NIM : 1917141016
KELAS : I B
TEORI ATOM
John Dalton hidup pada tahun 6 September 1766 – 27 July 1844 yang merupakan
kimiawan , fisikawan dan ahli meteorologi dari inggris. Saat ini John Dalton dikenal karena
model atomnya , dan penelitian tentang kebutaan warna.
John Dalton pada tahun 1805 menyatakan teori atom modern berdasarkan dari hukum
kekekalan massa serta perbandingan tetap sebagai berikut :
a. Semua materi tersusun oleh partikel yang paling kecil yang tidak bisa diciptakan dan juga
tidak bisa dimusnahkan.
b. Atom unsur sejenis ialah sama dalam segala hal, namun atom unsur tidak sejenis memiliki
perbedaan dengan atom-atom lain.
d. Atom membentuk sebuah bentuk molekul dengan angka perbandingan bilangan bulat yang
sederhana.
Teori atom modern tentu saja sudah ada perubahan dan perkembangan daripada teori
Dalton. Tetapi inti teori atom Dalton tetap berlaku. Hari ini kita tahu bahwa atom dapat
dihancurkan melalui reaksi nuklir namun tidak bisa dihamcurkan oleh reaksi kimia. Selain itu
ada juga berbagai jenis atom dalam unsur yang dikenal sebagai “isotop”, namun demikian isotop
suatu unsur tetap memiliki sifat kimia yang sama.
2. Dalton ialah orang pertama yang mengetahui perbedaan yang bisa diterapkan antara partikel
atom dan senyawa atau molekul.
1. Gagal untuk menjelaskan adanya isotop atau isobars – Karena ada atom pada unsur yang sama
namun memiliki perbedaan.
2. Kegagalan untuk menjelaskan afinitas atom dari unsur yang yang sama ataupun berbeda untuk
menggabungkan diri dan membentuk Senyawa atau molekul.
3. Gagal menjelaskan keberadaan elektron, proton dan neutron – sehingga atomnya bersifat
divisible atau dapat di bagi bagi
3. Gagal menjelaskan perbedaan sifat fisik antar zat yang terbuat dari atom atau unsur yang
sama.
Teori atom Thomson adalah salah satu teori yang mencoba mendeskripsikan model atom
yaitu seperti bentuk roti kismis. Diibaratkan sebagai roti kismis karena saat itu Thomson
beranggapan bahwa atom bermuatan positif dengan adanya elektron bermuatan negatif di
sekelilingnya. Perhatikan gambar berikut:
Pada gambar di atas, bagian berwarna orange bermuatan positif, sedangkan bagian
berwarna hijau adalah elektron yang bermuatan negatif. Sampai akhir abad ke-19, konsep
mengenai bentuk atom masih berupa bola pejal layaknya bola billiar.
1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang bermuatan negatif di
sekelilingnya.
2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan atom bermuatan
netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif dan negatif yang berlebihan.
Selain roti kismis, teori atom Thomson dapat diumpamakan sebagai semangka. Daging
buah yang berwarna merah melambangkan ruang yang bermuatan positif, sedangkan biji yang
tersebar di dalamnya adalah elektron yang bermuatan negatif.
Elektron ditemukan oleh J.J.Thomson melalui percobaan tabung sinar katoda. Pada saat
itu, Thomson melihat bahwa jika arus listrik melewati tabung vakum, ada semacam aliran
berkilau yang terbentuk. Thomson menemukan bahwa ada aliran tersebut dibelokkan ke arah plat
kutub positif. Teori atom Thomson membuktikan bahwa aliran tersebut terbentuk dari partikel
kecil dari atom dan partikel tersebut bermuatan negatif. Thomson menamai penemuan tersebut
sebagai elektron.
1. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil yang disebut subatomic.
1. Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas yang
dikemukakan Rutherford.
Ernest Rutherford (1871-1937) adalah seorang kelahiran Selandia Baru, seorang fisikawan
Inggris, yang dikenal sebagai bapak fisika nuklir. Ia juga salah satu pelaku eksperimen fisika
terbaik sepanjang masa. Rutherford berhasil mematahkan model gurunya sendiri, yaitu J. J.
Thomson. Pada masa itu, semua orang membayangkan atom berbentuk seperti roti kismis, dan
Rutherford ingin membuktikan kebenaran model atom gurunya tersebut.
Melalui percobaan yang dilakukan diantara tahun 1908-1913 oleh kedua muridnya Hans
Geiger dan Ernest Marsden, partikel alfa (sinar alfa) ditembakkan pada lembaran lempeng (foil)
emas yang tebalnya hanya 1/3000 inci lalu melacak jejak partikel tersebut. Eksperimen ini
dikenal dengan Geiger–Marsden experiment atau Rutherford gold foil experiment. Sebagian
besar partikel menembus lempeng emas, seperti yang diharapkan pada model roti kismis, namun
terdapat sebagian partikel yang memantul seakan-akan menabrak sesuatu yang padat. Kata-kata
terkenal dari Rutherford mengenai hal ini adalah “Ini hampir se-luar-biasa seperti ketika kamu
menembakkan peluru 15 inci pada selembar kertas tisu, dan peluru itu memantul kembali dan
mengenaimu.”
Hanya muatan positif dan target yang relatif berat, seperti nukleus yang diusulkan
Rutherford, dapat menjelaskan gaya tolak yang begitu besar. Elektron negatif yang
menyeimbangkan muatan inti positif dianggap mengelilingi nukleus dengan orbit melingkar.
Gaya elektrostatis antar elektron dan nukleus dianggap seperti gaya gravitasi yang tarik-menarik
antara matahari dan planet-planet yang mengelilinginya.
Poin-poin kunci dari Teori Atom Rutherford adalah:
2. Sebagian besar muatan positif atom terkonsentrasi pada volume yang relatif kecil di bagian
tengah atom, yang sekarang dikenal dengan nukleus.
3. Massa dari atom berat seperti emas terkonsentrasi di bagian tengah (nukleus).
1. Mudah dipahami untuk dapat menjelaskan struktur atom yang sangat rumit
2. Dapat menjelaskan bentuk dari suatu lintasan elektron yang mengelilingi inti atom
1. Model atom rutherford ini belum mampu untuk menjelaskan dimana letak elektron serta juga
cara rotasinya terhadap ini atom.
2. Elektron ini dapat memancarkan energi pada saat bergerak,lalu sehingga energi atom menjadi
tidak stabil.
Model ini menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang
dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkuler mengelilingi inti ibarat sistem tata
surya, tetapi tugas gaya gravitasi digantikan oleh gaya elektrostatik. Model ini yaitu
pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model Rutherford
(1911). Karena model Bohr yaitu pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber
mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr. Seperti
sudah diketahui sebelumnya, Rutherford mengemukakan teori atom Rutherford menurut
percobaan hamburan sinar alfa oleh partikel emas yang dilakukannya.
Model Bohr yaitu sebuah model primitif terkena atom hidrogen. Sebagai sebuah teori,
model Bohr sanggup dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen
memakai mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian sanggup
dianggap sebagai model yang sudah usang. Namun, alasannya kesederhanaannya, dan hasil yang
sempurna untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada
mekanika kuantum.
Penjelasan Bohr wacana atom hidrogen melibatkan adonan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai
diberikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan ialah lintasan
melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada
energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron spesialuntuk sanggup berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck,
ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki bemasukan dengan sifat-sifat tertentu, terutama
sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut ialah kelipatan dari h/2∏ atau
nh/2∏, dengan n yaitu bilangan bundar dan h tetapan planck.
5. Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah yaitu kulit elektron
yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi
tingkat energinya.
Percobaan Bohr
3. Menjelaskan bahwa atom terdiri dari kulit-kulit dengan tingkat energi tertentu
2. Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan berbentuk
elips.
3. Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel bukan sebagai partikel dan gelombang,
sehingga kedudukan elektron dalam atom merupakan kebolehjadian.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger
memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan
batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi. Model atom dengan orbital
lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang
berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan
demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun
posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner
seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital
(bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan
tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron
yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti,
tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
Kelebihan teori atom mekanika kuantum
4. Mengidentifikasi proton dan neutron pada inti sedangkan elektron berada pada orbitalnya.
1. Hanya dapat menerangkan atom-atom yang memiliki elektron tunggal seperti gas hidrogen
tetapi tidak dapat menerangkan spektrum warna dari atom yang memiliki banyak elektron.
2. Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel dalam
kotak dan atom dengan elektron tunggal.