1
1. Konsep foton yang menggambarkan gelombang elektromagnetik sebagai
berkas gumpalan-gumpalan energi yang berperilaku sebagai zarah memberikan
suatu wawasan baru dalam telaah tentang struktur atom. Telaah tentang
struktur atom dalam tataran mikroskopis dalam proses tingkat atom dan
subatom tidak dapat dipisahkan dari konsep foton.
2. Hasil eksperimen tentang spektrum atom hidrogen pada saat itu dan sampai
tahun 1913 tidak dapat diterangkan secara teoritik. Peralatan untuk mengukur
spektrum cahaya sudah cukup berkembang pada akhir abad ke-19. Pengamatan
tentang spektrum yang dipancarkan oleh gas-gas yang panas menujukkan
spektrum garis yang memiliki kharakteristik tersendiri. Banyak upaya telah
dilakukan untuk mencari rumus empirik tentang keteraturan ini. Rumus
empirik tentang keteraturan garis-garis spektrum itu tentunya merupakan alat
verifikasi terbaik untuk menguji kebenaran tentang teori-teori mengenai
struktur gas.
2
tersebut bukan merupakan radiasi elektromagnetik. Dari penelitian Thompson
didapati:
1. Partikel penyusun atom adalah sinar katoda yang bermuatan negatif selanjutnya
disebut dengan elektron.
2. Sifat dasar atom yang netral, sehingga harus ada yang menjadi penetral ketika
ada elektron yang bermuatan negatif. Partikel penetral tersebut adalah proton
yang bermuatan positif dengan jumlah yang sama dengan jumlah elektron yang
ada.
Kesimpulan dari model atom Thompson:
▪ Atom merupakan bola pejal yang mempunyai muatan yang tersebar merata
diseluruh permukaan, yaitu muatan positif dan negatif.
▪ Muatan atom adalah netral, karena jumlah muatan negatif (elektron) sama
dengan jumlah muatan positif (proton).
Melalui model atom Thompson inilah ada beberapa sifat atom yang bisa
dijelaskan, di antaranya ukuran, total elektron, massa elektron dan muatan
listriknya.
Model atom Thomson memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Model Atom Thompson dapat menjelaskan mengenai partikel subatomik.
Sehingga, Thompson membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan
negatif dalam atom.
2. Adanya penguatan hasil penelitian dari Hertz dan Lenard yang menunjukkan
bahwa suatu partikel dapat menembus suatu atom, jika massa partikel tersebut
lebih ringan daripada elektron dari suatu atom. Hal ini dapat dibuktikan,
bahwa suatu partikel alfa dapat menembus suatu lempengan yang berbahan
alumunium atau emas.
Selain memiliki kelebihan, model atom Thomson juga memiliki beberapa
kelemahan atau kegagalan. Beberapa kegagalan pada model atom Thomson
adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil pengamatan atau percobaan didapatkan spektrum serap atau pancar
dalam atom Hidrogen adalah 122 nm. Kadang kala, atom tidak memancarkan
atau menyerap radiasi pada frekuensi yang sama.
2. Tidak bisa menjelaskan hamburan partikel bermuatan.
3
7.3 Model Atom Rutherford
Pada tahun 1911, Ertnest Rutherford bersama dua orang asistennya
melakukan suatu percobaan untuk menguji teori atom JJ.Thomson, yang
menyatakan bahwa: Elektron tersebar merata pada atom, seperti halnya kimsis
pada roti, dan massa atom tersebar merata diseluruh isi atom. Rutherford
melakukan percobaan dengan menggunakan beberapa kompenen, seperti Gambar
7.1 berikut:
4
karena partikel alpha yang daya tembusnya paling kecil, tidak bisa menembus
timbal dan sifat timbal yang menahan radiasi.
Pelat emas digunakan karena sifatnya yang sulit teroksidasi, mudah
dibentuk, dan tersusun atas kristal ccp (cubic close packed). Jika logam yang
digunakan bersifat mudah teroksidasi, maka yang tertembak adalah oksidanya
bukan atomnya. Layar atau detektor, dilapisi Zn S yang dapat digunakan
menangkap radiasi dan dapat mengubah menjadi energi lain (listrik). Partikel
alpha yang dihasilkan unsur radio aktif Radium ditembakkan dengan kecepatan
2x107 m/s. Partikel alpha yang memiliki daya tembus yang paling kecil
dibandingkan dengan partikel Beta dan Gamma tidak bisa menembus timbal.
Karena terdapat celah, partikel alpha tetap bergerak lurus melewati celah dan
menumbuk lempeng emas. Menurut Thompson sebuah partikel menerobos dan
mengalami pembelokan θ. Perhatikan partikel alpha bermuatan ze (2e) mendekati
atom Thomson bermuatan ze yang menghasilkan medan listrik sesuai Gauss
sebesar:
5
Jika teori atau model atom Thomson benar, maka seluruh partikel alpha
akan diteruskan. Akan tetapi hasil yang muncul dari percobaan Rutherford
meskipun terdapat banyak partikel yang diteruskan, ada sebagian kecil partikel
dibelokkan dan dipantulkan.
Gambar 7.3 Percobaan Rutherford penembakkan sinar alfa pada lempengan emas
tipis.
6
7.4 Spektrum Atom (Percobaan Balmer dkk)
Pada tahun 1885, JJ Balmer seorang guru sekolah menengah di Swiss
berhasil menemukan suatu rumus empirik sederhana yang dengan ketepatan tinggi
dapat menyatakan frekuensi garis-garis spektrum hidrogen dalam daerah tampak,
sbb:
Tabel 1. Spektrum Deret Balmer
Garis Spektrum Panjang Gelombang
Frekuensi (1014 Hz)
Hidrogen (Angstrom)
Hα 6562,8 4,569
Hβ 4861,3 6,168
Hγ 4340,5 6,908
Hδ 4101,7 7,310
H∞ 3645,6 8,224
7
Dalam tahun 1908 Paschen menemukan bahwa ada suatu deret lain dalam
spektrum hidrogen yang terletak dalam daerah infra merah. Deret tersebut
memenuhi hubungan matematik:
Latihan Soal
1. Buktikan model atom hidrogen Bohr tidak bertentangan dengan prinsip
ketidakpastian dengan menghitung ketidakpastian momentum elektron yang
terperangkap dalam daerah berdimensi linier ao dan bandingkan besaran ini
dengan momentum elektron dalam keadaan dasar dari orbit Bohr.
2. Tentukan panjang gelombang de Broglie elektron pada atom hidrogen untuk
lintas edar ke-2!
3. Mengapa logam yang digunakan pada percobaan Rutherfor adalah emas
(pelat emas)?
4. Tentukan berapa beda potensial pemercepat minimum yang harus dipasang
agar elektron dalam atom hidrogen dapat keluar dari keadaan dasarnya!
5. Sebuah elektron dalam atom hidrogen memiliki energi -13,6 eV. Tentukan
berapa energi foton yang diserap elektron agar dapat berpindah ke lintasan
dengan energi -3,4 eV!