Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN MODEL ATOM

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif,
dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki
neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah
molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral,
sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau
negatif dan disebut sebagai ion.

1. TEORI ATOM DEMOCRITUS

Kata atom diciptakan kira-kira 2.500 tahun yang lalu oleh seorang filsuf Yunani bernama
Democritus. Democritus merupakan orang pertama yang
menyatakan bahwa materi terdiri atas partikel-partikel kecil
dan tidak dapat dibagi lagi, yaitu disebut atom. Menurut
Democritus jika suatu materi dibelah maka pembelahan
materi akan berakhir pada tingkat dimana partikel tidak dapat
dibelah lagi, yang dinamakan Atom. Nama atom berasal dari
bahasa Yunani yang berarti “tidak” dan “potong”. Misalnya,
kita mengambil sepotong perak dan membaginya hingga
menjadi bagian terkecil yang masih menunjukkan sifat kimia
dan fisik perak. Bagian terkecil dari siatu zat itulah yang
disebut sebagai atom. Namun konsep atom yang dikemukakan
oleh Democritus tidak didukung oleh eksperimen yang meyakinkan, sehingga tidak dapat
diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat.

Pada tahun 1800 para ilmuwan mulai mengetahui bahwa atom itu sendiri tersusun dari
bagian-bagian yang lebih kecil. Sejak saat itu ahli kimia dan ahli fisika terkemuka menciptakan
model-model struktur internal atom yang lebih rumit. Pengembangan konsep atom-atom secara
ilmiah dimulai oleh Jhon Dalton (1808), kemudian dilanjutkan oleh J.J. Thomson (1897),
Rutherford (1909), dan disempurnakan oleh Bohr (1913).
2. TEORI DAN MODEL ATOM JOHN DALTON

Pada tahun 1803, John Dalton mengembangkan


teori atom yang telah ditemukan oleh Democritus. John
dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya
tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua
hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum Prouts).
Lavosier mennyatakan bahwa "massa total zat-zat
sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi." Sedangkan Prouts
menyatakan bahwa "perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap."

Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
Berdasarkan kedua hukum tersebut serta hasil eksperimen yang dilakukanya sendiri, tahun 1808
Dalton (John Dalton, 1766 – 1844, Inggris) seorang ahli kimia mengajukan sebuah model atom.
John Dalton menjelaskan bahwa :

1) Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2) Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3) Atom-atom bergabung membentuk senyawa atom (molekul) dengan perbandungan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4) Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-
atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelebihan model/teori atom John Dalton:

 Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap
(Proust)
Kelemahan model/teori atom John Dalton:

 Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom
 Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikatan
 Tidak dapat Menerangkan sifat listrik atom

Model atom Dalton seperti bola pejal

PERCOBAAN LAVOSIER

Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah
beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan
volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri
oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri oksida, kemudian
dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas
(oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama.
PERCOBAAN JOSEPH PRUOST

Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang
dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan
yang tetap.

Meskipun secara kualitatif model atom Dalton ini sama dengan model atom Democritus,
Dalton dianggap sebagai orang pertama yang membangun teori atom modern dan berhasil
mengkaitkan konsep atom dengan prinsip-prinsip stoikiometri. Selain itu, model atom Dalton
juga telah membantu memahami lebih dalam mengenai konsep molekul. Di luar keberhasilanya
tersebut, model atom Dalton masih belum bisa menjelaskan secara kuantitatif mengenai atom
serta belum dapat menjawab pertanyaan tentang struktur atau komposisi dari atom.

(Visualisasi model
atom Dalton)
3. TEORI DAN MODEL ATOM THOMSON

J. J. Thomson (1897), fisikawan Inggris yang


mengemukakan bahwa terdapat partikel subatom yang disebut
elektron yang tersebar di dalam atom.. J. J. Thomson merupakan
penemu elektron. Thomson mencoba menjelaskan keberadaan
elektron menggunakan teori dan model atomnya. Menurutnya,
elektron tersebar secara merata di dalam atom yang dianggap
sebagai suatu bola yang bermuatan positif.

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik olehWilliam Crookers , maka J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan
anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel
penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron .
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka
harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk menetrallkan muatan negatif elektron
tersebut.
Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan
mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan
bahwa : "Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif elektron". Model atom yang dikemukakan oleh Thomson sering disebut sebagai model
roti kismis. Dengan roti sebagai atom yang bermuatan positif dan kismis sebagai elektron yang
tersebar merata diseluruh bagian roti. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif
sehingga atom bersifat netral.
Kelebihan model/teori atom Joseph John Thompson:

 Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom.


 Dapat menerangkan sifat listrik atom.

Kelemahan model/teori atom Joseph John Thomson:

 Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng tipis emas.

4. TEORI MODEL ATOM ERNEST RUTHERFORD

Model atom yang dikemukakan Thomson perlu diuji


kebenaranya. Rutherford (Ernest Rutherford, 1871 – 1937, Inggris)
melakukan eksperimen untuk menginvestigasi struktur internal atom
sekaligus menguji model atom Thomson. Pada tahun 1909, dibawah
supervisi Rutherford, dua mahasiswanya, Geiger (Johannes Wilhelm
Geiger, 1882 – 1945, Jerman) dan Marsden (Ernest Marsden, 1889 –
1970, Jerman) melakukan eksperimen penembakan lempeng tipis
emas dengan partikel alfa. Eksperimen ini, yang dikenal sebagai
eksperimen Geiger-Marsden, merupakan eksperimen difraksi
partikel alfa oleh atom-atom emas. Eksperimen Geiger-Marsden tersebut diilustrasikan
secara skematik seperti pada gambar.

lempeng tipis emas Geiger-marsden

Saat eksperimen, diamati bahwa sebagian besar partikel alfa dihamburkan (scattered)
dengan sudut kurang dari 1º dan lewat menembus lempengan emas. Hal ini cocok dengan
prediksi menurut model atom Thomson. Namun demikian, ternyata ada sebagian kecil partikel
alfa yang dihamburkan dengan sudut lebih dari 10º bahkan ada pula yang dipantulkan balik 180º.
Komentar Rutherford yang terkenal mengenai data eksperimen ini adalah: “Benar-benar tidak
masuk akal. Ini seperti menembakan peluru sebesar 38 centimeter ke selembar kertas tisu, namun
peluru tersebut malah dipantulkan balik”.
Dari hasil-hasil eksperimen Geiger-Marsden ini dan perhitungan yang ia lakukan,
Ruhterford menyimpulkan bahwa hampir sebagian besar struktur atom berupa ruang kosong,
atom memiliki inti yang sangat kecil, masif, bermuatan positif yang sangat besar, inti atom hanya
menempati ruang sebesar 10-6 kali ruang atom. Berdasarkan argumentasi-argumentasi tersebut,
pada tahun 1911 Rutherford mengemukakan model/teori atomnya sbb.: atom terdiri dari inti
bermuatan positif dengan elektron berputar mengelilingi inti, gaya tarik elektrostatik akan
menghasilkan gaya sentripetal yang dapat mempertahankan elektron-elektron bergerak pada
orbitnya masing-masing, antara inti atom dengan elektron berupa ruang kosong. Model atom
Rutherford diilustrasikan seperti pada gambar disamping.
Model atom Rutherford ini mirip dengan model tatasurya, di mana matahari sebagai inti
atom dan planet-planet sebagai elektron. Berkat hasil eksperimen lempeng tipis emas dan model
atomnya tersebut, Ruhterford diakui sebagai penemu inti atom dan model atom yang dia
kemukakan dikenal pula sebagai model inti.
Rutherford telah berhasil menemukan struktur atom. Namun
demikian, model atom yang ia bangun tidak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana susunan elektron di sekitar
inti, bagaimana struktur inti atom, mengapa elektron negatif tidak jatuh
ke dalam inti positif, dan pertanyaan fundamental lainya. Rutherford
mengatakan bahwa atom terdiri dari inti (bermuatan positf) berada di
pusat, sementara elektron (bermuatan negatif) bergerak mengelilingi
inti. Sebagian besar atom adalah ruangan kosong dan hampir semua massa atom ada pada inti.

Kelebihan model/teori atom Ernest Rutherford:

 Dapat menerangkan efek penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas.

Kelemahan model/teori atom Ernest Rutherford:


 Bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell (elektron yang terus bergerak
akan memancarkan energi yang pada akhirnya akan habis dan jatuh ke inti)

5. TEORI DAN MODEL ATOM NIELS BOHR

Niels Bohr (1913), fisikawan dari Denmark ini yang


selanjutnya menyempurnakan model atom yang dikemukakan oleh
Rutherford. Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang
spectrum garis atom hidrogen.
Beberapa hal yang dijelaskan oleh Bohr :

1. Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut


kulit.
2. Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat energi kulit.
3. Dalam keadaan stationer, elektron tidak melepas dan menyerap energi.
4. Elektron dapat berpindah posisi dari tingkatenergi rendah dan sebaliknya dengan menyerap
dan melepas energi.

Kelebihan model/teori atom Niels Bohr : Kelemahan model/atom atom Niels Bohr :

 Dapat menjelaskan spektrum atom  Tidak dapat menjelaskan atom


hidrogen berelektron banyak.
 Menjawab kesulitan teori atom  Tidak dapat menerangkan efek
Rutherford Zeeman bila atom ditempatkan pada
medan magnet
6. TEORI DAN MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM ATAU ATOM MODERN

Perkembangan model atom terbaru dikemukakan oleh model atom berdasarkan mekanika
quantum. Pada tahun 1920-an, tiga fisikawan, Louis de Broglie dari Prancis, Werner Heisenberg
dari Jerman, dan Erwin Schrodinger dari Austria berhasi mengemukakan teori atom modern atau
sering disebut Teori Atom Mekanika Kuantum.

Penjelasan ini berdasarkan tiga teori:

1. Teori dualisme gelombang partikel elektron yang dikemukakan oleh De Broglie pada
tahun 1924.
2. Asas ketidakpastian yang dikemukakan oleh Heisenberg pada tahun 1927.
3. Teori persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1926.

Teori Atom Mekanika Kuantum:

1. Elektron sangat kecil sehingga perilakunya tidak bisa dipastikan.


2. Bila fungsi gelombang elektron diketahui, dengan menggunakan Persamaan Schrodinger,
bisa ditemukan kebolehjadian tempat ditemukannya elektron.

Model atom mekanika gelombang

Menurut model atom ini, elektron tidak mengorbit pada lintasan tertentu sehingga
lintasan yang dikemukakan oleh Bohr bukan suatu kebenaran. Model atom ini menjelaskan
bahwa elektron-elektron berada dalam orbit dengan tingkat energi yang berbeda. Orbital
merupakan daerah dengan kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron di sekitar inti atom.

Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang :

1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner
seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital
(bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan
tertentu dalam suatu atom)

2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron
yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti,
tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya electron

Kelemahan Model Atom Modern :

Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel dalam
kotak dan atom dengan elektron tunggal.
KESIMPULAN

Teori Atom Klasik

Dahulu banyak orang mengganggap bahwa kita manusia hidup tergantung oleh alam.
Namun kita juga bisa mempengaruhinya. Para pemikir zaman itu, beranggapan bahwa unsur-
unsur yang tersimpel hanya ada 4, yaitu api, air tanah, dan udara (Aristoteles). Namun,
pengertian tentang unsur paling sederhana dari Aristoteles ditentang oleh Demokritus.
Demokritus mengibaratkan bahwa unsur yang paling simpel seperti sebuah roti yang dipotong-
potong menjadi sangat kecil, sehingga sampai tidak bisa dilihat. Demokritus memberi nama
unsur yang simpel itu atom.

Teori atom yang diterangkan Demokritus, adalah ilmu atom yang menyatakan bahwa
semuanya memiliki bagian terkecil dan itu berbeda satu sama lain. Misalnya, atom pada intan
dengan atom pada karbon dinyatakan berbeda oleh Demokritus. Ilmuan-ilmuan yang tidak
sepaham dengan Demokritus mencoba mencari tentang kebenaran teori atom klasik yang dibawa
Demokritus. Konsep baru temuan para ilmuan ini merupakan cikal bakal lahirnya kimia modern.

Teori Atom Modern

Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805),
kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911) dan disempurnakan oleh Bohr
(1914). Setelah model atom Bohr, Heisenberg mengajukan model atom yang lebih dikenal
dengan model atom mekanika gelombang atau model hatom modern. Hasil eksperimen yang
memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel
tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat
kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.

Anda mungkin juga menyukai