Berdasarkan hasil percobaannya ini kemudian Rutherford menyusun model atomnya yang
secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pada atom muatan positif dan sebagian besar massa atom terpusat pada suatu titik,
yaitu di tengah-tengah atom yang kemudian disebut inti atom.
2. Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruang kosong, yang ditunjukkan oleh
banyaknya partikel alpa yang diteruskan dalam percobaan Rutherford.
3. Di luar inti pada jarak relatif jauh, elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan-
lintasan seperti planet-planet mengitari matahari dalam sistim tata surya.
Lintasan Spiral Elektron Athom Rutherford
Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford
yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti
atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak
saling tolak menolak.
9. Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spektrum atom dan teori kuantum yang
dikemukakan oleh Max Planck, Niels Bohr mengajukan model atom hidrogen. Model atom
hidrogen menurut Bohr menyerupai sistem tata surya. Elektron dalam atom hanya dapat
berada pada tingkat energi tertentu. Artinya, elektron hanya dapat beredar pada lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain
disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energi. Tingkat energi paling rendah
adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor
kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Model atom Rutherford gagal menjelaskan tentang kestabilan atom dan terjadinya
spektrum garis atom hidrogen. Seorang ilmuwan Fisika dari Denmark, Niels Bohr dapat
menjelaskan spektrum garis atom hidrogren. Bohr mengemukakan teori atomnya untuk
menutupi kelemahan atom Rutherford dengan mengemukakan tiga postulatnya yaitu :
1. Elektron berotasi mengelilingi inti tidak pada sembarang lintasan, tetapi pada
lintasan-lintasan tertentu tanpa membebaskan energi. Lintasan ini disebut lintasan
stasioner dan memiliki energi tertentu.
2. Elektron dapat berpindah dari lintasan yang satu ke lintasan yang lain. Jika elektron
pindah dari lintasan berenergi rendah (lintasan dalam) ke lintasan berenergi tinggi
(lintasan luar) akan menyerap energi dan sebaliknya akan memancarkan energi.
Energi yang dipancarkan atau diserap elektron sebesar hf.
3. Lintasan-lintasan yang diperkenankan elektron adalah lintasan-lintasan yang