Anda di halaman 1dari 11

Nama : Layaalin Mutmainah

NIM : 5301421020
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro

1. Apa yang dimaksud dengan teori atom?

Dalam ilmu kimia dan fisika, teori atom adalah teori ilmiah terkait sifat alamiah materi
yang menyatakan bahwa materi tersusun atas unit terkecil yang disebut atom.

Kata atom berasal dari istilah bahasa Yunani yang memiliki arti sebagai komponen
terkecil yang tidak bisa dipisah-pisah lagi. Konsep atom ini pertama kali diajukan oleh
seorang filsuf dari India dan juga dari Yunani. Konsep ini kemudian terus berkembang,
hingga pada abad ke-17 sampai abad ke-18. 

Pada abad tersebut semakin banyak kimiawan yang kemudian menemukan sejumlah zat
yang komponennya sangat kecil. Saking kecilnya hingga tidak bisa dipecah atau
dipisahkan lagi menggunakan metode kimia. 
Kemudian di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, konsep bahwa atom merupakan
partikel terkecil dan tidak dapat dibagi lagi mengalami perubahan. Sebab para
fisikawan di masa tersebut berhasil menemukan komponen struktur atom. Yakni
terdapat subatom di di dalam sebuah atom. Sehingga atom bukan lagi partikel kecil
yang tidak bisa dibagi. 
Perkembangan teori atom dilakukan untuk menyempurnakan teori sebelumnya. Pada
tahun 1800 mulai ditemukan beberapa penemuan yang terkait dengan teori atom yang
baru. Terdapat beberapa perkembangan yang berhubungan dengan teori ini, salah satunya
adalah teori ini dikembangkan oleh beberapa tokoh yang berbeda.
Tokoh-tokoh pada perkembangan teori atom memiliki pemikiran yang berbeda-beda.
Berikut tokoh-tokoh yang ada dalam perkembangan teori atom.
1. Teori Atom Dalton
Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori  atom ialah John dalton. Ia
menyatakan pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom Dalton
didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa dan
hukum Proust atau hukum susunan tetap.
Kemunculan teori atom Dalton membangkitkan rasa keingintahuan terkait dengan
penelitian beragam jenis atom. Isi teori atom John Dalton adalah seperti berikut ini:
 Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi
lagi.
 Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dengan
unsur tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
 Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
 Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul
dengan perbandingan bulat dan sederhana.
Dalam praktiknya, teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan di antaranya:

 Tidak bisa menggambarkan bagaimana cara atom saling bergabung.


 Atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya tidak bisa dideskripsikan.
 Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus listrik tidak bisa
dideskripsikan.
 Sifat listrik materi tidak bisa dideskripsikan.
Teori atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal itu dikarenakan pada tahun
1886, Eugene Goldstein telah menemukan partikel listrik yang memiliki muatan positif dan yang
sekarang dikenal dengan nama proton. Setelah itu, pada tahun 1897 Thomson mendapatkan
penemuan berupa partikel bermuatan negatif yang diberi nama elektron.

Meskipun teori atom milik John Dalton masih mempunyai kekurangan, tetapi Dalton merupakan
bapak pencetus teori atom modern. Dan yang lebih penting lagi, teori atom Dalton mampu
menjelaskan hukum kekekalan massa Lavoisier (massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama)
dan hukum perbandingan tetap Proust (perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa
adalah tetap dan tertentu).

2. Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)

Setelah teori atom Dalton, tokoh perkembangan teori atom selanjutnya adalah teori atom
Thomson. Dalam perkembangannya, Thomson memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada
pada teori atom Dalton sebleumnya. Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel yang
bermuatan negatif dan disebut dengan elektron.
Elektron merupakan penemuan yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan teori atom
sebelumnya. Teori atom Thomson berawal dari penemuan tabung katode oleh William Crookes.
Dari penelitian yang sudah dilakukan Crookes, Thomson mengembangkan penelitiannya tentang
sinar katode di Laboratorium Cavendish.

Setelah selesai dan mendapatkan hasil dari penelitian yang dilakukan, Thomson menemukan
bahwa sinar katode adalah sebuah partikel. Hal ini disebabkan karena sinar katode mampu
memutar baling-baling yang diletakkan antara katode dan anode. Setelah mengetahui hal itu,
Thomson menyatakan bahwa sinar katode termasuk ke dalam partikel penyusun atom (partikel
subatom) yang memiliki muatan negatif dan sekarang disebut dengan elektron.

Partikel yang bermuatan negatif atau elektron inilah yang akan memuat isi dari teori atom
Thomson. Isi dari teori atom yang dimiliki oleh Thomson adalah sebuah bola pejal atau bola
biliar yang bermuatan positif yang memuat beberapa partikel bermuatan negatif atau elektron.
Elektron-elektron ini akan tersebar pada bola seperti kismis pada roti.

Teori atom Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis. Dinamakan teori roti kismis
karena muatan negatifnya atau elektron (kismis) mengelilingi atom yang bermuatan positif (roti).
Secara garis besar teori atom J.J Thomson dapat disimpulkan menjadi beberapa garis besar.
Berikut inti dari teori atom Thomson.

 Atom bukanlah bagian terkecil dari suatu zat.


 Massa elektron atom lebih kecil dari massa atom.
 Secara keseluruhan atom bersifat netral. Hal ini dikarenakan muatan atom positif dan negatif
yang ada pada atom sama dan suatu atom tidak memiliki muatan positif dan negatif yang
berlebihan.
 Atom dengan muatan positif akan tersebar secara merata ke seluruh bagian atom, kemudian
atom itu dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar diantara muatan positif.
Sama seperti teori atom Dalton, teori atom Thomson juga memiliki kekurangan. Berikut
beberapa kekurangan teori atom Thomson.

 Teori atom Thomson tidak bisa menjelaskan bagaimana susunan muatan positif dan jumlah
elektron yang ada di dalam bola.
 Inti atom tidak dapat dijelaskan.
Teori yang dikembangkan oleh Thomson sayangnya tidak dikembangkan lagi. Penyebab tidak
dikembangkan teori ini adalah di kemudian hari teori atom ini ditemukan ketidakcocokkan
dengan hasil percobaan Ernest Rutehrfood. Penelitian yang dilakukan Rutherford dapat
membuktikan bahwa pada seluruh bagian atom, muatan positif atom tidak tersebar secara merata.
Penelitian Rutherford mengungkapkan bahwa atom muatan positif yang tidak tersebar merata
berpusat di bagian tengah atom yang sekarang disebut dengan inti atom.

3. Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)


Teori atom selanjutnya adalah teori dari Ernest Rutherford. Rutherford lahir di Selandia Baru dan
berkebangsaan Inggris. Ia adalah murid sekaligus partner dari Thomson. Meskipun Rutherford
seorang murid dari Thomson, tetapi ia mengembangkan teori atom dan memperbaiki teori milik
gurunya yaitu Thomson.

Rutherford dan kedua asistennya menemukan inti atom pada tahun 1910. Inti atom memiliki jari-
jari yang lebih kecil dari jari-jari atomnya. Teori yang ditemukan oleh Rutherford berasal dari
eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa (sebuah partikel dengan
massa empat kali massa atom hidrogen dan muatan positif sebesar dua kali muatan elektron).
Eksperimen ini dinamakan Geiger-Marsden. Penamaan eksperimen ini diambil dari dua murid
Rutherford yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden).

Ketika melakukan eksperimen, Rutherford membuat rancangan percobaan penembakan atom


emas dengan partikel alfa yang dipancarkan unsur radioaktif. Setelah dipancarkan maka hasilnya
adalah radioaktif itu ada yang dipantulkan, diteruskan, dan dibelokkan.

Dari hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford berharap semua partikel alfa menembus lurus
lempengan emas. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan sehingga fakta yang
diperoleh bahwa ada partikel alfa yang dibelokkan antara 900 sampai 1800.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford memiliki kesimpulan bahwa inti atom
yang terkena partikel alfa maka akan terjadi tumbukan yang menyebabkan pembelokan atau
pemantulan partikel alfa. Penyebab terjadinya hal itu adalah massa dan muatan atom terpusat
pada inti (nukleus). Dengan demikian, Rutherford berpendapat bahwa muatan inti atom sama
dengan massa atom dalam sma (satuan massa atom).

Dari hasil percobaan ini, maka dapat dipastikan teori atom Rutherford menggugurkan teori atom
Thomson. Hal yang menyebabkan gugurnya teori atom Thomson gugur adalah Rutherford
menemukan inti atom yang ada di dalam atom, inti atom ini memiliki muatan positif yang
menjadi pusat, massa, dan dikelilingi oleh awan elektron bermuatan negatif atau bisa dikatakan
seperti bentuk tata surya.

Berikut beberapa inti atau garis besar dari teori atom Rutherford.

 Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron-elektron yang
bermuatan nehatif seperti model tata surya.
 Atom bersifat netral karena muatan positif sebanding dengan muatan negatif.
 Selama mengitari inti, gaya sentripetal pada elektron terbentuk oleh gaya tarik menarik
antara elektron dengan gaya inti atom (gaya Coulomb).
 Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong (bukan pejal). Hal itu disebabkan oleh
Jari-jari inti atom jauh lebih kecil dari jari-jari atom.
Meskipun teori atom Rutherford sudah menggugurkan gagasan teori atom Thomson, tetapi teori
Rutherford masih memiliki kekurangan, yaitu.

 Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan cara rotasi dari inti atom dan letak dari elektron.
 Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan spektrum garis yang ada pada atom hidrogen.
 Energi atom menjadi tidak stabil karena elektron yang bergerak akan memancarkan energi.
4. Teori Atom Bohr (Niels Bohr)

Niels Bohr merupakan fisikawan asal Denmark dan peraih Nobel Fisika pada tahun 1922. Bohr
memulai penelitian tentang atom pada tahun 1913 dan nama dari hasil penelitian itu adalah
spektrum atom hidrogen.

Setelah teori Rutherford sudah mulai tersebar dan digunakan, para ilmuwan sepakat bahwa
sebuah atom terdiri dari elektron dan inti atom. Teori atom Bohr berawal dari kelemahan teori
atom Rutherford. Kelemahan itu adalah lintasan elektron yang disampaikan Rutherford belum
sempurna untuk menjelaskan struktur suatu atom karena dianggap bertentangan dengan teori
elektrodinamika klasik Maxwell.
Dari kelemahan itulah maka Bohr berusaha mengembangkan dan menyempurnakan teori atom
Rutherford dengan menggunakan model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck dan
mengajukan teori atom yang saat ini dikenal dengan sebutan Teori Atom Bohr.

Bentuk dari teori atom Bohr bisa dikatakan seperti peredaran planet saat mengitari tata surya.
Eksperimen yang dilakukan Bohr menghasilkan elektron-elektron yang mengelilingi inti atom
yang terdiri dari Proton dan Neutron dan di  lintasan-lintasan tertentu disebut dengan kulit
elektron atau tingkat energi. Setelah mengelilingi inti atom, elektron itu bisa berpindah dari satu
kulit ke kulit lainnya dengan penyerapan atau pemancaran dari beberapa energi tertentu.

Beberapa ahli mengatakan teori ini dengan sebutan Teori Atom Rutherford-Bohr. Penamaan ini
terjadi karena model atom Bohr merupakan modifikasi dari model atom Rutherford.
Inti dari teori atom Bohr dapat disimpulkan menjadi empat inti, yaitu

 Elektron mengelilingi atom pada orbit tertentu.


 Selama berada dalam lintasan, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang diserap
atau dipancarkan.
 Elektron hanya bisa berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan menyerap atau
memancarkan energi.
 Lintasan-lintasan yang diperbolehkan elektron adalah lintasan-lintasan yang mempunyai
momentum sudut kelipatan bulat dari h2π (π=3,14)
Dalam parktiknya, teori atom Bohr memiliki beberapa kelemahan yaitu

 Teori atom ini tidak dapat menerangkan spektrum atom yang lebih besar daripada hidrogen.
 Teori atom ini tidak bisa menjelaskan efek Zeeman.
5. Teori Atom Mekanika Kuantum (Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger)
Gambar dari materikimia.com

Alasan teori mekanika kuantum dikembangkan adalah untuk menyempurnakan teori atom Bohr.
Teori mekanika kuantum disempurnakan oleh Erwin Schrödinger yang merupakan fisikawan
dari Austria dan peraih Nobel Fisika pada tahun 1933.

Pengembangan teori atom modern berdasarkan hipotesis de Broglie. Menurut Louis de Broglie,
berlaku sifat dualisme pada elektron, yaitu elektron bukan hanya sekadar sebagai partikel, tetapi
juga sebagai gelombang. Dengan kata lain, elektron akan bergerak seperti gelombang dan
memiliki lintasan yang juga merupakan gelombang.

Bukan hanya Schrödinger yang mengembangkan teori atom modern, tetapi ada peneliti yang
bernama Werner Heisenberg. Heisenberg dan Schrödinger bekerja sama untuk mengembangkan
teori atom modern. Teori yang sudah dikembangkan oleh dua peneliti ini saat ini disebut
dengan teori atom mekanika kuantum.
Jika penelitian yang dilakukan Schrödinger berdasarkan hipotesis de Broglie maka penelitian
Heisenberg berdasarkan pada asas ketidakpastian Werner Heisenberg. Dari asas ini Heisenberg
menyimpulkan bahwa terdapat suatu keterbatasan dalam menentukan posisi dan momentum
elektron. Teori atom mekanika kuantum bisa dikatakan sebagai teori paling mutakhir dari
beberapa teori atom yang sudah dikembangkan.

2. Bagaimana Bohr mengidealkan atom?

3. Apa yang dimaksud dengan pita energy?

Elektron dalam sebuah atom tunggal hanya boleh menempati posisi tingkat-tingkat energi
tertentu. Jika banyak atom saling berdekatan maka elektronelektron dari kulit terluar
(elektron valensi) saling berinteraksi sehingga tingkat – tingkat energinya saling
bertumpukan dan dianggap membentuk pita energy.

Pita energy digunakan untuk membedakan antara konduktor, semikonduktor, isolator,


dam superkonduktor.

4. Apa perbedaan antara pita valensi, pita konduksi dan pita larangan?
Jawab :
Pita valensi adalah pita energi terakhir yang terisi penuh oleh elektron-elektron.
Pita konduksi adalah pita energi diatas pita valensi yang kosong atau terisi sebagian oleh
electron-elektron.
Pita valensi adalah pita elektron tempat elektron dapat melompat keluar saat atom
tereksitasi. Sementara itu, pita konduksi adalah pita tingkat energi yang terdelokalisasi
dalam padatan kristal yang sebagian terisi elektron. Perbedaan utama antara pita valensi
dan pita konduksi adalah bahwa pita valensi berada di bawah tingkat fermi sedangkan
pita konduksi berada di atas tingkat Fermi. Selanjutnya, ketika atom menjadi tereksitasi
karena suplai energi, elektron cenderung melompat ke pita konduksi dari pita valensi. Itu
karena pita konduksi dalam keadaan energi tinggi dan pita valensi dalam keadaan energi
rendah.
Pita terlarang adalah pita energi di antara pita valensi dan pita konduksi dimana
elektronelektron tidak diperbolehkan ada pada pita energi ini.
Energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi
adalah sebesar energi pita terlarang.

Mvjj
Nama : Layaalin Mutmainah
NIM : 5301421020
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro

5. Apa yang dimaksud dengan teori atom?

Dalam ilmu kimia dan fisika, teori atom adalah teori ilmiah terkait sifat alamiah materi
yang menyatakan bahwa materi tersusun atas unit terkecil yang disebut atom.

Perkembangan teori atom dilakukan untuk menyempurnakan teori sebelumnya. Pada


tahun 1800 mulai ditemukan beberapa penemuan yang terkait dengan teori atom yang
baru. Terdapat beberapa perkembangan yang berhubungan dengan teori ini, salah satunya
adalah teori ini dikembangkan oleh beberapa tokoh yang berbeda.
Tokoh-tokoh pada perkembangan teori atom memiliki pemikiran yang berbeda-beda.
Berikut tokoh-tokoh yang ada dalam perkembangan teori atom.
2. Teori Atom Dalton (John Dalton)
Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori  atom ialah John dalton. Ia
menyatakan pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom Dalton
didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa dan
hukum Proust atau hukum susunan tetap.
Kemunculan teori atom Dalton membangkitkan rasa keingintahuan terkait dengan
penelitian beragam jenis atom. Isi teori atom John Dalton adalah seperti berikut ini:
 Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi
lagi.
 Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dengan
unsur tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
 Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
 Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul
dengan perbandingan bulat dan sederhana.
3. Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)
Setelah teori atom Dalton, tokoh perkembangan teori atom selanjutnya adalah teori
atom Thomson. Dalam perkembangannya, Thomson memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada pada teori atom Dalton sebelumnya. Pada tahun 1897, Thomson
menemukan partikel yang bermuatan negatif dan disebut dengan elektron.
Elektron merupakan penemuan yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan teori
atom sebelumnya. Teori atom Thomson berawal dari penemuan tabung katode oleh
William Crookes. Dari penelitian yang sudah dilakukan Crookes, Thomson
mengembangkan penelitiannya tentang sinar katode di Laboratorium Cavendish.
Teori atom Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis. Dinamakan teori
roti kismis karena muatan negatifnya atau elektron (kismis) mengelilingi atom yang
bermuatan positif (roti). Secara garis besar teori atom J.J Thomson dapat disimpulkan
menjadi beberapa garis besar. Berikut inti dari teori atom Thomson.
 Atom bukanlah bagian terkecil dari suatu zat.
 Massa elektron atom lebih kecil dari massa atom.
 Secara keseluruhan atom bersifat netral. Hal ini dikarenakan muatan atom
positif dan negatif yang ada pada atom sama dan suatu atom tidak memiliki
muatan positif dan negatif yang berlebihan.
 Atom dengan muatan positif akan tersebar secara merata ke seluruh bagian
atom, kemudian atom itu dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar
diantara muatan positif.
Teori yang dikembangkan oleh Thomson sayangnya tidak dikembangkan lagi.
Penyebab tidak dikembangkan teori ini adalah di kemudian hari teori atom ini
ditemukan ketidakcocokkan dengan hasil percobaan Ernest Rutehrfood. Penelitian
yang dilakukan Rutherford dapat membuktikan bahwa pada seluruh bagian atom,
muatan positif atom tidak tersebar secara merata. Penelitian Rutherford
mengungkapkan bahwa atom muatan positif yang tidak tersebar merata berpusat di
bagian tengah atom yang sekarang disebut dengan inti atom.
4. Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)
Rutherford dan kedua asistennya menemukan inti atom pada tahun 1910. Inti atom
memiliki jari-jari yang lebih kecil dari jari-jari atomnya. Teori yang ditemukan oleh
Rutherford berasal dari eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan
partikel alfa (sebuah partikel dengan massa empat kali massa atom hidrogen dan
muatan positif sebesar dua kali muatan elektron). Eksperimen ini dinamakan Geiger-
Marsden. Penamaan eksperimen ini diambil dari dua murid Rutherford yaitu Hans
Geiger dan Ernest Marsden).
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford memiliki kesimpulan bahwa
inti atom yang terkena partikel alfa maka akan terjadi tumbukan yang menyebabkan
pembelokan atau pemantulan partikel alfa. Penyebab terjadinya hal itu adalah massa
dan muatan atom terpusat pada inti (nukleus). Dengan demikian, Rutherford
berpendapat bahwa muatan inti atom sama dengan massa atom dalam sma (satuan
massa atom).
Dari hasil percobaan ini, maka dapat dipastikan teori atom Rutherford menggugurkan
teori atom Thomson. Hal yang menyebabkan gugurnya teori atom Thomson gugur
adalah Rutherford menemukan inti atom yang ada di dalam atom, inti atom ini
memiliki muatan positif yang menjadi pusat, massa, dan dikelilingi oleh awan
elektron bermuatan negatif atau bisa dikatakan seperti bentuk tata surya.
Berikut beberapa inti atau garis besar dari teori atom Rutherford.
 Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron-
elektron yang bermuatan nehatif seperti model tata surya.
 Atom bersifat netral karena muatan positif sebanding dengan muatan negatif.
 Selama mengitari inti, gaya sentripetal pada elektron terbentuk oleh gaya tarik
menarik antara elektron dengan gaya inti atom (gaya Coulomb).
 Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong (bukan pejal). Hal itu
disebabkan oleh Jari-jari inti atom jauh lebih kecil dari jari-jari atom.
5. Teori Atom Bohr (Niels Bohr)
Setelah teori Rutherford sudah mulai tersebar dan digunakan, para ilmuwan sepakat
bahwa sebuah atom terdiri dari elektron dan inti atom. Teori atom Bohr berawal dari
kelemahan teori atom Rutherford. Kelemahan itu adalah lintasan elektron yang
disampaikan Rutherford belum sempurna untuk menjelaskan struktur suatu atom
karena dianggap bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell.
Bentuk dari teori atom Bohr bisa dikatakan seperti peredaran planet saat mengitari
tata surya. Eksperimen yang dilakukan Bohr menghasilkan elektron-elektron yang
mengelilingi inti atom yang terdiri dari Proton dan Neutron dan di  lintasan-lintasan
tertentu disebut dengan kulit elektron atau tingkat energi. Setelah mengelilingi inti
atom, elektron itu bisa berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan penyerapan
atau pemancaran dari beberapa energi tertentu.
Beberapa ahli mengatakan teori ini dengan sebutan Teori Atom Rutherford-Bohr.
Penamaan ini terjadi karena model atom Bohr merupakan modifikasi dari model atom
Rutherford.
Inti dari teori atom Bohr dapat disimpulkan menjadi empat inti, yaitu
 Elektron mengelilingi atom pada orbit tertentu.
 Selama berada dalam lintasan, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi
yang diserap atau dipancarkan.
 Elektron hanya bisa berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan
menyerap atau memancarkan energi.
 Lintasan-lintasan yang diperbolehkan elektron adalah lintasan-lintasan yang
mempunyai momentum sudut kelipatan bulat dari h2π (π=3,14)
6. Teori Atom Mekanika Kuantum (Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger)
Alasan teori mekanika kuantum dikembangkan adalah untuk menyempurnakan teori
atom Bohr. Teori mekanika kuantum disempurnakan oleh Erwin Schrödinger yang
merupakan fisikawan dari Austria dan peraih Nobel Fisika pada tahun 1933.
Pengembangan teori atom modern berdasarkan hipotesis de Broglie. Menurut Louis
de Broglie, berlaku sifat dualisme pada elektron, yaitu elektron bukan hanya sekadar
sebagai partikel, tetapi juga sebagai gelombang. Dengan kata lain, elektron akan
bergerak seperti gelombang dan memiliki lintasan yang juga merupakan gelombang.
Bukan hanya Schrödinger yang mengembangkan teori atom modern, tetapi ada
peneliti yang bernama Werner Heisenberg. Heisenberg dan Schrödinger bekerja sama
untuk mengembangkan teori atom modern. Teori yang sudah dikembangkan oleh dua
peneliti ini saat ini disebut dengan teori atom mekanika kuantum.
Jika penelitian yang dilakukan Schrödinger berdasarkan hipotesis de Broglie maka
penelitian Heisenberg berdasarkan pada asas ketidakpastian Werner Heisenberg. Dari
asas ini Heisenberg menyimpulkan bahwa terdapat suatu keterbatasan dalam
menentukan posisi dan momentum elektron. Teori atom mekanika kuantum bisa
dikatakan sebagai teori paling mutakhir dari beberapa teori atom yang sudah
dikembangkan.
6. Bagaimana Bohr mengidealkan atom?

7. Apa yang dimaksud dengan pita energy?

Elektron dalam sebuah atom tunggal hanya boleh menempati posisi tingkat-tingkat energi
tertentu. Jika banyak atom saling berdekatan maka elektronelektron dari kulit terluar
(elektron valensi) saling berinteraksi sehingga tingkat – tingkat energinya saling
bertumpukan dan dianggap membentuk pita energy.

Pita energy digunakan untuk membedakan antara konduktor, semikonduktor, isolator,


dam superkonduktor.

8. Apa perbedaan antara pita valensi, pita konduksi dan pita larangan?
Jawab :
Pita valensi adalah pita energi terakhir yang terisi penuh oleh elektron-elektron.
Pita konduksi adalah pita energi diatas pita valensi yang kosong atau terisi sebagian oleh
electron-elektron.
Pita valensi adalah pita elektron tempat elektron dapat melompat keluar saat atom
tereksitasi. Sementara itu, pita konduksi adalah pita tingkat energi yang terdelokalisasi
dalam padatan kristal yang sebagian terisi elektron. Perbedaan utama antara pita valensi
dan pita konduksi adalah bahwa pita valensi berada di bawah tingkat fermi sedangkan
pita konduksi berada di atas tingkat Fermi. Selanjutnya, ketika atom menjadi tereksitasi
karena suplai energi, elektron cenderung melompat ke pita konduksi dari pita valensi. Itu
karena pita konduksi dalam keadaan energi tinggi dan pita valensi dalam keadaan energi
rendah.
Pita terlarang adalah pita energi di antara pita valensi dan pita konduksi dimana
elektronelektron tidak diperbolehkan ada pada pita energi ini.
Energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi
adalah sebesar energi pita terlarang.

Anda mungkin juga menyukai