Anda di halaman 1dari 12

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

(Tugas Resume Mata Kuliah Kimia Anorganik I)

Disusun Oleh
Erlisa Aulia
NPM 2017011057

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
1. Model Atom Dalton

John Dalton (1766-1844) ialah seorang guru SMU di Manchester, Inggris. Ia terkenal
karena teorinya yang membangkitkan kembali istilah "atom". Dalam buku
karangannya yang berjudul New System of Chemical Philosophy ia berhasil
merumuskan hal tentang atom sekitar tahun 1803.

Ia menyatakan bahwa materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi. Tiap-tiap
unsur terdiri atas atomatom dengan sifat dan massa identik, dan senyawa terbentuk
jika atom dari berbagai unsur bergabung dalam komposisi yang tetap. Temuannya
didasarkan pada sebuah eksperimen. John Dalton menggambarkan atom seperti bola
pejal.

Berikut 5 Teori Atom Dalton:


1. Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat
dibagi kembali (disebut atom). Dalam reaksi kimia, mereka tidak dapat diciptakan,
dihancurkan atau diubah menjadi jenis unsur yang lain.
2. Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena itu memiliki
sifat-sifat yang serupa;seperti massa dan ukuran.
3. Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang berbeda pula.
4. Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.
5.Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam
perbandinganperbandingan yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis
senyawa
 Kelebihan Teori Atom Dalton
 Memungkinkan kita untuk menjelaskan hukum kombinasi kimia.
 Dalton adalah orang pertama yang mengakui perbedaan yang bisa diterapkan
antara partikel dari suatu unsur (atom) dan dari senyawa (molekul).

 Kelemahan Teori Atom Dalton


 Ketidakterpisahan atom terbukti salah, karena, atom dapat dibagi lagi menjadi
proton, neutron dan elektron. Namun atom adalah partikel terkecil, yang sangat
berpengaruh dalam reaksi kimia.
 Menurut Dalton, atom-atom dari unsur yang sama adalah sama dalam segala
hal. Pernyataan ini salah karena atom dari beberapa unsur berbeda dalam hal
massa dan kepadatan. Atom seperti dari unsur yang sama memiliki massa yang
berbeda disebut isotop. Misalnya, klorin memiliki dua isotop yang memiliki
nomor massa 35 dan 37 satuan massa atom (sma).
 Dalton juga mengatakan atom elemen yang berbeda berbeda dalam segala hal.
Hal ini telah terbukti salah dalam kasus-kasus tertentu seperti atom argon dan
atom kalsium, yang memiliki massa atom yang sama yaitu 40. Atom unsur
berbeda yang memiliki massa atom yang sama disebut isobar.
 Menurut Dalton atom unsur yang berbeda bergabung dalam rasio nomor
sederhana keseluruhan untuk membentuk senyawa. Hal ini tidak terlihat pada
senyawa organik kompleks seperti gula C12H22O11.
 Teori ini gagal untuk menjelaskan keberadaan alotrop. Perbedaan sifat arang,
grafit, berlian tidak dapat dijelaskan karena ketiganya terdiri dari atom yang
sama yaitu karbon. Meskipun teorinya memiliki banyak kekurangan namun ia
tetap dianggap sebagai bapak pencetus teori atom modern, terlebih lagi karena
teorinya tersebut mampu menerangkan Hukum kekekalan massa Lavoisier dan
Hukum perbandingan tetap Proust.

2. Model Atom Thomson


Menurut Thomson sebuah atom mempunyai muatan-muatan listrik positif yang
tersebar merata di seluruh bagian atom. Muatan listrik positif ini dinetralkan oleh
elektron-elektron yang tersebar di antara muatan-muatan listrik positif. Model atom
ini disebut model kue (plum-pudding) karena menyerupai kue yang berkismis, seperti
pada Gambar
walaupun persoalan teori atom Thomson tersebut sangat penting baru 13 tahun
kemudian uji eksperimen model kue ini dilakukan. Dalam eksperimen klasik yang
dilakukan pada tahun 1911 oleh Geiger dan Marsden atas usul Rutherford, mereka
memakai partikel alfa cepat sebagai bahan penyelidikan yang secara spontan
dipancarkan oleh unsur radioaktif. Eksperimen dilakukan dengan meletakkan sebuah
sampel (cuplikan) selaput logam sebagai bahan pemancar partikel alfa di belakang
layar timbal yang mempunyai lubang kecil sehingga menghasilkan berkas partikel
alfa yang tajam seperti Gambar 1.2. Pada sisi lain ditempatkan layar sintilasi (zink
sulfide) yang dapat berputar dan akan berpendar apabila terkena partikel alfa. Berkas
sinar alfa ini diarahkan pada selaput logam tipis. Apabila teori atom Thomson benar
maka seluruh partikel alfa dengan energi yang besar itu tidak akan dihamburkan, akan
menembus lurus keping logam. Sebab atom-atom keping logam netral tidak
menghalangi partikel alfa yang bermuatan listrik positif. Sebagian besar partikel alfa
menembus keping logam lurus mengenai layar, tetapi beberapa di antaranya
dibelokkan bahkan ada yang dipantulkan dan membentuk sudut antara 90o sampai
180o . Hal ini tidak cocok dengan model atom Thomson.
Rutherford mengukur sudut-sudut hamburan partikel-partikel alfa dengan teliti.
Apabila muatan positif tidak menyebar, tetapi mengumpul pada suatu tempat dalam
tiap-tiap atom maka berdasarkan hukum Coulomb sudut penyimpangan akan berkisar
antara 5o sampai 150o . Berdasarkan hukum ini, partikel alfa yang bermuatan listrik
positif, hanya mungkin dibelokkan dan dipantulkan oleh muatan listrik positif yang
ada pada atom-atom keping logam itu. Jadi, muatan listrik positif pada atom, tidak
tersebar merata dan diselingi oleh muatan listrik negatif dari elektron, tetapi
terkumpul pada suatu tempat dalam atom untuk menolak partikel alfa. Oleh karena
partikel alfa massanya relatif besar (sekitar 7000 kali lebih dari elektron) dan partikel
yang dipakai dalam eksperimen ini memiliki kecepatan tinggi (biasanya 2  107 m/s),
jelaslah terdapat gaya yang kuat yang beraksi pada partikel itu supaya terjadi defleksi
(pembelokan) sebesar itu. Dengan menganggap sebuah atom sebagai sesuatu yang
terdiri dari bagian besar ruang hampa, dapat dengan mudah dilihat mengapa sebagian
besar dari partikel alfa menembus selaput logam dalam eksperimen hamburan
Rutherford. Namun, apabila partikel alfa mendekati inti partikel itu akan mengalami
medan listrik yang kuat dan mempunyai peluang besar untuk dihambur dengan sudut
yang besar. Elektron atom tersebut yang sangat ringan hampir tidak mempengaruhi
gerak partikel alfa yang datang.
3. Model Atom Rutherford

Pada tahun 1909 Hans Geiger dan Ernest Marsden dengan petunjuk dari Ernest
Rutherford melakukan eksperimen di Laboratorium Fisika Universitas Manchester
untuk membuktikan kebenaran dari teori atom yang dikemukakan oleh Thomson
Eksperimen ini melibatkan penambakan partikel alfa (inti atom helium atau ion
helium dengan muatan positip) yang diemisikan oleh unsur Radium pada lempengan
logam emas tipis dan kemudian mendeteksi partikel alfa yang telah melewati
lempengan logam emas tersebut dengan menggunakan layar yang dilapisi seng
sulfida (ZnS) sebagai dtetektor.

Rutherford berpendapat bahwa apabila struktur atom yang dikemukakan oleh


Thomson adalah benar maka sebagian besar berkas partikel alfa akan melewati
lempengan logam emas dan sebagian kecil sekali yang akan didefleksi.
Akan tetapi hasil eksperimen Rutherford sangat mengejutkan, walaupun sebagian
besar berkas partikel alfa melewati lempengan logam emas, terdapat banyak berkas
partikel alfa yang didefleksi dengan sudut yang besar (lebih dari 900), bahkan
terdapat berkas partikel alfa yang direfleksi kembali kearah sumber tanpa pernah
menyentuh layer detector (perhatikan gambar). Setelah merunut pola-pola partikel
alfa yang ditembakkan ke lempeng logam emas, maka Rutherford mengambil
kesimpulan bahwa sebagian besar ruang dalam atom adalah “ruang kosong”, dan
terdapat massa yang terkonsentrasi pada pusat atom yang bermuatan positif dimana
ukurannya 10.000 kali lebih kecil dibanding ukuran keseluruhan bagian atom, dan
elektron mengelilingi inti atom tersebut seperti planet-planet kita mengelilingi
matahari.

Rutherford menyimpulkan struktur atom tersebut berlandaskan eksperimennya


sebagai berikut:
1. Sebagian besar berkas partikel alfa yang dapat melewati lempengan logam emas
menunjukan bahwa partikel alfa ini melewati ruang kosong yang ada di dalam atom
sehingga dengan mudah partikel alfa ini melewati ruang kosong tersebut tanpa
hambatan yang berarti.
2. Berkas partikel alfa yang didefleksi menunjukan bahwa partikel alfa tersebut
berada pada posisi yang dekat dengan inti atom yang bermuatan positif. Muatan
positif dengan muatan positif akan saling tolak menolak, hal inilah yang
menyebabkan partikel alfa dibelokan dengan sudut yang besar.
3. Berkas partikel alfa yang di refleksi kembali (dipantulkan kembali) menunjukan
bahwa partikel alfa tersebut bertumbukkan dengan inti atom yang bermuatan positif.
Inti atom emas mempunyai massa dan muatan positif yang lebih besar dibanding
dengan massa dan muatan partikel alfa, hal inilah yang membuat partikel alfa di
pantulkan kembali.
 Kelebihan Atom Rutherford
 Bahwa atom memiliki inti atom yang bermuatan positif dan disekelilingnya
terdapat elektron yang mengelilinya.
 Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis
emas
 Jari-jari inti atom dan jari-jari atom sudah dapat ditemukan
 Sudah dapat menerangkan / menentukan bentuk lintasan elektron yang
mengelilingi inti atom
 Dapat menggambarkan gerak elektron disekitar inti
 Elektron dapat bergerak dalam lintasan apapun, dari lintasan yang tak
terhingga jumlahnya
 Kekurangan Atom Rutherford
 Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron
dan cara rotasinya terhadap ini atom.
 Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi
tidak stabil.
 Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
 Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengelilingi inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan berkurang dan
lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

4. Model Atom Hidrogen Bohr 

Neils Bohr

Telah disebutkan di muka bahwa walaupun model atom Rutherford lebih


baikdaripada model atom Thompson, namun tidak sepenuhnya sesuai dengan
hasileksperimen. Disamping itu, hasil eksperimen spektroskopi atom hidrogen
yangterangkum dalam deret Balmer untuk cahaya tampak dan deret Paschen untuk
daerahmerah infra merupakan spektrum garis. Spektrum ini sangat jelas
memperlihatkan adanyatingkat-tingkat tenaga atom hidrogen. Perlu digaris-bawahi
disini, persamaan ??? yangtelah terbukti berlaku untuk semua spektrum hidrogen
merupakan persamaan empirisyang diperoleh tidak menggunakan landasan hukum-
hukum Fisika.Pada tahun 1913 seorang fisikawan Demark Neils Bohr (1885-1962)
berhasilmemperoleh persamaan ??? dengan cara menyempurnakan model atom
Rutherford.Kesuksesan Bohr tidak dapat dilepaskan dari keberaniannya tidak
menggunakan konsep-konsep fisika yang telah diakui kebenarannya pada waktu itu
dan menggantinya denganhipotesis. Perlu ditegaskan di sini Bohr tidak menyalahkan
konsep fisika yang telah lama mapan.
Bohr berpendapat sistem atom dapat dianalogikan dengan sistem tata surya.Elektron
yang bergerak mengelilingi inti atom mirip dengan planet-planet yangmengorbit
matahari. Jika pada sistem tata surya terdapat gaya gravitasi antara mataharidengan
planet,
Dapat dilihat kedua persamaan tersebut sangat mirip, keduanya berbanding
terbalikdengan jarak. Namun berbeda dengan orbit planet yang berbentuk elips,
Bohrmengandaikan orbit elektron berbentuk lingkaran.

Gerak planet dapat dianalisis sebagai berikut. Misalkan benda dengan massa m1
bergerak dengan kecepatan tangensial v mengelilingi benda lain m2 yang sangat
beratdengan orbit berbentuk lingkaran jari-jari r. Gaya sentripetal yang bekerja pada
benda m1 adalah gaya gravitasi yang ditimbulkan oleh m2, sehingga

Analisis gerak elektron pada model atom Bohr mirip dengan analisis pada tata
surya.Sebuah elektron dengan muatan listrik e dan massa Me bergerak melingkar
dengan dengan jari-jari r dan kecepatan tangensial v mengelilingi inti yang sangat
berat yang bermuatan listrik Ze. Untuk atom hidrogen nilai Z = 1. Karena tanda
muatan listrikelektron dan inti atom berlawanan, gaya elektrostatik ini merupakan
gaya tarik menarikantara elektron dan inti atom. Agar elektron tidak ditarik dan
bergabung dengan intiatom, gaya tarik Coulomb ini harus diimbangi gaya sentripetal
yang besarnya samadengan gaya tarik elektrostatis tetapi arahnya berlawanan,

Secara matematis, persamaan ??? menghubungkan besaran kecepatan gerak electron


v dengan jari- jari orbitnya r. Hal ini berarti elektron bisa memiliki jari -jari orbit
sembarang berapapun nilainya asalkan kecepatannya tertentu dan nilainya
memenuhi persamaan ???. Bohr tidak setuju dengan pernyataan ini. Sebagai penggant
inya, ia mengemukakan postulat sebagai berikut:
1. Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk
lingkaran. Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang
dinyatakan dengan notasi K, L, M, N … dst yang secara berututan sesuai
dengan n = 1, 2, 3, 4 … dst.
2. Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi
dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n. Energi ini
bersifat terkuantisasi dan harga-harga yang diijinkan dinyatakan oleh harga
momentum sudut elektron yang terkuantisasi sebesar n(h/2π) dengan n = 1, 2, 3,
4 … dst.
3. Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan
dalam keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini
dipertahankan oleh gaya tarik elektrostatik elektron oleh inti atom yang
diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari gerak elektron.
4. Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi
lebih tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan
perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebaliknya bila
elektron berpindah ke orbit yang mempunyai energi lebih rendah akan
memancarkan energi radiasi yang teramati sebagai spektrum garis yang besarnya
sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan.
5. Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state)
apabila elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga
memberikan energi total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati
orbit-orbit yang memberikan energi lebih tinggi daripada energi tingkat dasarnya
dikatakan atom dalam tingkat tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan
dasar lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi.
Daftar pusaka

Arief, A. (2021). Model Atom.

Milahusna. (2015, Juni 18). Teori Atom Bohr. Retrieved April 1, 2021, from
milahusna.wordpress.com: https://milahusna.wordpress.com/2015/06/18/teori-
atom-bohr/

Nadya. (n.d.). Model atom klasik semiklasik. Retrieved 4 1, 2021, from academia.edu:
https://www.academia.edu/6420319/BAB_Model_atom_klasik_semiklasik_30_11

Rohmah, L. (2014). Perkembangan Teori Atom. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai