Anda di halaman 1dari 8

Struktur atom

Perkembangan teori atom


Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang. Melalui
model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu atom.
1. Vardhamana Mahavira (599 SM - 527 SM)
Mahavira (yang artinya "pahlawan besar") adalah nama yang biasa digunakan kaum Jain
untuk Vardhamana, tokoh utama pengembang agama mereka. Vardhamana dilahirkan sekitar
tahun 599 SM di India sebelah timur laut, di daerah yang sama dengan Gautama Buddha
dilahirkan walaupun segenerasi lebih dulu. Anehnya, peri kehidupan kedua orang itu banyak
persamaannya yang menarik. Vardhamana anak terkecil seorang pemuka, dan seperti juga
Gautama dibesarkan dalam gelimang kemewahan. Di umur tiga puluh tahun, dia jauhkan
kekayaan, familinya (dia punya istri dan seorang anak perempuan), meninggalkan
lingkungannya yang nyaman, dan memutuskan mencari kebenaran dan kepuasan spiritual.
2. Leukippos dan Demokritos (460 380 SM)
Atomist pertama adalah Leukippos dari Miletus-Yunani (440 SM) dan Demokritos dari
Abdera (420 SM). Mereka menyumbangkan pemikirannya secara terpisah, namun saling
bersesuaian. Pada hakekatnya gagasan Leukippos dan Demokritos mengenai materi bersifat
diskontinu. Kemudian mereka namakan dengan sebutan atom (Yunani: atomos = tak terbagi).
Materi tersusun dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi yang diketahui
sebagai atom. Atom-atom penyusun materi itu senantiasa bergerak di dalam kehampaan
(ruang vakum= ruangan yang mengandung ketiadaan absolut). Istilah atomos (a=tidak,
tomos=dapat dibagi) diberikan untuk partikel materi itu, karena atom-atom sangat halus dan
tidak dapat dibagi-bagi lagi.
3. Aristoteles
Para ahli fisafat alam seperti Aristoteles (384-322 SM) dari Staigera Yunani, Plato dan
Galen (130-200 SM) menolak konsep atom yang dikemukakan oleh Leukippos dan
Demokritos. Umumnya mereka memandang materi merupakan satu kesatuan yang utuh
(kontinu) dapat dibagi terus-menerus menjadi bagian sekecil-kecilnya tanpa batas dan dalam
alam semesta tidak ada kehampaan (ruang hampa). Alam semesta terdiri dari 4 elemen, yaitu
tanah, api, udara dan air karena masing-masing cenderung ditemukan di alam. Pandangan
itu diperkuat oleh Thales dari Miletus (sekitar 580 tahun SM), Anaximenes (550-475 SM)
dan Anaximander (tahun 610-545 SM) menyatakan dunia terdiri atas tanah, air, udara dan
api.
Pandangan para ahli filsafat alam itu, terutama Aristoteles lebih diyakini di masyarakat,
karena popularitas dan kredibilitasnya. Hal ini berlangsung sampai abad pertengahan (27 SM-
476 M). Sedangkan konsep atom Leukippos dan Demokritos tidak dihiraukan
orang. Aristoteles dianggap sebagai ahli filsafat Yunani yang terbaik saat itu. Gagasannya
sangat luas dalam berbagai bidang dan dituliskannya dalam bentuk buku yang berkaitan
dengan perkembangan pengetahuan seperti astronomi, biologi, metafisika, hukum, politik,
logika, etika dan estetika. Buku-bukunya dijadikan bahan acuan dalam waktu yang lama
(bahkan konsep logika masih dianut hingga sekarang).
4. Gassendi (1592-1655 M)
Sekitar tahun 1592 1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom merupakan bagian
terkecil suatu zat. Isaac Newton (1642 1727), seorang ilmuwan yang sangat berpengaruh
pada masa itu, mengemukakan dukungannya tentang keberadaan atom.
5. John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnya tentang
atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa Massa
total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi.
Sedangkan Prouts menyatakan bahwa Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa selalu tetap. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya
tentang atom sebagai berikut:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana.
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-
atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak
peluru. Seperti gambar berikut ini:
Kelebihan model atom Dalton:
a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom
b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama begitu pula bila atom dari
unsur berbeda maka akan memiliki sifat yang beda pula.
c. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi
kimia, danjuga atom tidak dapat dimusnahkan.
d. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul.
e. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
Kelemahan model atom Dalton:
a. Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang
lain.
6. Hipotesa Prout (1785-1855)
Hipotesis Prout adalah upaya yang dilakukan di awal abad kesembilan belas untuk
menjelaskan keberadaan beberapa unsur kimia melalui hipotesis tentang struktur internal dari
atom . Pada 1815 dan 1816 , kimiawan Inggris William Prout menerbitkan dua artikel di
mana ia mencatat bahwa berat atom yang telah ditetapkan untuk unsur yang dikenal pada saat
itu tampaknya menjadi beberapa dari semua berat atom hidrogen . Akibatnya, hipotesis
bahwa atom hidrogen adalah satu-satunya benar-benar mendasar, dan bahwa atom elemen
lain sebenarnya kelompok dari beberapa atom hidrogen.
7. Model Atom Thomson
Setelah tahun 1897 Joseph John Thomson berhasil membuktikan dengan tabung sinar
katode bahwa sinar katode adalah berkas partikel yang bermuatan negatif (berkas elektron)
yang ada pada setiap materi, maka tahun 1898 J.J.Thomson membuat suatu teori atom.
Menurut Thomson, atom berbentuk bulat di mana muatan listrik positif yang tersebar merata
dalam atom dinetralkan oleh elektron-elektron yang berada di antara muatan positif.
Elektron-elektron dalam atom diumpamakan seperti butiran kismis dalam roti, maka Teori
Atom Thomson juga sering dikenal Teori Atom Roti Kismis. Yang menyatakan
bahwa:Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif elektron.
Penemuan elektron pertama kali dikemukakan oleh J.J. Thomson pada saat
mempelajari tentang sinar katode. Dari eksperimen tentang sinar katode yang dilakukan di
dalam Laboratorium Cavendish di Cambridge, Inggris pada tahun 1897 inilah J.J. Thomson
berhasil mengukur perbandingan antara muatan elektron dengan massa elektron (e/m),
dengan mengamati penyimpangan sinar katode dalam gabungan medan listrik dan medan
magnet. Dari hasil perhitungan yang mutakhir perbandingan e/m adalah 1,7588 1011
C/kg.Sehubungan dengan penemuan elektron yang menjadi bagian dari atom oleh J.J.
Thomson pada tahun 1897, maka teori atom Dalton mulai goyah. Berdasarkan hasil
penemuan elektron tersebut, maka Thomson mengajukan model atom untuk pertama kali
(1904), yaitu sebagai berikut :
1. Atom bukan bagian terkecil dari zat.
2. Atom mempunyai muatan positif yang tersebar merata ke seluruh atom yang dinetralkan
oleh elektron-elektron yang tersebar di antara muatan positif itu.
3. Massa elektron jauh lebih kecil dari massa atom.
Apabila digambarkan/divisualisasikan model atom yang dikemukakan Thomson ini seperti
model roti kismis di mana bagian atom seperti halnya kismis yang menempel pada kue:

Kelebihan model atom Thomson:


Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan model atom Thomson:
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.
8. Model Atom Rutherford
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang muridnya, yaitu Hans Geiger dan
Ernest Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih banyak tentang
susunan atom. Mereka menembaki lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa
berenergi tinggi. Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa dapat menembus
lempeng emas tanpa pembelokkan berarti, seolah-olah lempeng emas itu tidak ada. Akan
tetapi, kemudian mereka menemukan bahwa sebagian kecil dari partikel alfa mengalami
pembelokan yang cukup besar, bahkan di antaranya dipantulkan. Adanya partikel alfa yang
terpantul mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang terpantul itu pastilah telah menabrak
sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak sesuai dengan model yang
dikemukakan oleh J. J Thomson, dimana atom digambarkan bersifat homogen pada seluruh
bagiannya. Pada tahun 1911, Rutherford menjelaskan penghamburan sinar alfa dengan
mengajukan gagasan tentang inti atom. Menurut Rutherford, sebagian besar dari massa dan
muatan positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti
atom. Elektron beredar mengitari inti pada jarak yang relatif sangat jauh. Lintasan elektron
itu disebut kulit atom. Namun, terdapat kelemahan pada teori atom Rutherford yakni tidak
dapat menjelaskan elektron itu tidak jatuh ke intinya. Menurut teori fisika klasik, gerakan
elektron mengitari inti akan disertai pemancaran energi berupa radiasi elektromagnet. Dengan
demikian, energi elektron semakin berkurang dan gerakannya melambat sehingga
membentuk lintasan spiral dan akhirnya jatuh ke inti atom.
Untuk menguji model atom J.J. Thomson, maka Ernest Rutherford mengadakan
percobaan dengan menembak atom-atom dengan partikel-partikel alpha, yaitu partikel
dengan massa empat kali massa atom hidrogen dan muatan positif sebesar dua kali muatan
elektron. Partikel alpha mempunyai daya tembus yang cukup kuat untuk melalui plat logam
yang sangat tipis. Dalam percobaannya, Rutherford menembakkan partikel alpha dengan
sasaran target lempengan tipis emas, seperti gambar di bawah ini :

Berdasarkan hasil percobaannya ini kemudian Rutherford menyusun model atomnya yang
secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pada atom muatan positif dan sebagian besar massa atom terpusat pada suatu titik,
yaitu di tengah-tengah atom yang kemudian disebut inti atom.
2. Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruang kosong, yang ditunjukkan oleh
banyaknya partikel alpa yang diteruskan dalam percobaan Rutherford.
3. Di luar inti pada jarak relatif jauh, elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan-
lintasan seperti planet-planet mengitari matahari dalam sistim tata surya.
Lintasan Spiral Elektron Athom Rutherford

Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford
yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti
atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak
saling tolak menolak.
9. Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spektrum atom dan teori kuantum yang
dikemukakan oleh Max Planck, Niels Bohr mengajukan model atom hidrogen. Model atom
hidrogen menurut Bohr menyerupai sistem tata surya. Elektron dalam atom hanya dapat
berada pada tingkat energi tertentu. Artinya, elektron hanya dapat beredar pada lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain
disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energi. Tingkat energi paling rendah
adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor
kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Model atom Rutherford gagal menjelaskan tentang kestabilan atom dan terjadinya
spektrum garis atom hidrogen. Seorang ilmuwan Fisika dari Denmark, Niels Bohr dapat
menjelaskan spektrum garis atom hidrogren. Bohr mengemukakan teori atomnya untuk
menutupi kelemahan atom Rutherford dengan mengemukakan tiga postulatnya yaitu :
1. Elektron berotasi mengelilingi inti tidak pada sembarang lintasan, tetapi pada
lintasan-lintasan tertentu tanpa membebaskan energi. Lintasan ini disebut lintasan
stasioner dan memiliki energi tertentu.
2. Elektron dapat berpindah dari lintasan yang satu ke lintasan yang lain. Jika elektron
pindah dari lintasan berenergi rendah (lintasan dalam) ke lintasan berenergi tinggi
(lintasan luar) akan menyerap energi dan sebaliknya akan memancarkan energi.
Energi yang dipancarkan atau diserap elektron sebesar hf.
3. Lintasan-lintasan yang diperkenankan elektron adalah lintasan-lintasan yang

mempunyai momentum sudut kelipatan bulat dari .


Gambar percobaan Niels Bohr:

Kelebihan teori atom Bohr:


Keberhasilan teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk meramalkan garis-garis
dalam spektrum atom hidrogen
Salah satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika atom-atom yang
dieksitasikan diletakkan pada medan magnet.
Kelemahan teori atom Bohr:
Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu menjelaskan
spektrumatom yang lebih kompleks (dengan jumlah elektron yang lebih banyak).
Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan
berbentuk elips.
Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel bukan sebagai partikel dan
gelombang, sehingga kedudukan elektron dalam atom merupakan kebolehjadian.

10. Model Atom Mekanika Kuantum (1926), Hipotesa de Broglie


Teori atom Bohr hanya sesuai untuk atom hidrogen. Selain itu, pada perkembangan
selanjutnya diketahui bahwa gerakan elektron menyerupai gelombang. Oleh karena itu, posisi
elektron tidak mungkin dapat dipastikan. Dengan kata lain, orbit elektron yang berbentuk
lingkaran dengan jari-jari tertentu seperti yang dikemukakan Niels Bohr tidak dapat diterima.
Pada tahun 1926, dengan menggunakan pemikiran Louis de Broglie bahwa partikel
berperilaku seperti gelombang, Erwin Schrdinger mengembangkan suatu model atom
matematis yang menggambarkan elektron sebagai gelombang tiga dimensi daripada sebagai
titik-titik partikel. Menurut teori atom mekanika kuantum, meski elektron mempunyai tingkat
energi tertentu, posisinya tidak dapat dipastikan. Yang dikatakan tentang posisi elektron
adalah peluang untuk menemukannya. Daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan
elektron tersebut disebut orbital. Teori atom mekanika kuantum dapat menjelaskan struktur
atom yang lebih kompleks (atom multielektron). Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli
dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal
dengan prinsip ketidakpastian yaitu Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan
momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.
Gambar model atom mekanika kuantum:

Anda mungkin juga menyukai