Anda di halaman 1dari 9

Rangkaian Hambatan

1.1 Latar balakang.


Dilakukannya pratikum tentang rangkaian hambatan ini agar dapat melatih
kemampuan dalam membuat atau menyusun rangkaian hambatan baja itu dalam
bentuk rangkaian hambatan seri, rangkaian paralel, ataupun rangkaian gabungan.
Hambatan adalah suatu bahan yang dapat menghambat aliran arus listrik. Hambatan
listrik yang digunakan dalam rangkaian seri, paralel, dan gabungan biasanya dibuat
dari seutas kawat yang dililitkan pada suatu batang isolator. Sebelum kita
melaksanakan pratikum mengenai rangkaian hambatan, kita harus mengetahui
terlebih dahulu definisi dari rangkaian hambatan seri, paralel, dan gabungan,
Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri).
Sebagai contoh : Baterai yang dsusun dalam senter ( pada umumnya ). Sedangkan
rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (
paralel ). Lampu yang dipasang dirumah pada umumnya dipasang secara paralel.
Sadangkan rangkaian gabungan adalah kombinasi antara rangkaian seri dan rangkaian
paralel.

1.2 Masalah.
Bagaimana menyusun rangkaian hambatan dalam bentuk seri, paralel, ataupun
gabungan.
Bagaimana mengukur dan menghitung besarnya hambatan pengganti setiap
rangkaian.
1.3 Tujuan.
Mampu menyusun rangkaian hambatan dalam bentuk seri, paralel, ataupun
gabungan.
Mampu mengukur dan menghitung besarnya hambatan pengganti setiap rangkaian.



1.4 Masalah.
Mahasiswa dapat cara mengukur dan menghitung besarnya hambatan dalam
kehidupan sehari hari.
Mahasiswa dapat menyusun rangkaian dalam bentuk seri, paralel, ataupun gabungan.

BAB II
LANDASAN TEORI

Resistor atau hambatan adalah suatu bahan yang dapat menghambat aliran arus listrik.
Suatu hambatan biasanya dibuat dari seutas kawat yang dililitkan pada suatu batang isolator.
Nilai resistensi dari hambatan akan membesar jika :
1. Diameter kawat diperkecil.
2. Memperpanjang kawat yang digunakan.
3. Mengganti kawat dengan bahan khusus yang mempunyai hambatan jenis yang tinggi.
Suatu kawat konduktor apabila dialiri arus listrik maka pada kawat konduktor tersebut
akan timbul tegangan listrik seperti apa yang dinyatakan oleh ohm, dan dituliskan
dalam bentuk rumus :
V = I .R
Dimana :
V = Tegangan yang timbul.
I = Arus yang mengalir.
R = Hambatan dari kawat konduktor.
Seutas kawat konduktor sebagaimana halnya dengan unsur-unsur lainnya dialam ini
terdiri dari kumpulan atom-atom yang sedang mengadakan ikatan ( ikatan kovalen ) diantara
stu atom dengan atom lainnya. Ikatan yang dimiliki oleh setiap konduktor mampu bergerak
bebas, berpindah-pindah dari satu atom ke atom lainnya sepanjang kawat konduktor tersebut,
sehingga menimbulkan apa yang disebut dengan arus elektron. Jika pada ujung-ujung kawat
konduktor diberi pengaruh medan listrik diluar maka ada kecendrungan bahwa muatan listrik
negative berpindah dari kutub negatif sumber tegangan melalui sepanjang kawat konduktor
dan kembali ke kutub positif dari sumber tegangan. Jadi arus elektron yang mengalir
sepanjang kawat konduktor adalah perpindahan elektron dari setiap atom. Nilai hambatan
rheostat mendekati nol, jika kontak geser mendekati bagian a. Pada umumnya jenis rheostat
adalah linier. Jenis lain dari hambatan adalah hambatan peka cahaya ( LDR : Light
Depedence Resistor ) adalah hambatan yang nilainya dipengaruhi oleh perubahan
temperature, dimana nilai hambatan thermistor akan mengecil apabila mendapati tambahan
panas.
Nilai hambatan biasanya tertulis pada selubung hambatan khusus untuk hambatan
orang nilai hambatannya dinyatakan dalam bentuk warna. Setiap warna mempunyai nilai,
tergantung dari letak lingkaran warna pada selubung hambatan .
Perhatikan tabel kode warna berikut.
Lingkaran
Warna
Nilai
1 2 3 4
Hitam
Coklat
Merah
Orange
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
10
0

10
1

10
2

10
3

10
4

10
5

10
6

10
7

10
8

10
9

10
-1

10
-2

-
-
2%
3%
4%
5%
-
-
-
-
5%
10%


Misalkan suatu hambatan mempunyai lingkaran pertama warna merah, lingkaran
kedua warna kuning, lingkaran ketiga orange, dan lingkaran ke empat bewarna emas.
Percobaan dimulai dari warna yang paling dekat ke salah satu ujung hambatan. Warna ini
adalah lingkaran warna ke 1 dan warna yang berikutnya menunjukkan lingkaran yang kedua
dan seterusnya. Untuk menterjemahkan kode warna digunakan aturan sebagai berikut :nilai
warna untuk lingkaran pertama dan keduanya menyatakan angka pertama dan angka kedua.
Nilai warna lingkaran ketiga menyatakan perkaliannya dan warna ke empat menyatakan
toleransinya. Maka hambatan dengan warna merah-kuning-orange-emas mempunyai nilai
2410
3
dan toleransinya 5%. Jadi nilai hambatan tersebut adalah 24.000 atau dituliskan 24
k.
Pada susnnan seri resistor berlaku.
Rtotal = R1 + R2 + . . . .Rn
Pada susunan paralel resistor berlaku.


BAB III
METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Multitester
2. Basikmeter
3. Hambatan tetap
4. Hambatan geser
5. Kabel.

3.2 Prosedur Percobaan
1. Persiapkan percobaan / komponen alat sesuai dengan daftar alat.
2. Buat rangkaian seperti gambar yang dibawah ini.

3. Ukurlah hambatan masing-masing komponen.
4. Catat hasilnya pada tabel.


BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
1. Tabel Hasil Rangkaian Seri
No R
1
R
2
R
3
R
4

Rtotal
Teori
Rtotal
Praktek
Nama Pengguna
1
2
3
4
5
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
26 k
Firmansyah
Yudi Adhari
Aji Prihastomo
Faza Ghilba
Resi Mai sari
.
2. Tabel Hasil Rangkaian Paralel.
No R
1
R
2
R
3
R
4

Rtotal
Teori
Rtotal
Praktek
Nama Pengguna
1
2
3
4
5
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
659
659
659
659
659
650
650
650
650
650
Aji Prihastomo
Yudi Adhari
Resi Mai sari
Firmansyah
Faza Ghilba

3. Tabel Hasil Rangkaian Gabungan.
No R
1
R
2
R
3
R
4

Rtotal
Teori
Rtotal
Praktek
Nama Pengguna
1
2
3
4
5
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
15,3 k
15,3 k
15,3 k
15,3 k
15,3 k
13 k
13 k
16 k
16 k
16 k
Yudi Adhari
Resi Mai sari
Faza Ghilba
Firmansyah
Aji Prihastomo



4.2 Analisa Data
Nilai Rtotal teori pada rangkaian seri, paralel, dan gabungan.
1. Rangkaian seri
Rs = R
1
+ R
2
+ R
3
+ R
4
= 1 + 3 + 10 + 12
= 26 k
2. Rangkaian Paralel


= 659
Persen Kesalahan =|

|
1. Rangkaian Seri.
Persen Kesalahan = |

|
= 0 %
2. Rangkaian Paralel
Persen Kesalahan =|

|
= 14 %

3. Rangkaian Gabungan.
Persen Kesalahan = |

|
= 15 %
Persen Kesalahan = |

|
= 4,5 %


3. Rangkaian gabungan
=2,3 k
Rs = R
1
+ R
p
+ R
4

= 1 + 2,3 + 12
= 15,3 k



4.3 Pembahasan
Pada percobaan rangkaian hambatan kali ini kami mendapatkan hasil yang beda
antara teori dan praktek, yaitu percobaan kedua dan ketiga, yang hasil secara teori di
dapat 659 dan 15,3 , dan praktek 650 dan 13 k. Hal ini dimungkinkan oleh
beberapa sebab. Yang pertama kesalahan dari pengamat yaitu salah posisi melihat skala
sehingga skala yang terbaca tidak sesuai dengan hasil yang seharusnya. Yang kedua
kesalahan dalam mengkalibrasi alat. Hal ini terjadi karena jarum saat dikalibrasi
menunjukkan yang seharusnya angka nol, bergeser melebihi atau kurang dari angka nol,
yang ketiga mungkin karena keslahan pada rangkaian hambatan, baik penyusunan
resistor yang tidak sesuai dengan teori ataupun pemasangan kabel yang kurang akurat.
Maksud dari harga toleransi pada resistor yang terdiri dari warna emas 5% dan
perak 10% adalah batas dari resistor masih memenuhi standar pemakaian yang
ditentukan oleh pabrik ataupun perusahaan pemroduksi. Yang 5% menunjukkan bahwa
nilai resistor secara teori denagan melihat nilai gelang yang ada pada resistor. Sedangkan
secara praktik menggunakan ohmmeter atau multitster , batas selisih antara praktik dan
teori tidak boleh lebih dari 5 %. Apabila beda teori dan praktek lebih dari 5 %, maka
resistor tidak memenuhi standar pemakaian lagi.
Perbedaan antara nilai hambatan pengganti yang disusun seri ataupun paralel
disebabkan karena nilai arus pada hambatan seri sama, sehingga.dapat ditulis
Is = I
1
= I
2
= . . . In
Sedangkan pada paralel karena rangkaiannya bercabang, sehingga kuat arus dalam setiap
hambatannya. Berbeda sehingga dapat ditulis.
Ip = I
1
+ I
2
+ . . . In
Perbedaan antara nilai hambatan pengganti yang seri dan paralel dapat
dijelaskan berdasarkan rumus :
Rangkaian seri
V = I. Rs Rangkaian seri (kuat arus pada ketiga hambatan sama besar)
Berdasarkan hukum ohm.
V
1
= I . R
1
Karena V = V
1
+ V
2
+ V
3

V
2
= I . R
2
maka V = I . R
1
+ I . R
2
+ I . R
3

V
3
= I . R
3

Sehingga V = I (R
1
+ R
2
+ R
3
) . . . . . . (1)
Apabila (R
1
+ R
2
+ R
3
) = Rs pada rangkaian seri maka :
V = I .Rs . . . . . . (2)
Dengan mensubsitusikan persamaan 1 dan 2, diperoleh :
I . Rs = I . (R
1
+ R
2
+ R
3
)
Rs = R
1
+ R
2
+ R
3
Rangkaian Paralel.
Hukum Khircoff.
I = I
1
+ I
2
+ I
3


Karena pada rangkaian paralel tegangan pada setiap hambatan sama, maka

. . . . (2)
Dengan menyamakan persamaan 1 dan 2 diperoleh


Jadi pada rangkaian seri diperoleh rumus penjumlahan setiap hambatan untuk
menggantikan rangkaain pengganti karena nilai kuat arus setiap hambatan sama,
sedangkan paralel nilai hambatan hambatan sama dengan jumlah kebalikan masing-
masing nilai hambatan.




BAB V
KESIMPULAN

Yang menyebabkan perbedaan hasil teori dan praktek disebabkan oleh tiga hal :
pertama salah posisi pengamat saat melihat nilai hasil pengukuran yang tidak tegak
lurus terhadap multitester. Sebab yang kedua kesalahan saat mengkalibrasikan alat,
dan yang ketiga kesalahan dalam rangkaian hambatan.
Maksud dari batas toleransi adalah batas dari resistor masih memenuhi syarat standar
pemakaian yang ditentukan oleh perusahaan pemroduksi resistor tersebut.
Yang menyebabkan hasil dari nilai hambatan pengganti yang disusun secara seri dan
paralel berbeda walau dengan resistor yang sama, karena pada rangkaian seri kuat
arus pada setiap hambatan sama besar. Sehingga nilai hambatan penggantinya pun
besar, Sedangkan nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel lebih keci, karena
kuat arus pada rangkaian dibagi seberapa banyak cabang pada rangkaian hambatan
tersebut.




BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Team Fisika Dasar. 2003. Panduan Pratikum Fisika dasar II. Inderalaya : UNSRI.
(http : // www. Wikipedia. Rangkaian paralel dan seri.com, diakses 19/3/2011)..

Anda mungkin juga menyukai