Anda di halaman 1dari 21

KONFIGURASI

ELEKTRON
Konfigurasi Elektron
◦ Konfigurasi elektron adalah penggambaran susunan electron dalam orbital-orbital atom.
◦ Dengan mengetahui konfigurasi elektron, jumlah elektron pada kulit terluar suatu atom dapat diketahui.
Jumlah elektron terluar suatu atom menentukan sifat kimia atom tersebut. Cara penulisan konfigurasi
elektron dituliskan dalam dua cara sebagai berikut.
1). Berdasarkan Kulit
Elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut dengan kulit elektron. Kulit
yang paling dekat dengan inti diberi lambang K, kulit kedua diberi lambang L, kulit ketiga M, dan
seterusnya. Tiap – tiap kulit elektron hanya dapat ditempati maksimum 2 elektron, dimana n adalah nomor
kulit.
Nomor kulit Nama Kulit Jumlah elektron maksimum
1 K 2 elektron
2 L 8 elektron
3 M 18 elektron
4 N 32 elektron
5 O 50 elektron
◦ Elektron – elektron akan mulai menempati kulit K sampai penuh (maksimum), lalu dilanjutkan mengisi
kulit L. Penempatan electron sampai penuh akan terjadi pada kulit K, L, dan M, sedangkan untuk kulit-
kulit keekmpat (kulit N) akan terisi apabila kulit M sudah terisi 8 elektron.

Tanda Jumlah Konfigurasi Elektron


Atom Elektron
K L M N

2He 2 2
10Ne 10 2 8
15P 15 2 8 5
18Ar 18 2 8 8
19K 19 2 8 8 1
◦ Penulisan
31Ga konfigurasi31dengan cara ini
2 memiliki keterbatasan,
8 yaitu
18hanya berlaku3 untuk unsur-unsur
golongan logam utama.
1). 11Na
2). 38Sr
3). 20Ca
4). 36Kr
2). Berdasarkan Konfigurasi Elektron Subkulit

Penulisan konfigurasi elektron ini berdasarkan model atom mekanika kuantum yang memenuhi pada tiga
aturan yaitu asas larangan Pauli, asas Aufbau, dan kaidah Hund.

a. Asas Larangan Pauli

Asas larangan pauli : “ Tidak ada dua buah elektron dalam orbital yang sama memiliki harga keempat
bilangan kuantum yang sama”.

Berdasarkan asas larangan Pauli, jumlah electron yang menempati sebuah orbital paling banyak dua electron
dengan arah rotasi yang berlawanan. Hal ini berarti dua elektron dapat memiliki bilangan kuantum n, l, dan m
yang sama, tetapi harga bilangan kuantum s harus berbeda. Dengan demikian, jumlah elektron maksimum yang
menempati suatu subkulit dapat dinyatakan dengan rumus : “ jumlah elektron maksimum = 2 x jumlah orbital
dalam subkulit”
b. Aturan Aufbau

Dalam keadaan stabil, atom-atom cenderung menempati orbital yang mempunyai energi terendah.
Aturan pengurutan tingkat energi orbital dari yang terendah dikenal dengan istilah asas Aufbau, yang
berbunyi :

“ Pengisian elektron dalam orbital dimulai dari orbital dengan tingkat energi paling rendah. Setelah
penuh, pengisian berlanjut ke orbital yang tingkat energinya satu tingkat lebih tinggi. Demikian seterusnya
hingga semua elektron menempati orbital”.

Urutan pengisian elektron pada orbital dari tingkat energi yang terendah adalah :

1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
c. Kaidah Hund

Pada 1927, Friedrich Hund menyatakan aturan untuk menggambarkan arah rotasi electron. Aturan ini
dikenal sebagai aturan Hund, yang berbunyi :

“ Elektron-electron yang berada di suatu orbital akan menempati orbital yang kosong dengan arah rotasi
sejajar. Setelah itu, elektron-elektron lainnya menempati orbital tersebut dengan arah rotasi yang
berlawanan “.
Beberapa Catatan dalam Penulisan Konfigurasi
elektron
1). Penulisan konfigurasi elektron dengan lambang gas mulia

Penulisan konfigurasi elektron secara singkat didasarkan pada konfigurasi gas mulia.

Contoh :

2He =

7N = menjadi [He]

10Ne =

12Mg = menjadi [Ne]


2). Pengecualian konfigurasi elektron dalam subkulit d dan f

Suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat membentuk susunan elektron
yang lebih stabil. Untuk konfigurasi elektron yang berakhir pada subkulit d dan f berlaku aturan penuh dan
setengah penuh.

24Cr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 (belum stabil)

24Cr : 1s2 2s2 2p6 3s2 4s1 3d5 (stabil, mengikuti aturan ½ penuh)

2 2 6 2 6 2 9
29Cu : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d (belum stabil)

29Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 (stabil, mengikuti aturan penuh)
Elektron Valensi
◦ Elektron valensi adalah jumlah elektron pada subkulit dengan harga n terbesar yang digunakan untuk
pembentukan ikatan.
◦ Contoh :

20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2


n terbesar = 4

subkulit 4s mempunyai 2 elektron sehingga elektron valensi 20Ca = 2


31Ga : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1
n terbesar = 4
kulit keempat terdapat 2 subkulit yaitu 4s dan 4p sehingga elektron valensi = 2+1 = 3
Bilangan Kuantum
◦ Pada teori atom mekanika kuantum, untuk menggambarkan posisi elektron digunakan bilangan
– bilangan kuantum. Daerah kemungkinan elektron berada disebut orbital.

◦ Orbital memiliki bentuk yang berbeda-beda.

a. Bilangan Kuantum Utama (n)

Bilangan kuantum utama menyatakan posisi elektron dalam kulit atom. Makin besar nilai n,
tingkat energi atom makin tinggi. Bilangan kuantum utama mempunyai harga mulai dari 1, 2, 3, 4,
dan seterusnya. Kulit n
K 1
L 2
M 3
N 4
b. Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Bilangan kuantum azimuth menyatakan subkulit atau orbital. Subkulit-subkulit tersebut diberi
nama s (sharp), p (principal), d (diffuse), dan f (fundamental). Harga bilangan kuantum azimuth
meliputi semua bilangan bulat dari nol (0) hingga (n-1).
Jumlah subkulit ditentukan dengan menggunakan rumus :
l = 0,1,2,…..(n-1)
Subkulit dengan harga l = 0 disebut subkulit s
Subkulit dengan harga l = 1 disebut subkulit p
Subkulit dengan harga l = 2 disebut subkulit d
Subkulit dengan harga l = 3 disebut subkulit f

Kulit n Harga l Subkulit


K 1 0 1s
L 2 0, 1 2s, 2p
M 3 0, 1, 2 3s, 3p, 3d
N 4 0, 1, 2, 3 4s, 4p, 4d, 4f
c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetic menentukan orientasi orbital dalam ruang disekitar inti atom. Harga
bilangan kuantum magnetic bergantung pada bilangan kuantum azimuth. Harga bilangan kuantum
magnetic berkisar dari –l sampai +l, termasuk nol. Jadi, harga m untuk setiap subkulit dengan bilangan
kuantum l sebesar 2l + 1.
Harga m = -l, 0, hingga +l

l subkulit Harga m Jumlah orbital


0 s 0 1
1 p -1, 0, +1 3
2 d -2, -1, 0, +1, +2 5
3 f -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 7

Diagram orbital
d. Bilangan Kuantum Spin
Bilangan kuantum spin menyatakan arah putar electron terhadap sumbunya (berotasi) saat electron
berputar mengelilingi inti atom. Bilangan kuantum spin dinotasikan dengan s. Arah rotasi electron ada dua
kemungkinan yaitu berputar searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam. Bilangan kuantum
spin mempunyai dua harga yaitu + yang dinyatakan dengan separuh tanda panah ke atas dan yang
dinyatakan dengan separuh tanda panah ke bawah.
Bentuk dan Orientasi Orbital
a. Orbital s
Orbital s berbentuk bola simetris. Hal ini berarti pada setiap jarak yang sama dari inti selalu ditemukan
rapatan electron yang sama. Makin jauh dari inti atom, rapatan electronnya makin rendah. Semua bentuk
orbital s berbentuk bola, tetapi berbeda ukurannya.
b. Orbital p
Setiap subkulit p (l=0) terdiri atas 3 orbital yang setara. Orbital p mempunyai 3 harga m yaitu -1, 0, +1.
c. Orbital d
Subkulit d (l=2) terdiri atas 5 orbital yang tersebar diantara sumbu-sumbu ruang x, y, dan z. Semua orbital
d tersusun pada inti atom.
d. Orbital f
Setiap subkulit f terdiri atas 7 orbital. Orbital f (l=3) mempunyai 7 harga m yaitu -3, -2, -1, 0, +1, +2,
+3, . Energi dari ketujuh orbital tersebut setara atau sama besar.

Anda mungkin juga menyukai