Viladelia Buamona
Safira Diwani
Meutya Syaifatilla
Nazwa Fadilla Karim
Perkembangan Teori Atom
Teori atom pertama kali dikemukakan oleh Jhon Dalton dan terus mengalami
perkembangan hingga teori atom modern yang dikenal saat ini. Dalam
perkembangannya,muncul model atom-model atom yang disusun oleh tiap-tiap ilmuwan.
Model atom-model atom yang dikembangkan oleh para ilmuwan diuraikan sebagai berikut.
Pada tahun 1803 ilmuan Inggris yang menghidupkan kembali gagasan mengenai atom
Democritus. John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori
atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa
“Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi
”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa selalu tetap ” .
Model Dalton menaruh perhatian utamanya pada sifat kimia atom, yaitu bagaimana
atom membentuk senyawa, daripada mencoba untuk menjelaskan sifat fisika atom. Konsep
utama dari model Dalton adalah sebagai berikut:
1) Sebuah elemen terdiri dari partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi
lagi disebut atom.
2) Semua atom dari elemen tertentu memiliki karakteristik yang identik, yang
membedakan mereka dengan atom elemen lain.
3) Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, atau diubah menjadi atom dari
elemen lain.
4) Senyawa terbentuk ketika atom-atom elemen yang berbeda bergabung satu
sama lain dalam sebuah rasio tertentu.
5) Jumlah dan jenis atom tersebut adalah konstan dalam senyawa tertentu.
Model Dalton, sebagai contoh, dapat menjelaskan bahwa air merupakan senyawa
yang berbeda (dengan sifat dan ciri yang berbeda) dari hidrogen hidroksida karena memiliki
1 atom hidrogen lebih sedikit dalam tiap senyawanya daripada yang dimiliki hidrogen
hidroksida. Walaupun teori Dalton cukup untuk menjelaskan keberadaan atom, namun
struktur atom masih belum dijelaskan dan alasan mengapa elemen yang berbeda memiliki
sifat dan ciri yang berbeda masih belum terjawab.
Kelebihan model/teori atom John Dalton: Dapat menerangkan hukum kekekalan massa
(Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust).
Kelemahan model/teori atom John Dalton:
a) Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom.
b) Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikatan.
c) Tidak dapat Menerangkan sifat listrik atom.
Pada tahun 1897 Joseph Jhon Thomson mengusulkan model atom baru yang
mengikutkan keberadaan partikel elektron dan proton. Karena eksperimen menunjukkan
proton memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron, maka model Thomson
menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar. Di dalam partikel proton, Thomson
memasukkan elektron yang menetralkan adanya muatan positif dari proton. Menurut
Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yang merata.
Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama
dengan muatan positif. Cara yang populer untuk menggambarkan model ini adalah dengan
menganggap elektron sebagai kismis (plumb) di dalam kue puding proton, sehingga model
ini diberi nama model kue kismis (plumb-pudding model).
Walaupun model atom Thomson adalah yang pertama yang memasukkan konsep
adanya proton dan elektron yang bermuatan, model Thomson tidak mampu melewati
pengamatan pada eksperimen-eksperimen berikutnya. Sebagai catatan, proton yang
digunakan dalam model Thomson ini bukanlah partikel proton yang ditemukan di model
yang lebih modern. Bahkan sesungguhnya dapat dikatakan model Thomson tidak memiliki
proton, namun sebuah sel bermuatan positif. Pengaruh model atom Dalton dapat dilihat
dengan jelas pada model Thomson. Dalton berspekulasi bahwa atom adalah benda padat, dan
Thomson mendukung gagasan ini dalam modelnya dengan mengelompokkan elektron dan
proton bersama-sama.
Kelebihan model/teori atom Joseph John Thompson:
a) Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom.
b) Dapat menerangkan sifat listrik atom.
Kelemahan model/teori atom Joseph John Thomson: Tidak dapat menerangkan efek
penghamburan cahaya pada lempeng tipis emas.
Pada tahun 1911 Ernest Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan
Erners Masreden) telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif
dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran
energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama
akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda
ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas
kepala Anda. Apa yang terjadi?Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan
mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut.
Karena Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut
dengan kulit
Pada tahun 1913 pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan
atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Niels Bohr
mencoba menjelaskan model atom Bohr melalui konsep elektron yang mengikuti orbit
mengelilingi inti atom yang mengandung proton dan neutron.
Menurut Bohr, hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu, dan perbedaan antar orbit
satu dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom. Keberadaan elektron baik di orbit
yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh tingkatan energi elektron.
Sehingga elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi yang lebih kecil daripada
elektron di orbit yang lebih tinggi.
Teori teori pendukung teori atom modern: sifat gelombang sebagai partikel (dari
hokum snelius), dualisme electron, asas ketidakpastian Heisenberg. Prinsip ketidakpastian
Heisenberg menunjukkan bahwa kita tidak dapat mengetahui secara pasti di mana elektron itu
berada dan ke arah mana elektron itu bergerak. Hal ini membuat kita tidak mungkin
menggambarkan secara tepat jalur atau orbit dari elektron yang mengelilingi nukleus. Tetapi
ada suatu cara lain yang bisa diterima untuk menggambarkan pergerakan elektron-elektron di
sekitar nukleus. Yaitu Teori radiasi benda hitam.Masalah teoretis ini dipecahkan oleh Max
Planck, yang menganggap bahwa radiasi elektromagnetik dapat merambat hanya dalam
paket-paket, atau kuanta (lihat bencana ultraungu untuk rinciannya). Gagasan ini belakangan
digunakan oleh Einstein untuk menjelaskan efek fotolistrik. Perkembangan teoretis ini
akhirnya menyebabkan digantikannya teori elektromagnetik klasik dengan mekanika
kuantum. Saat ini, paket-paket tersebut disebut foton.