Anda di halaman 1dari 14

TUGAS RESUME

FISIKA MODERN
TENTANG
STRUKTUR ATOMIK

NAMA : DIFFA AZILIA


NIM : 17033126

DOSEN PEMBINA : FATNI MUFIT, S.Pd., M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
STRUKTUR ATOMIK

A. Model atom Thomson dan Rutherford


Model Atom Thomson
Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang dilakukannya
denganh menggunakan tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan terdapat
partikel bermuatan negative dalam atom yang disebut elektron. Atom merupakan partikel
yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain
yang bermuatan positif untuk menetralkan muatan negatif elektron tersebut. Dari
penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan
mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Pada tahun
1904, J. J Thomson mengemukakan suatu model atom yang berbeda dengan teori atom
Dalton.
Menurut Thomson, atom merupakan bola padat dan mempunyai muatan positif yang
terbagi rata ke seluruh atom. Muatan ini dinetralkan oleh elektron-elektron yang juga
tersebar mengelilingi atom. Model atom Thomson disebut juga sebagai model puddding
Thomson atau model roti  kismis.

Asal mula Di temukannya model atom Thomson


Pada tahun 1897 J.J Thomson menemukan adanya elektron dalam suatu atom dengan
melakukan percobaan tabung sinar katoda.

Berdasarkan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa/atau tabung


sinar katode. Dalam tabung katode tekanan gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa
isap (pompa vakum). Pada tekanan cukup rendah dan tegangan yang cukup tinggi
(beberapa ribu volt), gas dalam tabung akan berpijar dengan cahaya yang warnanya
tergantung pada jenis gas dalam tabung (gas neon berwarna merah, gas natrium berwarna
kuning). Jika tekanan gas dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap.
Daerah gelap ini akan bertambah jika tekanan gas dalam tabung terus dikurangi, akhirnya
seluruh tabung menjadi gelap, tetapi bagian tabung didepan katode berpendar dengan
warna kehijauan.
Melalui percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran tersebut disebabkan oleh
suatu radiasi yang memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh karena berasal
dari katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Hasil percobaan tabung katoda ini
membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar
tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. selanjutnya sinar katode ini
merupakan partikel yang bermuatan negatif dan oleh Thomson partikel ini dinamakan
elektron.
Thompson memperkirakan bahwa elektron ini sebagai partikel elementer penyusun
atom. Elektron merupakan partikel sub atomik pertama yang dikenal manusia.
Berdasarkan penemuan ini, Thompson mengajukan sebuah model atom untuk
menjelaskan hasil-hasil eksperimen maupun prediksi teoritis yang muncul saat itu dengan
nama model kue kismis. Atom dipandang sebagai sebuah bola bermuatan positif yang
dinetralisir oleh elektron-elektron yang tersebar merata di seluruh volume bola.
Pada saat yang hampir bersamaan dengan penemuan elektron oleh Thompson,
Antoine-Henri Becquerel tahun 1896 menemukan gejala radioaktivitas alamiah pada
unsur radium. Materi-materi yang dipancarkan unsur tersebut berhasil diidentifikasi
sebagai sebuah gelombang elektromagnetik (sinar ), elektron (sinar ) dan partikel (atom
inti helium). Penemuan radioaktivitas radium ini seolah-olah memperkuat ide Thompson
tentang model atom yang diajukannya.

Kelemahan model atom Thomson


Model atom Thomson memiliki kelemahan yaitu belum ada bagian-bagian atom atau
dengan kata lain tidak ada pemisahan antara elektron dan proton, karena kedua tersebar
merata ke seluruh atom.

Konsep Atom Menurut Rutherford

Dalam percobaannya, Ernest Rutherford (1871-1937) menembakkan partikel _ (alfa)


pada kepingan emas yang tipis dengan tebal 1/100 mm. partikel alfa adalah partikel ang
mempunyai massa 7000 kali massa elektron. Hasil pengamatan menunjukkan adanya
partikel-partikel yang dihamburkan, dibelokkan dan dipantulkan.. Berdasarkan hasil
experimennya, Ruther ford menyangkal teori atom J.J Thomson. Pada tahun 1911 ia
menyusun model atom yang baru.

Model atom menurut Rutherford:


a. Atom sebagian besar tediri dari ruang hampa dengan satu inti yang bermuatan positif
dan satu atau beberapa electron yang beredar disekitar inti, seperti planet-planet yang
bergerak dalam sistem tata surya. Massa atom sebagian besar terletak pada intinya
b. Atom secara keseluruhan bersifat netral, muatan positif pada inti sama besarnya
dengan muatan elektron yang beredar di sekitarnya. Muatan positif pada inti
besarnya sama dengan nomer atom dikalikan dengan muatan elementer
c. Inti dan elektron tarik-menarik. Gaya tarik menarik ini merupakan gaya sentripetal
yang mengendalikan gerak elektron pada orbitnya masing-masing seperti grafitasi
dalam tata surya
d. Pada reaksi kimia, inti atom tidak mengalami perubahan. Yang mengalami
perubahan ialah elektron-elektron pada kulit terluar.

Percobaan Rutherford sehingga menemukan model atom

Ernest Rutherford (1871 – 1937), ilmuwan Inggris bersama dua orang asistennya
Geiger dan Marsden pada tahun 1911, menguji kebenaran model atom Thomson. Mereka
melakukan percobaan dengan menembakkan sinar alfa (α) melalui celah pelat timbal dan
ditumbukkan dengan lempeng emas tipis yang berukuran 0,01 mm. Untuk mendeteksi
partikel alfa yang keluar dari lempeng emas, dipasang layar yang berlapis seng sulfida.
Apabila partikel α bertumbukkan dengan lempeng ini maka akan menyebabkan nyala
sekilas atau fluoresensi yang dapat terlihat secara jelas.

Hasil pengamatan Rutherford dinyatakan sebagai berikut:

1. Sebagian besar sinar α dapat menembus lempeng emas dengan lurus, hal ini
terjadi karena tidak dipengaruhi oleh elektron-elektron. Karena sebagian besar
bagian atom merupakan ruang kosong

2. Sebagian kecil sinar α dibelokkan, karena lintasannya terlalu dekat dengan inti
atom, sehingga dipengaruhi oleh gaya tolak inti atom. Karena inti atom
bermuatan positif

3. Sedikit sekali sinar α dipantulkan kembali sebab tepat bertumbukkan dengan inti
atom. Karena massa atom terpusatkan pada inti atom.

Dengan kenyataan seperti itu, Rutherford membuat teori atom, sebagai berikut:

1. Muatan positif berkumpul pada suatu titik di tengah-tengah atom yang disebut
inti atom

2. Muatan negatif (elektron) berada di luar inti atom dan bergerak mengelilingi inti
pada lintasannya seperti planet-planet mengelilingi matahari pada sistem tata
surya

Kelemahan Model atom RutherfordSebagaimana halnya model atom Thomson,


model atom Rutherford juga harus diuji kebenarannya apakah sesuai dengan kenyataan
atau tidak. Dari hasil pengujian para ilmuwan ternyata juga ditemukan adanya kelemahan
pada model atom Rutherford.

Ada dua kelemahan pada model atom Rutherford. Kelemahan pertama, yaitu:
elektron yang bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom yang bermuatan positif
sambil mendapatkan percepatan ke arah inti atom karena pengaruh gaya tarik inti atom.
Berdasarkan hukum-hukum elektromagnetik, gerakan elektron yang demikian akan
menimbulkan gelombang elektromagnetik dan memancarkan energi. Akibatnya energi
elektron akan menyusut, sehingga jari-jari lintasannya akan mengecil.
Kelemahan kedua, model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan spektrum garis
hidrogen. Hal ini terjadi karena lintasan elektron semakin mengecil, sehingga waktu
putarnya juga berkurang dan frekuensi gelombang yang dipancarkan menjadi beraneka
ragam. Sehingga, atom hidrogen tidak akan menunjukkan spektrum garis tertentu, namun
spektrumnya merupakan spektrum kontinu. Sedangkan pada kenyataannya dengan
menggunakan spektrometer menunjukkan bahwa spektrum atom hidrogen merupakan
garis yang khas.

1. Hamburan partikel alfa

Dari hasil eksperimen hamburan partikel alfa, Rutherford menemukan partikel


alfa yang dipantulkan yang menembus suatu inti yang massif pada atom. Model atom
Rutherford ini dikembangkan oleh Bohr untuk lebih mengetahui struktur atom.
Melalui hamburan partikel alfa Rutherford kita dapat menentukan batas atas dimensi
inti.

Rumus Hamburan Rutherford

Kita ingat bahwa semua partikel alfa yang mendekati inti terget dengan
parameter dampak dari 0 ke b akan dihambur dengan sudut atau lebih. Bentuk rumus
hamburan berfungsi sebagai tanda tangan untuk hamburan dari target titik di mana
tidak ada struktur jelas. Titik keberangkatan dari hamburan Rutherford dalam kasus
inti adalah dasar untuk evaluasi awal dari jari-jari nuklir.

2. Dimensi inti

Partikel alfa akan mempunyai r0 terkecil jika mendekati inti bertatapan (headon)
yang akan diikuti oleh hamburan 180 . Pada saat pendekatan terpendek energy
kinetic awal K dari partikel seluruhnya diubah menjadi energy potensial listrik,
sehingga Karena muatan partikel alfa 2e dan muatan inti Ze, jadi Jarak pendekatan
terpendek

3. Orbit elektron

Elektron bergerak bebas, bergantung pada jumlah energi yang dimilikinya. Saat
energi rendah, dia berada di dekat inti dan saat berenergi tinggi dia berada makin
dekat dengan permukaan. Dia bergerak tidak hanya berputar pada orbit, tapi dia
dapat bergerak pada berbagai bentuk lintasan.
Penelitian tentang elektron pada atom dilakukan dengan pengamatan.
Pengamatan dilakukan seperti “memotret” atom beratus-ratus, bahkan berjuta-juta,
kali dan hasil “foto” tersebut disatukan dan dilihat posisi terdapatnya elektron pada
foto tersebut. Ternyata data penyebaran elektron paling banyak berada pada
lingkaran-lingkaran yang akhirnya disebut sebagai “orbit”.

B. Spektrum Atom Hidrogen


Spektrum atom hidrogen dikemukakan oleh J.J Balmer seorang guru matematika di
Swiss pada tahun 1884. Balmer menemukan pancaran cahaya tampak dari atom hidrogen.
lintasan tertentu. Jika ada elektron dari luar atau tingkat yang lebih tinggi berpindah menuju
ke tingkat energi lebih rendah maka elektron itu dapat memancarkan energi yang berupa
gelombang elektromagnetik.

Percobaan Spektrum Atom Hidrogen Balmer


Apabila suatu zat dipanaskan secara terus-menerus, maka zat ini akan memancarkan
cahaya dengan bentuk spektrum yang kontinu. Pemancaran radiasi cahaya pada zat ini
disebabkan oleh getaran atom-atom penyusun zat.

Tabung pelucutan gas

Akan tetapi jika suatu gas yang berada dalam tabung gas bertekanan rendah diberi beda
potensial tinggi maka gas akan memancarkan spektrum (diskontinu), yang berarti gas hanya
memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
Gas hidrogen ditempatkan pada tabung lucutan gas, jika tabung lucutan gas ini diberi
tegangan tinggi sehingga terjadi lucutan muatan listrik. Gas hidrogen menjadi bercahaya dan
memancarkan cahaya merah kebiru-biruan. Apabila diamati dengan spektrograf (alat untuk
menyelidiki spektrum cahaya), pada pelat film terdapat garis cahaya, di mana satu garis
cahaya menampilkan sebuah panjang gelombang yang dipancarkan cahaya dari sumber
cahaya.

Persamaan Spektrum Atom Hidrogen Balmer


Berdasarkan hasil pengamatan tentang spektrum atom hidrogen, Balmer menemukan
empat spektrum garis pada cahaya tampak yaitu pada 410,2 nm, 434,1 nm, 486,2 nm, dan
656,3 nm yang ternyata cocok menggunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut :

di mana untuk nA = 2 dan nB = 3, 4, dan 5

dengan :

λ = panjang gelombang yang dipancarkan


R = Konstanta Rydberg = 1,097 × 107 m-1

Deret Spektrum Atom Hidrogen

Deret-deret spektrum garis yang memenuhi persamaan tersebut disebut deret Balmer
yang terletak pada daerah cahaya tampak. Akan tetapi tidak hanya deret Balmer saja yang
ditemukan dalam atom hidrogen, ada deret yang lainnya, yaitu deret Lyman (spektrum pada
daerah sinar ultraviolet), Paschen (spektrum pada daerah sinar infra merah I), Brackett
(spektrum pada daerah sinar infra merah II) dan Pfund (spektrum yang terletak pada daerah
sinar infra merah III). Kelima deret tersebut dapat ditampilkan dengan rumus-rumus
sederhana sebagai berikut :

1. Deret Lyman : untuk nA = 1 dan nB = 2, 3, 4, 5, 6 … ∞


2. Deret Balmer : untuk nA = 2 dan nB = 3, 4, 5, 6 … ∞
3. Deret Paschen : untuk nA = 3 dan nB = 4, 5, 6, 7 … ∞
4. Deret Braket : untuk nA = 4 dan nB = 5, 6, 7, 8, … ∞
5. Deret Pfund : untuk nA = 5 dan nB = 6, 7, 8 … ∞
Beberapa deret spektrum atom hidrogen

C. Model Atom Bohr

Pengertian Model Bohr


Di dalam fisika atom, model Bohr yaitu model atom yang diperkenalkan oleh Niels Bohr
pada 1913. Model ini menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang
dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkuler mengelilingi inti — ibarat sistem
tata surya, tetapi tugas gaya gravitasi digantikan oleh gaya elektrostatik. Model ini yaitu
pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model
Rutherford (1911). Karena model Bohr yaitu pengembangan dari model Rutherford, banyak
sumber mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-
Bohr. Seperti sudah diketahui sebelumnya, Rutherford mengemukakan teori atom Rutherford
menurut percobaan hamburan sinar alfa oleh partikel emas yang dilakukannya.
Model Bohr yaitu sebuah model primitif terkena atom hidrogen. Sebagai sebuah teori,
model Bohr sanggup dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen
memakai mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian sanggup
dianggap sebagai model yang sudah usang. Namun, alasannya kesederhanaannya, dan hasil
yang sempurna untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan
pada mekanika kuantum.

Teori Atom Bohr (1885 – 1962)


Penjelasan Bohr wacana atom hidrogen melibatkan adonan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai
diberikut:
a. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron
dan ialah lintasan melingkar disekeliling inti
b. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak
ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap
c. Elektron spesialuntuk sanggup berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai
dengan persamaan planck, ΔE = hv
d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki bemasukan dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut ialah
kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n yaitu bilangan bundar dan h tetapan planck
e. Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah
yaitu kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor
kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

Percobaan Bohr
Tingkat energi untuk atom hidrogen oleh Bohr

Model atom Bohr sanggup membuktikan kestabilan atom dan spektrum atom hidrogen. Akan
tetapi, model ini memiliki kelemahan, antara lain:
a. Model atom Bohr spesialuntuk sanggup membuktikan spektrum atom hidrogen
secara akurat, tetapi gagal membuktikan spektrum atom yang lebih kompleks
b. Asumsi bahwa elektron mengelilingi inti dalam orbit melingkar tidak sepenuhnya
benar alasannya orbit yang berbentuk elips dimungkinkan
c. Model atom Bohr tidak sanggup membuktikan adanya garis-garis halus dalam
spektrum hidrogen (efek Zeeman). Hal ini alasannya Bohr mengganggap elektron
sebagai partikel.

Model Atom Bohr


Model atom Bohr tersebut sanggup dianalogkan ibarat sebuah tata surya mini. Pada tata
surya, plguat-plguat beredar mengelilingi matahari. Pada atom, elektron-elektron beredar
mengelilingi atom, spesialuntuk bedanya pada sistem tata surya, setiap lintasan (orbit)
spesialuntuk ditempati 1 plguat, sedangkan pada atom setiap lintasan (kulit) sanggup
ditempati lebih dari 1 elektron.
Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan elektron
pada masing-masing kulit. Data yang dipakai untuk menuliskan konfigurasi elektron yaitu
nomor atom suatu unsur, di mana nomor atom unsur menyatakan jumlah elektron dalam atom
unsur tersebut. Sedangkan elektron pada kulit terluar dikenal dengan sebutan elektron valensi.
Susunan elektron valensi sangat memilih sifatsifat kimia suatu atom dan berperan penting
dalam membentuk ikatan dengan atom lain.
Untuk memilih konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang harus selalu
diingat, yaitu:
a. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut kulit
ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N), dan
seterusnya
b. Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang sanggup menempati masing-
masing kulit adalah:
2 n2
dengan n = nomor kulit
a) Kulit K sanggup menampung terbaik 2 elektron
b) Kulit L sanggup menampung terbaik 8 elektron
c) Kulit M sanggup menampung terbaik 18 elektron, dan seterusnya
d) Kulit yang paling luar spesialuntuk boleh mengandung terbaik 8 elektron.

Model atom yang diajukan Bohr


Dua tahun diberikutnya, yaitu pada tahun 1913, Niels Henrik David Bohr (1885-1962)
menyempurnakan model atom Rutherford. Bohr mengemukakan teori wacana atom yang
bertitik tolak dari model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck. Model atom yang
diajukan Bohr dikenal sebagai model atom Rutherford-Bohr, yang sanggup diterangkan
sebagai diberikut.
a. Elektron-elektron dalam atom spesialuntuk sanggup melintasi lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit-kulit atau tingkat-tingkat energi
b. Elektron yang beredar pada lintasannya tidak memancarkan energi, lintasan elektron
ini disebut lintasan / keadaan stasioner
c. Kedudukan elektron dalam kulit-kulit, tingkat-tingkat energi sanggup disamakan
dengan kedudukan seseorang yang berada pada belum dewasa tangga. Seseorang
spesial untuk sanggup berada pada anak tangga pertama, kedua, ketiga, dan
seterusnya, tetapi ia mustahil berada di antara anak tangga-anak tangga tersebut
d. Apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat
energi lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, bencana ini disebut eksitasi.
Sebaliknya, apabila elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi
ke lintasan dengan tingkat energi lebih rendah maka elektron akan memancarkan
energi, bencana ini disebut deeksitasi. Baik eksitasi maupun deeksitasi disebut
bencana transisi elektron
e. Energi yang dipancarkan/diserap saat terjadi transisi elektron terekam sebagai
spektrum atom.
Energi yang diserap atau dipancarkan pada bencana transisi elektron ini ditetapkan dengan
persamaan:

ΔE = hv

Keterangan:
ΔE = perbedaan tingkat energi
h = tetapan Planck = 6,6 × 10–34 J/s
v = frekuensi radiasi

Kelebihan dan Kelemahan dari Model Atom Bohr.


Beberapa kelebihan dan kelemahan dari model atom Bohr, sanggup dilihat dalam uraian
diberikut.

Kelebihan Teori Atom Bohr :


a. Menjawaban kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan
teori kuantum
b. Menerangkan dengan terang garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi)
dari atom hidrogen.

Kelemahan Teori Atom Bohr


a. Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen
b. Tidak sanggup membuktikan imbas Zaeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit
apabila atom ditempatkan pada medan magnet.

D. Prinsip Korespondensi
Dalam tulisan ini dijelaskan bahwa prinsip koresponden terdiri dari dua pembahasan.
Pertama, sudut pandang lingkungan sekeliling dapat dianggap sebagai kumpulan oskilator
yang tidak memiliki frekuensi sama, seperti elektron-elektron yang terdapat pada beberapa
atom yang berbeda-beda pada materi tersebut dan ditandai dengan seperangkat frekuensinya
sendiri. Kedua, lingkungan kuantum dapat dimunculkan sebagai serangkaian sistem dua
tingkat, hal ini merupakan frekuensi Bohr dalam batasan luas.
Hukum mekanik klasik yang mendeskripsikan lingkungan dan unsur-unsur dispersinya
serta penjabaran radiasi sinar yang berinteraksi dengan lingkungan foton membantu
menjelaskan komposisi skala Raleight light scattered.
Korespondensi Bohr menyatakan bahwa mekanika kuantum cocok dengan fisika klasik
ketika perbedaan energi antara tingkat-tingkat terkuantisasi sangat kecil. Intensitas
komponen anti-Stokes yang diteliti dalam eksperimen yang dibahas jumlahnya lebih kecil
daripada substansi Strokes dari indeks refraktif oskilator lingkungan, yang frekuensinya sama
dengan frekuensi radiasi insidental . Arah yang berlawanan dari SBS yang dipantulkan karena
ketergantungan dispersi dari oskilator lingkungan mengakibatkan radiasi yang  terus mengalir.
Menurut Bohr, radiasi diemisikan oleh atom apabila“loncat” dari keadaan yang energinya
lebih tinggi ke keadaan yang energinya lebih rendah Proses “loncat” tidak dapat dijelaskan
secara klasik. Di samping itu, menurut prinsip koresponden frekuensi loncat atom dan
perubahan frekuensi natural elektron pada lingkungan yang sama, oskilator adalah sama satu
sama lain. Frekuensi yang diemisikan dalam proses “loncat” berkaitan dengan perubahan
energi atom. Keharmonisan antara oskilator lingkungan yang berbeda frekuensi dan frekuensi
loncat Bohr menghasilkan interpretasi susunan mekanisme RLS yang baik.

Anda mungkin juga menyukai