Anda di halaman 1dari 23

RANGKUMAN MATERI AJAR

KELAS X SMA PROGRAM IPA

Materi:
SISTEM PRIODIK UNSUR

*KHUSUS UNTUK PARA PENIMBA ILMU


Oleh:
Najmia Rahma,
S.Pd.
Sohibnya Kimia yaa...
Sistem Periodik Unsur

Siapa yang belum pernah dengar Sistem Periodik Unsur?

Sepertinya kalau melihat kalian sudah sering, karena kimia tidak lepas dari
deretan kotak-kotak berisikan simbol unsur-unsur. Benar! Yang seperti
ini lho!

Hingga tahun 2018 ini sudah ditemukan sejumlah 118 macam unsur, lebih dari
setengahnya ditemukan sekitaran tahun 1800 – 1900. Selama periode tersebut para
ahli lama-kelamaan menyadari ada kemiripan sifat dari masing-masing unsur
tersebut, baik sifat fisik maupun sifat kimianya! Karena banyak sekali unsur-unsur
yang ditemukan, para ahli seluruh dunia tergerak untuk mengelompokkan unsur-
unsur tersebut supaya lebih mudah membaca kemiripan sifatnya. Banyak sekali
pendapat mengenai pengelompokan unsur-unsur di abad ke-19 yang akan kita
bahas sekarang. Tapi, tenang…. tidak akan semuanya kita bahas, hanya sekelumit
sejarah saja….
PERKEMBANGAN Tabel PERIODIK UNSUR

Pada zaman dahulu kala, tampilan Tabel Periodik


Unsur belum seperti yang sekarang sering kalian
lihat, mengingat masih sedikitnya unsur-unsur
yang baru ditemukan. Para ilmuwan seperti John
Newlands menyusun tabel periodik pertama yang
disusun berdasarkan massa atom relatifnya. Maka
pada tahun 1865 Newlands menerbitkan “Hukum
Oktaf” pada tabel periodiknya. Hukum ini
menyatakan bahwa, unsur-unsur yang disusun
mendatar dari kiri ke kanan akan menunjukkan
sifat yang sama dan terjadi secara berulang- John Newlands
ulang pada setiap 8 unsur. Beliau menyusun
tabel periodik dari unsur Hidrogen (H) hingga
Thorium (Th) yang ke-90. Jika diurutkan akan
terlihat seperti ini:

Pada baris pertama terlihat unsur-unsur yang tersusun dari H, Li, G, Bo, C, N, dan
O. Ada 7 unsur bukan? Nah, unsur yang ke-8 yakni F memiliki kemiripan sifat
dengan unsur pertama H, dan begitu seterusnya.

Tapi masalahnya, Hukum Oktaf ini dianggap konyol oleh kawan-kawan seprofesi
Newlands dan juga The Society of Chemists tidak terima dengan apa yang
dinyatakan oleh beliau.
Seseorang yang memperbaiki kekonyolan Newlands
tersebut adalah Dmitri Mendeleev, seorang warga
Rusia yang dalam tidurnya bermimpi tentang suatu
ide, dan kemudian terjaga dengan suatu gagasan,
“bagaimana jika unsur-unsur didaftar berdasarkan
KENAIKAN MASSA ATOM DENGAN
PERPINDAHAN BARIS PADA INTERVAL
TERTENTU...?” (Criddle & Gonick, 2005: 15)
Hasilnya adalah semacam tabel dengan unsur-unsur
diatur dalam baris-baris.

Mendeleev sangat terobsesi dengan penyusunan


Dmitri Mendeleev tabel periodik unsurnya. Dengan amat-sangat tekun
beliau mencari, mencatat sifat-sifat yang dimiliki
setiap unsur. Pada akhirnya inilah yang ia peroleh
dari ketekunannnya
Pada tabel periodik unsur Mendeleev, unsur-unsur dengan sifat yang
mirip disusun secara vertikal (dari atas ke bawah) yang
kemudian disebut grup. Massa atom mengalami
kenaikan dari atas ke bawah dalam satu grup. Tabel
periodik Mendeleev dianggap AJAIB dan sangat
meyakinkan karena mampu memperkirakan unsur-unsur
yang belum ditemukan pada saat itu. Ia mengetahui
adanya lubang- lubang bertanda-tanya dalam tabelnya
dan berhasil meramalkan UNSUR-UNSUR BARU yang
akan mengisinya. (Criddle & Gonick, 2005: 15)

Satu hal yang tidak terprediksi oleh Mendeleev hanyalah Gas Mulia, makanya mereka
tidak memiliki tempat dalam tabel periodik unsurnya.

Barulah setelah lumayan banyak


unsur yang ditemukan, daftar H.G.J. Moseley
Mendeleev diperbaiki dan di-per-
indah tampilannya oleh Moseley.
Susunan tabel periodik yang disusun
beliau berkembang lebih baik dan
akhirnya didapatkan bentuk seperti
sekarang. Dalam sistem periodik
modern yang disusun oleh Moseley
terdapat jalur mendatar yang disebut
PERIODE dan jalur yang tegak lurus
yang disebut GOLONGAN. Keterangan
lainnya dapat kalian lihat di bawah
ini:
SIFAT-SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR

Sifat-sifat apa saja yang berulang secara berkala dalam setiap baris dan kolom
dalam tabel periodik unsur? Bagaimana kecenderungan yang kita dapatkan
sepanjang deretan unsur tersebut? Mari kita bahas sekarang!

Tahukah kalian bahwa ukuran atom sangatlah bervariasi?


Namun, dalam suatu tabel periodik unsur ukuran mereka
memiliki kecenderungan tertentu pada satu golongan
maupun satu periode.

Dalam satu periode,


kita bergerak dari kiri
ke kanan, atom-atom
menjadi semakin kecil,
dan dalam satu
golongan, dari atas ke
bawah, atom-atom
menjadi semakin
besar.

Alasan: saat bergerak


ke kanan, muatan inti
yang lebih besar
menarik elektron
mendekat, saat
bergerak ke bawah,
elektron-elektron luar
berada di kulit yang
lebih tinggi, oleh sebab
itu berjarak makin
jauh dari inti atom
(Craddle & Gonick,
Sumber gambar: Whitten, 2004: 245
2005: 39)
Kita mulai dari pembahasan mengenai Energi
Ionisasi itu sendiri. Adalah tidak lain tidak bukan
merupakan ENERGI YANG DIBUTUHKAN ATOM
UNTUK MELEPAS SATU SAJA ELEKTRON
TERLUARNYA (VALENSI).

Ah, cuma satu koq! Lepas saja dia, gampang kan melepasnya?
Gak perlu banyak energi

Model atom Natrium (11Na)

Kita ambil contoh, unsur Natrium (Na) pada Golongan IA memiliki 1 elektron
valensi yang terjauh dari inti. Unsur-unsur yang seperti ini rupanya
memiliki energi ionisasi yang rendah. Saking rendahnya energi
ionisasi mereka, mereka mampu melepaskan dengan
sangat
mudah 1 elektron terluar mereka. Dengan demikian,
golongan mereka sangat mudah untuk menjadi
KATION, alias atom yang bermuatan POSITIF
(X+).

Kecenderungan energi ionisasi atom-atom dalam sistem periodik unsur dapat


dilihat pada tabel berikut:

Energi Ionisasi Pertama Beberapa Unsur

(Sumber: Whitten, 2004: 243)

Dari data tersebut, terlihat bahwa ENERGI IONISASI DALAM SATU PERIODE (DARI
KIRI KE KANAN) CENDERUNG SEMAKIN MEMBESAR, sedangkan DALAM SATU
GOLONGAN (DARI ATAS KE BAWAH) CENDERUNG SEMAKIN KECIL.
Nah, kebalikan dari Energi Ionisasi, Afinitas
Elektron ini mengenai KESEDIAAN SI ATOM UNTUK
MENERIMA SATU SAJA ELEKTRON dan
membentuk ANION. Kalian tahulah apa itu anion!

Bentar ya, kita siap- siap ngelepasin energi dulu!

Boleh ikutan gabung??

Model Atom Klor (17Cl)

Dengan kata lain, afinitas elektron merupakan JUMLAH ENERGI YANG DISERAP
ATOM KETIKA ELEKTRON DITAMBAHKAN DALAM WUJUD GAS.
Nilai positif jika energi diserap, dan negatif jika energi
dilepas. Besarnya afinitas elektron sulit untuk diketahui.
Bahkan beberapa unsur tidak memiliki afinitas ketika
ditambahkan elektron ke dalamnya. Berikut
merupakan tabel yang menunjukkan nilai
afinitas elektron untuk beberapa unsur yang telah diketahui:

Nilai Afinitas Elektron Beberapa Unsur

(Sumber: Whitten, 2004: 247)


Dari tabel tersebut, maka kita simpulkan bahwa AFINITAS ELEKTRON DALAM SATU
PERIODE (DARI KIRI KE KANAN) SEMAKIN NEGATIF, sedangkan DALAM SATU
GOLONGAN (DARI ATAS KE BAWAH) SEMAKIN BERKURANG KENEGATIFANNYA.
Kecenderungan afinitas elektron menunjukkan pola yang sejalan dengan Energi
ionisasi.

Baiklah, jika afinitas elektron sulit untuk diketahui


besarannya, ini ada istilah lain yang
mempermudahnya, KEELEKTRONEGATIFAN, yakni
KECENDERUNGAN ATOM DALAM MENARIK
PASANGAN ELEKTRON YANG DIGUNAKAN
BERSAMA DALAM BERIKATAN

e—


e

Unsur-unsur yang memiliki keelektronegatifan tinggi (non logam)


cenderung menarik elektron dan membentuk anion, sedangkan
unsur-unsur yang keelektronegatifannya rendah (logam)
cenderung melepaskan elektron dan membentuk kation.
Berikut ini merupakan nilai keelektronegatifan unsur-unsur dalam sistem perodik:

Keelektronegatifan Unsur-unsur

(Sumber: Whitten, 2004: 250)

Jika kita lihat kecenderungannya, maka NILAI KEELEKTRONEGATIFAN UNSUR


DALAM SATU PERIODE (DARI KIRI KE KANAN) SEMAKIN MEMBESAR, sedangkan
DALAM SATU GOLONGAN (DARI ATAS KE BAWAH) SEMAKIN MENGECIL.
Mungkin sifat-sifat keperiodikan yang sudah kita tadi lebih mudah jika kesimpulannya
kita buat seperti ini:

Terjadi peningkatan Terjadi penurunan


hmm...

Oke, baiklah! Kita sudahi dulu saja pembahasan


mengenai sifat-sifat keperiodikan unsur ini. Kita
beranjak ke bagian seru dari sistem periodik unsur ini!
MEMPREDIKSIKAN GOLONGAN DAN
PERIODE SUATU UNSUR
Kali ini kita akan
meramal

Seperti yang sudah kalian semua ketahui, bahwasannya suatu unsur


memiliki identitas alamatnya masing-masing yang dapat dilihat dari
Golongan dan Periode. Nah, bagaimana kita dapat memprediksi
Golongan dan Periode tersebut? Pembicaraan kita selanjutnya tidak
jauh beda dengan meramal....

Seperti meramal dengan kartu tarot, kita pun butuh aturan dalam meramalkan
lokasi para unsur. Kita cukup tahu NOMOR ATOMnya saja, maka kita mampu
menentukan golongan dan periode para unsur tersebut yang diawali dengan
mengKONFIGURASIkan terlebih dahulu elektronnya. Aturan konfigurasi elektron
sudah kalian pelajari pada BAB sebelumnya, yakni Struktur Atom.

Kalian harus ingat kembali


Aturan Aufbau ini

Ada 5 aturan dalam menentukan golongan dan periode suatu unsur. Kita lihat one-
by-one:

konfigurasi elektron berakhir pada subkulit “s” maka golongan ditentukan dari jumlah elektron pada subkulit “s” dan meru
Langsung kasih contoh aja yaa... misalkan kita akan meramalkan lokasinya si

20 Ca alias si kalsium. Jangan nyontek dulu ke tabel periodik lho!!! Nah, yang
wajib kalian lihat pertama kali adalah nomor atom Ca terlebih dahulu, yakni 20.
Setelah itu diapain?? Langsung saja:

LANGKAH 1konfigurasikan elektronnya!


Kalau lupa, baca lagi materi Struktur Atom . Nantinya akan kita dapat seperti ini:

LANGKAH 2 kelompokkan berdasarkan kulitnya!


Untuk langkah kedua ini kalian bisa lihat bagaimana pengelompokkannya pada
halaman sebelumnya, pas sekali di Aturan AUFBAU. Tangga paling dasar
merupakan kulit pertama, tangga kedua dari bawah merupakan kullit kedua, dst.
Biar lebih gampang kita pakai warna saja untuk mengelompokkannya. Jadinya
seperti ini:

Segini doang yang diambil

Nah, kulit terakhir (yang berisi elektron valensi) ditempati oleh 4s2 saja. Inilah yang
akan menunjukkan Golongan dan Periode si 20Ca. Langsung saja, kita ke......

LANGKAH 3 Identifikasi Golongan!


Jumlahkan seluruh elektron pada kulit terakhirnya. Angka-angka mungil yang
disuperscript merupakan elektron
Golongan II

Karena berakhir di subkulit “s”, maka golongannya pasti golongan utama, yakni
A. Dari contoh tersebut, maka 20Ca berada pada Golongan IIA. Duanya biasakan
pakai angka Romawi yaa...

LANGKAH 4Identifikasi Periode!


Lihat nomor kulitnya saja. Angka GEDE yang selalu di depan tempatnya
Periode 4

Unsur 20 Ca terletak pada Golongan IIA dan Periode 4

Silakan kalian buktikan sendiri pada Tabel Periodik Unsur. Benarkah unsur yang
berada pada Golongan IIA dan Periode 4 memiliki nomor arom 20 dan merupakan
unsur kalsium (Ca)???

Sekarang kita berangkat ke aturan selanjutnya...

ektron berakhir pada subkulit “p” maka golongan ditentukan dari jumlah elektron pada subkulit “s” dan “p” dan merupaka

Kali ini pun sama saja, lebih enak dipahami kalau langsung ketemu sama
contohnya. Kita akan meramalkan posisi, alias Golongan dan Periode miliknya si

17 Cl, atau nama lainnya adalah Klor. Seperti biasa langsung saja kita lihat
berapa nomor
atomnya? Ada 17 bukan? Kalau begitu kita masuk ke langkah-langkahnya:

LANGKAH 1
konfigurasikan elektronnya!
Dapatnya begini nanti...

LANGKAH 2 kelompokkan berdasarkan kulitnya!


Lagi-lagi Aturan AUFBAU...
Ambil semua ini

Fokus ramalan kita seperti biasa ada di kulit terakhir, alias para elektron valensi.
Tapi, di kulit terakhir itu ada 2 subkulit, yakni subkulit s dan subkulit p. Jadi,
darimana kita tentukan golongannya? OK, kita ambil saja SELURUH ELEKTRON
YANG ADA DI KULIT TERAKHIRNYA!
LANGKAH 3
Identifikasi Golongan!
Untuk mengetahui Golongan ke berapanya, kita jumlahkan saja seluruh elektron
pada kulit terakhirnya
2+5=7
Golongan VII

Karena berakhir di subkulit s dan subkulit p, maka golongannya pasti golongan


utama, yakni A. Dari contoh tersebut, maka 17 Cl berada pada Golongan VIIA

LANGKAH 4 Identifikasi Periode!


Seperti biasa, lihat nomor kulitnya
saja

Periode 3

Unsur 17 Cl terletak pada Golongan VIIA dan Periode 3

Sekarang kalian buktikan dengan melihat Tabel Periodik Unsur. Benarkah unsur
yang berada pada Golongan VIIA dan Periode 3 memiliki nomor arom 17 dan
merupakan unsur klor (Cl)???

Tadi itu baru 2 aturan, sekarang kita beranjak pada aturan ke........
Jika konfigurasi elektron berakhir pada subkulit “d” maka golongan ditentukan dari jumlah elektron pada su

Kali ini yang akan kita ramalkan letak Golongan dan Periode adalah si 25 Mn alias
Mangan. Ok, nomor atom si dia adalah 25, soo......

LANGKAH 1
konfigurasikan elektronnya!
Dapatnya begini nanti...

LANGKAH 2 kelompokkan berdasarkan kulitnya!


Ayo..ayo!! Aturan AUFBAUnya pakai!
Ambil semuanya

Baiklah, kulit terakhir Mn memiliki 2 subkulit, yakni subkulit s dan subkulit d.


Nah, kalau ada dua begini seperti biasa Golongan kita tentukan dari SELURUH
ELEKTRON YANG ADA DI KULIT TERAKHIRNYA

LANGKAH 3Identifikasi Golongan!


Mari kita jumlahkan saja seluruh elektron pada kulit terakhirnya
2+5=7
Golongan VII

Karena berakhir di subkulit s dan subkulit d, maka golongannya pasti golongan

transisi, yakni B. Dari contoh tersebut, maka 25 Mn berada pada Golongan VIIB
LANGKAH 4
Identifikasi Periode!
Coba lihat nomor kulitnya saja. 25Mn memiliki dua angka yang berbeda, yakni 4 dan
3. Nah, untuk menentukan periodenya ambil saja angka terbesarnya atau angka
yang paling depan, yaitu 4

Periode 4
Abaikan saja!

Unsur 25 Mn terletak pada Golongan VIIB dan Periode 4

Buktikan sendiri dengan melihat Tabel Periodik Unsur!

Kita sudah babat habis 3 aturan, sekarang kita menuju aturan ke...

bkulit “d” dan penjumlahan pada subkulit “s” dan “d” melebihi 10, maka golongan ditentukan dari jumlah elektron pada sub

Contoh kali ini adalah 29 Cualias Cuprum atau lebih kita kenal dengan Tembaga.
Nomor atomnya 29, begini jadinya....

LANGKAH 1 konfigurasikan elektronnya!


Dapatnya begini kan?

Tapi konfigurasi tersebut belum stabil. Bisa kalian lihat, subkulit d hanya ada 9
elektron. Dia akan stabil jika terdapat 10 elektron atau 5 elektron. Disini kita
gunakan aturan setengah penuh. Maka, konfigurasi elektronnya menjadi seperti ini:
LANGKAH 2 kelompokkan berdasarkan kulitnya!
Pakai Aturan AUFBAUnya!

Ambil segini

Baiklah, kulit terakhir Cu juga memiliki 2 subkulit, yakni subkulit s dan subkulit d.
Seperti biasa, kalau ada dua begini Golongan kita tentukan dari SELURUH
ELEKTRON YANG ADA DI KULIT TERAKHIRNYA

LANGKAH 3 Identifikasi Golongan!


Mari kita jumlahkan saja seluruh elektron pada kulit terakhirnya
1 + 10 = 11

Perlu kalian ketahui, Golongan tidak ada yang 11. Jika terjadi penjumlahan yang
lebih dari 10, maka Golongan kita tentukan hanya dari subkulit snya saja. Jadi
kita dapat Golongan 1. Karena berakhir di subkulit s dan subkulit d, maka
golongannya pasti golongan transisi, yakni B. Dari contoh tersebut, maka 29 Cu
berada pada Golongan IB
LANGKAH 4 Identifikasi Periode!
Periodenya kita ambil saja angka terbesar dari kulit terakhir itu atau angka yang
paling depan. Ada 4 dan 3, maka kita ambil yang 4

Periode 4
Abaikan yang ini

Unsur 29 Cu terletak pada Golongan IB dan Periode 4

Betul tidak? Buktikanlah!

Tinggal 1 aturan lagi nih...

Jika konfigurasi elektron berakhir pada subkulit “d” dan jumlahnya 8 atau 9 atau 10, maka termasuk golongan VIIIB

Langsung saja kita ramalkan nasib 28 Ni


alias Nikel yakni logam yang kuat, tahan
panas, dan tahan karat, mungkin kalian akrab jika dikatakan bahwa nikel ini sering
digunakan untuk campuran produk-produk stainless steel. Dapat kalian lihat
nomor atom Nikel adalah 28, jadi beginilah pada akhirnya....

LANGKAH 1konfigurasikan elektronnya!


Ayo coba konfigurasikan dulu oleh kalian masing-masing.
Cocok tidak dengan yang satu ini?

Langsung menuju aturan 2, masing ingatkah kalian?


LANGKAH 2 kelompokkan berdasarkan kulitnya!
Aturan AUFBAU

Ambil segini

Baiklah, kulit terakhir Ni juga memiliki 2 subkulit, yakni subkulit s dan subkulit d.
Seperti biasa, kalau ada dua begini Golongan kita tentukan dari SELURUH
ELEKTRON YANG ADA DI KULIT TERAKHIRNYA

LANGKAH 3 Identifikasi Golongan!


Mari kita jumlahkan saja seluruh elektron pada kulit terakhirnya
2 + 8 = 10

Maka terjadilah penjumlahan yang sama dengan 10, dengan demikian Golongan
kita tembak langsung saja, yakni VIII. subkulit s dan subkulit d, maka
golongannya pasti golongan transisi, yakni B. Dari contoh tersebut, maka 28 Ni
berada pada Golongan VIIIB

LANGKAH 4 Identifikasi Periode!


Seperti biasa, untuk menentukan periode kita ambil saja angka terbesar dari kulit
terakhir itu atau angka yang paling depan. Ada 4 dan 3, maka kita ambil yang 4

Periode 4
Abaikan yang ini
Unsur 28 Ni terletak pada Golongan VIIIB dan Periode 4

Bagaimana? Sudah pahamkah kalian mengenai ramal-meramal Golongan dan


Periode unsur-unsur ini?? Cobalah kalian adakan challenge dengan teman-teman
yang lain untuk meramalkan golongan dan periode unsur-unsur yang berbeda.

dar, unsur-unsur Golongan IA dan IIA merupakanpenghunibloks,unsur- unsurGolonganIIIAhinggaVIIIA (kecuali Helium) m

Sepertinya pembahasan kita sudah beres.


Jika kalian kurang puas bertanyalah pada orang yang
tepat, atau kalian cari sumber bacaan yang lainnya.

INGAT, ilmu tidak diambil hanya dari satu sumber saja!


Daftar Pustaka

Criddle, C. dan Gonick, L. (2011). Kartun Kimia. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia).

Sudarmo, U. (2013). Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta: Erlangga.

Whitten, K. W., R. E. Davis, L. Peck, G. G. Stanley. (2004). General Chemistry


Seventh Edition. Stamford: Thomson Brooks/Cole.

Dan artikel serta sumber gambar lainnya dari internet

Anda mungkin juga menyukai