Anda di halaman 1dari 5

Perkembangan Teori Atom

1.      Leukippos dan Demokritus (460 – 380 SM)

Leukippos merupakan orang pertama yang mencetuskan tentang keberadaan atom. Beliau
bersama dengan Demokritus muridnya mengemukakan bahwa materi terbentuk dari partikel
yang sudah tidak terbagi lagi. Yang kemudian mereka namai dengan sebutan atom (Yunani:
atomos = tak terbagi). Namun, Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles, Dia berpendapat bahwa
materi bersifat kuntinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Oleh
karena Aristosteles termasuk orang yang sangat berpengaruh pada masa itu, gagasan tentang
atom memudar dan tidak mengalami perkembangan selama berabad-abad lamanya.

2.      Gassendi (1592-1655 M)

Pemikiran tentang keberadaan atom muncul kembali. Sekitar tahun 1592 – 1655 Gasendi
mengemukakan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu zat. Isaac Newton (1642 – 1727),
seorang ilmuwan yang sangat berpengaruh pada masa itu, mengemukakan dukungannya tentang
keberadaan atom.

3.      Teori atom Dalton (1808 M)

Berdasarkan berbagai penemuan pada masa itu, John Dalton merumuskan teori atom yang
pertama sekitar tahun 1803-1807, yang kita kenal sebagai teori atom Dalton. Berikut adalah
postulat-postulat dalam teori atom Dalton.

1. Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat dibagi
kembali(disebut atom).Dalam reaksi kimia,mereka tidak dapat diciptakan,dihancurkan
atau diubah menjadi jenis unsur yang lain.
2. Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena itu memiliki sifat-
sifat yang serupa;seperti massa dan ukuran.
3. Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang berbeda pula.
4. Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.
5. Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-perbandingan
yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa
Namun pada perkembangannya, terdapat kelemahan dari teori atom Dalton ini, di antaranya :

 Ketidakterpisahan atom terbukti salah, karena, atom dapat dibagi lagi menjadi proton,
neutron dan elektron. Namun atom adalah partikel terkecil, yang sangat berpengaruh
dalam reaksi kimia.
 Menurut Dalton, atom-atom dari unsur yang sama adalah sama dalam segala hal.
Pernyataan ini salah karena atom dari beberapa unsur berbeda dalam hal massa dan
kepadatan. Atom seperti dari unsur yang sama memiliki massa yang berbeda disebut
isotop. Misalnya, klorin memiliki dua isotop yang memiliki nomor massa 35 dan 37
satuan massa atom (sma).
 Dalton juga mengatakan atom elemen yang berbeda berbeda dalam segala hal. Hal ini
telah terbukti salah dalam kasus-kasus tertentu seperti atom argon dan atom kalsium,
yang memiliki massa atom yang sama yaitu 40. Atom unsur berbeda yang memiliki
massa atom yang sama disebut isobar.
 Menurut Dalton atom unsur yang berbeda bergabung dalam rasio nomor sederhana
keseluruhan untuk membentuk senyawa. Hal ini tidak terlihat pada senyawa organik
kompleks seperti gula C12H22O11.
 Teori ini gagal untuk menjelaskan keberadaan alotrop. Perbedaan sifat arang, grafit,
berlian tidak dapat dijelaskan karena ketiganya terdiri dari atom yang sama yaitu karbon.

Meskipun demikian, Teori atom Dalton diterima karena dapat menjelaskan dengan baik beberapa
fakta eksperimen pada masa itu, di antaranya Hukum Kekekalan Massa dan Hukum
Perbandingan Tetap dengan baik.

4.      Hipotesa Prout (1785-1855)

Hipotesis Prout adalah upaya yang dilakukan di awal abad kesembilan belas untuk menjelaskan
keberadaan beberapa unsur kimia melalui hipotesis tentang struktur internal dari atom . Pada
1815 dan 1816 , kimiawan Inggris William Prout menerbitkan dua artikel di mana ia mencatat
bahwa berat atom yang telah ditetapkan untuk unsur yang dikenal pada saat itu tampaknya
menjadi beberapa dari semua berat atom hidrogen . Akibatnya, hipotesis bahwa atom hidrogen
adalah satu-satunya benar-benar mendasar, dan bahwa atom elemen lain sebenarnya kelompok
dari beberapa atom hidrogen.

5.      Model Atom Thomson

Pada Tahun 1900, J. J Thomson menemukan Elektron. Penemuan elektron berkaitan dengan
percobaan-percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa. Melalui percobaan dapat
ditunjukkan bahwa perpendaran itu disebabkan oleh suatu radiasi yang memancar dari
permukaan katode menuju anode.Oleh karena berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar
katode. Percobaan lebih lanjut menunujukan bahwa sinar  katode merupakan radiasi partikel
yang bermuatan listrik negatif. Selanjutnya, Thomson menamakanya elektron. Berdasarkan hal
itu, Thomson menyimpulkan bahwa elektron merupakan partikel dasar penyusun atom.

Setelah penemuan elektron pada tahun 1900, J. J Thomson mengajukan model atom yang
menyerupai roti kismis. Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.

6.      Model Atom Rutherford

Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger dan Ernest
Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih banyak tentang susunan
atom. Mereka menembaki lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa berenergi
tinggi.

Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa dapat menembus lempeng emas tanpa
pembelokkan berarti, seolah-olah lempeng emas itu tidak ada. Akan tetapi, kemudian mereka
menemukan bahwa sebagian kecil dari partikel alfa mengalami pembelokan yang cukup besar,
bahkan di antaranya dipantulkan.

Adanya partikel alfa yang terpantul mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang terpantul itu
pastilah telah menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak sesuai dengan
model yang dikemukakan oleh J. J Thomson, dimana atom digambarkan bersifat homogen pada
seluruh bagiannya.

Pada tahun 1911, Rutherford menjelaskan penghamburan sinar  alfa dengan mengajukan gagasan
tentang inti atom. Menurut Rutherford, sebagian besar dari massa dan muatan positif atom
terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti atom. Elektron beredar
mengitari inti pada jarak yang relatif sangat jauh. Lintasan elektron itu disebut kulit atom.

             Namun, terdapat kelemahan pada teori atom Rutherford yakni tidak dapat menjelaskan
elektron itu tidak jatuh ke intinya. Menurut teori fisika klasik, gerakan elektron mengitari inti
akan disertai pemancaran energi berupa radiasi elektromagnet. Dengan demikian, energi elektron
semakin berkurang dan gerakannya melambat sehingga membentuk lintasan spiral dan akhirnya
jatuh ke inti atom.
 

7.      Model atom bohr (1913), Spektrum hidrogen

Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spektrum atom dan teori kuantum yang dikemukakan oleh
Max Planck, Niels Bohr mengajukan model atom hidrogen. Model atom hidrogen menurut Bohr
menyerupai sistem tata surya. Elektron dalam atom hanya dapat berada pada tingkat energi
tertentu. Artinya, elektron hanya dapat beredar pada lintasan tertentu saja. Elektron dapat
berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu
energi.

8.      Model Atom Mekanika Kuantum (1926), Hipotesa de Broglie

Teori atom Bohr hanya sesuai untuk atom hidrogen. Selain itu, pada perkembangan selanjutnya
diketahui bahwa gerakan elektron menyerupai gelombang. Oleh karena itu, posisi elektron tidak
mungkin dapat dipastikan. Dengan kata lain, orbit elektron yang berbentuk lingkaran dengan
jari-jari tertentu seperti yang dikemukakan Niels Bohr tidak dapat diterima.

Pada tahun 1926, dengan menggunakan pemikiran Louis de Broglie bahwa partikel berperilaku
seperti gelombang, Erwin Schrödinger mengembangkan suatu model atom matematis yang
menggambarkan elektron sebagai gelombang tiga dimensi daripada sebagai titik-titik partikel.
Menurut teori atom mekanika kuantum, meski elektron mempunyai tingkat energi tertentu,
posisinya tidak dapat dipastikan. Yang dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang untuk
menemukannya. Daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron tersebut disebut
orbital. Orbital biasanya digambarkan berupa awan dengan ketebalan yang bervariasi. Awan
yang lebih tebal menyatakan peluang yang lebih besar untuk menemukan elektron dan
sebaliknya. Teori atom mekanika kuantum dapat menjelaskan struktur atom yang lebih kompleks
(atom multielektron). 

Anda mungkin juga menyukai