Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari perkembangan teori atom, mahasiswa


diharapkan dapat:

 mendeskripsikan konsep perkembangan teori atom, mulai dari


teori atom Dalton hingga teori atom mekanika gelombang
 Menjelaskan model atom Rutherford serta kelemahannya
 Menganalisis model atom Bohr
 Menganalisis model atom mekanika gelombang

B. Uraian Materi

1. Pengantar

Sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi, filsuf Yunani Demokritus


menemukan konsep atom (dari bahasa Yunani disebut atomos, yang
berarti "tak terpisahkan"). Atom, kekal, konstan, tak terlihat dan tak
terpisahkan, mewakili unit terkecil dari semua materi. Demokritus
mengemukakan bahwa berbagai materi dan perubahan di alam
semesta timbul dari berbagai interaksi yang berbeda antara konstituen
yang paling mendasar ini. Dia menjelaskan konsep atom dimana
setiap bagian materi dapat dibelah sedemikian rupa hingga penyusun
terakhir tercapai. Saat ini kata atom digunakan untuk mengidentifikasi
komponen dasar molekul yang menyusun semua materi, namun
diketahui bahwa atom itu sendiri tersusun dari partikel dasar lain
bahkan lebih mendasar, beberapa di antaranya bersifat elementer.

2. Model-Model Atom

2.1 Model Atom Dalton

Semua materi di alam terbuat dari kombinasi puluhan atom


yang berbeda secara alami. Pada awal abad ke 19, para ilmuwan mulai
mempelajari penguraian bahan dan mencatat bahwa beberapa zat tidak
dapat dipecah melewati titik tertentu. Misalnya, air tidak dapat
dipecah lebih jauh menjadi oksigen dan hidrogen. zat utama ini
disebut unsur kimia. Materi dapat berada dalam bentuk unsur murni,
senyawa kimia dari dua atau lebih unsur, atau sebagai campuran
senyawa tersebut. Hampir 80 unsur diketahui pada waktu itu dan
melalui serangkaian percobaan memberikan konfirmasi bahwa unsur-
unsur tersebut terdiri dari atom. Berdasarkan fakta tersebut ditemukan
hukum perbandingan tetap: dua unsur, bila digabungkan untuk
membentuk senyawa murni, selalu bergabung dalam rasio berat
tertentu. Misalnya, jika unsur A digabungkan dengan unsur B, maka
akan membentuk senyawa AB. Karena berat A konstan dan berat B
konstan, perbandingan berat keduanya akan selalu sama. Hal ini
berarti bahwa dua unsur hanya akan bergabung dalam proporsi
tertentu; menambahkan jumlah berlebih dari salah satu unsur tidak
akan menghasilkan lebih banyak senyawa.

Contoh 1.1 Karbon dapat membentuk 2 senyawa dengan oksigen,


yaitu CO dan CO2
C + O CO

3g 4g 7g

C + O CO2

3g 8g 11 g

Perbandingan massa C:O dalam senyawa CO dan CO 2 adalah


berturut-turut 3:4 dan 3:8.

Teori atom pertama yang disertai bukti empiris untuk hukum


perbandingan tetap dikembangkan pada tahun 1803 oleh ahli kimia
Inggris John Dalton (1766-1844). Dalton melakukan sejumlah
eksperimen pada gas dan cairan dan menyimpulkan bahwa dalam
reaksi kimia, jumlah unsur yang digabungkan membentuk senyawa
selalu dalam proporsi yang sama. Dia menunjukkan bahwa materi
terdiri dari atom dan atom memiliki bobot tersendiri. Menurut teori
atom Dalton reaksi kimia dapat dijelaskan melalui penggabungan dan
pemisahan atom. Model atom Dalton menggambarkan bagaimana
semua unsur terdiri dari partikel tak terpisahkan yang dia sebut atom.
Dalton menggambarkan atom seperti Cannonballs, (Gbr.1-1) dan
bahwa semua atom dari unsur tertentu sama persis. Dalton lebih jauh
menjelaskan bahwa unsur yang berbeda memiliki atom dan senyawa
yang berbeda, dibentuk dengan menggabungkan atom dari dua atau
lebih unsur.
2.2 Model Atom Thomson

Pada bulan November 1895, Wilhelm Roentgen (1845-1923)


menemukan jenis radiasi baru yang disebut sinar-X, yaitu sinar yang
mampu menembus material yang sangat padat. Segera setelah
penemuan sinar-X, Henri Becquerel (1852-1908) menunjukkan bahwa
bahan tertentu memancarkan sinar yang sama tidak tergantung pada
gaya eksternal manapun. Emisi radiasi semacam itu dikenal sebagai
radioaktivitas.

Selama periode waktu yang sama, para ilmuwan secara


ekstensif mempelajari sebuah fenomena yang disebut sinar katoda.
Sinar katoda dihasilkan di antara dua piring (katoda dan anoda) dalam
tabung gelas yang diisi dengan gas kerapatan rendah bila arus listrik
tegangan tinggi dilewatkan dari katoda ke anoda. Tahun 1897 Sir
Joseph John Thomson (1856-1940) melakukan eksperimen yang
mengarah pada penemuan partikel subatomik pertama yaitu elektron.
Aspek yang paling penting dari penemuannya adalah bahwa Sinar
katoda adalah aliran partikel. Berdasarkan percobaan dia mengamati
bahwa sinar katoda selalu dibelokkan oleh medan listrik dari pelat
bermuatan negatif di dalam tabung sinar katoda, yang membuatnya
menyimpulkan bahwa sinar membawa muatan listrik negatif.
Thomson mampu mengukur rasio muatan terhadap massa, e/m, dari
sinar katoda; besifat konstan yang tidak tergantung dari bahan yang
digunakan. Rasio ini juga diketahui untuk atom dari analisis
elektrokimia, dan dengan membandingkan nilai yang diperoleh untuk
elektron ia dapat menyimpulkan bahwa elektron adalah partikel yang
sangat kecil, kira-kira 1.000 kali lebih kecil dari atom terkecil
(hidrogen). Elektron adalah partikel subatomik pertama yang
diidentifikasi.

Tahun 1904, Thomson mengembang model atom untuk


menerangkan bagaimana muatan positif dan muatan negative
terdistribusi dalam atom sedemikian rupa sehingga atom bersifat
netral. Model atom Thomson dapat menjelaskan:

 Netralitas atom
 Asal elektron
 Asal sifat kimia unsur-unsur
 Garis spectra (menurut teori ini radiasi yang diemisi unsur
bersifat monokromatik)
 Radioaktivitas
 Hamburan partikel yang bermuatan oleh atom

Keberhasilannya menemukan elektron, Thomson kemudian


mendapat hadiah Nobel pada Tahun 1906 bersama tujuh orang
siswanya, termasuknya salah satu dari mereka adalah anaknya sendiri.
Thomson bekerja di Cavendish laboratorium di Cambridge yang
sangat terkenal pada masa tersebut.

2.3 Model Atom Planet Rutherford

Model atom Thomson menggambarkan atom relatif besar,


bermuatan positif, massa amorf berbentuk bulat dengan elektron
bermuatan negatif didistribusikan secara homogen sepanjang volume
bola. Ukuran atom diketahui dalam satuan angstrong (1 Ấ = 10 -10 cm =
10-9 m). Pada Tahun 1911 Geiger dan Masden melakukan eksperimen
dibawah arahan Ernest Rutherford (1871-1937). Rutherford sendiri
mendapat hadiah Nobel pada tahun 1911.

.
Gambar 1.1 Model Atom Thomson
Sumber: http://sikil-rayapen.blogspot.co.id/2015

Rutherford menempatkan sumber radioaktif alami (seperti


radium) di dalam blok timbal seperti ditunjukkan pada Gambar 2-4.
Sumber tersebut menghasilkan berkas partikel α yang diarahkan ke
lempeng tipis logam emas . Rutherford berhipotesis bahwa jika model
Atom Thomson benar maka hanya sedikit aliran partikel α yang akan
melewati lapisan tipis. Sinar yang melewati volume atom diharapkan
karena model Thomson mendalilkan distribusi muatan positif dan
negatif yang agak seragam di seluruh atom. Pembelokan sinar akan
terjadi bila partikel α bermuatan positif datang sangat dekat dengan
dengan daerah partikel bermuatan positif. Sebagian besar partikel α
melewati lapisan emas tanpa defleksi. Namun, beberapa dari sinar α
dipantulkan kembali ke belakang. Tantangan utamanya adalah
menjelaskan apa yang menyebabkan sudut defleksi semacam itu dan
apa yang menyebabkan partikel lain melewati atom tanpa adanya
hamburan.

Berdasarkan percobaan penembakan partikel-α, Rutheford


menyimpulkan:

a) Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif, dikelilingi


oleh electron yang bermuatan negatif. Kesimpulan ini
didasarkan kepada fakta adanya partikel-α yang dipantulkan,
dan dibelokkan .
b) Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong. Hal ini
berdasarkan fakta bahwa lebih banyak partikel-α yang
diteruskan.

.
Gambar 1.3 Percobaan Rutherford (a) penembakan partikel α, (b)
hamburan partikel alfa yang diamati
Sumber: Sikil-Rayapen blocspot.co.id

Berdasarkan hasil eksperimen penembakan partikel-α, Rutherford


kemudian mengusulkan model atom yang lebih dikenal dengan model
atom planet. Model atom ini disebut model planet karena elektron
mengelilingi inti seperti planet-planet mengelilingi matahari dalam
sistem tata surya.

Model atom planet Rutherford tidak dapat menjelaskan hal berikut:

a) Bagaimana elektron (partikel yang bermuatan negatif) berada


di luar inti (partikel yang bermuatan positif) meski memiliki
gaya elektrostatik yang atraktif? Menurut model planet
elektron berputar di sekitar inti seperti planet di sekitar
matahari, meskipun planet-planet adalah netral listrik.
b) Menurut teori elektromagnetik klasik setiap muatan yang
ditempatkan dalam gerakan melingkar akan memancarkan
cahaya elektromagnetik ,yang berarti elektron yang mengorbit
di sekitar inti akan menjalani lintasan spiral ke dalam dan jatuh
ke dalam inti karena hilangnya energi kinetik secara perlahan.
Ini akan menghasilkan atom yang sangat tidak stabil.
c) Energi foton yang terpancar dari elektron spiral akan berubah
frekuensi selama proses deselerasi dan menghasilkan spektrum
yang kontinu, sedangkan spektrum beberapa unsur dikenal
menunjukkan garis –garis diskrit yang spesifik.
d) Apa yang menahan muatan positif dalam inti berada dalam
tempat yang sama meskipun adanya gaya tolak karena muatan
sama diantara partikel-partikel tersebut.

2.4 Model Atom Bohr


Pada tahun 1913, Niels Bohr (1885-1962) mengembangkan
model atom untuk menjawab pertanyaan permasalahan stabilitas atom
Rutherford. Modelnya didasarkan pada karya Planck (kuantisasi
energi), Einstein (sifat foton cahaya) dan Rutherford (inti di pusat
atom).

Pada tahun 1900, Max Planck (1858-1947) memecahkan


permasalahan yang sudah berkembang cukup lama, yaitu Radiasi
benda hitam dengan menunjukkan bahwa atom memancarkan cahaya
dalam kumpulan radiasi (disebut foton oleh Einstein pada tahun 1905
dalam teorinya tentang efek fotolistrik). Fakta ini mendasari
perumusan hukum radiasi Planck: "sebuah cahaya juga dipancarkan
seperti yang diserap dalam kuantum energi yang diskrit. Kuanta energi
sebanding dengan frekuensi cahaya (f, yang menunjukkan warna
cahaya).

hc
E=hf = (1-1)
λ

Dimana h adalah konstanta Planck (h = 6,63 × 10-34 J s), c


adalah kecepatan cahaya dan λ adalah panjang gelombang cahaya
yang dipancarkan atau diserap. Bohr menerapkan teori kuantum
cahaya ini ke struktur elektron dengan membatasi hanya ada di
sepanjang orbit tertentu (disebut orbit yang diijinkan) dan tidak berada
di lokasi lain di dalam atom. Momentum sudut elektron dikuantisasi
dan dengan demikian melarang lintasan acak di sekitar inti. Akibatnya
elektron tidak dapat memancarkan atau menyerap radiasi
elektromagnetik dalam jumlah tak terhingga yang akan memaksa
elektron untuk pindah ke orbit yang tidak diijinkan untuk elektron
tersebut. Dengan demikian elektron hanya diperbolehkan untuk
berpindah dari satu orbit ke orbit yang lain yang diijinkan. Elektron
dapat pindah dari satu orbit ke orbit yang lebih tingi energinya dengan
menyerap radiasi, dan sebaliknya, electron juga dapat berpindah ke
orbit yang lebih rendah energinya dengan melepaskan sejumlah
radiasi. Untuk teorinya tentang atom yang memperkenalkan disiplin
baru dalam fisika yaitu mekanika kuantum, Bohr menerima Hadiah
Nobel pada tahun 1922. Dia juga seorang pendiri sekolah mekanika
kuantum Kopenhagen.

Gambar 1.3 Model Atom Bohr


Sumber:http://chemistry35.blogspot.co.id/2011/03

3. Rangkuman
Perkembangan model atom modern dikemukakan oleh John
Dalton dimana atom merupakan bagian terkecil penyusun materi.
Setelah ditemukan elektron melalui percobaan sinar katoda, Thomson
mengemukakan bahwa terdapat partikel kecil lainnya sebagai bagian
penyusun atom, yaitu elektron yang bermuatan negatif dan inti atom
yang bermuatan positif. Muatan positif dan negatif tersebut tersebar ke
seluruh atom. Melalui eksperimen penembakan partikel alfa,
Rutherford kemudian menjelaskan bahwa atom terdiri dari inti yang
bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif. Elektron
mengelilingi inti seperti planet-lanet mengelilingi matahari dalam
sistem tata surya, sebagian besar volume atom mrupakan ruang
kosong. Kelemahan model atom Rutherford tidak mampu menjelaskan
kestabilan atom , dimana menurut teori elektrodinamik klasik, jika
suatu partikel bermuatan bergerak mengelilingi partikel bermuatan
lainnya akan mengalami perlambatan karena kehilangan energi
kinetiknya dan eektron akan jatuh ke inti. Kelemahan tersebut
kemudian dijelaskan oleh Bohr. Bohr mengatakan bahwa elektron
bergerak pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut orbit. Elektron
hanya diijinkan mengorbit pada lintasan tertentu.

4. Latihan

1) Penjelasan teori atom Thomson didasarkan kepada eksperimen


sinar katoda. Jelaskan hasil eksperimen tersebut sehingga
Thomson berkesimpulan bahwa atom bukanlah partikel terkecil
suatu materi!

2) Jelaskan keunggulan dan kelemahan model atom Rutherford, dan


apa dasar perubahan model atom Rutherford jika ditinjau dari
model atom Thomson?

3) Bagaimana penjelasan Bohr dalam upaya memperbaiki kelemahan


model atom Rutherford?

Anda mungkin juga menyukai