OLEH :
KELOMPOK : IV
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Permasalahan
C.
A.
B.
C.
D.
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah inik kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron
diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson
meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan
anode.
Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel
penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka
harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron
tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom
dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson.
B. Permasalahan
Dari latar belakang yang disebutkan di atas, Penulis menemukan permasalahan yang
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan teori dasar atom Thomson?
2. Bagaimana perkembangan model atom Thomson?
C. Maksud Dan Tujuan
Karya tulis diharapkan dapat membantu para pembaca untuk mengetahui lebih mengenai:
1. Perkembangan teori dasar atom Thomson
2. Postulat Dasar Model Atom Thomson
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Thomson menemukan bahwa dalam medan magnet, sinar katode dibelokkan. Adapun
dalam medan listrik, sinar katode tertarik oleh lempeng logam positif, tetapi ditolak oleh
Nilai tersebut ternyata sama untuk semua gas. Berarti sinar katode yang dihasilkan setiap gas
adalah sama.
Pengamatan
Kesimpulan
Dalam medan listrik, sinar katode tertarik oleh Sinar katode bermuatan negatif
lempeng logam positif, tetapi ditolak oleh
lempeng negatif.
Sinar katode yang dihasilkan oleh setiap gas Sinar katode bermuatan materi
identik
B.
Setelah penemuan elektron, maka model atom Dalton tidak dapat diterima lagi. Menurut
J.J. Thomson, atom merupakan partikel yang bersifat netral. Karena elektron bermuatan
negatif maka harus ada partikel lain yang dapat menetralkan muatan negatif tersebut yaitu
partikel yang bermuatan positif. Dari penemuannya tersebut, J.J. Thomson mengemukakan
teori atomnya yang dikenal dengan teori atom Thomson, yaitu:
Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron
yang bermuatan negatif. Karena tersebarnya elektron-elektron di dalam atom bagaikan
kismis, sehingga disebut juga model atom roti kismis.
C. Teori Atom Thomson
Berdasarkan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa/tabung
pengawan muatan (discharge tube) atau tabung sinar katode. Dalam tabung katode tekanan
gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa isap (pompa vakum). Pada tekanan cukup
rendah dan tegangan yang cukup tinggi (beberapa ribu volt), gas dalam tabung akan berpijar
dengan cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas dalam tabung (gas neon berwarna
merah, gas natrium berwarna kuning). Jika tekanan gas dikurangi, maka daerah didepan
katode akan menjadi gelap. Daerah gelap ini akan bertambah jika tekanan gas dalam tabung
terus dikurangi, akhirnya seluruh tabung menjadi gelap, tetapi bagian tabung didepan katode
berpendar dengan warna kehijauan.
Melalui percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran tersebut disebabkan oleh
suatu radiasi yang memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh karena berasal dari
katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Hasil percobaan tabung katoda ini
membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar tersebut
dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. selanjutnya sinar katode ini merupakan
partikel yang bermuatan negatif dan oleh Thomson partikel ini dinamakan elektron.
D.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
J.J. Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron
(e/m) sebesar 1,76 108 C/g. Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas
Chicago, berhasil menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 10-19 C. Dengan
demikian, maka harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga perbandingan muatan
dengan massa elektron (e/m).
B. Saran
Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena saya
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat saya pungkiri,untuk itu saya harapkan
kritik dan saran yangmembangun dari dosen pengampu dan para pembaca.