banyak Kekurangan Karena Informasi Yang Kami
Miliki Belum Cukup Sempurna. Oleh Kerena Itu Kami Harapkan Kepada Para Pembaca
Untuk Memberikan Kritik Maupun Saran Yang Membangun Untuk Kesempurnaan
Makalah Ini.

Makassar, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar___________________________________________________________

Daftar isi________________________________________________________________

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang_________________________________________________________

B. Permasalahan_________________________________________________________

C. Maksud Dan Tujuan_____________________________________________________

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teori Atom Thomson_______________________________________

B. Model Atom Thomson___________________________________________________

C. Teori Atom Thomson____________________________________________________

D. Kelebihan Dan Kelemahan Atom Thomson___________________________________

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan___________________________________________________________

B. Saran________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri
atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada
inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah
atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian
pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan
disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang
terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur
kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.

Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti
tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom
sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para
filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-
dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi
lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen
subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil
memodelkan atom.
B. Permasalahan
Dari latar belakang yang disebutkan di atas, kami menemukan permasalahan yang
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan teori dasar atom Thomson?
2. Bagaimana perkembangan model atom Thomson?

C. Maksud Dan Tujuan


Karya tulis diharapkan dapat membantu para pembaca untuk mengetahui lebih
mengenai :
1. Perkembangan teori dasar atom Thomson
2. Postulat Dasar Model Atom Thomson
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teori Atom Thomson

Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan
elektron diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian
J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa
sinar katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang
diletakkan di antara katode dan anode.

Tabung Sinar Katode

Sifat sinar katode, antara lain:


1) merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode;
2) merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling;
3) bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif;
4) dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.

Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya
disebut elektron. Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk
menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson
memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang
dikenal sebagai Teori Atom Thomson.

B. Model Atom Thomson

Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut
elektron.

J.J. Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan massa


elektron (e/m) sebesar 1,76 ×
108 C/g. Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas Chicago, berhasil
menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 × 10-19 C. Dengan demikian,
maka harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga perbandingan muatan
dengan massa elektron (e/m).

Nilai e/m = 1,76 x 108 C/g, maka


Massa 1 elektron =9.11 x 10-28 g
Setelah penemuan elektron, maka model atom Dalton tidak dapat diterima lagi.
Menurut J.J. Thomson, atom merupakan partikel yang bersifat netral. Karena elektron
bermuatan negatif maka harus ada partikel lain yang dapat menetralkan muatan negatif
tersebut yaitu partikel yang bermuatan positif. Dari penemuannya tersebut, J.J.
Thomson mengemukakan teori atomnya yang dikenal dengan teori atom Thomson,
yaitu:

Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
elektron yang bermuatan negatif. Karena tersebarnya elektron-elektron di dalam atom
bagaikan kismis, sehingga disebut juga model atom roti kismis.

C. Teori Atom Thomson

Berdasarkan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa/tabung


pengawan muatan (discharge tube) atau tabung sinar katode. Dalam tabung katode
tekanan gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa isap (pompa vakum). Pada
tekanan cukup rendah dan tegangan yang cukup tinggi (beberapa ribu volt), gas dalam
tabung akan berpijar dengan cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas dalam
tabung (gas neon berwarna merah, gas natrium berwarna kuning). Jika tekanan gas
dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap. Daerah gelap ini akan
bertambah jika tekanan gas dalam tabung terus dikurangi, akhirnya seluruh tabung
menjadi gelap, tetapi bagian tabung didepan katode berpendar dengan warna
kehijauan.
Melalui percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran tersebut disebabkan oleh
suatu radiasi yang memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh karena
berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Hasil percobaan tabung
katoda ini membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom
karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. selanjutnya
sinar katode ini merupakan partikel yang bermuatan negatif dan oleh Thomson partikel
ini dinamakan elektron.

D. Kelebihan dan Kelemahan Teori Thomson

 Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti
atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
 Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

J.J. Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan massa


elektron (e/m) sebesar 1,76 × 108 C/g. Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan
dari Universitas Chicago, berhasil menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6
× 10-19 C. Dengan demikian, maka harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga
perbandingan muatan dengan massa elektron (e/m).

B. Saran

Kami sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
kami memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat kami pungkiri,untuk itu kami
harapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

http://nickymiftha.wordpress.com/2010/11/05/teori-atom-j-j-thomson/
http://www.cybersoe.com/index.php/kimia/77-teori-atom

Anda mungkin juga menyukai