Materi:
SISTEM PRIODIK UNSUR
Sepertinya kalau melihat kalian sudah sering, karena kimia tidak lepas dari
deretan kotak-kotak berisikan simbol unsur-unsur. Benar! Yang seperti
ini lho!
Hingga tahun 2018 ini sudah ditemukan sejumlah 118 macam unsur, lebih dari
setengahnya ditemukan sekitaran tahun 1800 – 1900. Selama periode tersebut para
ahli lama-kelamaan menyadari ada kemiripan sifat dari masing-masing unsur
tersebut, baik sifat fisik maupun sifat kimianya! Karena banyak sekali unsur-unsur
yang ditemukan, para ahli seluruh dunia tergerak untuk mengelompokkan unsur-
unsur tersebut supaya lebih mudah membaca kemiripan sifatnya. Banyak sekali
pendapat mengenai pengelompokan unsur-unsur di abad ke-19 yang akan kita
bahas sekarang. Tapi, tenang…. tidak akan semuanya kita bahas, hanya sekelumit
sejarah saja….
PERKEMBANGAN Tabel PERIODIK UNSUR
Pada baris pertama terlihat unsur-unsur yang tersusun dari H, Li, G, Bo, C, N, dan
O. Ada 7 unsur bukan? Nah, unsur yang ke-8 yakni F memiliki kemiripan sifat
dengan unsur pertama H, dan begitu seterusnya.
Tapi masalahnya, Hukum Oktaf ini dianggap konyol oleh kawan-kawan seprofesi
Newlands dan juga The Society of Chemists tidak terima dengan apa yang
dinyatakan oleh beliau.
Seseorang yang memperbaiki kekonyolan Newlands
tersebut adalah Dmitri Mendeleev, seorang warga
Rusia yang dalam tidurnya bermimpi tentang suatu
ide, dan kemudian terjaga dengan suatu gagasan,
“bagaimana jika unsur-unsur didaftar berdasarkan
KENAIKAN MASSA ATOM DENGAN
PERPINDAHAN BARIS PADA INTERVAL
TERTENTU...?” (Criddle & Gonick, 2005: 15)
Hasilnya adalah semacam tabel dengan unsur-unsur
diatur dalam baris-baris.
Satu hal yang tidak terprediksi oleh Mendeleev hanyalah Gas Mulia, makanya mereka
tidak memiliki tempat dalam tabel periodik unsurnya.
Sifat-sifat apa saja yang berulang secara berkala dalam setiap baris dan kolom
dalam tabel periodik unsur? Bagaimana kecenderungan yang kita dapatkan
sepanjang deretan unsur tersebut? Mari kita bahas sekarang!
Ah, cuma satu koq! Lepas saja dia, gampang kan melepasnya?
Gak perlu banyak energi
Kita ambil contoh, unsur Natrium (Na) pada Golongan IA memiliki 1 elektron
valensi yang terjauh dari inti. Unsur-unsur yang seperti ini rupanya
memiliki energi ionisasi yang rendah. Saking rendahnya energi
ionisasi mereka, mereka mampu melepaskan dengan
sangat
mudah 1 elektron terluar mereka. Dengan demikian,
golongan mereka sangat mudah untuk menjadi
KATION, alias atom yang bermuatan POSITIF
(X+).
Dari data tersebut, terlihat bahwa ENERGI IONISASI DALAM SATU PERIODE (DARI
KIRI KE KANAN) CENDERUNG SEMAKIN MEMBESAR, sedangkan DALAM SATU
GOLONGAN (DARI ATAS KE BAWAH) CENDERUNG SEMAKIN KECIL.
Nah, kebalikan dari Energi Ionisasi, Afinitas
Elektron ini mengenai KESEDIAAN SI ATOM UNTUK
MENERIMA SATU SAJA ELEKTRON dan
membentuk ANION. Kalian tahulah apa itu anion!
Dengan kata lain, afinitas elektron merupakan JUMLAH ENERGI YANG DISERAP
ATOM KETIKA ELEKTRON DITAMBAHKAN DALAM WUJUD GAS.
Nilai positif jika energi diserap, dan negatif jika energi
dilepas. Besarnya afinitas elektron sulit untuk diketahui.
Bahkan beberapa unsur tidak memiliki afinitas ketika
ditambahkan elektron ke dalamnya. Berikut
merupakan tabel yang menunjukkan nilai
afinitas elektron untuk beberapa unsur yang telah diketahui:
e—
—
e
Keelektronegatifan Unsur-unsur
Seperti meramal dengan kartu tarot, kita pun butuh aturan dalam meramalkan
lokasi para unsur. Kita cukup tahu NOMOR ATOMnya saja, maka kita mampu
menentukan golongan dan periode para unsur tersebut yang diawali dengan
mengKONFIGURASIkan terlebih dahulu elektronnya. Aturan konfigurasi elektron
sudah kalian pelajari pada BAB sebelumnya, yakni Struktur Atom.
Ada 5 aturan dalam menentukan golongan dan periode suatu unsur. Kita lihat one-
by-one:
konfigurasi elektron berakhir pada subkulit “s” maka golongan ditentukan dari jumlah elektron pada subkulit “s” dan meru
Langsung kasih contoh aja yaa... misalkan kita akan meramalkan lokasinya si
20 Ca alias si kalsium. Jangan nyontek dulu ke tabel periodik lho!!! Nah, yang
wajib kalian lihat pertama kali adalah nomor atom Ca terlebih dahulu, yakni 20.
Setelah itu diapain?? Langsung saja:
Nah, kulit terakhir (yang berisi elektron valensi) ditempati oleh 4s2 saja. Inilah yang
akan menunjukkan Golongan dan Periode si 20Ca. Langsung saja, kita ke......
Karena berakhir di subkulit “s”, maka golongannya pasti golongan utama, yakni
A. Dari contoh tersebut, maka 20Ca berada pada Golongan IIA. Duanya biasakan
pakai angka Romawi yaa...
Silakan kalian buktikan sendiri pada Tabel Periodik Unsur. Benarkah unsur yang
berada pada Golongan IIA dan Periode 4 memiliki nomor arom 20 dan merupakan
unsur kalsium (Ca)???
ektron berakhir pada subkulit “p” maka golongan ditentukan dari jumlah elektron pada subkulit “s” dan “p” dan merupaka
Kali ini pun sama saja, lebih enak dipahami kalau langsung ketemu sama
contohnya. Kita akan meramalkan posisi, alias Golongan dan Periode miliknya si
17 Cl, atau nama lainnya adalah Klor. Seperti biasa langsung saja kita lihat
berapa nomor
atomnya? Ada 17 bukan? Kalau begitu kita masuk ke langkah-langkahnya:
LANGKAH 1
konfigurasikan elektronnya!
Dapatnya begini nanti...
Fokus ramalan kita seperti biasa ada di kulit terakhir, alias para elektron valensi.
Tapi, di kulit terakhir itu ada 2 subkulit, yakni subkulit s dan subkulit p. Jadi,
darimana kita tentukan golongannya? OK, kita ambil saja SELURUH ELEKTRON
YANG ADA DI KULIT TERAKHIRNYA!
LANGKAH 3
Identifikasi Golongan!
Untuk mengetahui Golongan ke berapanya, kita jumlahkan saja seluruh elektron
pada kulit terakhirnya
2+5=7
Golongan VII
Periode 3
Sekarang kalian buktikan dengan melihat Tabel Periodik Unsur. Benarkah unsur
yang berada pada Golongan VIIA dan Periode 3 memiliki nomor arom 17 dan
merupakan unsur klor (Cl)???
Tadi itu baru 2 aturan, sekarang kita beranjak pada aturan ke........
Jika konfigurasi elektron berakhir pada subkulit “d” maka golongan ditentukan dari jumlah elektron pada su
Kali ini yang akan kita ramalkan letak Golongan dan Periode adalah si 25 Mn alias
Mangan. Ok, nomor atom si dia adalah 25, soo......
LANGKAH 1
konfigurasikan elektronnya!
Dapatnya begini nanti...
transisi, yakni B. Dari contoh tersebut, maka 25 Mn berada pada Golongan VIIB
LANGKAH 4
Identifikasi Periode!
Coba lihat nomor kulitnya saja. 25Mn memiliki dua angka yang berbeda, yakni 4 dan
3. Nah, untuk menentukan periodenya ambil saja angka terbesarnya atau angka
yang paling depan, yaitu 4
Periode 4
Abaikan saja!
Kita sudah babat habis 3 aturan, sekarang kita menuju aturan ke...
bkulit “d” dan penjumlahan pada subkulit “s” dan “d” melebihi 10, maka golongan ditentukan dari jumlah elektron pada sub
Contoh kali ini adalah 29 Cualias Cuprum atau lebih kita kenal dengan Tembaga.
Nomor atomnya 29, begini jadinya....
Tapi konfigurasi tersebut belum stabil. Bisa kalian lihat, subkulit d hanya ada 9
elektron. Dia akan stabil jika terdapat 10 elektron atau 5 elektron. Disini kita
gunakan aturan setengah penuh. Maka, konfigurasi elektronnya menjadi seperti ini:
LANGKAH 2 kelompokkan berdasarkan kulitnya!
Pakai Aturan AUFBAUnya!
Ambil segini
Baiklah, kulit terakhir Cu juga memiliki 2 subkulit, yakni subkulit s dan subkulit d.
Seperti biasa, kalau ada dua begini Golongan kita tentukan dari SELURUH
ELEKTRON YANG ADA DI KULIT TERAKHIRNYA
Perlu kalian ketahui, Golongan tidak ada yang 11. Jika terjadi penjumlahan yang
lebih dari 10, maka Golongan kita tentukan hanya dari subkulit snya saja. Jadi
kita dapat Golongan 1. Karena berakhir di subkulit s dan subkulit d, maka
golongannya pasti golongan transisi, yakni B. Dari contoh tersebut, maka 29 Cu
berada pada Golongan IB
LANGKAH 4 Identifikasi Periode!
Periodenya kita ambil saja angka terbesar dari kulit terakhir itu atau angka yang
paling depan. Ada 4 dan 3, maka kita ambil yang 4
Periode 4
Abaikan yang ini
Jika konfigurasi elektron berakhir pada subkulit “d” dan jumlahnya 8 atau 9 atau 10, maka termasuk golongan VIIIB
Ambil segini
Baiklah, kulit terakhir Ni juga memiliki 2 subkulit, yakni subkulit s dan subkulit d.
Seperti biasa, kalau ada dua begini Golongan kita tentukan dari SELURUH
ELEKTRON YANG ADA DI KULIT TERAKHIRNYA
Maka terjadilah penjumlahan yang sama dengan 10, dengan demikian Golongan
kita tembak langsung saja, yakni VIII. subkulit s dan subkulit d, maka
golongannya pasti golongan transisi, yakni B. Dari contoh tersebut, maka 28 Ni
berada pada Golongan VIIIB
Periode 4
Abaikan yang ini
Unsur 28 Ni terletak pada Golongan VIIIB dan Periode 4
Criddle, C. dan Gonick, L. (2011). Kartun Kimia. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia).