Anda di halaman 1dari 9

NAMA : SITI AANISAH

KELAS : X MIPA 1

Sifat Keperiodikan Unsur

Cara membaca unsur pada sistem periodik unsur


Pada SPU, akan dijumpai penulisan setiap unsur seperti gambar di bawah ini.

Unsur Mg (Magnesium)

Dari gambar tersebut dapat menjelaskan:

 Nomer Massa
Nomor massa merupakan inti atom yang mempunyai muatan positif karena
terdapat proton yang bermuatan positif  dan neutron yang bermuatan netral
 Nomer atom
Nomor atom menyatakan jumlah proton ,karena atom bersifat netral maka nomor atom
juga menyatakan jumlah elektron.

Pengelompokan Unsur

Dalam sistemm periodik unsur, setiap unsur dikelompokkan berdasarkan

 Golongan
Golongan berada pada kolom vertikal pada tabel sistem perodik unsur. Unsur-unsur yang
berada pada golongan yang sama akan mempunyai konfigurasi elektron valensi yang
sama.

 Periode
Periode merupakan unsur-unsur yang berada pada baris horizontal pada tabel sistem
periodikk unsur. Periode menunjukan energi ionisasi, jari-jari atom, afinitas elektron,
dan elektronegativan.
 Blok
Blok mnyatakan kumpulan unsur yang memiliki sub kulit elektron valensi yang sama.

Blok pada Sistem Periodik Unsur (sumber: rumu-rumus.com)

 Logam, metaloid dan nonlogam


Berdasarkan sifat kimia dan fisika unsur dapat dikategorikan sebagai logam (konduktivitas
tinggi), metaloid (konduktivitas di antara logam dan nonlogam), atau non logam (tidak
memiliki sifat konduktivitas, berupa gas).
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu
dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.

1. Jari-jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari atom terutama
ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti.

Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar jari-jarinya.

Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin kuat gaya tarik inti terhadap
elektron, sehingga semakin kecil jari-jarinya

Jari-jari ion adalah jari-jari dari kation atau anion yang dihitung berdasarkan jarak antara dua inti kation
dan anion dalam kristal ionik.Kation (ion bermuatan positif) terbentuk dari pelepasan elektron dari kulit
terluar atom netral sehingga tolakan antar elektron berkurang, tarikan elektron oleh inti lebih kuat, dan
jari-jari dari kation lebih kecil dari atom netralnya. Anion (ion bermuatan negatif) terbentuk dari
penangkapan elektronpada atom netral sehingga tolakan antar elektron bertambah dan jari-jari dari
anion lebih besar dari atom netralnya. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari ion bermuatan
sama cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam periode,pada deretan
ion isoelektronik (spesi-spesi dengan jumlah elektron sama dan konfigurasi elektron sama, seperti O2-,
F–, Na+, Mg2+, dan Al3+ dengan 10 elektron), semakin besar muatan kation maka semakin kecil jari-jari
ion, namun semakin besar muatan anion maka semakin besar jari-jari ion.

Jari-jari atom dan ion beberapa unsur dalam satuan pm


(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matt

Change (5th edition). New York: McGraw Hill)

2. Energi Ionisasi

Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh
suatu atom atau ion dalam wujud gas.

Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom.

dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil

dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah

Besar  kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit terluar,
yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar energi ionisasi

dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga gaya tarik inti
terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang

dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik inti terhadap
elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi bertambah
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh sebuah atom atau ion dalam fase gas untuk
melepaskan sebuah elektronnya. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi pertama
cenderung semakin kecil, sebagaimana jarak dari inti ke elektron terluar bertambah sehingga tarikan
elektron terluaroleh inti berkurang. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama
cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif sehingga tarikan oleh inti
bertambah.

Ringkasan sifat-sifat sistem periodik unsur: jari-jari atom, energi ionisasi, dan sifat logam

3. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik
sebuah elektron

 Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung berkurang
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung bertambah
 Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas
elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan halogen

Afinitas elektron adalah kuantitas perubahan energi ketika sebuah atom atau ion dalam fase gas
menerima sebuah elektron. Jika kuantitas perubahan energi bertanda positif, terjadi penyerapan energi,
sedangkan jika bertanda negatif, terjadi pelepasan energi. Semakin negatif nilai afinitas elektron,
semakin besar kecenderungan atom atau ion menerima elektron (afinitas terhadap elektron semakin
besar). Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung semakin kecil, dengan
banyak pengecualian. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, sampai golongan 7A, afinitas elektron
cenderung semakin besar, dengan banyak pengecualian.
Nilai afinitas elektron unsur-unsur golongan utama dalam satuan kJ/mol
(Sumber: Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry: The Science in Context (3rd edition). New York: W.
W. Norton & Company, Inc.)

4. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang
digunakan bersama dalam membentuk ikatan.

Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar tentu akan mempunyai
keelektronegatifan yang besar pula.

Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan suatu atom dalam sebuah molekul (keadaan berikatan)
untuk menarik elektron kepadanya. Semakin besar elektronegativitas, semakin mudah atom tersebut
menarik elektron kepadanya sendiri. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, elektronegativitas
cenderung semakin kecil. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, elektronegativitas cenderung semakin
besar.

Elektronegativitas dari unsur-unsur dalam skala Linus Pauling


(Sumber: Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern Applications
(10th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.)

5. Sifat Logam dan Nonlogam

Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar bagi atom
untuk melepas elektron, dan semakin berkurang sifat logamnya.

6. Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Dari kiri ke
kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA.

Sifat Keperiodikan unsur dalam sistem periodik dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Unsur yang terdapat dalam golongan yang sama memiliki kemiripan konfigurasi
elektron, maka unsur yang segolongan mempunyai sifat yan mirip.
2. Unsur yang terdapat dalam satu periode dari kiri ke kanan , konfigurasinya berubah
secara teratur, sehingga dalam satu periode dari kiri ke kanan mempunyai sifat yang
berubah secara teratur.

Sfat Keperiodikan unsur dalam sistem periodik meliputi:

A.    Jari-jari atom
 JAri-jari atom adalah jarak inti atom dengan elektron pada kulit terluar.
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari makin kecil. Hal ini disebabkan karena
dalam satu periode, julmlah kulit sama tetapi muatan inti bertambah banyak sehingga
daya tarik inti dengan elektron semakin kuat.
 Dalam satu golongan, dari atas kebawah, jari-jari makin besar kerena jumlah kulit
semakin banyak

B.    Energi Ionisasi


 Energi ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan untuk melepaskan satu
elektronya yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam keadaan gas.
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi makin besar. Hal ini disebabkan
gaya tarik inti semakin besar energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang
terikat paling lemah.
 Dalam satu golongan, dari atas kebawah energi ionisasi semakin kecil. Karena gaya tarik
inti terhadap elektron  pada kulit terluar makin lemah, maka energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron semakin sedikit.

C.    Afinitas elektron


 Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila atom
unsur dalam fase gas menarik elektron.
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan afinitas elektron makin besar. hal ini disebabkan
gaya tarik inti besar sehingga atom makin mudah menagkap elektron yang menyebabkan
makin banyak energi yang dilepaskan.
 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah afinitas elektron makin kecil. Karena gaya tarik
inti makin lemah maka atom makin sulit menangkap elektron yang mengakibatkan
makin sedikit energi yang dibebaskan.

D.    Keelektronegatifan
 Keelektronegatifan adalah kecenderungan atom dalam menarik pasangan elektron yang
digunakan bersama dalam membentuk ikatan
 Semakin besar harga keelektronegatifan suaty atom, semakin mudah bagi atom tersebut
untuk menarik pasangan elektron ikatan atau gaya tarik elektron dari atom tersebut
semakin kuat.
 Pola kecenderngannya sama dengan afinitas elektron, dan mempunyai makna yang
berlawanan dengan energi ionisasi.

E.  Sifat Logam dan Nonlogam


Dalam sistem periodik unsur logam terletak di sebelah kiri dan unsur nonlogam terletak di
sebelah kanan. Dalam suatu perioda dari kiri ke
kanan, sifat kelogaman berkurang sedangkan dalan dari satu golongan dari atas kebawah sfat
kelogaman semakin besar

F. Titik leleh dan titik didih


Titik leleh dan titk didih termasuk sifat fisis. Unsur logam dalam suatu golongan dari atas ke
bawa, titik leleh dan titik didihnya cenderung makin rendah, sedangkan unsur non golongan
cenderung makin tinggi. dalam suatu periode dari kiri kekanan , titik lelehnya naik sampai
maksimum golongan IVA kemudian turun secara teratur, sedangkan titik didih naik sampai
maksimum golongan IIIA, kemudian turun secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai