1856-1940
RUTHERFORD
BOHR
3.2 MODEL ATOM RUTHERFORD
Penemuan sinar radioaktif oleh Henri Becquerel serta pasangan
Marie - Piere Curie telah memberi inspirasi Ernest Rutherford
untuk mempelajari atom menggunakan sinar radioaktif . Hasil
eksperimen menunjukkan model atom Thompson tidak benar.
Sebagai gantinya, Rutherford menyatakan bahwa atom terdiri atas
inti yang sangat pejal dan elektron bergerak mengelilinginya. Sejak
saat itu lahirlah cabang kajian ilmu baru yaitu Fisika Nuklir.
Namun, model atom Rutherford ternyata bertentangan dengan
teori elektromagnetik. Elektron yang mengorbit inti
memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik sehingga
elektron kehilangan tenaga, akhirnya orbit elektron makin lama
makin kecil sehinga akhirnya bergabung dengan inti.
Sebelum membahas hamburan partikel , terlebih dahulu akan
dikenalkan tentang partikel radiasi. Unsur radioaktif
diketemukan secara tidak sengaja pada tahun 1896 ketika Henry
Becquerel mempelajari interaksi antara sinar–X dengan material
flouresens garam uranium natrium-sulfat. Becquerel menduga
garam tersebut juga akan berpendar jika dikenai sinar–X. Suatu
hari karena cuaca mendung, Becquerel membatalkan rencana
eksperimen dan semua bahan disimpan di dalam lemari. Tanpa
sengaja ia meletakkan garam uranium di atas film photo yang
telah dibungkus dengan kertas hitam. Ketika film dicuci, terlihat
bayangan kristal garam uranium. Bayangan ini dapat dipastikan
bukan berasal dari pendaran uranium akibat terkena sinar
matahari, tetapi berasal dari sinar yang keluar dari uranium itu
sendiri. Setelah melakukan eksperimen beberapa kali, diketahui
sinar aneh tersebut ternyata memiliki sifat-sifat yang sangat
mirip dengan yang dimiliki sinar–X. Sebagaimana sinar–X
dinamakan juga sinar Röntgent sesuai dengan nama penemunya,
sinar aneh ini diberi nama sinar Becquerel.
Untuk mengetahui hakekat sinar radioaktif, Rutherford melewatkan
seberkas sinar radioaktif melalui medan magnet sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar ??? di bawah ini. Ia menduga sinar radioaktif bermuatan
listrik sehingga lintasan geraknya pasti dibelokkan oleh medan magnet.
Dugaannya benar, jejak sinar radioaktif terpecah menjadi dua bagian.
Bagian yang membelok ke kiri bermuatan listrik positif dinamainya sinar
. Dengan segala kesulitan teknis yang dihadapi saat itu, pada tahun1903
Rutherford berhasil mengukur perbandingan q/m partikel dan
menyimpulkan partikel tersebut adalah atom helium yang terionisasi
ganda. Partikel yang dibelokkan ke arah kanan bermuatan listrik negatif
diberi nama sinar . Dari pengukuran q/m sinar serta sifat-sifatnya
ketika berinteraksi dengan medan listrik maupun medan magnet,
disimpulkan bahwa sinar tak lain adalah berkas elektron bebas. Sinar
lain yang tidak dibelokkan oleh medan magnet berhasil dicirikan oleh Paul
Ulrich Villard setahun kemudian dan diberi nama sinar . Ada 2
kemungkinan hakekat sinar yaitu pertikel tidak bermuatan listrik atau
gelombang elektromagnetik. Berdasarkan hasil eksperimen lainnya dapat
disimpulkan sinar merupakan gelombang elektromagnetik seperti sinar-
X tetapi memiliki panjang gelombang yang lebih pendek. Sinar inilah yang
menghitamkan pelat foto Becquerel.
Partikel Alpha (dinamakan sesuai huruf pertama pada abjad Yunani,
α) adalah bentuk radiasi partikel yang sangat menyebabkan ionisasi,
dan kemampuan penetrasinya rendah. Partikel tersebut terdiri dari dua
buah proton dan dua buah neutron yang terikat menjadi sebuah partikel
yang identik dengan nukleus helium, dan karenanya dapat ditulis juga
sebagai He2+.
Partikel Alpha dipancarkan oleh nuklei yang radioaktif seperti uranium
atau radium dalam proses yang disebut dengan peluruhan alpha.
Kadang-kadang proses ini membuat nukleus berada dalam excited state
dan akan memancarkan sinar gamma untuk membuang energi yang
lebih.
Setelah partikel alpha dipancarkan, massa atom elemen yang
memancarkan akan turun kira-kira sebesar 4 amu. Ini dikarenakan oleh
hilangnya 4 nukleon. Nomor atom dari atom yang bersangkutan turun 2,
karena hilangnya 2 proton dari atom tersebut, menjadikannya elemen
yang baru. Contohnya adalah radium yang menjadi gas radon karena
peluruhan alpha.
Partikel Alpha tidak dapat menembus kertas yang agak tebal karena
muatannya.
Radiasi alpha terdiri dari
nukleus helium-4 dan
dapat dengan mudah
dihentikan dengan
selembar kertas saja.
Radiasi beta, yang terdiri
dari elektron, dapat
dihentikan dengan
lempengan aluminium.
Radiasi gamma diabsorbsi
secara perlahan pada saat
mempenetrasi material
yang padat.
Partikel yang dipancarkan oleh inti radioaktif
memiliki tenaga kinetik dalam orde beberapa MeV.
Karena bermuatan listrik, partikel ini mampu
mengionisasi material yang dilewatinya. Di udara pada
kondisi tekanan dan temperatur kamar, partikel
memiliki jangkauan sekitar 3,5 cm. Partikel kehilangan
tenaga kinetiknya melalui mekanisme ionisasi serta
eksitasi. Setelah berhenti, partikel mengikat 2 buah
elektron bebas sehingga menjadi atom helium. Dari
analisis menggunakan teori kinetik gas, dapat dihitung
besarnya jalan bebas rata-rata atom atau molekul
adalah sekitar 10-5 cm, sehingga partikel dapat
memasuki dan melewati atom sekitar 3,5 10 5 buah.
Eksperimen Ruhterford memakai partikel α sbg bahan peneyelidikan
atomik (lihat Beisser hal 122)
Dengan asumsi model atom Thomson, dpt diduga bahwa:
Partikel α (5 MeV)dpt menembus langsung selaput Au dg
ketebalan 0,4 m ( 1µm=104 atom), hanya dg
mengalami sedikit defleksi.
Hanya gaya listrik lemah saja yg beraksi pd partikel α yg
menembus selaput logam Au dan momentum awalnya
sudah cukup untuk menembusnya dg sedikit
penyimpangan lintasan semula ( 1° atau kurang).
Kenyataanya :
Banyak partikel α yg muncul dr selaput Au dg deviasi
(penyimpangan) kurang dr 1°.
Beberapa terhambur dg sudut yg sangat besar.
• Hukum Sinus
• Karena
• Dan
• Perubahanmomentum diperoleh
4.1. DIMENSI INTI
Mencari jarak pendekatan terpendek .
Partikel α akan mempunyai r0 terkecil jika mendekati inti dan
terdefleksi dg sudut 180 °
r0
Dimana
sehingga
Z=79
Atau r0 (Au) = 3,0 × 10-14 m
Jadi jari-jari inti emas < 3,0 × 10-14 m lebih kecil dari jari-jari
atom secara keseluruhan ( 1/10.000 dari jari-jari atom)
dan
Jadi : E = K + V
Jadi E = K + V
Energi positif untuk kombinasi inti – elektron berarti elektron tidak terikat
pada inti dan tidak ada syarat kuantum yang harus dipenuhi (tidak
membentuk atom)
Dalam kasus partikel dalam kotak, adanya batasan elektron pada ruangan
menimbulkan adanya keterbatasan fungsi gelombang yang diperbolehkan
sehngga membatasi energi pada daerah tertentu saja.
Gambar 4.5.2 Garis spektral berasal dari transisi antara tingkat energi
4.6 Gerak Inti
Pada analisis sebelumnya, inti hidrogen
(sebuah proton) dianggap tetap diam ketika
elektron berputar mengelilinginya.
= 5,8. 105 𝑚
Berarti 580 km, menunjukkan group gelombang yang
mulanya sangat sempit kemudian menyebar luas, karena
komponen kecepaan fase gelombang berubah terhadap
bilangan gelombang dan sebagian besar bilangan
gelombang telah menimbulkan group gelombang awal yg
sempit.
Gambar 2.1. Fungsi gelombag dan transformasi Fourier,
a. Denyut.
b.Group gelombang.
c.Gelombang yg melebar takberhingga.
d.Distribusi Gausian.
2. 2 PERSAMAAN GELOMBANG
Kuantitas diperlukan pada mekanika kuantum adalah
fungsi gelombang Ψ. Harga Ψ tidak ada tafsiran fisis.
dan Ψ 2 (ΨΨ∗ ) sebagai peluang mendapatkan benda
ditempat itu.
Benda harus didapatkan pada suatu tempat;
+∞
−∞ Ψ 2 𝑑𝑉 = 0 partikel tidak ada
Kita ambil Ψ 2 sama dengan peluang P, maka bentuk
normalisasi;
+∞
−∞ Ψ 2 𝑑𝑉 = 1 syarat normalisasi
Peluang partikel pada tempat tertentu;
+∞
−∞ P𝑑𝑉 = 1
Karena P berharga tunggal pada tempat dan waktu
tertentu dan juga malar (kontinu), maka fungsi
Gelombangnya harus berkelakuan baik agar
menggambarkan matematis dari benda nyata
Karena
dan
diperoleh
Diffrensial dua kali terhadap x diperoleh;
dan
+∞
−∞ Ψ 2 𝑑𝑥 = 1
+∞
−∞ Ψ 2 𝑑𝑥 = 1
Harga ekspektasi
2. 5 PERSAMAAN SCHRODINGER KEADAAN TUNAK
Fungsi gelombang umum partikel bebas
𝑖𝑝
+ 𝑥
Dengan 𝜓 = 𝑒 ℏ
𝑖𝐸
− 𝑡
Persamaan diatas dibagi dengan 𝜓 = 𝑒 ℏ dan
menyusun kembali diperoleh;
Persamaan Schrodinger
keadaan tunak bergan-
tung waktu satu dimensi
Partikel
dalam kotak
dan
Gambar 2.8. 1
Gambaran
skematik dari
penerobosan
melalui
perintang
Pada daerah I dan III persamaan Schrodinger untuk
partikel dengan fungsi gelombang 𝜓;
Dengan
Menyatakan bilangan gelombang de Broglie yang
menggambarkan partikel diluar perintang. Karena
Dengan
16 −2𝑘2 𝐿 16
𝑇= 𝑉 𝑒 = 𝑉 𝑒 −2𝑘2 𝐿
4+ −1 3+
𝐸 𝐸
𝑥 = 𝑟𝑠𝑖𝑛𝜃𝑐𝑜𝑠𝜙
𝑦 = 𝑟𝑐𝑜𝑠𝜃𝑐𝑜𝑠𝜙
𝑧 = 𝑟𝑐𝑜𝑠𝜙
𝑒2
Mensubtitusi energi potensial 𝑉 = − dan
4𝜋𝜀0 𝑟
mengalikan 𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 pada seluruh persamaan diatas
diperoleh untuk atom hidrogen;
Tiga bilangan kuantum dari solusi persamaan diatas
bersamaan dengan harga harga yang mungkin;
Bilangan kuantum utama=n=1,2,3,…
Bilangan kuantum orbital=l=0,1,2,…,n-1
Bilangan kuantum magnetik=ml=0, ±1, ±2,…,±l
Bilangan kuantum utama n menentukan energi total
elektron. Bilangan kuantum orbital menentukan besar
momentum sudut elektron terhadap inti, dan biangan
kuantum magnetik ml menentukan arah momentum
sudut.
Fungsi gelombang atom hidrogen pada koordinat polar;