Anda di halaman 1dari 29

Atom Dan Konfigurasi

Elektron

DANIEL ILHAM WAHYUDI


1407122769
L/O/G/O
TEKNIK LINGKUNGAN
Atom
Atom adalah suatu partikel terkecil dalam suatu unsur.
Partikel Dasar Penyusun Atom :
• proton :bermuatan positif
• Neutron :tidak bermuatan
• elektron :bermuatan negatif

Lambang Atom
X=lambang atom Jumlah elektron:
A=nomor atom= jumlah proton X(netral)=jumlah e =z
X+(ion +/kation) = jumlah e = z - p
Z=nomor massa =jumlah X- (ion - /anion) = jumlah e =z+p
(neutron – proton)
Isotop, Isobar,dan Isoton

• Isotop → unsur-unsur sejenis dengan nomor atom sama, nomor massa


beda → sifat kimia sama
Contoh:
• Isobar → unsur-unsur tak sejenis dengan nomor massa sama dan nomor
atom beda
Contoh:
• Isoton → atom-atom yang jumlah neutronnya sama, nomor massa dan
nomor atom beda
Contoh:
TEORI ATOM
Teori atom Dalton
Model atom Dalton dianggap sebagai model atom pertama yang cukup
ilmiah. Dalton menyempurnakan pendapat mengenai model atom yang
dikemukakan oleh Leucippos dan Democritus, yang menyatakan atom
merupakan materi yang tak terbagi. Atom menurut Dalton adalah sebagai berikut :

a) Materi terdiri atas partikel terkecil yang disebut atom. Atom tidak dapat dibagi
dan tidak dapat dicipta atau dimusnahkan.

b) Atom suatu unsur mempunyai sifat yang sama dalam segala hal (ukuran,
bentuk, dan massa) tetapi berbeda sifat-sifatnya dari atom unsur lain.

c) Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan, atau penyusunan kembali


atom-atom.

d) Atom suatu unsur dapat bergabung dengan atom unsur lain membentuk
senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Jika ditinjau dari teori modern terdapat beberapa kelemahan teori atom
Dalton, yaitu :

a) Dalton menyatakan bahwa atom tidak dapat dibagi lagi. Kini telah dibuktikan
bahwa atom terbentuk dari partikel dasar yakni proton, elektron, dan neutron.

b) Menurut Dalton, atom tidak dapat dicipta atau dimusnahkan. Ternyata


dengan reaksi nuklir satu atom dapat diubah menjadi atom unsur lain.

c) Dalton menyatakan bahwa atom suatu unsur sama dalam segala hal.
Sekarang ternyata ada isotop, yaitu unsur yang sama tetapi massanya
berbeda.

d) Perbandingan unsur dalam suatu senyawa menurut Dalton adalah bilangan


bulat dan sederhana. Tetapi kini semakin banyak ditemukan senyawa dengan
perbandingan yang tidak sederhana, misalnya C 18H35O2Na.

Teori atom Dalton ditunjang oleh dua hukum alam yaitu hukum Lavoiser dan
hukum Proust.
Model atom dalton
Teori Atom J.J. Thomson
Pada percobaan Goldstein, timbul pertanyaan dari mana asal dan bagaimana
cara terbentuknya sinar positif. Thomson menduga sinar itu dari atom gas dalam
tabung. Percobaan telah menunjukkan bahwa setiap atom mengandung elektron.
Jika atom kehilangan elektron yang bermuatan negatif tentu yang tinggal
bermuatan positif. Jumlah muatan positif yang tinggal tentu sama dengan jumlah
muatan elektron yang keluar, karena pada mulanya atom itu netral.

Elektron sangat ringan sehingga dapat meninggalkan atom jika diberi energi,
misalnya diberi tegangan listrik. Oleh karena itu, diduga elektron berada di bagian
luar atom. Berdasarkan penalaran seperti ini, akhirnya Thomson merumuskan teori
yang disebut teori atom Thomson, yang meyebutkan bahwa atom merupakan
sebuah bola kecil bermuatan positif dan di permukaannya tersebar elektron yang
bermuatan negatif. Model ini juga disebut model roti kismis. Roti digambarkan
sebagai atom bermuatan positif dan kismis sebagai elektronnya.
Kelemahan teori atom Thomson ini adalah ia tidak menjelaskan kedudukan
elektron dalam atom, hanya menyatakan berada di permukaan, karena ditarik
oleh muatan positifnya. Mengapa elektron bisa lepas bila diberi energi tidak
dapat dijelaskan oleh Thomson.
Model atom J.J. Thomson
Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1903 Philipp Lenard melalui percobaannyamembuktikan bahwa teori

atom Thomson yang menyatakan bahwa elektron tersebar merata dalam muatan

positif atom adalah tidak benar. Hal ini mendorong Ernest Rutherford (1911) tertarik

melanjutkan eksperimen Lenard. Dengan bantuan kedua muridnya Hans Geiger dan

Ernest Marsden, Rutherford melakukan percobaan dengan hamburan sinar α.

Partikel α bermuatan positif. Berdasarkan percobaan tersebut disimpulkan bahwa:

1) Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa;partikel α diteruskan

2) Di dalam atom terdapat suatu bagian yang sangat kecil dan padat yang disebut

inti atom; partikel α dipantulkan kembali oleh inti atom

3) Muatan inti atom dan partikel α sejenis yaitu positif; sebagian kecil partikel α

dibelokkan.
Hasil percobaan tersebut menggugurkan teori atom Thomson. Kemudian
Rutherford mengajukan teori atom sebagai berikut: atom tersusun atas inti
atom yang bermuatan positif sebagai pusat massa dan dikelilingi elektron-
elektron yang bermuatan negatif. Teori atom Rutherford hanya mampu
menjelaskan bahwa elektron-elektron yang beredar mengeilingi inti atom
berada dalam ruang hampa, tetapi belum mampu menjelaskan distribusi
elektron-elektron secara jelas
Kelemahan teori atom Rutherford:
1) Tidak dapat menjelaskan bahwa atom bersifat stabil. Teori atom Rutherford
bertentangan dengan Hukum Fisika Maxwell. Jika partikel bermuatan negatif
(elektron) bergerak mengelilingi partikel bermuatan berlawanan (inti atom
bermuatan positif), maka akan mengalami percepatan dan memancarkan energi
berupa gelombang elektromagnetik. Akibatnya energi elektron semakin berkurang.
Jika demikian halnya maka lintasan elektron akan berupa spiral. Pada suatu saat
elektron tidak mampu mengimbangi gaya tarik inti dan akhirnya elektron jatuh ke
inti. Sehingga atom tidak stabil padahal kenyataannya atom stabil.

2) Tidak dapat menjelaskan bahwa spektrum atom hidrogen berupa spektrum garis
(diskrit/diskontinu). Jika elektron berputar mengelilingi inti atom sambil
memancarkan energi, maka lintasannya berbentuk spiral. Ini berarti spektrum
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan berupa spektrum pita (kontinu)
padahal kenyataannya dengan spectrometer atom hidrogen menunjukkan
spectrum garis.
Model atom rutherford
Teori Atom Bohr
Penyempurnaan model atom Rutherford yang berkaitan dengan lintasan elektron dilakukan oleh murid

Rutherford sendiri, yang bernama Niels Bohr. Bohr memiliki pendapat sebagai berikut :

a) Elektron beredar mengelilingi inti atom dengan tingkat-tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke inti atom,

tingkat energi semakin rendah. Dan sebaliknya, semakin jauh dari inti atom, tingkat energi semakin tinggi.

Tingkat-tingkat energi ini membentuk lintasan elektron yang berupa lingkaran. Peredaran elektron dalam

lintasannya tersebut tidak membebaskan atau menyerap energi, sehingga bersifat stabil.

b) Perpindahan elektron dapat terjadi dengan cara :

• Menyerap energi sehingga elektron tersebut berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi atau lintasan yang

lebih luar.

• Membebaskan energi sehingga elektron tersebut berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah atau lintasan

yang lebih dalam.

• Energi yang dibebaskan saat elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah dapat diamati sebagai

pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu . Spektrum cahaya atau gelombang elektromagnetik

pada atom hidrogen dijadikan bukti oleh Bohr untuk mendukung teorinya.
Kelemahan Teori Atom Bohr:

1) model atom Bohr didasarkan pada spektrum atom dan juga Mekanika Newton ini
yang berlaku untuk benda-benda makroskopik, bukan untuk partikel mikroskopis.

2) Dia mengatakan bahwa elektron berputar mengelilingi inti pada jarak tetap tetapi
sebenarnya menurut Schrodinger elektron dapat berputar di sekitar inti pada jarak
apapun.

3) tidak menjelaskan spektrum atom multi-elektron

4) ketika spektroskop berdaya tinggi digunakan, teramati bahwa garis spektral dalam
spektrum hidrogen bukanlah garis sederhana namun koleksi beberapa baris yang
sangat dekat satu sama lain. Ini dikenal sebagai spektrum halus. Teori Bohr tidak
menjelaskan spektrum halus bahkan untuk atom hidrogen

5) Teori Bohr tidak sesuai dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg.


Model Atom Bohr
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron yang menempati kulit-kulit elektron

Berdasarkan teori Niels Bohr

• pengisian elektron pada kulit-kulit atom

• hanya berlaku untuk golongan A

• jumlah maksimum elektron di kulit ke-n = 2n2

• Jumlah elektron di kulit terakhir (elektron valensi) tidak boleh lebih dari 8

Jadi, jumlah maksimum di tiap kulit 2 8 18 32 50 dst → jika jumlah elektron di suatu kulit melebihi jumlah

maksimum, pakai jumlah maksimum sebelumnya

Beberapa contoh:

6 C=2 4

17 Cl = 2 8 7

20 Ca = 2 8 8 2

35 Cl = 2 8 18 7

52 Te = 2 8 18 18 6
Berdasarkan Model Atom Modern
• berlaku untuk semua golongan
• pengisian elektron pada orbital (tiap kulit terdiri dari satu/beberapa subkulit, tiap
subkulit terdiri dari satu/beberapa orbital)

orbital : daerah dalam ruang atom dimana kemungkinan besar ditemukan elektron
Untuk menandai posisi elektron di dalam orbital, digunakan bilangan kuantum:
1. Bilangan kuantum utama (n) → menyatakan nomor kulit

2 . Bilangan kuantum azimuth (l) → menyatakan nomor subkulit

3. Bilangan kuantum magnetik (ml atau m) → menyatakan nomor orbital, nilainya


dari –l hingga +l
Bilangan kuantum spin (ms atau s) → menyatakan arah elektron

→ elektron ke atas: s = + ½

→ elektron ke bawah: s = – ½

Pengisian elekron dalam orbital mengikuti:

1. Asas Aufbau

Elektron-elekron dalam 1 atom mengisi mulai dari tingkat energi paling rendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi.

Urutan tingkat energi:


2. Aturan Hund
Pada pengisian orbital-orbital yang setingkat, elektron-elektron tidak membentuk pasangan
lebih dahulu sebelum masing-masing orbital setingkat terisi sebuah elektron dengan arah spin
yang sama.

Untuk mempermudah penggambaran maka orbital dapat digambarkan sebagai segi empat

sedang kedua elektron yang berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan
digambarkan sebagai 2 anak panah dengan arah yang berlawanan,+ 1/2 (searah dengan arah
putaran jarum jam) digambarkan anak panah ke atas,
– 1/2 (berlawanan dengan arah putaran jarum jam) digambarkan anak panah ke
bawah.

Untuk elektron tunggal pada orbital s tidak masalah +1/2 atau – 1/2,tetapi jika orbital s
tersebut terisi 2 elektron, maka bilangan kuantum spinnya harus + 1/2 dan – 1/2.

Demikian pula untuk pengisian orbital p (l = 1), elektron pertama dapat menempati
orbital px, py, atau pz. Sebab ketiga orbital p tersebut mempunyai tingkat energi yang
sama.
orbital s dengan elektronnya digambar
orbital p dengan elektronnya digambar

orbital d dengan elektronnya digambar

Contoh:
3. Larangan Pauli

Elektron-elektron dalam suatu atom tidak boleh mempunyai 4 bilangan kuantum


sama (paling tidak berbeda 1)

Menurut prinsip ini dalam suatu atom tidak boleh ada 2 elektron yang
mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama harganya, jika 3 bilangan kuantum
sudah sama, maka bilangan kuantum yang keempat harus berbeda.

Contoh:
Dengan menggunakan prinsip eksklusi Pauli dan ketentuan harga m dan l yang
diperbolehkan untuk setiap harga n dapat disusun berbagai kombinasi 4 bilangan
kuantum pada setiap kuantum grup sebagai berikut.
Orbital penuh dan setengah penuh
Konfigurasi elektron suatu unsur harus menggambarkan sifat suatu unsur. Hasil
eksperimen menunjukkan bahwa sifat unsur lebih stabil apabila orbital dalam suatu
atom unsur terisi elektron tepat 1/2 penuh atau tepat penuh, terutama orbital-orbital
d dan f (5 elektron atau 10 elektron untuk orbital-orbital d dan 7 elektron atau 14
elektron untuk orbital-orbital f).

Apabila elektron pada orbital d dan f terisi elektron 1 kurangnya dari setengah
penuh/penuh, maka orbital d/f tersebut harus diisi tepat 1/2 penuh/tepat penuh. Satu
elektron penggenapnya diambil dari orbital s yang terdekat.
Contoh:

Anda mungkin juga menyukai