BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa itu sputtering?
2. Apa saja teknik dalam sputtering?
3. Apa itu besaran deposisi dalam sputtering?
C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui Apa itu sputtering
2. Untuk mengetahui Apa saja teknik dalam sputtering
3. Untuk mengetahui Apa itu besaran deposisi dalam sputtering
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Sputtering
Gambar 1 Proses Sputtering
B. Teknik Sputtering
Teknik Sputtering terdapat berbagai macam cara
yaitu Sputtering DC, Sputtering RF, dan magneton Sputtering.
Saat medan yang timbul besar, maka akan ada elektron yang
terlepas dan menuju anoda. Energi elektron diserap oleh gas argon dan
akanmenghasilkan ion-ion argon. Kecepatan elektron pada saat menumbuk
sangat besar sehingga akan membangkitkan muatan secara bergantian dan
terus menerus. Pada saat seimbang, keadaan lecutan tersebut disebut glow
discharge. Pada kondisi ini biasaya mengakibatkan tumbukan antar atom
pelapis dengan atom argon namun dengan adanya atom argon sebagai
plasma maka akan menghasilkan lapisan hasil kerja yang rata dan rapi.
Gambar 2.Proses Sputtering DC
Gambar 3 Proses Sputtering RF
3. Magneton Sputtering
Magnetron sputtering adalah proses perpindahan plasma uap,
dimana plasma itu dihasilkan dan memancarkan ion positif dari plasma
lainnya yang mengalami percepatan akibat adanya sumber listrik pada
daerah negative (elektroda/sumber). Ion positif itu mengalami percepatan
oleh beda potensial dari ratusan ke ribuan electron volt dan tumbukan dari
elektroda negatif dan menghasilkan sebuah gaya untuk melontarkan atau
7
memercikan atom dari logam pelapis. Atom ini akan bergerak lurus
membentuk sudut cosinus dari bidang logam pelapis dan akan membentuk
lapisan yang terletak di katoda atau benda kerja yang akan
dilapisi. Magnetron sputtering deposition menggunakan sumber magnet
tertutup untuk menjebak elektron dan menambah efisiensi proses ionisasi
dari plasma untuk membentuk tekanan yang lebih rendah, dalam rangka
mengurangi pancaran sinar dan energi yang terbang dlam
proses sputtering atom akibat tumbukan gas.
tanpa ada tumbukan dengan atom yang lain. Plasma yang terbentuk saat
proses Sputtering bergantunng dari daya listrik yang digunakan sehingga
akan terbentuk ion dengan energi yang tinggi.
Dalam proses pemercikan atom, atom-atom bergerak bebas
melewati plasma untuk kemudian menuju ke benda kerja. Hal ini
digambarkan sebagai sebaran atom yang tersebar bebas dan bergerk tak
berturan, namun masih dalam kadar normal. Terkadang juga atom
bertabrakan dengan partikel penembak yang kecepatan dari atom tersebut
tergantung kepada sudut tembak, dan keceatan penembakan partikel yang
mengakibatkan atom bergerak. Proses tumbukan yang terjadi tidak dapat
dihindari dan dari tumbukan tersebut mengakibatkan electron dan percikan
cahaya bersinar didalam plasma T (rimardji, 2000).
Tumbukan partikel mengenai atom permukaan logam pelapis dapat
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Single Knock-on
Tumbukan ini terjadi ketika partikel ion menumbuk logam
pelapis dan memiliki energi yang cukup untuk menyebabkan atom yang
berada lurus dengan garis tumbuknya mengalami arah tumbukan yang
berlawanan dan mengakibatkan atom memercik keluar permukaan
sumber dan kemudian menempel ke dalam benda kerja. Secara
sederhana mekanisme penumbukan single knock-on dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Momentum ;
P = m v ………………………………………………………..……… (1)
Energi kinetik ;
K = ½ m
v2…………………………………………………………………….. (2)
Pi = Pf
m1v1i + m2v2i = m1v1f + m2v2f
Ki = Kf
½ (m1v1i2 + m2v2i2) = ½ (m1v1f2 + m2v2f2)
Keterangan :
P = Momentum
M = Massa Partikel
11
C. Besaran Deposisi
Besarnya deposisi yang terjadi dari proses Sputtering adalah
sebanding dengan besaran luluhnya lapisan yang menjadi pelapis dalam
proses Sputtering. Terdapat tekanan optimum untuk mendapat deposisi yang
pas dan menghasilkan layar yang baik, diantaranya yang harus ditekankan
pada proses Sputtering adalah jika tekanan terlalu besar maka akan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sputtering adalah proses dimana dilakukan penembakan partikel
untuk mengangkat atom dari suati logam pelapis yang digunakan untuk
melapisi dimana udara dalam kondisi hampa. Kondisi hampa udara diakukan
dengan tujuan untuk mengurangi efek tumbukan dengan atom-atom oksigen
yang dapat mengganggu hasil dari proses pelapisan, dengan ini maka
digantikan dengan plasma inert. Keseluruhan benda kerja dan benda pelapis
berada pada ruang hampa udara yang dialiri listrik
B. Saran
Saran kami untuk pembaca makalah ini agar mencari referensi lain
jika dalam makalah ini masih ada kekurangan informasi mengenai
penyepuhan itu sendiri.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alfonso. Edgar; Olaya. Jairo; Cubilos. Gloria, 2011, Thin Film Growth Through
Sputtering Technique and Its Applications , Colombia, ( By : The effects
of deposition parameters on the crystallographic orientation of AIN films
prepared by RF reactive sputtering, Vacuum. Vol. 48, (1997) 427-
429. )., www.columbia.edu.
Atmono. Trimardji; Usada. Widdi; Purwadi. Agus; Yunanto, 2000, Pengaruh
Metoda Preparasi,Dc- dan RF Sputtering, Terhdap Sifat Lapisan Tipis,
Jogjakarta, P3TM-BATAN., ISSN 0216-3128., www.batan.go.id.
Wasa. Kiyotaka; Kanno. Isaku; Kotera. Hidetoshi; 2012; Fundamental and
application for functional thin films, nanomaterials, and MEMS,
2nd Edition., Kidlington, imprint of Elsevier,